Anda di halaman 1dari 24

PENGHEMATAN DAN KEBIJAKAN ENERGI

ARRIDINA SUSAN, S.T., M.Eng

Manajemen Energi 1
Pola Penghematan Energi
Maksud dan tujuan manajemen energi adalah
bagaimana mengelola pemakaian energi dalam rangka
penghematan dan peningkatan efisiensi energi. Untuk
mewujudkan maksud tersebut maka dilakukanlah
berbagai macam pola penghematan yaitu :

1. Reduksi/pengurangan pemakaian energi


2. Meningkatkan efisiensi peralatan yang
menggunakan dan atau menghasilkan energi
3. Mencari/menggunakan energi lain sebagai altrenatif
sumber energi sebelumnya.
Manajemen Energi 2
1. Reduksi / pengurangan pemakaian energi
Dalam megurangi pemakaian energi ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan antara lain yaitu :
 Pengurangan tidak menyebabkan terjadinya
penurunan kualitas atau kapasitas produksi.
Misalnya pengurangan pemakaian daya lampu
dalam suatu ruangan belajar, setelah dikurangi tidak
menyebabkan ruangan tersebut tidak terang/tidak
dapat mendukung proses belajar-mengajar. Contoh
yang lain seperti mengurangi zat aditif pada suatu
produk tidak boleh menyebabkan kualitas produk
tersebut menurun.

Manajemen Energi 3
 Pengurangan yang dilakukan harus dapat meningkatkan
efisiensi energi.

Contoh :
Reduksi energi listrik di RA 206. (Ruang belajar 206 di gedung A
Politeknik Negeri Medan )
 Jumlah peralatan 12 lampu
 besar daya per lampu 60 watt,
 waktu pemakaian11 jam ( 07.00 s/d 18.00 WIB )

dari data pemakaian yang biasa berjalan selama ini bila dianalisa,
maka besarnya pemakaian energi listrik per hari adalah :

Manajemen Energi 4
12 X 60 X 11 = 7,92 KWH ,
jika biaya 1 KWH adalah Rp. 300,- dan dalam sebulan 25 hari kuliah
, maka biaya pemakaian listrik perbulan adalah :
7,92 X 300 X 25 = Rp. 59.400,-

Kemudian pemakaian diatas bila kita kurangi dari segi waktu


pemakaiannya misalnya penerangan hanya dipakai/dihidupkan
pada waktu-waktu tertentu yaitu antara pukul 07.00 — 10.00 dan
pukul 15.00 — 19.00. Total pemakaian 7 jam, maka penghematan
yang dapat dihasilkan adalah sbb:
12 X 60 X7 = 5,04 KWH
dan biaya pemakaian 5,04 X 300 X 25 = Rp. 37. 800,-
sehingga total penghematan sebulan untuk satu ruangan saja adalah :
daya : 7,92 — 5,04 = 2,88 KWH
biaya : Rp. 59.400 - 37.800 = Rp. 21.600,-

Manajemen Energi 5
contoh ini adalah perhitungan secara kasar, apabila satu
gedung A tersebut ada 18 ruangan yang sama, maka
tentu penghematan yang diperoleh semakin besar akan
tetapi pengurangan ini tidak mengakibatkan
terganggunya proses belajar mengajar.

Manajemen Energi 6
Meningkatkan efisiensi peralatan yang menggunakan
dan atau menghasilkan energi

Banyak peralatan-peralatan yang telah lama umur pemakaiannya


sehingga mengakibatkan performansi dari peralatan tersebut
semakin berkurang. Disamping itu pula untuk mengganti peralatan
tersebut membutuhkan biaya yang tidak kecil sehingga banyak
kalangan industri terutama tetap mempertahankan peralatan
tersebut dengan pertimbangan selama peralatan tersebut masih
berfungsi dan hasil akhir yang dicapai masih memberi keuntungan.

Untuk mengatasi problem performansi peralatan ini maka sudah


ditemukan cara yang lebih menguntungkan dari pada mengganti
peralatan tersebut, yaitu dengan perbaikan (repairing) atau
memodifikasi peralatan dengan target perbaikan dan peningkatan
performansi (efisiensi) peralatan.

Manajemen Energi 7
Sebagai contoh misalnya pemodifikasian siklus turbin gas seperti
berikut ini

Ruang Bakar T 3
2

3
4
2
Kompresor Turbin

1 1
4
HE

Gambar 3.1a Siklus Turbin Gas Gambar 3.1b Diagram T-s Turbin Gas

Manajemen Energi 8
Dari gambar 3.1a dapat dijelaskan bahwa sebelum
turbin gas beroperasi, kompresor digerakan melalui
motor start (motor listrik). Begitu kompresor bekerja,
udara atau fluida kerja dikompresikan dari titik 1 ke titik 2
sehingga tekanannya naik dari p1 ke p2, kemudian fluida
(titik 2) dibakar pada ruang bakar sehingga tekanan dan
temperatur yang tinggi pada titik 3. Dari titik 3 ini fluida
diekspansikan pada turbin gas sehingga menghasilkan
kerja mekanik pada poros turbin. Karena antara turbin
dengan kompresor satu poros, maka kompresor dapat
digerakkan oleh turbin, dengan demikian motor start
tidak digunakan lagi begitu turbin beroperasi.
Manajemen Energi 9
Besarnya efisiensi thermal siklus diatas adalah :

Wnet
 th 
Qin

Dimana : Wnet = kerja netto = Wt – Wc


Wt = kerja turbin = m cp (T3 – T4 )
Wc = kerja kompresor = m cp (T2 – T1)
Qin = panas yang masuk ke ruang bakar = m cp (T3 – T2)
T1,T2,T3 dan T4 = temperatur di masing-masing titik

Manajemen Energi 10
Untuk menaikan efisiensi dari siklus turbin gas ini ada
beberapa pilihan yang dapat dilakukan yang dikenal
dengan model modefikasi turbin gas, yaitu :
1. Regenerasi
2. Intercooling (pendinginan sela)
3. Re-heating (pemanasan ulang)
4. Water injection (injeksi air)

Dari keempat model modifikasi diatas, maka disini kita


coba menganalisa model regenerasi saja, bagaimana
caranya dan hasil yang diperoleh dari model ini.

Manajemen Energi 11
Regenerasi adalah suatu proses pemanasan fluida kerja
sebelum menuju ruang bakar. Pemanasan ini dengan
memanfaatkan gas buang keluaran turbin sebelum
dinetralkan di Heat Exchanger. Regenerasi ini dilengkapi
dengan Regenerator yang juga berfungsi seperti halnya
heat exchanger. Adapun tujuan dari regenerasi ini
adalah untuk mengurangi energi panas yang dibutuhkan
pada ruang bakar untuk memanaskan fluida kerja.
Energi panas yang dibutuhkan pada ruang bakar ( Qin )
merupakan pembagi seperti yang terlihat pada
persamaan diatas. Jadi bila pembaginya berkurang,
maka tentu basil baginya akan semakin besar.
Manajemen Energi 12
Bentuk siklus turbin gas setelah regenerasi dapat dilihat pada gambar
3.2a berikut ini
Regenerator
Ruang Bakar

Kompresor Turbin

HE

Gambar 3.2a Siklus Turbin Gas Regenearsi


Manajemen Energi 13
Contoh perhitungan :
Diketahui data operasional Turbib Gas sebelum regenerasi sbb;
Temperatur dan tekanan inlet kompresor, T1 = 27°C , p1 = 1 atm
Temperatur dan tekanan outlet kompresor, T2=90°C, p2 = 1,2 bar
Temperatur inlet turbin, T3 = 1100 °C
Temperatur dan tekanan outlet turbin, T4 = 200°C , p4 = 1,5 bar
Fluida kerja adalah udara dengan Cp = 1 kJ/kg °C
Dari data diatas dapat dihitung efisiensi siklus turbin gas tersebut,
yaitu sebagai berikut ;

Manajemen Energi 14
Kerja turbin, Wt = m cp (T3 — T4) , m = 1 kg/dt
= 1 x 1(1100 — 200) = 900 kW

Kerja Kompresor, We = m.cp. (T2 — T1 )


= 1 x 1 (90 — 27) = 63 kW

Panas yang masuk, Qin = m.cp. (T3 — T2 )


= 1 x 1 (1100 — 90) = 1010 kW

Sehingga besarnya efisiensi siklus adalah ;

Wt  Wc 900  63
 th    0,8287
Qi n 1010

Manajemen Energi 15
Data yang diperoleh setelah dimodifikasi adalah ;
Temperatur inlet kompresor, T1 = 27 OC
Temperatur outlet kompresor, T2 = 90 OC
Temperatur outlet Regenerator, T2' = 140 OC
Temperatur inlet turbin, T3 = 1100 OC
Temperatur outlet turbin, T4 = 200 OC
Dari data ini dapat dihitung efisiensi siklus setelah modifikasi, yaitu :
Kerja kompresor dan kerja turbin tetap seperti sebelum modifikasi ,
yaitu :
Wt = 900 kW
Wc = 63 kW

Manajemen Energi 16
Panas yang masuk menjadi
Qin = m.cp. (T3 — T2' )
= 1 x 1(1100 — 140) = 960 kW

Sehingga efisiensi siklus adalah ;

Wt  Wc 900  63
 th    0,872
Qi n 960
Jadi terbukti bahwa efisiensi siklus setelah modifikasi lebih
besar daripada sebelum modifikasi.

Manajemen Energi 17
Dalam meningkatkan efisiensi peralatan atau
sistem yang menggunakan dan atau
menghasilkan energi, pada kenyataannya
mempertimbangkan bukan saja segi tekniknya
tapi juga dari segi ekonomisnya.
Peningkatan efisiensi juga dapat dilakukan
dengan memperbaiki peralatan- peralatan yang
rusak atau kurang sempurna dalam operasinya
seperti pembersihan korosi-korosi yang terjadi
pada bagian dalam pipa dan sebagainya.
Manajemen Energi 18
Mencari/menggunakan sumber energi lain sebagai
alternatif dari sumber energi yang digunakan
sebelumnya

Sebagai akibat terjadinya krisis energi pada tahun 1973,


telah dilakukan usaha-usaha bagaimana memanfaatkan
sumber yang lain sebagai energi pengganti dari energi
yang selama ini sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Sebagai bukti, beberapa tahun terakhir ini
industri automotif telah meciptakan mobil surya yang
sumber energinya berasal dari energi surya, meskipun
dari tingkat kecepatan yang dihasilkan masih dibawah
kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh mobil
berbahan bakar bensin ataupun solar. Namun hal ini
telah memacu industri lainnya untuk memanfaatkan
sumber energi alternatif.
Manajemen Energi 19
Pada industri proses seperti penggunaan cangkang dan serat
kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler yang mampu mengantikan
bahan bakar batu bara ataupun minyak diesel yang selama ini
menjadi bahan bakar utamanya.

Tidak semua sumber energi utama begitu saja diganti dengan


sumber energi yang lain. Dalam penggantian ini perlu diperhatikan
beberapa hal yaitu ;
1. kontinuitas persediaan sumber energi alternatif tersebut
2. jarak sumber energi dengan tempat pemakaiannya
3. tingkat keamanan penggunaan sumber energi yang dimaksud
4. efek samping sumber energi terhadap lingkungan.

Manajemen Energi 20
Kebijakan Pemerintah Terhadap Energi

Pemerintah berdasarkan petunjuk GBHN, telah


menetapkan kebijaksanaan energi yang pada dasarnya
bertujuan :
1. menjamin kelangsungan penyediaan energi untuk
konsumsi dalam negeri dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat
2. menjamin penyediaan energi untuk ekspor sehingga
akan tetap merupakan sumber pendapatan devisa
yang penting guna membiayai pembangunan
nasional.

Manajemen Energi 21
Dalam rangka pengelolaan energi secara efisien maka
penghematan energi yang berasal dari minyak bumi
sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui perlu ditinjau dan ditingkatkan, antara lain
melalui kebijaksanaan harga energi yang terjangkau,
penggunaan alat hemat energi, meningkatkan
pengkajian, penelitian, pengembangan, dan
pemanfaatan sumber altrenatif

Manajemen Energi 22
Langkah kebijakan dapat dikelompokan dalam pola upaya ;
a. Indeksasi
Adalah suatu upaya mendata sumber-sumber energi
yang ada di Indonesia yang didasarkan pada informasi
atau pengamatan sementara yang diperoleh

b. Konservasi
Adalah usaha melakukan penelitian/pengamatan lebih
lanjut ke lokasi sumber energi atas informasi yang
diperoleh sebelum.

Manajemen Energi 23
c. Diversifikasi
Melakukan pengembangan sumber energi yang telah diteliti
keberadaan. Pengembangan ini dilakukan balk dari segi kapasitas
produksi dari sumber energi tersebut maupun pengembangan
pemanfaatannya .

d. Intensifikasi
Meningkatkan kualitas dari pada sumber energi sehingga dapat
memberikan efisiensi yang tinggi dalam pemanfaatannya.

Dalam rangka menanamkan sikap hemat energi pada masyarakat,


sekarang pemerintah sedang giat-giatnya mengadakan program
hemat energi antara lain dengan membuat lomba karya tulis hemat
energi, lomba poster hemat energi yang diadakan oleh Depdiknas.
Disamping itu pemerintah melalui PT. PLN selalu menganjurkan
masyarakat agar mengurangi pemakaian energi listrik yang tidak
perlu terutama pada saat-saat beban puncak yaitu antara jam 18.00
wib sampai dengan jam 22.00 wib.

Manajemen Energi 24

Anda mungkin juga menyukai