Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PEMILIHAN BENTUK USAHA

CV DAN PT DALAM RANGKA


PENGOPTIMALAN PEMBAYARAN PAJAK
PENGHASILAN
PERENCANAAN PAJAK
D3 PERPAJAKAN

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Our Team
D3 Perpajakan

DITA ZULFI D YAUMIL IZZATI


151610713009 151610713018

AISYAH NUR PUTRI RISKY A SOVIA DEVI R INDAH SARI


151610713034 151610713038 151610713068 151610713079
Outline
01 Dasar Hukum
Dasar hukum perencanaan antara CV dan PT.

02 Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan terkait CV dan PT.

03 Perhitungan dan Perbandingan


Perhitungan serta perbandingan dari perencanaan pajak
antara CV dan PT.

04 Kesimpulan dan Saran


Pendahuluan
Latar Belakang

“ Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan bersifat memaksa berdasarkan undang – undang dan tidak mendapat
kontraprestasi secara langsung.

Pengertian Pajak
“ Perencanaan Pajak adalah strategi yang digunakan untuk mengoptimalkan pajak yang
harus dibayar dan masih dalam aturan perpajakan.

Perencanaan
Pajak
Bentuk Badan Usaha
Badan Usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
dan memberi pelayanan kepada masyarakat.

Perseorangan Usaha Tetap


01 Bentuk Badan usaha yang didirikan
oleh seorang tanpa partner dalam 03 Didirikan oleh orang pribadi yang
tidak bertempat tinggal di Indonesia
merealisasikan kegiatan usahanya. kurang dari 183 hari dalam 12 bulan
atau badan usaha yang tidak
Badan didirikan atau tidak bertempat
kedudukan di indonesia untuk
02 Didirikan oleh lebih dari satu orang
yang mempunyai tujuan sama. menjalankan usaha
Persekutuan Komanditer (CV)
COMMANDITAIRE VENOOTSCHAP

Persekutuan Komanditer (CV) Merupakan


suatu pesekutuan yang didirikan oleh seorang
atau beberapa orang yang mempercayakan
uang atau barang kepada seorang atau
beberapa orang yang menjalankan perusahaan
da bertindak sebagai pemimpin.

Dalam pendiriannya, CV cukup didaftarkan


di Kepaniteran Pengadilan Negeri dan
diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara RI namun tidak perlu disahkan
oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Kelebihan CV

Relatif mudah dalam proses pendiriannya Dari segi kepemimpinan relatif lebih baik

Tidak ada ketentuan memakai nama CV


Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi
seperti halnya dengan PT

Anggaran dasar tidak perlumendapat


Cenderung lebih mudah memperoleh kredit pengesahan dari Kementerian Hukum
dan HAM
Kekurangan CV

Kelangsungan hidup tidak Kewajban sekutu yang tidak


menentu karena banyak terbatas
tergantung dari sekutu aktif
yang bertindak sebagai sekutu
pemimpin CV A B

C D
Tanggung jawab para sekutu Perlindungan hukumnya masih
komanditer yang terbatas dapat dianggap minim
berpengaruh terhadap
semangat untuk memajukan
perusahaan
Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT)) Menurut Undang-undang Nomor 40


Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1, PT atau Perseroan Terbatas adalah
perusahaan berbadan hukum yang terbentuk dari persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya berbentuk saham,
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
undang-undang dan peraturan pelaksanaan dan Perseroan
Terbatas mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan
pribadi para pemegang saham. PT dalam hal dividen atau
bagian laba dari dana yang ditanamkan di badan usaha yang
berkedudukan di Indonesia, maka penghasilan berupa dividen
atau bagian laba tersebut termasuk Objek Pajak Penghasilan
yang dikenai PPh Final Pasal 4 Ayat (2) sebesar 10%
(PP Nomor 19 Tahun 2009 dan PMK-110/PMK.03/2010) bila
penerimanya adalah Orang Pribadi atau PPh Pasal 23 sebesar
15% bila penerimanya adalah Badan tanpa melihat besaran
penyertaanya.
Kewajiban & Tanggung
jawab terbatas 01

Masa hidup abadi


02

Efiesiensi manajemen karena


adanya pemisahan antara
03

pemilik dan pengurus

Modal dapat diperoleh


04

dengan menjual saham


Kelebihan PT
Kekurangan PT

Kerumitan perizinan dan organisasi


01

Besarnya biaya pengorganisasian


02 perusahaan

Bidang usaha PT relatif susah diubah


03 karena harus mengubah akta pendirian
dan sulit mengubah investasi yang telah
ditanamkan
Hubungan antar perorangan lebih formal
04 dan terkesan kaku
DASAR HUKUM

Keterangan

1. Pasal 1 Butir 3 Undang – Undang No. 28


Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan
2. Pasal 2 ayat (1) Huruf b Undang – Undang No.
36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
3. Pasal 4 ayat (1) huruf c dan g Undang –
Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan
4. Pasal 4 ayat (3) huruf f dan i Undang – Undang
No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
5. Pasal 9 ayat (1) huruf J Undang – Undang No.
36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
6. Pasal 17 ayat (1) huruf b dan (2a), (2c)
Undang – Undang No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan
7. Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007
Pasal 1 Ayat 1
8. PP Nomor 19 Tahun 2009 dan PMK-
110/PMK.03/2010
Ketentuan Perpajakan Terkait PT Ketentuan Perpajakan Terkait CV
(Perseroan Terbatas) (Commanditaire Vennootschap)

PT merupakan subjek pajak badan dalam negeri CV merupakan subyek pajak badan dalam negeri
sebagaimana yang dimaksud dengan pengertian sebagai mana yang dimaksud dengan pengertian
badan yang terdapat dalam UU KUP (UU No. 28 Badan yang terdapat dalam UU KUP (UU No. 28
Tahun 2007 Pasal 1 Nomor 3 Tahun 2007 pasal 1 nomor 3)

Karena CV merupakan subyek pajak badan dala


PT harus mendaftarkan NPWP dan/atau PKP atas m negeri, maka CV harus mendaftarkan diri untu
nama PT k memperoleh NPWP dan/atau dikukuhkan sebag
ai PKP

PT wajib untuk menyelenggarakan pembukuan CV juga harus melaksanakan pembukuan sesuai


sesuai dengan peraturan perundang - undangan dengan ketentuan perundang - undangan
Pengenaan pajak pada PT terjadi 2 kali, yakni pa Di dalam CV laba didistribusikan kepada sekutu
da saat laba usaha diakui oleh PT dan pada saat tidak dikenai pajak sebagaimana yang disebutka
laba usaha tersebut dibagikan kepada pemegang n dalam pasal 4 ayat (3) huruf i UU PPh (UU No. 3
saham (dipotong PPh tetapi tidak bisa dibiayaka 6 Tahun 2008)
n)
Gaji yang dibebankan CV kepada sekutu tidak bo
Gaji yang dibayarkan kepada pihak manajemen leh dibiayakan sebagaimana yang tercantum dal
dapat dibiayakan oleh PT am UU PPh Pasal 9 ayat (1)
Sebuah perusahaan Srikana bergerak di sektor jasa dengan
rincian omset dan biaya tahun 2017 sebagai berikut :
PPh Badan (Pasal 29) Perhitungan
PT. SRIKANA (dalam rupiah) dan
Perbandingan
Omset 75,000,000,000
Beban Pajak
Beban Usaha (60% dari omset) 45,000,000,000 antara CV dan
Gaji Direktur 450,000,000 PT
Laba Usaha 29,550,000,000
Penghasilan Kena Pajak 29,550,000,000
Pajak Terutang 7,387,500,000
(25% x 29,550,000,000)
Laba Bersih Setelah Pajak 22,162,500,000
Sebuah perusahaan Srikana bergerak di sektor jasa dengan
rincian omset dan biaya tahun 2017 sebagai berikut :
PPh Badan (Pasal 29) Perhitungan
CV. SRIKANA (dalam rupiah) dan
Perbandingan
Omset 75,000,000,000
Beban Pajak
Beban Usaha (60% dari omset) 45,000,000,000 antara CV dan
Gaji Direktur - PT
Laba Usaha 30,000,000,000
Penghasilan Kena Pajak 30,000,000,000
Pajak Terutang 7,500,000,000
(25% x 30,000,000,000)
Laba Bersih Setelah Pajak 22,500,000,000
CATATAN :
- Perusahaan tidak menanggung PPh Pasal 21 atas gaji
Youdirektur yangimpress
can simply diberikan
your audience and add a unique zing and
-appeal
Perusahaan Srikana pada Desember 2017 menerima dividen
to your Presentations.
senilai Rp. 250,000,000 atas kepemilikan saham di PT.
Bangun Jaya dengan nilai penyertaan 17% dan menerima
dividen senilai Rp. 180,000,000 atas kepemilikan saham di PT.
Indah dengan nilai penyertaan 27%
- 40% dari Net Income After Tax (NIAT) akan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen/bagian laba untuk pemilik
dengan rincian :
• 15% dibagikan kepada WP OP Yaumil
• 15% dibagikan kepada WP OP Sovia
• 10% dibagikan kepada WP Badan Dita
• Here
Objek/ PT CV
Keterangan
Jenis Pajak Beban Pajak Jenis Pajak Beban Pajak

Penghasilan Kena Pajak PPh pasal 29 7,387,500,000 PPh Pasal 29


Two
7,500,000,000
(25%) Columns
Dividen/Bag. Laba Pemil
ik Perusahaan
PPh pasal 4(2)
10% x(15% x
332,437,500 -
Designed -
(40% dari NIAT) [WP Ya 22,162,500,000)
umil]
Capital Gain (dividen/ba PPh Pasal 23 37,500,000 PPh Pasal 23 37,500,000
gian laba di PT. Bangun (tarif 15%) (Tarif 15%)
Jaya) Penyertaan 17%

Capital Gain (dividen/ba Bukan Objek Penyertaan > PPh Pasal 23 27,000,000
gian laba di PT. Indah) Pajak 25% (Tarif 15%)
Penyertaan 27%

Akumulasi Beban Pajak 7,757,437,500 7,564,500,000


KETERANGAN :
- WP OP Yaumil adalah salah satu pemegang saham di
perusahaan.
You Apabilayour
can simply impress ia memilih bentuk
audience usaha
and add PT, WP
a unique zingYaumil
and
akan dikenakan PPh atas
appeal to your Presentations. dividen yaitu sebesar Rp.
332,437,500. Namun, apabila WP Yaumil memilih bentuk
usaha CV, ia tidak akan dikenakan PPh atas dividen yang
dibagikan.
Rasio PPh Terutang Terhadap Omset

Rp. 7,757,437,500 Rp. 7,564,500,000


PT = X 100 = 10.34% CV = X 100 = 10.08%
Rp. 75,000,000,000 Rp. 75,000,000,000

Selisih penghematan pajak melalui CV = 0.26%

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa Rasio PPh Terutang terhadap
omset CV lebih rendah sebesar 0.26% dari pada PT, hal ini berarti apabila
dengan aktivitas bisnis yang sama dan sumber pendapatan yang sama pula,
bentuk usaha berupa CV dapat menawarkan penghematan pajak sebesar Rp.
195,000,000 (0.26% dari omset senilai Rp. 75,000,000,000)
Kesimpulan
Memilih bentuk usaha baik itu CV atau PT merupakan salah satu pertimbangan yang
sejak dini seharusnya dipikirkan sebelum menjalankan kegiatan usaha. Karaktertistik keduanya
berbeda sehingga menimbulkan teknis dan tata cara yang berbeda pula. Dari penjelasan diatas
dapat dipahami bahwa badan usaha berbentuk CV memiliki tingkat efisiensi/ penghematan pajak
lebih tinggi daripada PT, hal ini dikarenakan bentuk CV memiliki struktur yang lebih sederhana dan
tidak adanya pemisahan antara kekayaan pemilik dengan CV itu sendiri, sehingga atas kegiatan
bisnis yang dilakukan CV masih dianggap satu kegiatan yang dijalankan oleh pemilik. Berbeda
dengan PT yang sudah menjadi sebuah dasar hukum.
Sebuah PT memiliki struktur yang lebih kompleks dan status kepemilikan yang fleksibel
serta usia operasionalnya yang dapat melebihi usia dari pendirinya sendiri. Memutuskan bentuk
usaha yang dipilih adalah penting dalam rangka melakukan efisiensi beban pajak yang muncul
dikemudian hari. Namun demikian, bentuk usaha bukanlah satu- satunya dasar pertimbangan.
Sebab meskipun disadari bahwa beban pajak sebuah PT lebih besar daripada sebuah CV, beberapa
pengusaha lebih memilih mendirikan PT dibandingkan CV. Artinya, ada keunggulan lainnya yang
patut dipertimbangkan selain efisiensi pajak.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai