Anda di halaman 1dari 28

Bed Side Teaching

Dangue Hemoragic Fever


Disusun oleh :
Amarita Sridevi Laksmawati
1665050068

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Periode 10 Desember 2018- 23 Februari 2019
Infeksi Virus Dengue
Virus dengue termasuk family Arbovirus (arthropod-borne virus)
Secara primer menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk spesies
Aedes.
Infeksi virus dengue disebabkan oleh salah satu dari 4 serotipe virus
dengue (DENV), yaitu DENV-I, -2, -3, dan -4.
Patogenesis
Infeksi pertama kali (primer)  kekebalan seumur hidup untuk serotipe
penyebab.
Infeksi sekunder dengan serotipe virus yang berbeda (secondary heterologous
infection) pada umumnya memberikan manifestasi klinis yang lebih berat
dibandingkan dengan infeksi primer
Imunopatogenesis yang berperan : Respon imun humoral dan selular,
Mekanisme autoimun, Peran sitokin dan mediator lain, Peran sistem
komplemen
Respon Imun Humoral
Diperankan oleh Limfosit B  menghasilkan antibodi spesifik
Respon Imun Selular
Diperankan oleh Limfosit T
Sel T CD 4 : lebih banyak sebagai penghasil sitokin dibandingkan dengan fungsi menghancurkan
sel terinfeksi Virus dengue
Sel T CD8 : lebih berperan untuk lisis sel target dibandingkan dengan produksi sitokin.
Fenomena original antigenic sin  sitokin meningkat  meningkatkan permeabilitas sel endotel
vaskular
Mekanisme Autoimun
Komponen protein virus dengue : protein E, prM, dan NSI.
Protein yang paling berperan : protein NS l
Antibodi terhadap protein NS I dengue menunjukkan reaksi silang dengan sel
endotel dan trombosit  gangguan pada kedua sel tersebut serta dapat
memacu respons inflamasi.
Autuantibodi dan prM yang berikatan, menunjukkan reaksi terhadap sel endotel
dan trombosit  dihancurkan oleh makrofag :
◦ Trombosit hancur : trombosiopeni
◦ Sel endotel : peningkatan permeabilitas plasma perembesan plasma
Peran Sitokin dan Mediator Inflamasi
Saat sitokin diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak dan reaksinya
berlebihan, akan merugikan pejamu.
Pada DBD (apalagi SSD) ditandai dengan peningkatan jenis dan jumlah sitokin
yang sering dısebut sebagai badai sitokin (cytokine storm atau cytokine tsıınami)
Sitokin yang berperan : TNF-u, İL- IP, İL-6, İL-8, İFN-Y.
Kemokin yang berperan : CXCL-9, CXCL- 10, dan CXCL-ı yang dipicu oleh IFN-Y.
Peran Sistem Komplemen
Pada pasien DBD atau SSD ditemukan penurunan kadar komplemen
Kompleks imun virus dengue dan antibodi pada infeksi sekunder dapat mengaktivasi sistem
komplemen melalui jalur klasik.
Protein NSI dapat mengaktifkan sistem komplemen secara langsung melalui jalur alternatif dan
apabila berlebihan dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular.
Aktivasi komplemen menghasilkan peptida yang mempunyai aktivitas biologik sebagai anafilatoksin yaitu
C3a dan C5a.
Komplemen C5a menginduksi produksi beberapa sitokin proinflamasi (seperti TNF-u, IL-I, IL-6, dan IL-8)
dan meningkatkan ekspresi molekul adhesi baik pada neutrofil maupun sel endotel
Diagnosis
Manifestasi Klinis
Demam Dengue Tidak ditemukan tanda
◦ Demam tinggi mendadak kebocoran plasma
◦ Ditambah gejala 2 penyerta atau (Hemokonsentrasi, efusi
lebih : pleura, asites, hipoproteinemia)
◦ Nyeri kepala
◦ Nyeri otot dan tulang
◦ Ruam kulit
◦ Meski jarang disertai manisfestasi
perdarahan
◦ Leukopenia
Manifestasi Klinis
Diagnosa Klinis Demam Berdarah Dengue • Terdapat kebocoran plasma yang ditandai
dengan salah satu tanda/gejala:
Demam 2—7 hari yang timbul mendadak, tinggi, Peningkatan nilai hematokrit, >20% dari
terus-menerus (kontinu) pemeriksaan awal atau dari data populasi
Manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti menurut umur Ditemukan adanya efusi
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan pleura, asites
gusi, hematemesis dan atau melena; maupun • Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
berupa uji Tourniquette yang positif • Trombositopenia <100.000/mm3
Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital • Demam disertai dengan dua atau lebih
manifestasi klinis, ditambah bukti
Dijumpai kasus Demam Berdarah Dengue baik di perembesan plasma dan
lingkungan sekolah, rumah atau di sekitar rumah trombositopenia cukup untuk
menegakkan diagnosis DBD.
Hepatomegali
Tanda bahaya (Warning Signs)
Klinis
Demam turun tetapi keadaan anak memburuk
Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen
Muntah yang menetap
Letargi, gelisah
Perdarahaan mukosa
Pembesaran hati
Akumulasi cairan
Oliguria
Laboratorium
Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan penurunan cepat jumlah trombosit
Hematokrit awal tinggi
Diagnosa Klinis Demam Berdarah Dengue dengan Syok
Memenuhi kriteria demam berdarah dengue
Ditemukan gejala syok hipovolemik baik yang terkompensasi maupun yang dekompensasi
Pemeriksaan Penunjang
Protein NS 1
Pemeriksaan IgM IgG
Pemeriksaan Hematologi
Perubahan jumlah leukosit (<5.000 sel/mm3 ) dan rasio antara neutrofil dan limfosit (neutrofil
<limfosit) berguna dalam memprediksi masa kritis perembesan plasma.
Trombositopenia ditemukan pada DBD. Penurunan trombosit yang mendadak di bawah
100.000/uL terjadi pada akhir fase demam memasuki fase kritis atau saat penurunan suhu.
Peningkatan hematokrit lebih dari 20% merupakan tanda dari
adanya kebocoran plasma. Trombositopeni di bawah
100.000/uL dan peningkatan hematokrit lebih dari 20%
merupakan bagian dari diagnosis klinis DBD
TATALAKSANA
Demam Dangue
Sebagian besar dapat rawat jalan
Banyak minum air hangat atau oralit (jika terdapat mual muntah)
paracetamol sirup 10-20mg/KgBB/kali ; 4 x
TATALAKSANA
Demam Berdarah Dangue tanpa Syok
Terapi cairan
Kristaloid isotonic  Ringer Laktat

BB ideal (Kg) Rumatan Rumatan + Defisit 5%


(mL) (5mL)
5 500 750
10 1000 1500
15 1250 2000
20 1500 2500
25 1600 2850
30 1700 3200
Jumlah Cairan Kecepatan (mL/kgBB/jam)
½ rumatan 1,5
Rumatan 3
Rumatan + deficit 5 % 5
Rumatan + deficit 7% 7
Rumatan + deficit 10% 10

Antipiretik
Paracetamol 10-15/mg/kgBB/kali (>38’C) interval 4-6 jam
Nutrisi
Minum yang cukup. Terutama cairan yang mengandung elektrolit
Tatalaksana
Ensefalopati Dengue
Gejala Klinis
Hiperpireksia dengan onset mendadak
Perubahan kesadaran sementara (gelisah, iritabel atau koma)
Nyeri kepala
Muntah
Kejang
Profil cairan serebrospinal normal
Tatalaksana Ensefalopati Dengue
Atasi syok
Jika syok teratasi ganti cairan yang tidak mengandung HCO3 dan jumlah cairan harus dikurangi.
Larutan RL diganti larutan NaCL 0.9% : Glukosa (5%) = 3:1
Mengurangi edem otak : kortikosteroid
Disfungs hati : Vit K IV 3-10 mg selama 3 hari
Kadar gula darah >60 mg/dl
Kurangi cairan untuk mencegah penengkatan intrakranial (bila perlu dengan diuretik)
Koreksi asidosis dan elektrolit
Perawatan jalan nafas dengan oksigen adekuat
Mencegah infeksi sekunder : antibiotik profilaksis (kombinasi ampisilin 100mg/kgBB/hari
+ kloramfenikol 75mg/KgBB/hari)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai