Anda di halaman 1dari 54

√√BNSP

Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia

Fisioterapi
Komisi Standardisasi
√√BNSP
Rumusan kemampuan
kerja mencakup
Pengetahuan,
S Keterampilan / keahlian
K Sikap kerja
K yang relevan dengan yan Fis dan
N syarat jabatan yang ditetapkan
I sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan
yang berlaku.
PP 31/2006 SISLATKERNAS
√√BNSP
KAIDAH STANDAR KOMPETENSI
• Kaidah kompetensi profesi
fisioterapi dimaksudkan untuk
mendukung terwujudnya jaminan
mutu kompetensi tenaga
Fisioterapi sehingga dapat
memberikan kepercayaan kepada
pelanggan dan pihak terkait bahwa
suatu jasa profesi yang diberikan
telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
√√BNSP
MANFAAT STANDARDISASI
KOMPETENSI
 Menjamin peningkatan produktivitas, daya
guna dan hasil guna serta perlindungan
terhadap konsumen, Fisioterapis, dan
masyarakat dalam hal keselamatan,
keamanan, kesehatan dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup;
 keunggulan kompetitif dan komparatif
tenaga kerja Indonesia di pasar global;
 tersedianya informasi standardisasi
kompetensi yang diperlukan oleh pelaku
usaha kesehatan, pemerintah dan
konsumen dalam rangka meningkatkan
daya saing perdagangan domestik
maupun internasional.
SISTEM STANDARDISASI DAN √√BNSP
SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Pemberlakuan

Penerapan
Lisensi
Standar

Sertifikasi

SDM
Perumusan
Standar
SKKNI MRA Profesional
Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi Notifikasi

Pembinaan dan Pengawasan


√√BNSP
KOMPETEN?
• KOMPETEN DIARTIKAN
KEMAMPUAN DAN KEWENANGAN
YANG DIMILIKI OLEH SESEORANG
UNTUK MELAKUKAN SUATU
PEKERJAAN, YANG DIDASARI OLEH
PENGETAHUAN ,KETERAMPILAN
DAN SIKAP SESUAI DENGAN UNJUK
KERJA YANG DITETAPKAN
√√BNSP
STANDAR KOMPETENSI
(Regional Model Competency Standard)
Bagian dari pekerjaan (tugas) yang distandardkan.
UNIT UNIT Sekelompok SKKNI dapat membentuk suatu
UNIT
pekerjaan.
UNIT UNIT
Pekerjaan dibuat oleh perusahaan atau organisasi
UNIT UNIT sendiri sesuai dengan keunikannya, persyaratan,
UNIT
UNIT kekuatan, kebijakan dan filosofi.
UNIT
UNIT
UNIT UNIT SKKNI adalah standar industri, bukan
UNIT
UNIT
perusahaan,
UNIT UNIT SKKNI memberi keleluasaan bagi perusahaan besar,
menengah maupun kecil.

Mengapa standar kompetensi ?


• Satu standar untuk semua
BIDANG
• Mudah ditulis, dikaji ulang dan diperbaharui
• Meningkatkan profesionalisme dan kreatifitas
STANDAR • Untuk berbagai keperluan dan penggunaan
KOMPETENSI • Meningkatkan kompetisi yang adil
• Mobilitas tenaga kerja
√√BNSP
Task skills

SKILL Task Management Skills


Transfer skills

KNOWLEDGE ATTITUDE Contingency Management


Skills

Job Role /
Environment Skills

Work Place

COMPETENT
MULTI DIMENSIONAL SK (3-5-7) √√BNSP
3 = KSA
5 = TASK SKILLS, TASK
MANAGEMENT SKILLS,
CONTINGENCY SKILLS,
JOB ROLE/ENVIRONMENT

