0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan18 halaman
The Abecedarian Project adalah penelitian untuk mengetahui apakah dapat mencegah retardasi mental dengan menyelenggarakan program intensif di suatu tempat (sejenis TPA panti) segera setelah bayi lahir sampai anak menjelang masuk sekolah.
The Abecedarian Project adalah penelitian untuk mengetahui apakah dapat mencegah retardasi mental dengan menyelenggarakan program intensif di suatu tempat (sejenis TPA panti) segera setelah bayi lahir sampai anak menjelang masuk sekolah.
The Abecedarian Project adalah penelitian untuk mengetahui apakah dapat mencegah retardasi mental dengan menyelenggarakan program intensif di suatu tempat (sejenis TPA panti) segera setelah bayi lahir sampai anak menjelang masuk sekolah.
TPA dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas perkembangan melalui program stimulasi/intervensi dini, terutama untuk bayi dengan risiko tinggi penyimpangan perkembangan.
The Abecedarian Project adalah penelitian untuk
mengetahui apakah dapat mencegah retardasi mental dengan menyelenggarakan program intensif di suatu tempat (sejenis TPA panti) segera setelah bayi lahir sampai anak menjelang masuk sekolah. Carolina Approach to Responsive Education (Project CARE) mempelajari intervensi dini yang dilakukan di rumah oleh ibu, setelah belajar metode intervensi seperti The Abecedarian Project. Bayi/anak yang mendapat intervensi dini di panti, ditambah kunjungan rumah ternyata mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibanding dengan intervensi hanya dilakukan di rumah.
Infant Health and Development Program (IHDP)
adalah penelitian intervensi dini pada bayi prematur dan BBLR karena berisiko tinggi terjadinya penyimpangan intelektual. Bayi yang lahir normal pun bila berada di lingkungan yang tidak memberi stimulasi yang memadai akan mengalami keterlambatan perkembangan pada usia pra sekolah.
Penelitian di California Utara pada bayi-bayi
berisiko tinggi penyimpanagan perkembangan akibat keadaan keluarga dan sosial yang buruk, kemudian diasuh di TPA dengan penekanan pendidikan sejak umur 6-12 minggu dan dipantau sampai umur 4,5 tahun ternyata IQnya lebih tinggi dari anak-anak yang tidak mendapat intervensi. 6. IMUNISASI TPA bekerja sama dengan dokter harus mengupayakan agar anak terus mendapatkan imunisasi teratur sesuai jadwal.
Perlu dicatat imunisasi yang telah diperoleh
sebelumnya, sehingga dapat direncanakan imunisasi selanjutnya dengan persetujuan orang tua. 7. PENCEGAHAN SAKIT, CEDERA, DAN KERACUNAN
a. Risiko tertular dan menularkan penyakit
Penyakit yang mudah menular di TPA adalah infeksi saluran nafas, saluran cerna, dan kulit. Penyebaran bakteri saluran cerna, virus, parasit adalah akibat kontak erat dan higiene yang buruk. Hal terpenting untuk pencegahan adalah membiasakan mencuci tangan, buang air kecil defekasi, cebok dengan baik dan benar, pengawasan penyimpanan, pengolahan penyajian makanan, sanitasi lingkungan, pemanfaatan konsultan, pengelompokkan berdasarkan umur, dan pelatihan pengasuh. b. Risiko cedera Penyebab cedera di TPA terutama jatuh, bertubrukan, luka sayat, tusuk, sengatan, lecet, dan panas. Pencegahan yang dapat dilakukan misalnya, lantai tempat bermain dari bahan yang lunak, dibawah sarana panjat memanjat diberi alas yang lunak, menjauhkan tempat bermain dari dapur, baby walker rodanya dilepas, kursi bayi disesuaikan besar badan bayi. ----------HAL 228-229----------- ---------HAL 230-231-------- APHA dan AAP menganjurkan agar pengasuh baru harus melalui masa orientasi tentang kebijakan dasar, prosedur, kebutuhan anak, disiplin, hubungan dengan orang tua, prosedur kegawatan, dasar-dasar higiene, dan perlakuan salah pada anak. Dilanjutkan dengan orientasi lanjutan selama 3 bulan terutama tentang prosedur pengendalian infeksi dan penilaian kesehatan harian. Menurut Child Development Associate (CDA) peranan pengasuh TPA adalah mengupayakan lingkungan yang aman terhadap risiko cedera dan sakit, meningkatkan kesehatan dan status gizi, mengupayakan suasana, sarana dan lingkungan yang menumbuhkan minat, rasa aman, dan menyenangkan sehingga merangsang anak untuk bermain, bereksplorasi dan belajar. Pengasuh (bersama orang tua) harus mengerti tentang kebutuhan dasar tumbuh kembang anak, tahapan tumbuh kembang anak, cara memantau tumbuh kembang anak, cara menyuluh orang tua, cara bermain dengan anak, dan dapat melaksanakan petunjuk dari konsultan.
