Anda di halaman 1dari 38

MENINGITIS TB

Disusun oleh: Amarita sridevi laksmawati-1261050068

Pembimbing: dr. Hadi Soeprapto, Sp.S, M.Kes

Ilmu Kepaniteraan Penyakit Saraf


Periode 1 Oktober– 3 November 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
CASE
Case Pasien Mardi Waluyo
Identitas

■ Nama : Ny. N
■ Umur : 08-09-1976 (42th)
■ Alamat : Dwi Warga Tunggal Jaya RT 05/02 Banjar Agung, Tulang Bawang
■ Berat Badan : 59 kg
■ Tinggi Badan : 1.56 m
■ Pekerjaan : Tidak bekerja
■ Ruangan : Wijaya Kusuma

■ Pasien datang ke RS : Dibawa oleh Keluarga


Anamnesis

■ KU : Os datang dengan keluhan pusing berputar sejak kurang lebih 1 minggu


sebelum masuk Rumah Sakit. [ 09 Oktober 2018 ]
■ KT : mual, muntah terus menerus, batuk-batuk.
■ Ringkasan : Os datang ke IGD RS Mardi Waluyo dengan keluhan pusing berputar
sejak kurang lebih 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Diagnosis di IGD
dikatakan pasien mengalami vertigo [ 09 Oktober 2018 ]. Sehari berikutnya
diketahui bahwa os pernah memiliki riwayat TB Paru putus obat [ 10 Oktober 2018
]. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang, didapatkan hasil TB (+).
Anamnesis

■ RPK : Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang sama, ataupun Jantung, DM,
dan Hipertensi.
■ RPD : Os memiliki riwayat TB dengan waktu pengobatan kurang dari 6 bulan (putus
obat) kurang lebih 1 tahun yang lalu.
■ RPSos: Keadaan perekonomian keluarga Ny.N Termasuk menengah. Mencukupi
dalam kebutuhan sehari-hari.
Pemeriksaan Fisik

Data IGD 9 Oktober 2018 Data Tanggal 10 Oktober 2018


■ EMV : 465 ■ EMV : 465
■ TD : 120/80 ■ TD : 130/80
■ Nadi : 86x/menit ■ Nadi : 82x/menit
■ Pernafasan: 20x/menit ■ Pernafasan: 21x/menit
■ Suhu : 36,9 ■ Suhu : 36,4
■ SpO2 : 99% ■ SpO2 : 99%
Pemeriksaan Fisik

Data 11 Oktober 2018 Data 12 Oktober 2018


■ EMV : 465 ■ EMV : 465
■ TD : 130/80 ■ TD : 120/70
■ Nadi : 100x/menit ■ Nadi : 100x/menit
■ Pernafasan: 22x/menit ■ Pernafasan: 20x/menit
■ Suhu : 36,2 ■ Suhu : 37
■ SpO2 : 99% ■ SpO2 : 99%
Pemeriksaan Fisik

Data IGD 13 Oktober 2018


■ EMV : 465
■ TD : 130/80
■ Nadi : 80x/menit
■ Pernafasan: 20x/menit
■ Suhu : 36
■ SpO2 : 98%
Status Mental

■ Cara berpikir : normal


■ Perasaan hati: normal
■ Tingkah laku : normal
■ Ingatan : normal
■ Kecerdasan : normal
Pemeriksaan Fisik
Kepala
– Bentuk : Normocephali
– Nyeri tekan : Negatif
– Simetris : Simetris
Leher
■ Sikap : simetris
■ Pergerakan : tidak normal [ROM Terbatas]
Tanda-tanda perangsangan Meningeal
■ Kaku kuduk : Positif
■ Kernig : Positif [<135]
■ Laseque : Negatif [>70]
■ Brudzinski I : Negatif
Motorik

■ Badan
– Respirasi : simetris
– Duduk : tidak dapat dilakukan
– Bentuk columna verterbralis: Baik
– Pergerakan columna vertebralis : tidak dapat dinilai
■ Sensibilitas : Normal
Motorik

■ Motorik kanan kiri


■ Pergerakan normal normal
■ Kekuatan 5-5-5 5-5-5
■ Tonus normotonus normotonus
■ Atrofi tidak ada tidak ada
Motorik

