Kecemasan
Tindakan
pembedahan
Sembuh
Cacat
meninggal
Tahapan dalam Keperawatan
Perioperatif
Rontgen Klien > 60 th Bedah apapun yg membutuhkan Penyakit pernapasan, kardiovaskuler, dan
dada anestesi umum perokok
Hemoglob Semua usia Prosedur dimana > 500 ml darah yang Kardiovaskuler, ginjal, keganasan, diabetes,
n hilang penggunaan OAINS atau aspirin, penggunaan
antikoagulan dosis penuh
Kreatinin > 50 th Prosedur dengan risiko tinggi gagal Penggunaan obat yg diekskresi ginjal, penyakit
ginjal ginjal, kardiovaskuler, Hipertensi, diabetes,
penggunaan OAINS
Glukosa > 45 th; klien yang Prosedur apapun Diabetes; penggunaan steroid
lebih muda dgn
faktor risiko
Urinalisis Semua usia Urogenital; penggunaan selang kateter Penggunaan obat yg diekskresi ginjal, penyakit
aau risiko infeksi lain, implan ginjal, kardiovaskuler, Hipertensi, diabetes,
ortopedis, penggantian katup
Kehamilan Wanita usia subur Prosedut apapun Wanita usia subur yang tidak yakin dengan
status kehamilannya
Koagulasi Semua usia Prosedur apapun Riisko perdarahan dari riwayat; rencana
penggunaan antikoagulan dosis penuh
Pengkajian Pre Operasi
Kaji kognitif
Kekuatan otot dan koordinasi otot
Pengukuran TTV
Amati mata, hidung, dan mobilitas leher
Pemeriksaan jantung paru
Kaji ROM bahu, kekuatan lengan, cengkraman tangan,
kekuatan tungkai bawah dan kaki
Pemeriksaan neurologis seperti refleks
Periksa kemampuan memfleksikan tulang belakang
Pemeriksaan laboratorium dan uji diagnostik
Pemeriksaan Sistem Tubuh Spesifik
No Sistem organ Point penting
1 Kardiovaskuler •Kondisi angina pektoris, infark miokard dalam 6 bulan terakhir, hipertensi yang tidak
terkontrol, gagal jantung dan penyakit pembuluh darah tepi meningkatkan risiko operasi
•Klien yg mengkonsumsi obat karena memiliki stent harus melanjutkan pengobatan
antiagregasi trombosit tidak bisa menjalani operasi, kecuali menghentikan pengobatan
•Risiko mortalitas klien dengan dan tanpa penyakit jantung akan menurun setelah
pembedahan bila mendapat terapi penyekat beta
2 Respiratorik •Emfisema, asma, dan bronkitis meningkatkan risiko operasi karena mengganggu
pertukaran gas di alveoli komplikasi paru pasca operasi
•Pemeriksaan : sesak nafas, mengi, clubbing finger, nyeri dada, sianosis, batuk berdahak
kental atau encer
•Klien yg dgn penyakit pernapasan parah diobati dengan terapi aerosol, drainase postural,
dan antibiotik
3 Muskuloskeletal •Riwayat artritis, fraktur, kontraktur, cedera sendi, atau gangguan muskuloskeletal adalah
faktor penting pada pengaturan posisi tubuh saat operasi dan bantuan setelah operasi
•Hiperekstensi pada leher yang mengalami artritis pada saat intubasi untuk anestesi umum
dapat menyebabkan nyeri pascaoperasi dan ketidaknyamanan.
4 Gastrointestinal •Berhubungan dengan hasil pembedahan yang buruk yaitu: malnutrisi, mual, muntah dalam
jangka waktu lama
•Dilakukan jika tindakan pembedahan dilakukan pada daerah abdomen
•Analgesia narkotik sebabkan konstipasi; gali informasi pola BAB shg ekspesktasi
pascaoperasi thd kembalinya fungsi organ dgn tepat
No Sistem Point penting
organ
5 Integritas kulit •Harus diperiksa dan dicatat praoperasi untuk membuat data dasar sebagai perbandingan kondisi
pascaoperasi
•Harus bebas dari kemerahan, lepuhan, atau proses infeksi
•Catat dan laporkan lesi, ulkus dekubitus, jaringan nekrotik, turgor kulit, eritema atau perubahan warna
kulit, dan adanya alat eksternal. Catat ukuran, warna, lokasi lesi kulit, dan tentukan apakah lesi tsb sama
ataukah memburuh selama dan setelah operasi
6 Ginjal •Tanyakan pola buang air kecil seperti frekuensi atau disuria, kaji penampakan urine, catat karakteristik
urine yang tidak lazim
•Monitor keseimbangan asupan dan luaran sebelum dan setelah pembedahan
•Pemeriksaan Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin serum dan urinalisis
Jika BUN dan kreatinin meningkat menunjukan dehidrasi, gangguan curah jantung, atau gagal ginjal
10 Hematologis •Klien dgn gangguan pembekuan darah berisiko alami perdarahan dan syok hipovolemik selama dan setelah
pembedahan
• riwayat perdarahan, ; penyakit hati dan ginjal; penggunaan antikoagulan, aspirin, atau OAINS, waktu
pembekuan , waktu protrombin.
Pemeriksaan Tambahan
Umur
Nyeri
Status nutrisi : malnutrisi keterlambatan penyembuhan dan
infeksi; obesitas jaringan lemak dpt meningkatkan kesulitan
saat pembedahan, dan meningkatkan infeksi pasca operasi,
hernia insisional, dan luka robek
Keseimbangan cairan dan elektrolit defisit volume cairan
Infeksi dan imunitas peningkatan dan imunosupresi
E valuasi Anestesi Praoperasi
Pemeriksaan pernapasan, kardiovaskuler, dan neurologis secara
lengkap
Risiko umum dikadi berdasarkan sistem ASA (American Society of
Anesthesia)
Tipe anestesi yang akan dipakai dan sensasi yang akan dirasakan
Sediaan obat anestesi ditentukan oleh faktor seperti usia, kondisi fisik
dan psikologis, jenis pembedahan, dan jenis anestesi yg dipakai
Ket Sistem Klasifikasi Status Fisik American Society of Anesthesiologist
(ASA)
P1 Klien yang sehat
P2 Klien dengan penyakit sistemik ringan
P3 Klien dengan penyakit sistemik yang parah
P4 Klien dengan penyakit sistemik yang parah yang dapat mengancam nyawa secara
konsisten
P5 Klien yang berisiko tinggi meninggal yang tidak memiliki harapan hidup jika tidak
menjalani operasi
P6 Klien yang sudah dinyatakan mati otak yang organnya akan diambil untuk tujuan
donor
Kategori Prosedur Bedah
Kategori Tujuan Contoh
Estetik Meningkatkan penampilan fisik yang masih dalam batas Augmentasi payudara
normal
Konstruktif Memperbaiki defek kongenital pada bagian tubuh tertentu Operasi perbaikan bibir sumbing
Kuratif Mengambil atau memperbaiki jaringan atau organ yang rusak Histerektomi
atau terkena penyakit
Rekonstruktif Mengembalikan secara total atau sebagian fungsi bagian Penggantian sendi total
tubuh tertentu
Urgent Dilakukan segera karena kondisi masih stabil dan infeksi Apendiktomi
dapat terkontrol
Pendidikan kesehatan Praoperasi
Perawat memberikan instruksi bagaimana peran klien pasca operasi:
Latihan napas dalam
Latihan batuk
Membalikan badan
Memindahkan badan
Latihan ekstremitas dan bergerak
Kontrol nyeri
Meminta klien untuk mengulangi kembali apa yg sudah dijelaskan
Periode Intraoperasi
Peran tim anestesi?
Apa itu CRNA (Certified Registered Nurse Anesthetist)
Mempertahankan jalan napas
Memastikan pertukaran gas yang adekuat
Monitor sirkulasi dan respirasi
Menghitung perkiraan kehilangan darah dan cairan
Menginfus darah dan cairan
Mempertahankan stabilitas hemodinamik
Memantau terjadinya komplikasi
Tahapan Anestesi
Tahapan Anestesi Umum:
Sedasi
Induksi
Maintenance
Kedaruratan
Tipe Anestesi Regional
Anestesi spinal
Anestesi epidural
Anestesi kaudal
Anestesi topikal
Anestesi infiltrasi lokal
Anestesi field block
Anestesi blok saraf perifer
Anestesi blok ekstremitas regional intravena (blok bier)
Perawatan Intraoperasi
Posisi klien
Time out
Mempertahankan asepsis
Monitor suhu
Monitor kegawatdaruratan : hipertermia malignan, henti
jantung dan pernapasan, perdarahan tidak terkontrol, reaksi
alergi, dan kebakaran saat operasi berlangsung
Penyelesaian kasus : bantuan dan penutupan luka
Dokumentasi perawatan intraoperasi
Memindahkan atau transport klien
Periode Pascaoperasi
Periode awal setelah anestesi selesai
Waktu dari pemindahan dari post anesthesia care unit
(PACU) sampai hari pertama atau kedua setelah operasi
Fase pasca operasi
Perawatan Pasca Anestesi
Klien diterima di ruang PACU dengan posisi yg mengalami
sedasi, tidak sadar, dengan posisi yg dapat mempertahankan jalan
napas. Posisi tergantung dari jenis operasi yang dilakukan. Posisi
lateral sims sebaiknya dilakukan pada pasien tanpa alat yg
melindungi jalan napas
Catatan anestesi, komplikasi yang tidak dapat diantisipasi, temuan
praoperasi yang penting, adanya selang atau drainage dan jenis
penutupan luka, serta durasi pembedahan perlu
didokumentasikan
Pemeriksaan segera di PACU : airway, breathing, dan circulation,
dan tingkat kesadaran
Diagnosis keperawatan yang bisa muncul????
Perawatan Pasca operasi
Memeriksa status pernapasan
Memeriksa sirkulasi
Status neurologis
Monitor luka
Monitor akses intravena
Monitor selang drainase
Monitor tingkat nyeri
Monitor mual dan muntah
Melepas jahitan dan staples
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/4-materi-keperawatan-
perioperatifppt.html
Black, Joyce M & Hawks, Jane Hokanson. 2014.
“Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil
Yang Diharapkan edisi 8 Volume 1”.Elsevier: Singapura