1
Kemampuan mengenal berbagai kondisi mental
diperlukan untuk :
dx yg tepat
tx yg efektif
memperkirakan prognosis, dll
Banyak tanda & gejala psikiatri berakar dari perilaku
yg normal & dpt dipahami sbg titik2 sepanjang
spektrum yg terentang dari normal di ujung yg satu
dan patologis di ujung yg lain
2
tanda (sign) :
objektif dan dapat diamati oleh pemeriksa
mis. : - afek tumpul/terbatas
- retardasi psikomotor
gejala (symptom) :
keluhan subjektif yg dikemukakan pasien
mis. : - perasaan tertekan
- tidak berenergi
sindroma :
sekelompok tanda/gejala yg membentuk suatu
kondisi yg dpt dikenali
3
GANGGUAN JIWA
ORGANIK
-PATOLOGI OTAK
(primer/sekunder) FUNGSIONAL
- SUBSTANCE
RELATED
PSIKOTIK : NON-PSIKOTIK :
Skizofrenia Gangguan afektif
Skizoafektif (bipolar/unipolar)
Gangguan waham Gangguan cemas
Psikotik akut sementara Gangguan somatoform
Gangguan afektif Psikosomatis
(bipolar/unipolar)
4
1. Gangguan persepsi
2. Gangguan proses pikir
3. Gangguan kesadaran
4. Gangguan ingatan
5. Gangguan psikomotor
6. Gangguan afek
7. Gangguan intelegensi
8. Gangguan perhatian
9. Gangguan penampilan
10. Gangguan tidur
5
Sensasi :
kesadaran akan adanya rangsang yang
ditangkap oleh panca indra
Persepsi :
penginderaan yang disertai pengertian
(sensasi yang sudah diolah otak)
Ilusi :
persepsi sensorik yg salah dari stimuli ekstrenal yg
nyata
Halusinasi :
persepsi sensorik yg salah tanpa adanya stimulus
eksternal
6
Segala bentuk halusinasi bisa tjd pd skizofrenia, gg
afektif & gg mental organik
Hal akustik & somatik : >> pd gg fungsional
Hal visual : GMO, gg fungsional
Hal gustatorius, olfaktorius, dan taktil : >> pd GMO
Hal taktil jg dpt dijumpai pd gejala lepas obat (alkohol
atau kasus keracunan)
Halusinasi mood-congruent :
tema halusinasi yg sesuai dg mood, mis. pasien depresi
dg hal dengar yg mengatakan mereka tdk berguna
Halusinasi mood-incongruent :
tema halusinasi yg tdk sesuai dg mood, mis. pasien
mania dg tema halusinasi ke arah kemiskinan/tdk
berdaya
7
1. Bentuk pikiran
* autistik :
- sebagian besar bersifat narsisistik & egosentrik
- penekanan pd subjektifitas daripada objektifitas
- tanpa mempertimbangkan realita
- mengabaikan logika dan hukum sebab akibat
- hidup dlm alam pikirannya sendiri
- dereistik
8
2. Isi pikiran
a. waham :
keyakinan yg salah, yg tidak berdasarkan realitas
eksternal, dipegang teguh oleh penderita meskipun
bukti nyata & objektif menyatakan sebaliknya, dan
tidak sesuai dg latar belakang budaya setempat
Lima kriteria waham :
1) pasien percaya 100% bahwa isi pikirannya benar
2) bersifat egosentrik
3) tidak sesuai dg rasio & logika
4) tidak bisa dikoreksi dg cara apapun, termasuk dg
cara yg logis dan realistik
5) pasien hidup menurut wahamnya
9
Waham kendali (delusion of control):
keyakinan yg salah bhw pikiran, perasaan dan
kemauannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar
Waham kebesaran (delusion of grandeur) :
keyakinan yg berlebihan dan patologis bahwa dirinya
penting, berkuasa, punya kekuatan, kekayaan (tidak
sesuai dg kenyataan)
Waham kejar (delusion of persecution):
keyakinan bhw ada yg berkomplot ingin mencelakai
atau bermaksud buruk padanya
Waham nihilistik (nihilistic delusion):
waham depresif bhw dunia & segala isinya sudah
lenyap/hilang
10
Idea of reference :
interpretasi yg salah ttg suatu kejadian di luar dirinya
yg dianggap mempunyai hub langsung dengannya
- pasien merasa dibicarakan orang lain,
pasien merasa isi siaran televisi/radio
membicarakan/mengirin pesan untuknya
- banyak tjd pd pasien paranoid
- bisa mencapai intensitas yg cukup utk
membentuk waham (delusion of reference)
Idea of influence :
isi pikiran bhw dirinya dipengaruhi kekuatan dari
luar, sihir, setan, hipnotis, sinar atom, dll.