SK 5
7 SKILLS & TRANSFER
SKILLS
7 = 7 KOMPETENSI KUNCI
3
TERSURAT DAN / ATAU TERSIRAT DALAM SATU, SEMUA ATAU
BEBERAPA :
• NAMA UNIT, (KODE UNIT), DESKRIPSI UNIT
• ELEMEN UNIT, KRITERIA KINERJA UNIT
• RENTANG PENGGUNAAN, PANDUAN PENILAIAN, KOMPETENSI KUNCI
DIMENSI PERTAMA - KOMPOSISI SK √√BNSP
• SKILL : ABILITY TO PERFORM A
TASK TO AN ACCEPTABLE LEVEL
OF PERFORMANCE
CONSISTENTLY, ACCURATELY
AND WITH AN ECONOMY OF
ACTION
• KNOWLEDGE : ABILITY TO
INTEGRATE FACTS AND
COMPETENCY
FIGURES BEHIND THE
SKILL TECHNICAL ASPECTS
• ATTITUDE : ABILITY TO SHOW AN
IMPRESSION WHICH CONVEYS
KNOWLEDGE ATTITUDE TO CUSTOMERS AND OTHER
PEOPLE WHETHER THE
PERSON IS CONTENT IN DOING
THE DUTIES
• A ALSO MEANS APPLICATION
√√BNSP
1. Task Skills - mampu melakukan
tugas2 ketrampilan
2. Task Management Skills -
1. PERFORMING THE mampu mengelola beberapa
SKILLS AT THE tugas yang berbeda dalam
BENCHMARK OF THE pekerjaan
STANDARD 3. Contingency Management
2. ORGANIZING Skills - tanggap terhadap
RESPONSIBILITIES adanya kelainan dan
3. RESPONDING AND kerusakan pada rutinitas kerja.
REACTING 4. Job Role / Environment Skills -
APPROPRIATELY WHEN mampu menghadapi
THINGS GO WRONG tanggung jawab dan harapan
4. FULFILLING dari lingkungan kerja.
RESPONSIBILITIES
EXPECTED BY THE
5. Transfer Skills - Mampu
STANDARD mentransfer kompetensi yang
dimiliki dalam setiap situasi
5. TRANSFERING SKILLS yang berbeda (situasi yang
AND KNOWLEDGE TO
NEW SITUATIONS
baru/ tempat kerja yang baru)
DIMENSI KETIGA - KOMPETENSI KUNCI √√BNSP
• Kompetensi kunci menopang setiap unit kompetensi.
• Setiap unit mengandung 7 (tujuh) kunci kompetensi dalam 3
tingkatan :

1. Mengumpulkan, menganalisa & TINGKAT 1


mengorganisasi informasi MELAKUKAN KEGIATAN
2. Mengkomunikasikan ide dan
informasi
3. Merencanakan dan mengatur
kegiatan TINGKAT 2
MENGORGANISASI
4. Bekerjasama dengan orang lain KEGIATAN
dan kelompok
5. Menggunakan ide dan teknik
matematika TINGKAT 3
6. Memecahkan persoalan / MENGEVALUASI &
masalah MEMODIFIKASI
7. Menggunakan teknologi PROSES
√√BNSP
KODE UNIT XXX.XX.00.000.00

Duty / Job Role


JUDUL UNIT

DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
Learning
tasksoutcome Performance criterias
1. 1.1
1.2
1.3
2. 2.1
2.2
2.3
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang
2. Konteks penilaian
3. Aspek penting penilaian
4. Kaitan dengan unit – unit lainnya
KOMPETENSI KUNCI
1. Mengumpulkan, menganalisa & mengorganisasi informasi
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi FORMAT
3. Merencanakan dan mengatur kegiatan
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
SKKNI
5. Menggunakan ide dan teknik matematika
6. Memecahkan persoalan / masalah (RMCS)
7. Menggunakan teknologi
Kode unit kompetensi √√BNSP
• Sesuai ketetapan Menakertrans
• SEKTOR : Diisi dengan singkatan 3 huruf dari
nama sektor. Untuk Sektor Mineral, Batubara dan Panas Bumi
disingkat MBP
• SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari
sub sektor. Jika tak ada sub sektor, diisi dengan OO.
• Untuk Sub Sektor Mineral dan Batubara disingkat dengan MB
• BIDANG/GRUP : Diisi dengan 2 digit angka, yaitu:
• 00 : Jika tidak ada grup
• 01 : Kelompok Kompetensi Umum
• 02 : Kelompok Kompetensi Inti
• 03 : Kelompok Kompetensi Khusus
• NO. UNIT : Nomor urut unit kompetensi
• VERSI : Diisi dengan nomor urut versi
menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02, 03 dan
seterusnya.