Para pengasuh sebaiknya diperiksa
kesehatannya secara berkala agar tidak menularkan penyakitnya kepada anak-anak. 2. KONSULTAN Sebaiknya TPA mempunyai konsultan dengan jadwal kunjungan yang tetap sehingga bisa disusun jadwal untuk pemeriksaan anak dan konsultasi.
pengasuh dan orang tua tentang upaya mencukupi kebutuhan tumbuh kembang anak, pencegahan penyakit menular, pencegahan kecelakaan, pertolongan pertama untuk anak sakit atau cedera, dll. 3. BANGUNAN DAN RUANGAN Departemen Sosial mensyaratkan untuk 40 anak dibutuhkan bangunan seluas 200 m2 diatas tanah 1200 m2.
Sebaiknya ada ruang menyusui, ruang
bermain/’belajar’, ruang tidur, ruang makan, kamar mandi, kakus, dapur, ruang kantor, ruang konsultasi, dan ruang lain yang dianggap perlu.
Ukuran, letak, tinggi perabotan, saluran air,
ember, tempat sabun, dll disesuaikan dengan tinggi anak. Kebersihan kamar mandi, kakus, dapur, kamar tidur, kamar bermain, harus selalu diawasi. Air bersih harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat sampah harus tersedia.
Letak bangunan/ruangan harus aman, sebaiknya
tidak di tepi jalan atau dipinggir sungai, tidak ada kolam, sumur terbuka, pagar kawat berduri, jauh dari tempat pembuangan sampah, tidak ada bagian yang berbahaya misal tangga, sumur terbuka, stop kontak listrik yang rendah. Alat bermain harus aman, sesuai dengan jumlah anak, ukuran disesuaikan dengan golongan umur masing-masing, ada pagar pengaman, lubang-lubang tidak berbahaya, kokoh, permukaan tidak toksik, lantai lunak.
Cahaya matahari harus banyak masuk ke semua
ruangan. Pertukaran udara semua ruangan harus baik. 4. PERLENGKAPAN/PERALATAN Lantai, dinding, meja, kursi, tempat tidur sebaiknya dari bahan yang mudah dibersihkan. Alat makan, alat minum tidak mudah pecah dan mudah dicuci. Alat permainan yang sesuai dengan usia dan harus aman, tidak tajam, tidak mudah tertelan, tidak mengandung bahan beracun, mudah dicuci. Untuk pemantauan tumbuh kembang anak harus disediakan timbangan bayi, timbangan injak, pengukur tinggi badan, lingkar kepala. Juga perlu disediakan alat pemeriksaan kesehatan dan obat pertolongan pertama.
Setiap anak harus memiliki buku/kartu
pemantauan tumbuh kembang seperti KMS, kartu anak, yang sedikitnya berisi grafik berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, tahapan perkembangan anak, catatan imunisasi, makanan, sakit, dll. PENUTUP Tempat Penitipan Anak (TPA) diharapkan mampu berperan sebagai pengganti keluarga sementara untuk mencukupi kebutuhan dasar anak selama di TPA agar bisa tumbuh kembang optimal.
Diperlukan pelatihan khusus dan buku pedoman
praktis tentang stimulasi dini untuk pengasuh di TPA maupun orang tua, karena stimulasi dan intervensi dini juga harus dilanjutkan terus di rumah. Selain pelatihan, juga diperlukan pengawasan dan bimbingan yang terus menerus oleh para pakar (konsultan) sehingga program stimulasi/intervensi dini dapat berlangsung dengan baik dan benar.