- bisa mencapai taraf waham (waham pengaruh =
waham kendali)
11
Thought broadcasting :
pikirannya dapat disiarkan keluar dari kepalanya
sehingga orang lain dpt mengetahui semua yg ia
pikirkan
Thought insertion :
pikirannya disisipi pikiran orang lain /kekuatan lain
Thought withdrawl :
pikirannya telah diambil/disedot keluar dari
kepalanya
Depersonalisasi :
perasaan tidak jelas/asing thd diri sendiri, bagian
dirinya, atau lingkungannya
Derealisasi :
perasaan bhw lingkungan di sekelilingnya telah
berubah & menjadi asing
12
Obsesi :
- ide, pikiran atau impulse yang menetap, tdk dpt
berubah, tdk dapat dihilangkan dari kesadaran baik
dg logika maupun pertimbangan
- bersifat involunter (tdk dikehendaki) dan
ego-distonik (pasien terganggu dg keadaan tsb)
Preokupasi :
isi pikiran yg terpusat pd ide tertentu
Waham mood-congruent :
isi waham yg sesuai dg mood, mis. pasien depresi dg
waqham berdosa
Waham mood-incongruent :
Is waham yg tdk sesuai dg mood, mis. pasien depresi
dg waham kebesaran
13
3. Jalan pikiran
Inkoherensi ( word salad) :
14
Irelevansi :
ucapan/jawaban yg tdk sesuai dg pertanyaan atau hal
yg sdg dibicarakan
Flight of ideas :
verbalisasi yg cepat shg terjadi lompatan /pergeseran
dari satu ide ke ide yg lain
Tangensial :
subjek pembicaraan menyimpang dari ide atau
pembicaraan & tdk kembali lagi, mungkin
menyimpang atau mengembangkan tema baru
Mutisme :
menolak untuk berbicara oleh sebab yg disadari atau
tdk disadari
15
Sirkumstansial :
pembicaraan berputar-putar ke ide yg mendetil dan
tdk perlu, serta tidak cocok sebelum berhubungan dg
ide yg pokok
Perseverasi :
pengulangan respon yg sama thd berbagai pertanyaan
yg berbeda
Verbigerasi :
pengulangan secara stereotipi dan sama dari kata-kata,
yg tdk ada artinya
16
Clouding of consciousness :
tidak sepenuhnya sadar, alert, dan ber-orientasi
terjadi pd kondisi delirium, dementia atau gangguan
kognitif
Disorientasi / confusion :
gangguan orientasi waktu, tempat, orang
17
Memori :
kemampuan utk membangkitkan kembali kesan,
pengalaman, dan apa yg sdh dipelajari di masa
lampau, yg menyangkut 3 pokok proses mental
1. registrasi : kemampuan merasakan, mengenal, dan
mengeluarkkan informasi di SSP
2. retensi : kemampuan menahan/menyimpan
informasi yg sdh diregistrasi
3. recall : kemampuan mendapatkan kembali informasi
yg sdh disimpan, atas kehendak
18
Amnesia :
- ketidakmampuan mengingat secara parsial atau total
pengalaman masa lampau
- mungkin oleh sebab organik, emosional atau
campuran, jangka waktu menyolok & terbatas
- amnesia retrograd : amnesia utk kejadian yg tjd
sebelum waktu tertentu
- amnesia anterograd : amnesia utk kejadian yg tjd
sesudah waktu tertentu
Hipoamnesia :
penurunan derajat retensi & recall
Hiperamnesia : kenaikan derajat retensi & recall
19
Déjà vu :
ilusi atau pengenalan visual ttg situasi baru yg secara
salah dianggap merupakan ulangan dari pengalaman
sebelumnya
Jamais vu :
perasaan asing thd situasi nyata yg sdh pernah dialami
sebelumnya
Dementia :
GMO yg ditandai dg tjdnya deteriorasi fs intelektual
yg sdh didapat sblmnya,
- gangguan fungsi sosial, paling menyolok gg memori
- hendaya dlm pemikiran abstrak, pengambilan
keputusan, mengemukanan pendapat, kontrol impuls,
perubahan kepribadian
20
Psikomotor :
efek kombinasi dari aktifitas fisik & emosional
Agitasi :
aktifitas motorik yg berlebihan, biasanya tak bertujuan
& ada hub dg ketegangan dlm dirinya, mis. tidak bisa
duduk tenang, gelisah, jalan kian kemari, meremas-
remas tangan, menarik-narik baju, dll
Agresifitas :
tingkah laku yg kuat & bertujuan yg bisa dlm bentuk
fisik maupun verbal, merupakan reaksi motorik yg
sejalan dg kemarahan & permusuhan
21
Stupor :
tidak adanya semangat, gerakan spontan/daya gerak,
individu tdk bereaksi & tdk menyadari keadaan
sekitarnya, disebabkan kelainan neurologis /psikiatris
Katatonia :
sindrom dg tanda khas adanya sikap katalepsi,
stereotipi, mutisme, stupor, negatifisme, automatic
obedience, ekolali dan ekopraksi
Katalepsi (fleksibilitas serea) :
subjek terpaku pada hampir semua sikap tubuh
abnormal yg diberikan kepadanya (oleh pemeriksa)
Katapleksi :
hilangnya tonus otot tiba-tiba, menyeluruh &
temporer,bisa diikuti oleh tidur; dpt dicetuskan oleh
berbagai keadaan emosi
22
Negatifisme :
penentangan thd sugesti atau perintah dari luar, verbal
maupun non-verbal
Ekopraksi :
menirukan gerakan orang lain secara berulang-ulang
Manerisme :
aktifitas involunter yg stereotipi & aneh bagi seseorang
- gerakan bertujuan, mis. memberi hormat, bersalaman
- stereotipi : gerakan tdk bertujuan & tdk merupakan
bagian dari gerakan yg mempunyai arah tujuan
Impulsif :
aktifitas yg tanpa didahului pemikiran/pertimbangan
secara sadar
23
Afek :
manifestasi keluar dari suasana hati, merupakan tanda
objektif yg dpt dilihat pd pemeriksaan psikiatrik
Mood :
keadaan suasana hati yg menetap & subjektif
dilaporkan pasien. Ciri khas mood adalah bentuk
emosi yg dilukiskan pasien, mis. sedih, sebang, marah,
dsb
Dalam menilai afek & mood harus dinilai derajatnya,
intensitasnya (mendalam, datar, tumpul),
perubahannya (stabil, labil), dan keserasiannya dg
situasi maupun isi pikirannya
24
Euforia :
perasaan sejahtera yg berlebih-lebihan, tdk sesuai dg
kenyataan yg ada. Dpt tjd pd pemakaian obat-obatan,
mis. opiad, alkohol, amfetamin
Elasi :
26
Afek inapropiate/ tdk serasi :
emosi yd ada tidak selaras dg pikiran atau
pembicaraan yg menyertainya
Afek labil :
afek yg berubah dg cepat antara berbagai keadaan
emosional , mis. menangis, tertawa, marah
Afek luas (broad affect) :
afek normal, derajat perasaan secara penuh
diekspresikan
Afek menyempit constricted affect) :
ekspresi perasaan jelas berkurang, tetapi dlm derajat
yg lebih rendah dibandingkan afek tumpul
27
Afek tumpul (blunted affect):
ekspresi perasaan sangat berkurang
Afek datar (flattening affect) :
respon afektif benar2 tdk ada, wajah tdk berubah (spt
topeng), suara monoton, biasa pd SR kronis
Apati :
kurangnya minat dan keikutsertaan secara emosional
thd keadaan sekitar dirinya
Mood swing :
perubahan suasana perasaan emosional antara euforia
dan depresi
28
Permusuhan (hostility) :
keadaan agresif & marah yg menetap dlm jangka
waktu lama di luar proporsi yg seharusnya
La belle indifference :
inappropiate attitude of calm or lack of concern about one’s
disability, may be seen in patients with conversion disorder
29
Retardasi mental :
- fungsi intelektual secara umum di bawah normal, yg
bisa tjd pd saat lahir atau berkembang pd masa
kanak-kanak
- belajar, penyesuaian sosial, proses pematangan
terganggu, sering disertai gg emosi
- derajat retardasi umumnya diukur dg IQ (Intelligence
Quotient)
30
Hipervigilitas :
perhatian berlebihan/terfokus pd semua stimulus
internal & eksternal. Biasa terlihat pd kondisi waham
atau paranoid
Distraktibilitas :
- ketidakmampuan memusatkan perhatian, tdk
berespon thd tugas yg dihadapi tetapi teralih pd
fenomena yg tdk relevan di lingkungannya
- ketidakmampuan mempertahankan perhatian,
berpindah dari satu topik ke topik lainnya hanya dg
provokasi yg minimal. Bisa tjd pd gg organik,
ansietas, mania, atau SR
31
Perhatian terutama ditujukan pada keistimewaan atau
keanehan dari penampilan, sampai sekecil-kecilnya
dicatat sehingga orang ketiga akan mudah mengenali
apa yang kita lukiskan tanpa harus melihat pasiennya
Yang diamati al. :
- pakaian & kerapihan (kebersihan, keserasian, warna)
- sikap & gerakan (langkah, jabat tangan, duduk,
kontak mata, bahasa gerak)
- cacat, ketidakmampuan, deformitas
- ciri khas bicara (artikulasi, tempo, nada, tekanan)
- tanda jenis kelamin (identitas jenis seks mantap atau
membingungkan)
32
- agresifitas
- hubungan dg pemeriksa (pasif, percaya, curiga, keras
kepala, mengambil hati)
- pengaruh thd pemeriksa (kontra-transferensi)
- hubungan thd penyakitnya (primary gain, secondary
gain)
33
Skizofrenia : pakaian tdk rapi, kotor, bau badan tdk
enak karena tdk mandi
Depresi : kemunduran dlm tingkat kebersihan dan
kerapian
Manik : pakaian & perhiasan menyolok, kombinasi yg
ganjil, bersikap masa bodoh thd pakaian & make-up yg
dipakai
34
Insomnia : gangguan tidur atau perubahan yg nyata yg
dpt dilihat pd pola tidur. Faktor penyebab al. :
- adanya stres, tekanan pekerjaan, ketidakselarasan
perkawinan
- umur
- gg medik, mis. rasa sakit & ketidakenakan fisik
- gejala lepas obat (alkohol, sedatif)
- gangguan jiwa berat (SR / gg afektif)
Initial insomnia : kesulitan masuk tidur
Middle insomnia : bangun tengah malam & dpt tidur
lagi dengan susah payah
35
Late insomnia : terbangun terlalu pagi & tdk dpt tidur
kembali
Hipersomnia : jumlah tidur yg berlebihan dg keadaan
bingung saat bangun
Narkolepsi : episode tidur dlm waktu singkat yg tdk
bisa dikontrol & tjd berulangkali, biasa tjd > 40 th
Sleep attack : serangan tidur yg tiba-tiba, dlm waktu
pendek (± 15 menit), reversibel, serangan dpt tjd pd
keadaan melakukan aktifitas apa saja. Pasien bangun
merasa segar & mungkin ada periode refrakter 1-5 jam
sblm serangan berikutnya
Somnabulisme : suatu gangguan tidur dimana tjd
aktifitas motorik (mis. berjalan)
36
Penggolongan gangguan jiwa :
yg digolongkan adalah gangguan2 yg diderita
seseorang
seseorang yg menderita gangguan jiwa yg sama,
persamaannya terletak pd ciri2 gangguan jiwa itu,
bukan dlm berbagai hal yg penting
mereka dpt menunjukkan berbagai perbedaan dlm
banyak hal yg penting
dpt mempengaruhi hasil terapi
37
Pendekatan ateoritik & deskriptif :
Mendeskripsikan manifestasi/gambaran klinis
gangguan jiwa tertentu
Dibuat pedoman diagnosis berdasarkan terdapatnya
gejala2 tertentu (yg esensial)
Etiologi dan terapi tidak dibahas
38
Hippocrates (500 th SM):
- mania
- histeria
Emil Kraeplin (1856-1926) & Eugen Bleuler
(1857-1939) :
- psikosa organik
- psikosa endogen patologi otak (-)
- kelainan kepribadian & beberapa keadaan
reaktif
39
WHO th 1963 :
membentuk Panitia Penyusun Penggolongan
Diagnosis Gangguan Jiwa
Th 1965 :
masuk ke ICD-8 (International Classification of
Diseases, 8th revision)
40
Tahun 1973-1983 :
PPDGJ-I (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia)
ICD-8
Tahun 1983-1993 :
PPDGJ-II ICD-9 & DSM-III
Tahun 1994-2004 :
PPDGJ III ICD-10
41
aspek klinis, kepribadian dan psikososial dinilai secara
komprehensif, mulai PPDGJ-II
tujuan :
mencakup informasi yg komprehensif
membantu dlm perencanaan terapi,
meramalkan outcome/prognosis
format yg mudah & sistematik :
- mengkomunikasikan informasi klinis
- menangkap kompleksitas situasi klinis
- menggambarkan heterogenitas individual dg dx
yg sama
- memacu penggunaan “model bio-psiko-sosial”
dlm klinis, pendidikan & penelitian
42
Diagnosis multiaksial terdiri dari :
AKSIS I
Gangguan klinis
Gangguan lain yg menjadi fokus perhatian klinis
AKSIS II
Gangguan kepribadian
Retardasi mental
AKSIS III
Kondisi medik umum
AKSIS IV
Problem psikososial dan lingkungan
AKSIS V
Penilaian fungsi secara global
fungsi psikologis, sosial, okupasional
43
Pd beberapa jenis gg jiwa tdp berbagai tanda & gejala
yg sangat luas, sedangkan gg jiwa yg lain hanya tdp
tanda & gejala yg sangat terbatas
disusun suatu hirarki diagnosis
gg yd tdp dlm hirarki yg lebih tinggi mungkin
mempunyai ciri2 gg yg terletak di hirarki yg lebih
rendah, tetapi tdk sebaliknya
suatu dx baru ditegakkan setelah kemungkinan dx dlm
blok diatasnya dapat disingkirkan
44
I. Gg Mental Organik & Simptomatik (F00-F09)
Gg Mental & Perilaku Akibat Zat Psikoaktif (F10-F19)
Ciri khas :
etiologi organik/fisik jelas, primer/sekunder
II. Skizofrenia, Gg Skizotipal, & Gg Waham (F20-F29)
Ciri khas :
gejala psikotik, etiologi organik tdk jelas
III. Gg Suasana Perasaan (Mood/Afektif) (F30-F39)
Ciri khas :
gejala gg afek, (psikotik & non-psikotik)
45
IV. Gg. Neurotik, Gg Somatoform, & Gg Stres (F40-48)
Ciri khas :
gejala non-psikotik, etiologi non-organik
V. Sindrom Perilaku yg Berhubungan dg Faktor
Fisiologis & Faktor Fisik (F50-59)
Ciri khas :
gejala disfungsi fisiologis, etiologi non-organik
VI. Gg Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa (F60-69)
Ciri khas :
gejala perilaku, etiologi non-organik
VII. Retardasi Mental (F70-79)
Ciri khas :
gejala perkembangan IQ, onset masa kanak
46
VIII. Gejala Perkembangan Psikologis (F80-89)
Ciri khas :
gejala perkembangan khusus, onset masa kanak
IX. Gg Perilaku & Emosional dg Onset Masa Kanak &
Remaja (F90-98)
Ciri khas :
gejala perilaku/emosional, onset masa kanak
X. Kondisi Lain yg Menjadi Fokus Perhatian Klinis
mis. - parkinsonisme sekunder
- non-compliance
- malingering
- child abuse, dll
47
1. Gangguan F0 Gangguan
mental organik dan mental organik
Gangguan simtomatik termasuk
mental Gangguan mental
simtomatik
organik 2. Gangguan akibat F1 Gangguan mental
alkohol dan obat/zat dan perilaku akibat
penggunaan alkohol
dan zat psikoaktif
lainnya
1. Skizofrenia dan F2 Skizofrenia,
gangguan yang gangguan skizotipal
Gangguan terkait dan gangguan
waham
mental
2. Gangguan afektif F3 Gangguan suasana
psikotik* perasaan (mood
[afektif]) 48
Gangguan 1. Gangguan Neurotik * F4 Gangguan Neurotik,
gangguan somatoform
neurotik dan dan gangguan yang
gangguan berkaitan dengan stres
2. Gangguan F5 Sindrom perilaku
kepribadian kepribadian dan yang berhubungan
perilaku masa dewasa dengan gangguan
fisiologis dan faktor fisik
F6 Gangguan
kepribadian dan perilaku
masa dewasa
kanak, remaja
dan 2. Gangguan masa F8 Gangguan
perkembangan kanak, remaja dan
perkembangan *
perkembangan
psikologis
F9 Gangguan perilkaku
dan emosional dengan
onset pada masa kanak
dan remaja
49
50