Anda di halaman 1dari 42

Tuberkulosis Paru

 Tuberkulosis adalah penyakit akibat infeksi kuman


Mycobacterium tuberculosis sistemis sehingga dapat mengenai
Definisi hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru yang
biasanya merupakan lokasi infeksi primer.
 Penyakit Tb paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri. Mycobakterium tuberkulosis. Bakteri ini berbentuk
batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai
Bakteri Tahan Asam (BTA)
 M. tuberkulosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu
dalam keadaan kering, tetapi dalam cairan mati dalam suhu 60C
dalam 15-20 menit .
Etiologi
 Mycobacterium tuberculosis yang terinhalasi sampai ke alveoli
Patogenesis dapat menyebabkan terbentuknya fokus primer di jaringan paru.
 Kemudian Mycobacterium tuberculosis melalui saluran limfe
Tuberkulosis menuju kelenjar limfe regional (hilus) terjadi peradangan
(limfangitis dan limfadenitis)
• Lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk
komplek primer 4-6 minggu.
• Ada 3 kemungkinan yang terjadi setelah
Mycobacterium tuberculosis masuk:
• Penyembuhan secara spontan
• Menderita TB  TB Primer
• Terjadi infeksi tapi tidak sakit  Mycobacterium
tuberculosis dormant.
• Jika pertahanan tubuh menurun, M. Tuberkulosis
aktif kembali  TB Reaktivasi.
Berdasarkan organ:
 Tb paru
 Tb ekstra paru

Berdasarkan pemeriksaan spesimen dahak:


 BTA positif
 BTA negatif

Klasifikasi
Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
 Kasus baru
 Kasus kambuh
 Kasus putus obat
 Kasus gagal
 Kasus pindahan
 Kasus lain
Gejala respiratorik:
 Batuk 2 minggu
 Hemoptisis
 Sesak nafas
 Nyeri dada

Gejala klinis Gejala sistemik:


 Demam
 Malaise
 Keringat malam
 Anoreksia
 BB menurun
 Bayangan berawan / noduler disegmen apikal dan posterior
lobus atas dan segmen superior lobus bawah paru
 Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat dengan
densitas rendah hingga sedang dengan batas tidak tegas.
Sarang-sarang ini biasanya menunjukan suatu proses aktif
Gambaran TB  Kavitas, terutama lebih dari satu, yang dikelilingi bayangan
Paru Aktif opak berawan atau noduler kecuali bila lubang (kavitas)
sudah sangat kecil, yang dinamakan residual cavity.
 Bayangan bercak milier
 Efusi pleura
Awan-awan & kavitas besar Kavitas sisa (residual cavity)
(ukuran total 4 cm)
• Infiltrat di apex paru
• Tampak bercak
berawan disertai
kavitas pada kedua
lapang paru
Gambaran • Cor : bentuk dan
ukuran dalam batas
TB Paru Aktif normal
• Kedua sinus dan
diafragma baik
• Tulang-tulang yang
tervisualisasi intak

TB Paru Aktif
Gambaran
TB Paru
Aktif
(Bayangan
Bercak Miliar)

Gambaran “Badai Salju” (Snow Storm


Appearance)
• Tampak bercak
berawan pada kedua
lapangan paru atas
yang disertai kavitas,
bintik-bintik
kalsifikasi, garis
Gambaran TB fibrosis yang
menyebabkan
Paru Lama retraksi hilus ke atas
• Cor: bentuk dan
Aktif ukuran dalam batas
normal
• Kedua sinus dan
diafragma baik
• Tulang-tulang yang
tervisualisasi intak

TB Paru Lama Aktif


 Fibrotik, terutama pada segmen apikal dan atau
posterior lobus atas dan atau segmen posterior lobus
Gambaran TB atas dan atau segmen superior lobus bawah.
Paru Inaktif  Kalsifikasi
 Penebalan pleura
• Temuan pada foto
Gambaran TB thorak ini adalah
fibrosis lobus
Paru Inaktif superior bilateral.
 Sarang-sarang
seperti garis
(fibrotik) atau
bintik - bintik
kapur
Gambaran TB (kalsifikasi),
Paru Inaktif yang biasanya
menunjukkan
proses telah
tenang.

Garis-garis Fibrotik (proses lama dan tenang)


• OAT Kategori 1 diberikan untuk: pasien TB paru baru
BTA positif, pasien TB paru BTA negatif, foto toraks
gambaran proses spesifik, pasien TB ekstraparu
ringan dan berat. Regimen OAT Kategori 1 adalah 2
RHZE/ 4 H3R3.
Pengobatan
• OAT Kategori 2 ini diberikan untuk : pasien kambuh,
pasien default (lalai), pasien gagal pengobatan. Regimen
OAT Kategori 2: 2RHZES/RHZE/5R3H3E3
Pneumonia
 Pneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian kecil
disebabkan oleh noninfeksi

Definisi
Etiologi
Klinis dan epidemiologi
1. Comunity Aquired Pneumonia (CAP)
2. Hospital Aquired Pneumonia (HAP)
3. Pneumonia rekuren
4. Pneumonia aspirasi
Klasifikasi 5. Pneumonia pada gangguan imun

Lokasi infeksi
6. Lobaris
7. Multifocal / lobularis / bronchopneumonia
8. Interstitial (focal diffuse)
Gejala klinis
Gejala klinis
Gejala klinis
 Dada yang sakit akan terlihat tertinggal pada saat bernapas

Pemeriksaan  Sisi yang sakit menunjukkan vokal fremitus yang meningkat

fisik  pada perkusi terdengar redup di daerah paru yang terkena dan
pada saat auskultasi akan terdengar suara napas bronkial tanpa
disertai ronki di tempat yang sama
 Gambaran pneumonia akan terjadi peningkatan densitas
dalam bagian paru yang terkena.
 Paru yang memberi gambaran lusen, akan tampak lebih
opak karena adanya proses peradangan yang
menggantikan udara. Gambaran opak yang diberikan
Gambaran pun berbeda-beda, tergantung bentuk infeksi dan
Pneumonia distribusinya.
 Salah satu gambaran khas pneumonia adanya air
bronkogram, yakni terperangkapnya udara dalan
bronkus karena tiadanya pertukaran udara pada alveolus.
 Namun, gambaran ini tidak muncul disemua pneumonia.
 Gambaran Radiologis pada foto thorax pada perryakit
pneumonia antara lain:
 Perselubungan paru Lobus kanan atas.
 Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas
1. AIR SPACE  Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana
PNEUMONIA/ paru mengecil.

PNEUMONIA  Tidak tampak deviasi trachea / septum / flssure / seperti pada


atelektasis.
LOBARIS  Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura.
 Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus
phrenicocostalis yang paling akhir terkena.
 Pada masa resolusi sering tampk Air Bronchogram Sign.
Air space pneumonia lobaris/
pneumonia lobaris sering dikenal
juga dengan pneumonia
pneumococcus karena seiring
waktu infeksi dapat menyebar
dan melibatkan seluruh lobus,
sering juga menempati satu lobus
penuh/konsolidasi pada seluruh
lobus dimulai dalam ruang distal
dan menyebar melalui pori-pori
 Sinuses dan diafragma normal, cor
tidak membesar
Pulmo:
 Hilus kanan tertutup bayangan
jantung, hilus kiri kabur
 Corak bronkovaskuler normal
 Tampak perselubungan opak
inhomogen berbatas tegas di lapang
atas paru kanan dengan air
bronchogram
Kesan:
 Tidak tampak kardiomegali
 Pneumonia lobaris
 Gambar.
Pneumonia lobaris
foto PA dan lateral
(kanan) tampak
perselubungan
pada lobus kanan
paru.
 Pada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area
berbercak. Bronkopneumonia adalah proses multi fokal
2. yang dimulai pada bronkiolus terminalis dan
BRONKHOPN respiratorius dan cenderung menyebar secara
segmental. dapat juga disebut pneumonia lobularis
EUMONIA/PN dan menghasilkan konsolidasi yang tidak homogen.
EUMONIA  Pada foto thoraks tampak infiltrat peribronkhial yang
LOBARIS semiopak dan tidak homogen didaerah hillus yang
menyebabkan batas jantung menghilang, penyebab
paling sering oleh S.aureus dan organisme gram
negatif
Kesan: tampak adanya
perselubungan diparu kanan,
corakan bronkovaskuler yang
meningkat.

Gambar. Pneumonia (kanan), broncopneumonia (kiri)


 Umumnya jenis pneumonia intersisial ini disebabkan
3. oleh virus.infeksi oleh virus berawal dari permukaan
PNEUMONIA dengan terjadinya kerusakan silia sel goblet dan
INTERSTITIA kelenjar mukus bronkioli sehingga dinding brokioli
menjadi edematous. juga terjadi edema jaringan
L interstisial peribronkial, kadang alveolus terisi cairan.
Kesan: pada foto thoraks PA, tampak
adanya perselubungan inhomogen pada
kedua lapangan paru, silhoute sign (+),
densitas corakan bronkovaskuler
meningkat, bercakan bercakan infi ltrat
(+), bronkogram (+).
A. STREPTOCOCCUS
PNEUMONIAE
Sering pada orang
muda, paling sering
terjadi pada semua
umur, konsolidasi
4. bentuk lobar, sering
PNEUMONIA berada dibasal paru,
tetapi juga sering
BACTERIAL diseluruh bagian paru,
gambaran volume paru
normal, air
bronkogram +, edema
diseptum interlobular
menyebabkan garis
septum.
B.
STAPHYTOCOCCUS
AUREUS
Disebabkan
pemakaian narkoba
gambarannya ada
nodul bulat yang
tersebar selama
beberapa
hari.Terkadang kavitas
dapat ditemukan pada
pemeriksaan keadaan
lanjutpada pneumonia
yang muncul adalah
gambaran
brokopneumonia
dengan bercak-bercak
konsolidasi banyak
kadang terdapat
kavitas juga.
C. KLEBSIELLA
PNEUMONIA
Terdapat pada laki-laki
yang sudah tua dengan
kondisi kesehatan
yang
lemah,gambarannya
adalah lobar
pneumonia yang
sering pada bagian
kanan dan bagian
lobus atas paru,
volume dari paru yang
terinfeksi dapat
dipertahankan atau
dapat sedikit
meningkat yang
disebabkan oleh
fissure yang
menonjol,bisa
D. VIRAL PNEUMONIA
Dimulai dari distal
bronkus dan
bronkioulus sebagai
proses penghancuran
intertstitial.
Gambarannya sangat
bervariasi:
Bayangan pada
peribronchial,
bayangan
retikulonodular,
bercak-bercak
konsolidasi atau
kosolidasi luas.
Terapi
 Pneumococus : Penisitin G IV 600.000 – 1,2 million units setiap 4
jam. Jika ada resistensi penisilin sebaiknya gunakan IV Rocepin
dengan Vancomicin (l gm IV setiap 12 jam). Generasi Quinolon
baru seperti levofloxanin atau tovofloxacin mempunyai aktivitas
melawan PCN resisten Pneumococus dan dapat digunakan
.Ciprofloxaxin sebaiknya tidak di gunakan.
SPESIFIK  H. Inffuenza : Cefuroxime oral atau IV.
TERAPI  S. Aureus : Oxacilin atau Nafcilin 2 gm IV setiap 6 jam atau
Vancomycin 1 gram setiap 12 jam IV
 Legionella : Eritromicin 1 gram IV setiap 6 jam dengan atau tanpa
Azitromicin 500 mg IV
 PCP: Septra atau Klindamicin 600 mg di tambah Primaqune atau
Dapson 100 mg dengan Trimetropim 20 mg/kg
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai