Anda di halaman 1dari 45

PRESENTASI KASUS BESAR

DENGUE FEVER
Pembimbing :
dr. Much. Maschun, Sp. PD

Disusun oleh : Syifa Silviyah


1710221036

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’ JAKARTA
2018
IDENTITAS PASIEN

Nama : Sdr. AKS


Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Karangrau Rt. 01 Rw. 03 Sokaraja
Tanggal masuk RSMS : 10 September 2018
Tanggal periksa : 13 September 2018
No. CM : 02067325
Keluhan Utama
• Demam

Keluhan Tambahan
• Bintik-bitnik merah pada tangan dan kaki
Bintik-bitnik
• Demam dirasakan sejak 2 hari SMRS
• Demam dirasakan pasien timbul
mendadak tinggi
• Demam dirasakan pasien berlangsung
merah
• Satu hari SMRS mengeluh muncul bintik-
terus-menerus
bintik kemerahan pada tangan dan kaki
• Demam dirasakan pasien menurun
• sempat ada gusi berdarah hanya
dengan obat demam tetapi, demam
sebentar
muncul kembali beberapa jam setelah
minum obat • Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri
kepala yang terasa berdenyut-denyut,
• Demam pada pasien tidak disertai
pegal-pegal pada seluruh badan, mual,
menggigil, tetapi disertai keringat
muntah merasa mulut pahit dan nafsu
dingin saat suhu mulai turun.
makannya menurun.

Demam
Keluhan adanya nyeri pada daerah belakang mata, nyeri perut, mimisan dan
perdarahan lain pada tubuh disangkal pasien, keluhan adanya flu, batuk,
nyeri menelan dan sakit tenggorokkan disangkal pasien. Keluhan adanya BAK
tidak lancar dan BAK anyang-ayangan disangkal. BAB pasien normal warna
kuning kecoklatan, pasien tidak mengeluh adanya susah BAB maupun diare.
BAK pasien normal berwarna kuning. Oleh karena keluhan tersebut pasien
berobat ke klinik Yusodaro dan disarankan untuk periksa ke RSMS.

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita


keluhan serupa ataupun didiagnosis demam berdarah, tipus, maupun
chikungunya. Tetangga pasien juga tidak ada yang menderita demam
berdarah. Sehari-hari pasien tinggal dikos dan juga tidak mengetahui
ada temannya yang menderita demam berdarah.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat penyakit yang sama • Riwayat keluhan sama


: disangkal : disangkal
• Riwayat Demam Berdarah • Riwayat gangguan pembuluh
: disangkal dan pembekuan darah
• Riwayat perdarahan lama, : disangkal
mudah berdarah dan memar
: disangkal
• Pasien seorang mahasiswa dan tinggal sehari-hari
dikos. Pasien tidak mengetahui apakah disekitar
lingkungannya ada yang mengalami keluhan
demam atau didiagnosis demam berdarah.
• Seperti tempat kos laki-laki pada umumnya pasien
mengatakan tempat kosnya tidak terlalu bersih.
• Riwayat berpergian keluar kota tidak ada.
• Pasien memiliki kebiasaan makan sehari 3 kali dan
sering membeli makanan di warung-warung sekitar
kampus
Keadaan Umum • Tampak sakit sedang

Kesadaran • Compos mentis

• TD : 120/75 mmhg N : 75 x/menit


Vital Sign • RR : 18 x/menit S : 37.5 OC  10/09/18 38.4 oC

Berat badan • 53 kg

Tinggi badan • 169 cm

IMT • 18.55 (normo weight)


• Bentuk kepala : Mesocephal, simetris, tanda radang (-)
• Rambut : Warna rambut hitam, tidak mudah dicabut,
• terdistribusi merata
• Mata : Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-
/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+) normal
isokor 3 mm
• Telinga : Discharge (-/-), deformitas (-/-)
• Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping hidung (-),
perdarahan (-)
• Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), lidah sianosis (-), atrofi
papil lidah (-), perdarahan (-)
• Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP
5 ± 2 cm
• Pulmo
Anterior
• Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan gerak
• (-), jejas (-), barrel chest (-)
• Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks kanan sama dengan hemitoraks kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-), wheezing (-/-)

