Anda di halaman 1dari 11

TANGGUNG JAWAB AKUNTAN

PUBLIK
ATESTASI

• Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan


pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh
seorang yang independen dan kompeten yang
menyatakan apakah asersi (assertion) suatu
entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia :
• Standar Umum
• Standar Pekerjaan Lapangan
• Standar Pelaporan
Standar Umum

1. Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis cukup dalam fungsi atestasi.
2. Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki
pengetahuan cukup dalam bidang yang bersangkutan dengan asersi.
3. Praktisi harus melaksanakan perikatan hanya jika ia memiliki alasan untuk
meyakinkan dirinya bahwa kedua kondisi berikut ini ada:
a. Asersi dapat dinilai dengan kritera rasional, baik yang telah ditetapkan oleh badan yang diakui
atau yang dinyatakan dalam penyajian asersi tersebut dengan cara cukup jelas dan
komprehensif bagi pembaca yang diketahui mampu memahaminya.
b. Asersi tersebut dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional dengan menggunakan
criteria tersebut.
4. Dalam semua hal yang bersangkutan dengan perikatan, sikap mental independen
harus dipertahankan oleh praktisi.
5. Kemahiran profesional harus selalu digunakan oleh praktisi dalam melaksanakan
perikatan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan perikatan
tersebut.
Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya


dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.
2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk
memberikan dasar rasional bagi simpulan yang
dinyatakan dalam laporan.
Standar Pelaporan
1. Laporan harus menyebutkan asersi yang dilaporkan dan
menyatakan sifat perikatan atestasi yang bersangkutan.
2. Laporan harus menyatakan simpulan praktisi mengenai
apakah asersi disajikan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan atau kriteria yang dinyatakan dipakai sebagai alat
pengukur.
3. Laporan harus menyatakan semua keberatan praktisi yang
signifikan tentang perikatan dan penyajian asersi.
4. Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi
yang disusun berdasarkan kriteria yang disepakati atau
berdasarkan suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur
yang disepakati harus berisi suatu pernyataan tentang
keterbatasan pemakaian laporan hanya oleh pihak-pihak
yang menyepakati kriteria atau prosedur tersebut.
AUDIT
Audit adalah suatu proses sistematis untuk
secara objektif mendapatakan dan mengevaluasi
bukti mengenai asersi tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat
keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria
yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
Standar audit
• Standar audit merupakan ukuran mutu
pekerjaan audit yang ditetapkan oleh
organisasi profesi audit, yang merupakan
persyaratan minimum yang harus dicapai
auditor dalam melaksanakan tugas auditnya.
Standar audit diperlukan untuk menjaga mutu
pekerjaan auditor.
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (SA 150 No. 2) :

1. Standar Umum :
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama
2. Standar Pekerjaan Lapangan

a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika


digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya.
b. Pemahaman memadai mengenai pengendalian intern
harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan.
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
yang diaudit.
3. Standar Pelaporan

a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah


disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang


memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai


laporankeuangan secara keseluruhan atau suatu asersil bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
KOMPILASI DAN REVIEW
• Kompilasi laporan keuangan – penyajian informasi-
informasi yang merupakan pernyataan manajemen
(pemilik) dalam bentuk laporan keuangan.
• Review atas laporan keuangan – pelaksanaan prosedur
permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan
dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan
keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi
material yang harus dilakukan atas laporan keuangan
agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai