Anda di halaman 1dari 41

Definisi Atelektasis

Keadaan alveoli paru sebagian / seluruhnya tidak terisi


udara / kolaps, akibat hambatan aliran udara yang
melewati bronkhus dan percabangannya.
Patofisiologi Atelektasis
Akibat hambatan aliran udara masuk bronkhus dan cabangnya,
maka bagian distal dari sumbatan , sebagian /seluruhnya
tidak di aliri udara , shg alveoli distal sumbatan menjadi
kollaps / kempes , selanjutnya :
 Sisa udara yang terperangkap pada alveoli akan di serap oleh
pembuluh darah sekitar alveoli tsb .
 Alveoli yang kolaps akan memadat mudah terjadi Infeksi.
 Perfusi darah ke paru akan kekurangan O2 terjadi Hypoksemia
 Transudasi cairan dan gas , terjadi Edema paru.
Etiologi Atelektasis
1. Penyebab intrinsik
- Sumbatan dalam lumen bronkhus
2. Penyebab Ekstrinsik
- Penekanan bronkhus dari luar lumen
-Tekanan Ekstra Pulmonal
- Paralisis gerakan pernapasan
-Hambatan gerakan pernapasan
Etiologi Atelektasis
...........
Penyebab Instrinsik
Sumbatan dalam lumen bronkhus :
Tumor Bronkhus ( Ca-Bronkhogenik ),
TB Endobronkhial, benda asing atau sekret kental .
Etiologi Atelektasis ...........
Penyebab Ekstrinsik
1. Penekanan bronkhus dari luar lumen
Tumor di luar lumen bronkhus atau kelenjar sekitar
bronkhus yang membesar.
2. Tekanan Ekstra Pulmonal
- Pneumothoraks, Efusi Pleura dan Tumor Mediastinum
- Peninggian diafragma ( akibat proses dari dalam
rongga perut )
- Herniasi organ abdomen ke dalam rongga thoraks
Etiologi Atelektasis ...........
3. Paralisis gerakan pernapasan 
- Poliomielitis ( gangguan otot–otot bantu napas )
- Gangguan neurologis pernapasan ( inervasi otot napas )
- Gerakan napas terganggu  menurunkan kelancaran
sekresi bronkhus  sumbatan oleh lendir / sekret
 atelektasis
Etiologi Atelektasis
...........

4. Hambatan gerakan pernapasan 


Kelainan Pleura atau Trauma thoraks  menahan
rasa sakit  menurunkan gerakan paru 
hambatan pengeluaran sekret  atelektasis
Pembagian Atelektasis ( berdasar penyebab nya )

1. Atelektasis Absorbsi :
Terjadi akibat sumbatan jalan napas, sehingga secara
bertahap udara dalam lumen bronkhus akan di absorbsi
oleh pembuluh darah paru, akibatnya alveoli paru
menjadi kempes / kolaps, sehingga volume paru pada sisi
yang tersumbat akan berkurang.
Pembagian Atelektasis ( berdasar penyebab nya )……
2. Atelektasis Kontraktil:
Terjadi akibat fibrosis pada dinding alveoli paru  alveoli
mengkerut akibat fibrosis, sehingga alveoli ybs tidak
dapat terisi udara / kolaps.
3. Atelektasis Adhesive:
Terjadi akibat hilangnya Surfaktan pada dinding alveoli,
tegangan permukaan alveoli hilang alveoli kolaps.
Mis: - ARDS ( Rό: diffuse adhesive atelectasis )
- Emboli Paru ( Rό: Plate like atelectasis )
Pembagian Atelektasis ( berdasar penyebab nya )..…

4. Atelektasis Relaksasi :
Terjadi akibat tekanan negatif pada cavum
pleura  penekanan percabangan bronkhus
 alveoli kolaps ( mis: Pneumothoraks atau Efusi
pleura )
5. Atelektasis Bulat / Round Atelectasis :
akibat penyakit pada pleura ( Asbestosis )
Pembagian Atelektasis ( berdasar penyebab nya )..…
6. Atelektasis Lobus Medialis ( syndroma Lob.Medius ) :
atelektasis pada lobus medius Paru kanan , akibat
penekanan bronkus Lobus medius oleh suatu tumor atau
pembesaran kelenjar getah bening.
Paru-paru yang tersumbat dan mengkerut dapat mengalami
Infeksi ( pneumonia , bronkhiektasis) , atau terbentuk
jaringan parut/ fibrotik .
Pembagian Atelektasis ( berdasar penyebab nya )..…

7. Atelektasis Percepatan
Biasanya terjadi pada pilot pesawat tempur. Penerbangan
dengan kecepatan tinggi akan menutup saluran pernafasan
kecil, menyebabkan alveoli menciut / mengempis.
Pembagian Atelektasis ( berdasar penyebab nya )..…

8. Mikroatelektasis tersebar / terlokalisir


Akibat terganggu / hilangnya surfaktan pada jaringan paru.
Pada bayi prematur ( Sindroma gawat pernafasan )
Pada Orang dewasa terjadi akibat:
- terapi oksigen yang berlebihan
- infeksi berat dan luas ( sepsis )
- faktor lainnya yang merusak lapisan alveoli.
Pembagian Atelektasis ( berdasar
asalnya
1. Atelektasis neonatorum
)
- Merupakan ekspansi yang tidak sempurna paru pada saat
lahir atau kolaps sebelum alveoli berkembang sempurna.
- Bentuk ini terbagi menjadi primer dan sekunder.
- Banyak terjadi pada bayi prematur, dimana pusat pernafasan
dalam otak tidak matur dan gerakan pernafasan masih
terbatas.
- Faktor pencetus termasuk komplikasi persalinan yang
menyebabkan hipoksia intrauterus.
Atelektasis Neonatorum
Pembagian Atelektasis ( berdasar asalnya )..…

2. Atelektasis acquired atau didapat


- Terdapat pada orang dewasa, termasuk gangguan
intratoraks yang menyebabkan kolaps dari ruangan
udara, yang sebelumnya telah berkembang. Jadi terbagi
atas atelektasis absorpsi, kompresi, kontraksi dan
bercak.
Gejala Klinis Atelektasis

 Sesak napas s/d Sianosis ( O2 menurun )


 Takikardi ( kerja jantung memberat )
 Panas tinggi ( sumbatan akibat adanya lendir
/ keradangan dalam saluran napas )
 Penurunan kesadaran s/d syok
( atelektasis luas / Hipoksemia berat )
Pemeriksaan Fisik Atelektasis

Inspeksi : Gerak napas tertinggal, ICS menyempit


( di sisi yang mengalami atelektasis )
Palpasi : Gerak napas tertinggal, Fremitus raba menurun,
ICS menyempit ( di sisi atelektasis )
Perkusi : Redup atau normal , bila terjadi emphysema
kompensata ( batas mediastinum bergeser ke
sisi atelektasis ), letak diafragma di sisi
atelektasis meninggi .
Auskultasi : Suara napas & Suara percakapan menurun
( di sisi atelektasis )
Menegakkan Diagnose Atelektasis

- Berdasar Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik


- Radiologi ( Foto Thoraks PA dan Lateral ) :
Tanda – tanda “ Loss of Lung Volume “
- Bronkhoskopi dan bronkhografi / CT Scan :
mengetahui lokasi obstruksi / sumbatan bronkhus.
Signs Loss of Lung Volume

1. Ciri Umum :
 Pergeseran mediastinum: Trakhea dan jantung bergeser ke
sisi yang mengalami atelektasis .
 Elevasi diafragma: Diafragma terangkat ke atas pada sisi
paru yang mengalami atelektasis .
 Drooping of shoulder: bahu pada lengan yang alami
atelektasis posisinya lebih rendah dibanding sisi sehat.
 Penyempitan ICS : ICS pada sisi yang mengalami nampak
atelektasis menyempit
Signs of Loss of Lung Volume .........

2. Berpindahnya posisi Fisura Paru


 Diperlukan Foto Thorax ( sisi Lateral ) untuk mengetahui
pergeseran posisi fisura oblique dan Transverse .
3. Bergesernya Hilus Paru
 Posisi normal: posisi hilus paru kanan sedikit lebih rendah
dibanding hilus paru kiri. Posisi ini berubah bila terjadi atelektasis
pada satu lobus paru.
4. Hemithorax menjadi Asymmetry
 Dalam keadaan atelektasis, maka sisi paru yang mengalami
atelektasis, pada pemeriksaan fisik akan Asimetri )
Signs of Loss of Lung Volume ..........

5. Hyperinflasi / Emphisema Compensatory


 Bagian paru yang tidak mengalami atelektasis, akan
akan nampak lebih hitam dan terjadi dilatasi pembuluh darah

6. Perubahan Volume paru


 Dalam keadaan Normal: Volume paru kanan > kiri
( 55% dan 45%. ), pada keadaan atelektasis keadaan ini
akan berubah.s
Relaxation Atelectasis
Adhesive Atelectasis The lung is held in apposition to the chest wall
Alveoli are kept open by the integrity because of negative pressure in the pleura.
of surfactant. When there is loss of When the negative pressure is lost, as in
surfactant, alveoli collapse pneumothorax, the lung relaxes to its atelectatic
position.
Round Atelectasis
Mass like density Pleural based Base of lungs , Blunting of costophrenic
angle . Pleural thickening . Pulmonary vasculature curving into the density
Esophageal surgical clips ( Asbestosis )
Atelectasis Right Lung
Atelectasis Left Lung
Open Bronchus Sign / Alveolar
Homogenous density left hemithorax
Atelectasis/ Cornified Lung
Mediastinal shift to the left
Homogenous density right hemithorax
Left hemithorax smaller
Mediastinal shift to right
Diaphragmatic and heart silhouette are
Right hemithorax smaller
not identifiable
Right heart and diaphragmatic silhouette
are not identifiable
Sub-segmental Atelectasis
Also note the posterior mediastinal mass
in the left apex.
RML Atelectasis
Vague density in right lower lung field (almost a normal film).
Dramatic RML atelectasis in lateral view, not evident in PA view.
Movement of transverse fissure.
Other findings include: Azygous lobe
Atelectasis Right Upper Lobe
Density in the right upper lung field
Transverse fissure pulled up
Right hilum pulled up
Smaller right lung
Smaller right hemithorax
Atelectasis Right Lower Lobe
Density in right lower lung field
Indistinct right diaphragm
Right heart silhouette retained
Transverse fissure moved down
Right hilum moved down
Atelectasis Left Lower Lobe
Atelectasis Right Lung Double density over heart
Homogenous density right hemithorax Inhomogenous cardiac density
Mediastinal shift to right Triangular retrocardiac density
Right hemithorax smaller Left hilum pulled down
Right heart and diaphragmatic silhouette Other findings include:
are not identifiable Pneumomediastinum
ARDS is an example of
Focal loss of surfactan is Diffuse alveolar
an example of Plate-like atelectasis
Diagnose Banding atelektasis

Abses Paru ( cavitas dengan air fluid level / multi kavitas )


Asbestosis ( penebalan pleura dan fibrosis paru, serta
pembesaran kelenjar di hilus )
Pneumotoraks ( gambaran radiolucent yang mengikuti paru
yang kolap )
Karcinoma paru ( pelebaran medistinum, pembesaran kelenjar
di hilus, elevasi diafragma, dan destruksi tulang sekitar tumor)
Faktor resiko atelektasis

- Pembiusan ( anestesia ) dan pembedahan


- Tirah baring jangka panjang tanpa perubahan posisi
- Pernafasan dangkal
- Penyakit paru-paru
Tingkat keparahan
atelektasis

Keparahan atelektasis tergantung:


- Luasnya paru yang kolaps
- Keadaan paru kontralateralnya
- Komplikasi pasca atelektasis
Pencegahan - Atelektasis

- Setelah menjalani pembedahan, penderita harus di latih


untuk bernafas dalam, batuk teratur dan kembali melakukan
aktivitas seperti biasa ( secepatnya )
- Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini
bisa diturunkan dengan berhenti merokok dalam 6-8
minggu sebelum pembedahan.
Pencegahan - Atelektasis
...........

- Pada kelainan dada atau keadaan neurologis yang


menyebabkan pernafasan dangkal dalam jangka lama, akan
lebih baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk
membantu pernafasannya.
- Alat ini akan menghasilkan tekanan terus menerus ke paru-
paru sehingga meskipun pada akhir dari suatu pernafasan,
saluran pernafasan tidak dapat menciut
Penanganan - Atelektasis

Tujuan penangananan adalah menghilangkan sumbatan


Bronkhus dan percabangannya, sehingga jaringan
Alveoli paru kembali mengembang.
Penanganan - Atelektasis
..............
Berbaring pada sisi paru yang sehat sehingga Paru yang
terkena kembali bisa mengembang.
Menghilangkan penyumbatan 
- Dengan alat Bronkoskopi.
- Latihan menarik nafas dalam.
- Merontokkan dahak, dengan Fisioterapi napas /
Postural drainase
- Mengatasi sumbatan oleh masa ( mengatasi Tumor nya )
Penanganan - Atelektasis
..........

- Pada infeksi yang bersifat menetap atau berulang,


menyulitkan atau menyebabkan perdarahan, maka bagian
paru-paru yang terkena mungkin perlu diangkat
( segmentomi/ lobektomi / pneumektomi ).
- Pemberian Antibiotik ( tergantung penyebab infeksi )

Anda mungkin juga menyukai