Manajemen Energi 1
Pola Penghematan Energi
Maksud dan tujuan manajemen energi adalah
bagaimana mengelola pemakaian energi dalam rangka
penghematan dan peningkatan efisiensi energi. Untuk
mewujudkan maksud tersebut maka dilakukanlah
berbagai macam pola penghematan yaitu :
Manajemen Energi 3
Pengurangan yang dilakukan harus dapat meningkatkan
efisiensi energi.
Contoh :
Reduksi energi listrik di RA 206. (Ruang belajar 206 di gedung A
Politeknik Negeri Medan )
Jumlah peralatan 12 lampu
besar daya per lampu 60 watt,
waktu pemakaian11 jam ( 07.00 s/d 18.00 WIB )
dari data pemakaian yang biasa berjalan selama ini bila dianalisa,
maka besarnya pemakaian energi listrik per hari adalah :
Manajemen Energi 4
12 X 60 X 11 = 7,92 KWH ,
jika biaya 1 KWH adalah Rp. 300,- dan dalam sebulan 25 hari kuliah
, maka biaya pemakaian listrik perbulan adalah :
7,92 X 300 X 25 = Rp. 59.400,-
Manajemen Energi 5
contoh ini adalah perhitungan secara kasar, apabila satu
gedung A tersebut ada 18 ruangan yang sama, maka
tentu penghematan yang diperoleh semakin besar akan
tetapi pengurangan ini tidak mengakibatkan
terganggunya proses belajar mengajar.
Manajemen Energi 6
Meningkatkan efisiensi peralatan yang menggunakan
dan atau menghasilkan energi
Manajemen Energi 7
Sebagai contoh misalnya pemodifikasian siklus turbin gas seperti
berikut ini
Ruang Bakar T 3
2
3
4
2
Kompresor Turbin
1 1
4
HE
Gambar 3.1a Siklus Turbin Gas Gambar 3.1b Diagram T-s Turbin Gas
Manajemen Energi 8
Dari gambar 3.1a dapat dijelaskan bahwa sebelum
turbin gas beroperasi, kompresor digerakan melalui
motor start (motor listrik). Begitu kompresor bekerja,
udara atau fluida kerja dikompresikan dari titik 1 ke titik 2
sehingga tekanannya naik dari p1 ke p2, kemudian fluida
(titik 2) dibakar pada ruang bakar sehingga tekanan dan
temperatur yang tinggi pada titik 3. Dari titik 3 ini fluida
diekspansikan pada turbin gas sehingga menghasilkan
kerja mekanik pada poros turbin. Karena antara turbin
dengan kompresor satu poros, maka kompresor dapat
digerakkan oleh turbin, dengan demikian motor start
tidak digunakan lagi begitu turbin beroperasi.
Manajemen Energi 9
Besarnya efisiensi thermal siklus diatas adalah :
Wnet
th
Qin
Manajemen Energi 10
Untuk menaikan efisiensi dari siklus turbin gas ini ada
beberapa pilihan yang dapat dilakukan yang dikenal
dengan model modefikasi turbin gas, yaitu :
1. Regenerasi
2. Intercooling (pendinginan sela)
3. Re-heating (pemanasan ulang)
4. Water injection (injeksi air)
Manajemen Energi 11
Regenerasi adalah suatu proses pemanasan fluida kerja
sebelum menuju ruang bakar. Pemanasan ini dengan
memanfaatkan gas buang keluaran turbin sebelum
dinetralkan di Heat Exchanger. Regenerasi ini dilengkapi
dengan Regenerator yang juga berfungsi seperti halnya
heat exchanger. Adapun tujuan dari regenerasi ini
adalah untuk mengurangi energi panas yang dibutuhkan
pada ruang bakar untuk memanaskan fluida kerja.
Energi panas yang dibutuhkan pada ruang bakar ( Qin )
merupakan pembagi seperti yang terlihat pada
persamaan diatas. Jadi bila pembaginya berkurang,
maka tentu basil baginya akan semakin besar.
Manajemen Energi 12
Bentuk siklus turbin gas setelah regenerasi dapat dilihat pada gambar
3.2a berikut ini
Regenerator
Ruang Bakar
Kompresor Turbin
HE
Manajemen Energi 14
Kerja turbin, Wt = m cp (T3 — T4) , m = 1 kg/dt
= 1 x 1(1100 — 200) = 900 kW
Wt Wc 900 63
th 0,8287
Qi n 1010
Manajemen Energi 15
Data yang diperoleh setelah dimodifikasi adalah ;
Temperatur inlet kompresor, T1 = 27 OC
Temperatur outlet kompresor, T2 = 90 OC
Temperatur outlet Regenerator, T2' = 140 OC
Temperatur inlet turbin, T3 = 1100 OC
Temperatur outlet turbin, T4 = 200 OC
Dari data ini dapat dihitung efisiensi siklus setelah modifikasi, yaitu :
Kerja kompresor dan kerja turbin tetap seperti sebelum modifikasi ,
yaitu :
Wt = 900 kW
Wc = 63 kW
Manajemen Energi 16
Panas yang masuk menjadi
Qin = m.cp. (T3 — T2' )
= 1 x 1(1100 — 140) = 960 kW
Wt Wc 900 63
th 0,872
Qi n 960
Jadi terbukti bahwa efisiensi siklus setelah modifikasi lebih
besar daripada sebelum modifikasi.
Manajemen Energi 17
Dalam meningkatkan efisiensi peralatan atau
sistem yang menggunakan dan atau
menghasilkan energi, pada kenyataannya
mempertimbangkan bukan saja segi tekniknya
tapi juga dari segi ekonomisnya.
Peningkatan efisiensi juga dapat dilakukan
dengan memperbaiki peralatan- peralatan yang
rusak atau kurang sempurna dalam operasinya
seperti pembersihan korosi-korosi yang terjadi
pada bagian dalam pipa dan sebagainya.
Manajemen Energi 18
Mencari/menggunakan sumber energi lain sebagai
alternatif dari sumber energi yang digunakan
sebelumnya
Manajemen Energi 20
Kebijakan Pemerintah Terhadap Energi
Manajemen Energi 21
Dalam rangka pengelolaan energi secara efisien maka
penghematan energi yang berasal dari minyak bumi
sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui perlu ditinjau dan ditingkatkan, antara lain
melalui kebijaksanaan harga energi yang terjangkau,
penggunaan alat hemat energi, meningkatkan
pengkajian, penelitian, pengembangan, dan
pemanfaatan sumber altrenatif
Manajemen Energi 22
Langkah kebijakan dapat dikelompokan dalam pola upaya ;
a. Indeksasi
Adalah suatu upaya mendata sumber-sumber energi
yang ada di Indonesia yang didasarkan pada informasi
atau pengamatan sementara yang diperoleh
b. Konservasi
Adalah usaha melakukan penelitian/pengamatan lebih
lanjut ke lokasi sumber energi atas informasi yang
diperoleh sebelum.
Manajemen Energi 23
c. Diversifikasi
Melakukan pengembangan sumber energi yang telah diteliti
keberadaan. Pengembangan ini dilakukan balk dari segi kapasitas
produksi dari sumber energi tersebut maupun pengembangan
pemanfaatannya .
d. Intensifikasi
Meningkatkan kualitas dari pada sumber energi sehingga dapat
memberikan efisiensi yang tinggi dalam pemanfaatannya.
Manajemen Energi 24