Sensibilitas kanan kiri


■ Taktil normal normal
■ Nyeri baik baik
■ Thermi tidak dilakukan tidak dilakukan
■ Diskriminasi tidak dilakukan tidak dilakukan
■ Lokalisasi baik baik
Pemeriksaan Penunjang

■ Pemeriksaan darah Lengkap [Leukosit 3300, Hb 11,8 , Ht 38, Trombo 342] 9 Okt
■ Foto X-Ray Paru [ KP] 10 Oktober 2018
■ Pemeriksaan SGOT 80 u/l, SGPT 89 u/l (10 Oktober 2018)
Ringkasan

■ Subjektif : Os masih merasa lemas, batuk-batuk, dan kesadaran telah


membaik.
■ Objektif : Pemeriksaan Kaku Kuduk (+), Kernig (+), Pemeriksaan Auskultasi
Paru ditemukan suara rhonki. Riwayat Penyakit Paru (+), Gambaran suspek TB Paru
di kedua lapang paru.
Diagnosa

■ Klinis : Kaku kuduk (+), kernig (+), Batuk


■ Topis : Meningens
■ Etiologik : Meningitis TB
Meningitis ec TB Paru
Rencana Awal

PENGOBATAN
■ Terapi OAT [ INH, Rifampicin, Pyrazinamid, Ethambutol]
■ Kodein
PROGNOSIS
■ Ad vitam : dubia ad bonam
■ Ad functionam : dubia ad bonam
■ Ad sanationam : dubia ad malam
Follow Up
9 Oktober 2018
 S : Pusing berputar sejak P:
1 minggu SMRS, muntah-  RL 500cc/12 jam
muntah.
 Inj. Ondancentron 3x8mg
 O : CM, TD : 120/80,
Nadi: 86x/menit, RR : 22,  Betahistin 3x2 tab
SpO2 : 99%  Paracetamol 3x500mg
 A : Vertigo
Follow Up
10 Oktober 2018
 S : Pusing berputar sejak P:
1 minggu SMRS, mual,  RL 500cc/24 jam
muntah-muntah.
 Inj. Ondancentron
 O : CM, TD : 130/80,
Nadi: 82x/menit, RR : 21,  Betahistin 3x2 tab
SpO2 : 99%  Paracetamol 3x500mg
 A : Vertigo + TB paru
Follow Up
11 Oktober 2018
 S : Sakit kepala, mual,  P:
muntah-muntah.  RL 500cc/12 jam
 O : CM, TD : 130/80,  Inj. Domperidone 3x10mg
Nadi: 82x/menit, RR : 21,  Betahistin 3x2 tab
SpO2 : 99%  Paracetamol 3x500mg
 Ampicillin 2g/8 jam
 Pemeriksaan kaku kuduk
(+), kernig (+)  Curcuma 3x2
 Ranitidine 2x1
 A : Vertigo + TB paru,
 Ceftriaxone 2x3gr
meningitis TB
Follow Up
12 Oktober 2018
 S : Sakit kepala, mual,  P:
muntah-muntah.  RL 500cc/12 jam
 O : CM, TD : 130/80,  Inj. Domperidone 3x10mg
Nadi: 82x/menit, RR : 21,  Betahistin 3x2 tab
SpO2 : 99%  Paracetamol 3x500mg
 Ampicillin 2g/8 jam
 A : Vertigo + TB paru,
meningitis TB  Curcuma 3x2
 Ranitidine 2x1
 Ceftriaxone 2x3gr
TEORI
Teori Case Pasien Mardi Waluyo
17 Oktober 2018
Meningitis

■ Sebuah Infeksi pada lapisan meningens yang


dapat disebabkan oleh bakteri dan virus.

■ Pemeriksaan Fisik patologis dapat menjadi


suatu tanda positif akan adanya iritasi
meningens.

■ Perbedaan Viral dan Bakteri pada umumnya


meningitis viral tidak menyebabkan penurunan
kesadaran hingga koma atau somnolen, kejang
ataupun gangguan neurologis.
Meningitis

■ Memiliki 3 Stadium
■ Neurological Deficit 30%
Etiologi dan Epidemiologi

■ Disebabkan oleh M.Tuberculosis

■ Studi tahun 2013, 0,9% penderita TB mengalami infeksi pada meningens


■ Studi Sistematik pada anak TBM memiliki mortalitas sebesar 16%
■ Pada penderita dengan HIV dapat terjadi TBM lebih dari 50%
■ Pada penderita HIV dengan TB resisten memiliki mortalitas hampir 100%
Anatomi
Fisiologi LCS
Patofisiologi

■ Dapat merupakan infeksi latel dari reaktivasi bakteri M.tuberkulosis


pada meningens.
■ Dapat juga disebabkan oleh perpindahan bakteri dari paru hingga
meningens melalui pembuluh darah. Pada meningens bakteri akan
dormant dalam bentuk tuberkel dan pecah pada lain waktu.
Anamnesis dan Gejala Klinis

■ Gejala dibawah 4 minggu


■ Pusing atau Sakit Kepala
■ Demam
■ Muntah
■ Rasa tidak nyaman
■ Kelemahan neurologis
■ Kejang
■ Diplopia
■ Berat badan menurun
Pemeriksaan Fisik dan Gejala Klinis

■ Demam
■ Kesadaran menurun
■ Tanda Rangsang meningeal (+)

pathognomonic
sign of meningeal
irritation
Pemeriksaan Penunjang

■ Punksi Lumbal
■ AFB (BTA)
■ Imaging
■ Kultur
Diagnosa

■ Working Diagnosis
 Meningitis TB
■ Differential Diagnosis
 Meningitis Bacterialis
 Viral Meningitis
Tatalaksana

■ Ceftriaxone dose for children is 50-100 mg/kg IV every 12 hours; dose for adults is 2 g IV every 12 hours.
■ Cefotaxime dose for neonates is 50 mg/kg IV every 6 hours; dose for adults is 2 g IV every 12 hours

■ Four anti tuberculosis drugs are used or the 2-month initiation


■ phase of therapy:
■ isoniazid 300 mg
■ rifampin 600 mg
■ pyrazinamide 1,600 mg
■ ethambutol 1,200 mg
■ each given orally once daily.
Tatalaksana
Prognosis

■ Vitam : Dubia ad bonam


■ Functionam : Dubia ad bonam
■ Sanationam : Dubia ad malam

■ 1/3 pasien meningitis tb meninggal walaupun telah diberikan tatalaksana yang


adekuat. Faktor lain selain pengobatan yaitu umur yang terlalu muda atau tua, HIV,
koma, kejang.
■ Neurologic sequelae seperti gangguan kognitif, ganggu motorik, gangguan
penglihatan dan parese nervus kranial
Komplikasi

■ Hydrocephalus
■ Brain Edema
■ Visual Loss
■ Nervus VI parese
■ Stroke
Kesimpulan

Meningitis merupakan suatu infeksi pada bagian kepala yang dapat menyebabakan
gangguan neurologis.Meningitis dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus.
Pemeriksaan fisik seperti tanda rangsang meningeal merapakan suatu pemeriksaan
patologik yang menandakan adanya infeksi atau peradangan meningens. Meningitis
dapat menyebabkan komplikasi dan kematian. Prognosis dari Meningitis tergantung
dari derajat keparahan pada saat penderita sakit dan juga pengaruh lain seperti HIV.
Daftar Pustaka

■ Hauser SL.Harrisons’s Neurology in clinical medicine.2nd Ed.New York:McGraw-


Hill;2010.p.451-83
■ Wilkinson RJ, Rohlwink U.Tuberculous meningitis.Nature Reviews Neurology
2017;13:581–598
■ Thwaites GE. Advances in the diagnosis and treatment of tuberculous meningitis.
Curr Opin Neurol 2013;26:295-300.
■ Bickley LS.Bates Guide to Physical examination and history taking.
■ Aminoff MJ, greenberg DA.Clinical neurology.New York:Lange;2015.p.90-2
■ Walker BR.Davidson's Principles and Practice of Medicinep.22nd
Ed.China:Elvesier;2014.p.1205

Anda mungkin juga menyukai