Posterior
• Inspeksi : Dinding punggung simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan
gerak (-), jejas (-), barrel chest (-), kelainan vertebre (-)
• Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks kanan sama dengan hemitoraks kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-), wheezing (-/-)
Cor
• Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC VI 2 jari lateral
LMCS,
• Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC VI 2 jari lateral
LMCS, kuat angkat (-)
• Perkusi : batas jantung
Kanan atas : SIC II LPSD
Kanan bawah : SIC V LPSD
Kiri atas : SIC II, LPSS
Kiri bawah : SIC V, 2 jari lateral LMCS
• Auskultasi : S1 > S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen Ekstremitas

• Inspeksi: Datar • Superior :


• Auskultasi : Bising usus (+) • Ptekie (+/+), Edema (-/-
normal ), akral dingin (-/-),
• Perkusi : Timpani, tes sianosis (-/-), ikterik (-/-
pekak alih (-), ),
pekak sisi (-) • Inferior :
• Palpasi : Supel, undulasi (-), • Ptekie (+/+), Edema (-/-
nyeri tekan (-) ), akral dingin (-/-),
• Hepar : Tidak teraba sianosis (-/-), ikterik (-/-)
• Lien : Tidak teraba
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Tanggal 10/9/2018

Hemoglobin 15.5 11.7-15.5 g/dL

Leukosit 3500 L 3.600-11.000 U/L

Hematokrit 44 35-47 %

Eritrosit 4.2 3.8-5.2 ^6/uL

Trombosit 68.000 L 150.000– 440.000 /uL

MCV 83.9 80-100 fL

MCH 29.6 26-34 Pg/cell

MCHC 35.3 32 – 36 %

RDW 12.6 11.5 – 14.5 %

MPV 11.5 9.4-12.3 fL

Basofil 0.6 0–1%

Eosinofil 3.1 2–4%

Batang 0.3 L 3–5%

Segmen 32.9 L 50 – 70 %

Limfosit 53.4 H 25 – 40 %

Monosit 9.7 H 2–8%

SERO IMUNOLOGI

IgG Anti DHF Reaktif

IgM Anti DHF Non Reaktif


DIAGNOSIS KERJA
• Dengue Fever
Farmakologi Non- Farmakologi

• IVFD RL 20 tpm • Istirahat yang cukup.


• Inj. Ranitidin 2x50 mg IV • Banyak minum air putih
• Inj. Metoklopramid 3x1 atau cairan yang bisa
amp IV menambah elektrolit dan
• Paracetamol tab 4x500 mg trombosit seperti pocari
sweat dan jus jambu
merah.
• Kompres bila demam.
• Mengkonsumsi makan-
makanan yang bergizi.
PROGNOSIS
• Ad vitam : Dubia ad bonam
• Ad fungsionam : Dubia ad bonam
• Ad sanationam : Dubia ad bonam
Tanggal Subject & Object Assessment Plan
14-09-18 S : Demam sudah membaik. Pada tangan - Dengue Fever - IVFD RL 20 tpm
dan kaki bitnik-bintik merah sudah mulai - Inj Ranitidin 2x50 mg
hilang, tetapi muncul ruam ruam - Inj metoklopramid 3x1 amp
kemerahan yang terasa gatal, mual dan - Paracetamol tab 4x500 mh k/p
muntah semalam 1 kali - Cetirizine 2x1
O:
Ku/Kes : Sedang/CM
TD : 115/70 mmHg
N : 60 x/menit
R : 18 x/menit
S : 36,9 oC

15-09-18 S : Demam sudah tidak ada, mual dan - Dengue Fever Pasien BLPL
muntah tidak ada.
O: Obat yang dibawa pulang :
Ku/Kes : Sedang/CM - Paracetamol tab 4x500 mh k/p
TD : 120/80 mmHg - Cetirizine 2x1
N : 75 x/menit
R : 18 x/menit
S : 37,2 oC
• Demam Dengue: sindrom yang disebabkan
oleh Virus, ditandai dengan demam
bifasik,mialgia atau artralgia, ruam, leukopeni
dan limfadenopati
• Demam Berdarah Dengue : penyakit demam
berat sering mematikan, disebabkan oleh
virus,ditandai oleh permeabilitas kapiler-->
kelainan hemostasis.
• virus dengue termasuk group B
Arthropod borne virus (arbo viruses), sekarang
dikenal sebagai genus Flavivirus, family
Flaviviridae, mempunyai empat jenis serotipe,
yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, danDEN-4.
VEKTOR

•Nyamuk Aedes Aegypti,


Aedes Albopictus,
AedesPolynesiensis
Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009,
World Health Organization (WHO) mencatat
negara Indonesia sebagai negara dengan kasus
Indonesia
DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Kasus ini tersebar di seluruh 33 propinsi di


Indonesia; di 357 dari total 480 kabupaten
• Virus → tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk yang menembus kulit → periode
tenang selama ± lebih 3-4 hari → virus
bereplikasi → virus masuk sirkulasi
darah(viremia) → manusia yang terinfeksi
akan menunjukkan gejala
• Isolasi virus Dengue
• Serologis
– Uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI test)
– Uji Komplemen fiksasi (CF test)
– Uji Neutralisasi (NT test)
– Ig-M Elisa
– Ig-G Elisa
• Reverse Transkriptase Polymerase Chain Reaction
DIAGNOSIS
DEMAM DENGUE
• Tersangka (probable): episode demam + 2 gejala
berikut ini: Sakit kepala, nyeri retro-orbital,
mialgia,arthralgia, rash, manifestasi
perdarahan, leukopeni.
• ditunjang laboratorium serologis IgM-IgG/ adanya
kasus lain yang terbukti demam dengue
disekitarnya.
• Terbukti (confirmed) secara laboratorik
• Dapat dilaporkan (reportable)
DIAGNOSIS
DEMAM BERDARAH DENGUE WHO (1997)
• Klinis:
– demam mendadak tinggi
– perdarahan (termasuk uji bendung +)
– Hepatomegali
– Syok
• Lab
– Trombositopenia (≤ 100.000/µL)
– Hemokonsentrasi (Ht ≥20% dari normal)
• 2 gejala klinis pertama + 2 gejala laboratoris → DBD
DERAJAT PENYAKIT (WHO 1997)
• Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-
satunya manifestasi perdarahan ialah ujitornikuet
positif
• Derajat II :Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit
dan atau perdarahan lain
• Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi yaitu nadi
cepat dan lembut, tekanan nadi menurun(kurang dari
20 mmHg)/ hipotensin disertai kulit yang dingin,
lembab dan penderitamenjadi gelisah
• Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi yang tidak
dapat diraba dan tekanan darah yang tidakdapat diukur
DIAGNOSIS BANDING
• Demam: tipoid, Bp, kolesistitis, pielonefitis,
malaria dsb
• Ruam: morbili
• Hepatomegali: hepatitis/leptospirosis
• Perdarahan kulit: meningitis meningokok,
sepsis, penyakit2 darah
• Demam chikungunya
KOMPLIKASI
• Ensefalopati Dengue
• Kelainan ginjal
• Udem paru
PENATALAKSANAAN
Tanpa penyulit:
• Tirah baring selama masih demam
• Obat antipiretik/kompres air hangat bila perlu.
• pemberian cairan/elektrolit per oral, jus buah,
sirup, susu, selain air putih, dianjurkan diberikan
selama dua hari.
• Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder
• Monitor suhu, trombosit, hematokrit sampai
normal kembal
• Dengan renjatan/syok
• Pemasangan infus dan dipertahankan selama 12-
48 jam stlh renjatan teratasi
• Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah,
suhu, pernafasan tiap jam, Hb, Ht tiap 4-6 jam pd
hari pertama selanjutnya 24 jam
• DSS: guyur lalu dipertahankan Nacl, RL12-24 jam
plasma ekspander
• Penurunan Hb, Ht  transfusi darah
PROGNOSIS
• Infeksi primer dengan demam
denguebiasanya sembuh sendiri
• DBD/DSS: mortalitasnya tinggi
• Lit surabaya, semarang, jkt  prognosis dan
perjalanan penyakit lebih ringan drpd anak2.
KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN
• Tidak demam selama 24 jam tanpaantipiretik
• Nafsu makan membaik
• Tampak perbaikan secara klinis
• Hematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasiJumlah
trombosit >50.000/Ul
• Tidak dijumpai distress pernafasan
PENCEGAHAN
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DBD,
pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk DBD.

Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur,


jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.
PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC,
drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll
(M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
hujan (M3).
SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M PLUS”
a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
c. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
d. Menaburkan bubuk Larvasida.
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
f. Memasang kawat kasa.
g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
h. Menggunakan kelambu.
i. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai