Anda di halaman 1dari 30

Rheumatoid Atrhritis

Skenario 2
KELOMPOK A4

 Aurelia Claudia Iben 102012416


 Theodorus Samuel 102013050
 Linda Levina D. 102013086
 Thobias Andrew Y. 102013210
 Veronica Rahayu 102013164
 Andani Delabene 102013270
 M.ibnu Sinna Faiz 102013471
Skenario 2

Seorang perempuan berusia 21 tahun


datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
pada jari-jari tangan, dan pergelangan
tangan kanan dan kiri, yang sudah
berlangsung sejak 4 bulan terakhir. Pasien
mengatakan ibunya juga sering mengalami
nyeri sendi terutama pada lutut kirinya.
Rumusan Masalah
 Perempuan berusia 21 tahun mengeluh nyeri pada
jari-jari dan pergelangan tangan kanan dan kiri
sejak empat bulan yang lalu
Hipotesis

Nyeri persendian pada penyakit rheumatoid


arthtiris disebabkan oleh adanya peradangan
sendi
Sasaran Pembelajaran
Anamnesis

 Autoanamnesis & alloanamnesis


 Komprehensif & terfokus
 7 komponen:
 Identifikasi data  Perempuan 21 tahun
 KU  Nyeri sendi tangan kiri dan kanan sejak 4
bulan
 RPS
 RPD
 Riwayat keluarga  Ibu nyeri sendi lutut kiri
 Riwayat pribadi & sosial
 Tinjauan sistem
Pemeriksaan Fisik

 Penampilan pasien:
 Keadaan sakit  Sakit ringan
 Tingkat kesadaran  Kompos mentis
 Keadaan gawat?
 Lesi terlihat
 Pakaian, kebersihan, bau badan
 Ekspresi, postur, aktivita motorik
 Berat dan tinggi badan  48 kg, 158 cm
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik

 Pergelangan tangan
 Inspeksi
 Palpasi
 Mobilisasi

 Tangan
 Inspeksi  Tanda inflamasi MCP & PIP 1-4
 Palpasi  Nyeri tekan MCP & PIP 1-4
 Mobilisasi
 Uji sensorik
Pemeriksaan Fisik

 Ciri RA:
 Kekakuan
 Nyeri tekan
 Nyeri gerak
 Pembengkakan
 Deformitas
 Keterbatasan gerak
 Nodul rheumatoid
Diagnosis Kerja

 Rheumatoid Arthritis (RA):


 Nyeri tekan MCP & PIP
 Tanda inflamasi MCP & PIP
Diagnosis Banding

 Osteoarthritis (OA)
 Gout
 Systemic lupus erythematosus (SLE)
 Septik arthritis
Pemeriksaan Penunjang

 Studi laboratorium
 Leukosit (3.540-9.060/mm3)
 LED (♂ 0-15mm/jam, ♀ 0-20 mm/jam)
 CRP (0,2-3,0 mg/L)
 RF (<30 IU/mL)
 ANA
 Anti-CCP dan anti-MCV
 Radiografi
 MRI
 USG
 Arthrosentesis
 Biopsi
RA
Rheumatoid Arthritis
Etiologi

 Tidak diketahui

 Faktor pencetus:
 Genetik
 Lingkungan
 Hormonal
 Infeksi
 Imunologis

 Faktor lain  Sosioekonomik, psikologis, gaya hidup


Epidemiologi

 Insidensi  3 / 10.000

 Prevalensi  Faktor usia dan hubungan darah

 Nulipartus, monopartus, dan oligopartus


Patogenesis

 Faktor eksogen
 Mimikri molekuler
 Stimulasi superantigen
 Adjuvan mikrobial

 Faktor endogen
 Mispresentasi antigen
 Peningkatan kerja sel T dan/atau B
 Defek apoptosis
 Ketidakseimbangan sitokin
 Gangguan regulasi sistem imun
Patofisiologi

 Hiperplasia sel sinovial


 Aktivasi sel endotel
 Inflamasi akut
 Kerusakan kartilago dan tulang
 Kerusakan tendon, ligamen, dan pembuluh darah
Manifestasi Klinik
 Intra-artikuler
 Kekakuan sendi pagi hari
 Keterlibatan sendi kecil
 Awalnya berupa mono/oligo/poliartikuler
 Tenosinovitis fleksor
 Deviasi ulnar
 Swan neck deformity
 Boutunniere deformity
 Z line deformity
 Planovalgus
Manifestasi Klinik

 Ekstra-artikuler:
 Rokok
 Disabilitas dini
 RF +
Komplikasi

 Anemia
 Infeksi
 Gangguan GI
 Osteoporosis
 Penyakit paru
 Peyakit jantung
 Sindrom Sjogren
 Sindrom Felty
 Limfoma & kangker lain
Penatalaksanaan

 Medikamentosa
 OAINS/NSAID
 Kortikosteroid
 DMARDs
 DMARDs biologis

 Nonmedikamentosa
 Bedah
 Fisioterapi
 Aktivitas fisik  Aerobik
 Kompres dingin/hangat
 Kontrol tiap 3 bulan
 Terapi sosial dan okupasi
Pencegahan

 Menghindari faktor resiko:


 Rokok
 Alkohol
 Narkoba
 Trauma
 Psikologis
Prognosis

 “Makin cepat, makin baik”

 Variasi tinggi:
 HLA-DR4
 Titer auto-Ab serum
 Manifestasi ekstra-artikuler
 Jumlah sendi terlibat
 Usia, jenis kelamin
 Gejala sistemik
 Awal penyakit
 Periode aktif

 Mortalitas  2,5x
• Hipotesis diterima
Kesimpulan
• Hipotesis diterima
• Nyeri persendian pada penyakit
rheumatoid arthtiris disebabkan oleh
adanya peradangan sendi
Daftar Pustaka

1. Hartanto YB, Nirmala WK, Ardy, Setiono S, Dharmawan D, Yoavita,


et.al., penyunting. Kamus saku kedokteran dorland. Edisi ke-28.
Jakarta: EGC; 2008: h. 52.
2. Bickley LS, Szilagyi PG. Bates’ guide to physical examination and
history taking. 11th edition. China: Lippincott Williams & Wilkins;
2013: p. 6-13, 56-7, 114-9, 610, 612, 629-35.
3. Temprano KK, Smith HR, Diamond HS, Bessman E, Bhagia SM,
Carone HL, et.al. Rheumatoid arthritis. Medscape online. 14 April
2014. Downloaded from http://tinyurl.com/n9uq2n5, 28 November
2015.
4. Lozada CJ, Pace SSC, Diamond HS, Agnew S, Goldberg E, Janchai S,
et.al. Osteoarthritis. Medscape online. 27 March 2015. Downloaded
from http://tinyurl.com/o3otbcf, 28 November 2015.
5. Rothschild BM, Miller AV, Francis ML, Diamond HS, Allinson RW,
Brent LH, et.al. Gout and pseudogout. Medscape online. 16 March
2015. Downloaded from http://tinyurl.com/o6syq3u, 28 November
2015.
Daftar Pustaka
6. Bartels CM, Muller D, Diamond HS, Farina GA, Goldberg E,
Hildebrand J, et.al. Systemic lupus erythematosus (SLE). Medscape
online. 19 February 2014. Downloaded from
http://tinyurl.com/og7oeo9, 28 November 2015.
7. Brusch JL, Mileno MD, Talavera F, Glatt A, Bronze MS. Septic
arthritis. Medscape online. 28 March 2014. Downloaded from
http://tinyurl.com/o3m8o5w, 29 November 2015.
8. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita selekta
kedokteran. Edisi ke-4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014: h.
524,526.
9. Shah A, Clair EWS. Rheumatoid arthritis. In: Longo DL, Fauci AS,
Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s principles
of internal medicine. 18th edition. Philadelphia: McGraw Hill Medical;
2012: p. 2738-41, 2747-51.
10. Diamond B, Lipsky PE. Autoimmunity and autoimmune diseases. In:
Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Loscalzo J.
Harrison’s principles of internal medicine. 18th edition. Philadelphia:
McGraw Hill Medical; 2012: p. 2719-21.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai