Preseptor :
Fadjar Nawawi, dr., Sp.THT-KL
Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 bpm
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7 C
Status Generalis
Kepala: Conjungtiva tidak anemis (-/-), Sklera tidak ikterik
(-/-)
Leher : KGB normal
Thoraks : bentuk dan gerak simetris
Pulmo : sonor, VBS kiri=kanan
Cor : bunyi jantung murni reguler
Abdomen : datar, BU (+), hepatomegali (-), splenomegali
(-),
Extremitas : edema (-), sianosis (-), tidak ada kelainan
Status Lokalis
Bagian Kelainan Auris
Dekstra Sinistra
Preaurikular Kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang - +
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus - +
Nyeri tarik - +
Aurikular Kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Retroaurikular Edema - -
Hiperemis - -
Nyeri tekan - -
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Fluktuasi Tidak ada Tidak ada
Status Lokalis
Bagian Kelainan Auris
Dekstra Sinistra
Kanalis akustikus Kongenital Tidak ada Tidak ditemukan
eksterna Kulit Tidak hiperemis Hiperemis
Sekret - + (krusta darah)
Serumen - -
Edema - +
Jaringan granulasi - -
Massa - -
• KGB normal
• Kelenjar tiroid tidak membesar
• Kaku kuduk (-)
• Abses tidak ada
Pemeriksaan Sinus Paranasal
Palpasi:
Nyeri tekan pada sinus maksilaris dan sinus frontalis (-)
Tes transilluminasi :
tidak dilakukan
Resume
Pasien perempuan 22 tahun datang ke poliklinik RSAI
dengan keluhan otalgia auris sinistra sejak 2 hari SMRS.
Keluhan disertai nyeri tekan tragus (+), nyeri tarik telinga
(+). Riwayat otore yang mengandung darah (+).
Pada pemeriksaan fsik ditemukan nyeri tekan tragus dan
nyeri tarik pada auris sinistra.
Pada pemeriksaan otoskop didapatkan hiperemis dan
edema pada canalis akustikus eksterna sinistra, membran
timpani sinistra sulit dinilai.
Diagnosa Kerja
PEMBAHASAN
ANATOMI TELINGA
1. Telinga luar
Auricula
Canalis acusticus externa
2. Telinga tengah
Cavum tympani + aditus ad antri
Antrum mastoid & celulae mastoideus
3. Telinga dalam
Labyrinthus osseus
Labyrinthus membranous
Cochlea
Canalis semicircularis
Vestibulum
Canalis acusticus externa
Panjang dinding : superior-posterior 25 mm
Anterior inferior 31 cm
Berbentuk huruf S
Terdiri dari :
Bagian cartilaginosa (1/3 lateral)
Bagian osseus (2/3 medial)
Kulit pada bagian cartilago ditumbuhi rambut dan
glandula sebasea serta glandula seruminosa
Sebagian kecil pars ossea merupakan modifkasi
glandula sudorifera
OTITIS EKSTERNA
Definisi
Otitis eksterna adalah peradangan liang telinga yang
dapat terjadi secara akut maupun kronis.
Epidemiologi
Otitis eksterna jarang terjadi di seluruh dunia infeksi
ini dipercaya lebih sering terjadi pada kondisi yang
panas dan lembab.
Tidak ada disposisi yang ras yang diketahui.
Dapat terjadi pada laki-laki ataupun perempuan.
Infeksi dapat terjadi pada semua umur, tetapi otitis
eksterna lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa
muda.
Etiologi
Faktor resiko otitis eksterna adalah berenang, trauma
pada telinga, atau lingkungan yang terlalu panas dan
lembab
Organisme penyebab otitis eksterna biasanya
Pseudomonas sp., S. aureus, atau organisme gram
negatif
Jamur penyebab otitis eksterna diantaranya Candida
dan Aspergillus spesies.
Tanda dan Gejala
Otalgia dari ringan sampai berat
Gangguan pendengaran
Telinga terasa penuh atau tertekan
Tinitus
Demam
Keluar cairan dari telinga
Gatal pada telinga
Nyeri yang dalam dan berat
Tanda-tanda otitis eksterna pada pemeriksaan fsik
adalah :
Sakit pada palpasi tragus
Edema dan kemerahan pada lubang telinga
Cairan purulent atau serous pada lubang telinga
Gangguan pendengaran konduktif
Selulitis pada muka atau leher atau lymphadenopathy
pada unilateral leher
Klasifikasi
Otitis Eksterna Peradangan
Otitis eksterna akut terlokalisir
Otitis eksterna akut difusa
Otitis eksterna kronis difus
Otitis Eksterna Eksematoid
Otitis Eksterna Seboroik
Otitis Eksterna Maligna
Otitis Eksterna Peradangan
Otitis eksterna akut terlokalisir:
Kulit di sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit,
seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen.
Infeksi pada pilosebaseus furunkel
Kuman penyebab: Staphylococcus aureus atau Staphylococcus
albus
Gejalanya:
Pembengkakkan dan kemerahan pada liang telinga,
Rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul.
Gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang
telinga.
Otitis eksterna akut difusa
Kulit liang telinga dua pertiga dalam.
Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema
dengan tidak jelas batasnya, serta tidak
terdapatfurunkel.
Kuman penyebabnya: Pseudomonas, Staphylococcus
aureus atau S. Albus, Escheria coli.
Gejalanya sama dengan otitis eksterna sirkumkripta,
namun kadang-kadang terdapat sekret yang berbau.
Pada beberapa literatur, terdapat
gambaran diagnostik berupa:
Nyeri tekan tragus
Nyeri telinga hebat
Pembengkakan sebagian besar
dinding kanalis
Sekret yang sedikit
Pendengaran normal atau sedikit
berkurang
Tidak adanya partikel jamur
Mungkin adanya adenopati regional
yang nyeri tekan
Otitis eksterna kronis difus
Disebabkan oleh jamur: Aspergillus niger,
Actinomycetes atau ragi.
Gejalanya:
Rasa gatal kronis yang superfsial atau menggelitik di
telinga,
Warna kemerahan
Rasa penuh di liang telinga,
Tetapi sering pula tanpa keluhan.
Otitis Eksterna Eksematoid
Meliputi semua bentuk hipersensitivitas dari kulit liang
teling karena penampilan lesinya serupa.
Penyebab utamanya:
Antibiotic topical atau vehikulumnya (dermatitis
medikamentosa),
Alergi berbagai zat kimia atau logam yang digunakna sekitar
telinga seperti obat penyemprot rambut atau anting-anting
(dermatitis kontak atau dermatitis venata),
Reaksi atopic yang disebabkan oleh antigen ingestan atau
inhalan (dermatitis atopic), dan
Dermatitis eksematoid infeksi yang disebabkan oleh kontak
kulit dengan cairan dari telinga tengah.
Gambaran otitis eksterna eksematoid
Cenderung berulang atau
kronis karena sifat dasarnya
adalah alergi.
Seluruh liang telinga, konka,
lekuk intertragus, dan lobilus
biasanya terkena.
Gambaran: lesi kulit yang
hiperemis dan edema, basah
dan berkeropeng.
Otitis Eksterna Seboroik
Dihunbungkan dengan dermatitis
seboroika di tempat lain, yaitu
kepala (ketombe).
Etiologi: tidak diketahui tetapi
agaknya faktor keturunan.
Lesi: sisik-sisik berminyak dan
kekuning-kuningan, yang
disebabkan oleh produksi sebum
yang abnormal.
Paling banyak terkena: liang
telinga bagian tulang rawan,
konka, dan daerah belakang daun
telinga.
Otitis Eksterna Maligna
Bentuk khusus otitis eksterna difus akut khas pada
pasien diabetes yang berusia lanjut.
Penyakit ini disebut juga Otitis Eksterna Nekrotikans.
Peradangan dapat meluas secara progresif ke lapisan
subkutis dan ke organ sekitarnya khondritis,
osteitis, dan osteomielitis yang mengakibatkan
kehancuran tulang temporal.
Kelainan patologik osteomielitis yang progresif,
yang disebabkan oleh infeksi kuman Pseudomonas
aeroginosa.
Gejalanya:
Rasa gatal nyeri hebat
Sekret yang banyak
Pembengkakan liang telinga.
Saraf fasial dapat terkena
paresis atau paralisis fasial.
TERAPI OTITIS EKSTERNA
Otitis eksterna akut sirkumskripta
Terapi tergantung pada keadaan furunkel bila sudah
menjadi abses maka dilakukan aspirasi secara steril
untuk mengeluarkan nanahnya.
Untuk pengobatan lokal dapat diberikan antibiotika
secara topical dalam bentuk salep seperti polimiksin B
atau bacitrasin. Serta antiseptic berupa asam asetat 2-
5% dan alcohol 2%.
Antibiotika secara sistemik biasanya tidak perlu
diberikan, hanya diberikan obat sistemik seperti
analgetik.
Otitis eksterna akut difus
Pengobatannya adalah dengan memasukan tampon
yang mengandung antibiotika ke liang telinga supaya
terdapat kontak yang baik antara obat dan kulit yang
meradang.
Otitis externa kronis difus
(otomikosis)
Pengobatannya adalah membersihkan liang telinga
dan obat anti jamur topical.
Kadang-kadang diperlukan antibiotika topical untuk
mencegah infeksi sekunder.
Otitis eksterna eksematoid
Kortikosteroid dikombinasi dengan antibiotik topical
dalam obat tetes telinga
Otitis eksterna seboroik
Selenium sulfde
Perak nitrat 10%
Alcohol
Otitis eksterna maligna
Kombinasi yang sering digunakan adalah karbecillin,
ticarcillin, atau pipercillin dengan gentamicin,
tobramycin, colistimethate atau amikacin. Disamping
obat-obatan seringkali diperlukan juga tindakan
membersihkan luka (debridemen) secara radikal.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
WASS..