KEPMEN 227 / 69
√√BNSP
Judul unit kompetensi sama dengan fungsi
seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya

♣Menyiapkan
♣Mengatur
♣Menyampaikan
♣Mencegah
♣Melaksanakan
♣Memantau
♣Merekam dsbnya.
Elemen Kompetensi √√BNSP

♣Fungsi dibagi menjadi tugas – tugas


yang harus dijalankan seseorang
untuk melaksanakan pekerjaannya
♣Unit kompetensi dibagi dalam
elemen – elemen kompetensi
♣Elemen kompetensi adalah sama
dengan tugas yang harus dilakukan
seseorang untuk melaksanakan
pekerjaannya
√√BNSP
Kriteria Unjuk Kerja
♣ Setiap tugas dirinci menjadi uraian
tugas
♣ Uraian tugas adalah rumusan tentang
tindakan – tindakan yang harus
dilakukan agar suatu tugas dapat
diselesaikan dengan baik
♣ Kriteria unjuk kerja adalah sama
dengan uraian tugas dan menjadi
patokan untuk menilai pelaksanaan
suatu pekerjaan oleh seseorang
Batasan Variabel √√BNSP
♣ Batasan variabel ini minimal dapat menjelaskan
: a). Konteks variabel dari unit kompetensi dan
elemen kompetensi dengan kondisi pekerjaan
yang akan dilakukan. b). Prosedur atau
kebijakan yang harus dipatuhi pada saat
melakukan tugas pekerjaan tersebut. c).
Informasi tentang perlengkapan yang berisi
peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang
digunakan sesuai dengan persyaratan yang
harus dipenuhi untuk melaksanakan unit
kompetensi ini. d). Termasuk peraturan dan
produk/jasa yang dihasilkan.
√√BNSP
PANDUAN PENILAIAN
♣ Panduan penilaian ini membantu
menginterpretasikan dan menilai unit
kompetensi dengan petunjuk nyata
yang perlu dikumpulkan, meliputi :
♣ Penjelasan prosedur penilaian, alat,
bahan dan tempat penilaian serta unit
kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya sebagai persyaratan awal
yang mungkin diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini.
PANDUAN PENILAIAN √√BNSP
♣ Kondisi pengujian, merupakan aspek penting dalam penilaian
yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi
tersebut, dimana dan bagaimana serta dengan apa konteks
penilaian seharusnya dilakukan, misalkan dengan metode test
tertulis, wawancara/lisan dan demonstrasi/praktek dan simulasi
di workshop atau di tempat kerja.
♣ Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi
pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya
unit kompetensi ini.
♣ Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi
keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya
unit ini.
♣ Aspek kritis, yang menjadi ciri utama untuk menemukenali sikap
kerja dari unit kompetensi ini, kemampuan yang bersangkutan
menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti SOP (Standard
Operation Procedures) perusahaan/manajemen.
KOMPETENSI KUNCI √√BNSP
 Unit kompetensi memerlukan elemen kompetensi dan kiteria
unjuk kerja serta dukungan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kritis yang dibutuhkan pada tingkatan kinerja yang
dipersyaratkan untuk fungsi tugas dari suatu pekerjaan
dirumuskan kedalam 7 (tujuh) kompetensi kunci, sebagai
berikut :
Mengumpulkan, menganalisa dan
mengorganisir informasi.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
Merencanakan dan mengorganisir
aktivitas/kegiatan.
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi
√√BNSP
KOMPETENSI KUNCI
Masing-masing dari ketujuh kompetensi
kunci ini dibagi dalam tiga tingkatan.
Tiga tingkatan sebagaimana disebutkan
di atas adalah:
TINGKAT 1
MELAKUKAN KEGIATAN

TINGKAT 2
MENGORGANISASI KEGIATAN

TINGKAT 3
MENGEVALUASI DAN MEMODIFIKASI PROSES
√√BNSP
KODE UNIT KES. FT.01.002.01

JUDUL UNIT: Penerapan kode etik dan Moral Fisioterapi

DESKRIPSI UNIT: Pengetahuan tidak terbatas pada kode etik dan moral fisioterapi sesuai dengan hak /kewajibanpasien/klien
dan fisioterapis.

ELEMEN KOMPETENSI: KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi etika dan moral. 1.1 Etika dan moral fisioterapi di jelaskan

1.2 Kondisi pasien/klien di identifikasi.

2. Melakukan komunikasi dengan pasien/klien ,keluarga,teman 2.1 Etika dan moral fisioterapi diterapkan selama
sejawat, dan profesi lain berkomunikasi ditempat kerja.
2.2 Sikap empati diterapkan.
2.3 Sikap lima S diterapkan (senyum, salam, sopan
santun dan sentuh).
2.4 Menerapkan etika saling menghormati.
2.5. Peka dan menanggapi keluhan dan keadaan
pasien/klien

BATASAN VARIABELPenerapan etikaka dan moral fisioterapi dilaksanankan ditempat kerja dan dilinguknag masyarakat dan

tidaK terbatas pada etika dan moral tersirat tetapi meliputi adat budaya , agama dan peraturan yang berkembagn.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan ketrampilan penunjang

2. Konteks penilaian

3. Aspek penting penilaian

4. Kaitan dengan unit – unit lainnya

KOMPETENSI KUNCI FORMAT


1.
2.
Mengumpulkan, menganalisa & mengorganisasi informasi
Mengkomunikasikan ide dan informasi
SKKNI
3. Merencanakan dan mengatur kegiatan
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

(RMCS)
5. Menggunakan ide dan teknik matematika
6. Memecahkan persoalan / masalah
7. Menggunakan teknologi
√√BNSP
• Dimiliki dan berasal dari industri
• Terfokus pada apa yang diharapkan dapat dilakukan pekerja
di tempat kerja
• Diperlihatkan dalam bentuk hasil
• Merefleksikan seluruh aspek pelaksanaan kerja
• Terfokus pada keterampilan dan pengetahuan yang dapat
dialihkan kedalam situasi baru
• Mengikutsertakan pengetahuan/pemahaman yang mendukung
• Berkaitan dengan tempat kerja yang nyata
• Mudah dimengerti
• Merefleksikan tren dan kebutuhan industri/perusahaan dimasa
kini dan masa mendatang
• Memberikan pengarahan yang cukup untuk pelatihan &
penilaian
Sekian terima kasih

Selamat
pelatihan
Assessor
Fisioterapi.
MENGEMUDI KENDARAAN √√BNSP
Elemen Kriteria Unjuk Kerja
(Bagian dari pekerjaan (Tetty yakin dapat melakukannya apabila………)
Tetty adalah…)
1.1 Kendaraan dioperasikan (antara lain: dihidupkan,
1. dikemudikan, diarahkan, ditempatkan dan diberhentikan)
sesuai dengan peraturan lalu lintas dan manual kendaraan
Mengemudi 1.2 Mesin kendaraan dioperasikan secara benar dan efisien
untuk mencapai tingkat kinerja yang optimal dan
kendaraan meminimalkan kerusakan pada mesin dan transmisi
1.3. Bahaya – bahaya mengemudi diidentifikasi dan atau
diantisipasi, dihindari, dikontrol melalui teknik berkendara
defensif (defensive driving)
1.4 Kendaraan dikemudikan mundur, sambil menjaga jarak
pandang dan posisi harus akurat
1.5 Lampu-lampu dan indikator kendaraan digunakan sesuai
dengan peraturan lalu lintas dan manual kendaraan
1.6 Kendaraan diparkir, dimatikan mesinnya dan dikunci
sesuai dengan petunjuk manual kendaraan, peraturan lalu
lintas dan peraturan tempat kerja
1.7 Prosedur yang tepat harus diikuti pada saat mengemudi
dalam keadaan darurat
MENGEMUDI KENDARAAN √√BNSP
Elemen Kriteria Unjuk Kerja
(Bagian dari pekerjaan (Tetty yakin dapat melakukannya apabila………)
Tetty adalah…)
2.1 Rute perjalanan yang paling efisien dilakukan
2. dengan pengawasan dan antisipasi terhadap
kondisi arus lalu lintas, standar jalan dan faktor
Memonitor lain yang mungkin dapat menyebabkan
kondisi lalu keterlambatan atau salah jalan
2.2 Kondisi jalan dan lalu lintas dimonitor secara
lintas dan terus menerus dan diambil tindakan yang
jalan dianggap perlu untuk memastikan agar tetap
selamat, tidak ada yang cidera dan atau
kerusakan pada kendaraan, peralatan, muatan
dan fasilitas umum
MENGEMUDI KENDARAAN √√BNSP
Elemen Kriteria Unjuk Kerja
(Bagian dari pekerjaan (Tetty yakin dapat melakukannya apabila………)
Tetty adalah…)
3.1 Kinerja kendaraan dipelihara melalui
3. pemeriksaan awal kendaraan sebelum
pengoperasian
Memeriksa
3.2 Kinerja dan efisiensi dari pengoperasian
dan kendaraan diawasi selama penggunaan
memelihara 3.3 Kendaraan yang mengalami kerusakan atau
tidak berfungsi dengan baik diperbaiki dan atau
kendaraan dilaporkan kepada pihak yang berwenang
3.4 Data operasional kendaraan dicatat, disimpan
dan diperbaharui serta informasi diproses sesuai
dengan prosedur tempat kerja
√√BNSP
1.Type of Vehicle
2.Typical
transport
situations
3.Vehicle
handling
procedures
4.Pre operational
checks
DIMENSI KOMPETENSI √√BNSP
MEMENUHI PERSYARATAN PERUNDANG - √√BNSP
UNDANGAN
√√BNSP

Penjelasan tentang konteks perbaikan rutin

BAHAYA MENGEMUDI
PANDUAN PENILAIAN √√BNSP
√√BNSP
VERIFIKASI
•VERIFIKASI DALAM RANGKA
PERUMUSAN RSKKNI
•VERIFIKASI DALAM RANGKA
PENGEMBANGAN SKEMA
SERTIFIKASI
TUJUAN √√BNSP
Verifikasi Standar Kompetensi

Konfirmasi melalui
penyediaan bukti objektif,
bahwa persyaratan standar
kompetensi yang ditetapkan
dalam pengembangan skema
sertifikasi telah dipenuhi
PRINSIP DASAR VERIFIKASI √√BNSP
STANDAR KOMPETENSI
 Fokus terhadap dunia kerja
 Ekivalen
 Kriteria kandungan
Terukur (Measurable)
Orientasi pada hasil
Berbasis Industri / berbasis pengguna
Mampu dijadikan panduan asesmen
 Mampu terselusur (Traceable)
 Portabel
 Harmonized
√√BNSP
SKEMA SERTIFIKASI
adalah persyaratan sertifikasi
spesifik yang berkaitan dengan
kategori profesi yang ditetapkan
dengan menggunakan standar
dan aturan khusus yang sama,
serta prosedur yang sama.
ISO 17024
√√BNSP
Struktur Skema Sertifikasi
• Persyaratan dasar peserta uji kompetensi,
• permohonan,
• asesmen,
• keputusan sertifikasi,
• program surveilan,
• sertifikasi ulang, dan
• penggunaan sertifikat.
• kode etik profesi (term and conditions).
√√BNSP

cswipdiv
SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA INDONESIA √√BNSP

PENGEMBANGAN
Verifikasi
Perbaikan berlanjut
SKEMA SERTIFIKASI Standar
Kompetensi
PENERAPAN SKEMA
SERTIFIKASI Profesional
yang
kompeten
Regulasi Lisensi LSP Sertifikasi
penerapan: Registrasi P. Profisiensi
•Wajib ,
Registrasi LSP Pihak 1
•Dianjurkan,
•Sukarela &2

Kerjasama

Harmonisasi MRA
Notifikasi
VERIFIKASI DALAM RANGKA PERUMUSAN SKKNI √√BNSP
QC
PERTEMUAN
SEKTORAL PERAN BNSP
BNSP
INDUSTRI QC QC
/SEKTOR
RSKKNI RASKKNI
VERIFIKASI KONVENSI SERTIFIKAT
KOMITMEN PANITIA 4
TEKNIS
BERKUALITAS

DEPNAKERTRANS REVIU
PENYUSUNAN RSKKNI PROSES
KONSEP 1

RAPAT RSKKNI MENAKERTRANS PENETAPAN SKKNI


TEKNIS 2

QC

PRA RSKKNI DEPNAKERTRANS PUBLIKASI


KONVENSI 3 SKKNI

Pedoman BNSP 103-2006


VERIFIKASI
DALAM RANGKA
Kewenangan untuk Program
Verifikasi
√√BNSP
PENGEMBANGAN
SKEMA SERTIFIKASI Pembuatan program verifikasi (5.1)
•Tujuan program verifikasi standar kompetensi
•Pengelola program verifikasi Rencanakan
Sumber daya program verifikasi (PLAN)
Perencanaan program verifikasi
Kegiatan
Prosedur verifikasi standar kompetensi
Peningkatan
program verifikasi
(5.4) Implementasi program Verifikasi (5.2) Kompetensi
Identifikasi •Persyaratan kompetensi verifikator dan Evaluasi
peluang untuk Penugasan kepada ketua verifikator dan Verifikator
perbaikan observer
Penetapan Perencanaan dan penetapan aktifitas
Tindaki Lakukan
rencana koreksi verifikasi
(ACT) (DO)
dan tindakan Tahapan-tahapan kegiatan verifikasi
koreksi Penetapan formulir rekaman kegiatan Kegiatan
verifikasi Verifikasi

Pemantauan dan peninjauan program Periksa


verifikasi (5.3) (CHECK)
•Kegiatan monitoring menggunakan
pendekatan 5 w (what, where, when, why,
who) 1 h (how)
Penetapan program kaji ulang

Pedoman BNSP 104-2007


PROSEDUR VERIFIKASI STANDAR KOMPETENSI DI LSP
PROSES HASIL PELAKSANA √√BNSP
Permintaan untuk melakukan Daftar permintaan verifikasi
verifikasi dari komite skema
Komite skema
standar (FR. Ver 01)

Penetapan verifikator Surat penugasan Kepala LSP


standar kompetensi verifikasi (FR. Ver 02)

Peninjauan Laporan tinjauan Tim verifikator


dokumen standar (IK dokumen (FR. Ver 03)
Ver. 01)
Penyusunan rencana Tim verifikator
verifikasi Jadwal verifikasi, check
list (FR. Ver 04)
Pelaksanaan verifikasi Tim verifikator
IK. VER. 02

Pelaporan hasil verifikasi Laporan verifikasi


IK. VER. 03
Tim verifikator
(FR. VER 05)

Pembahasan Rencana Hasil rapat Komite skema


konversi Pembahasan (FR. VER 06)

Pelaksanaan konversi Hasil konversi Bagian Standardisasi


IK. VER. 04 (FR.VER 07)

Laporan verifikasi hasil


Verifikasi hasil Tim verifikator
konversi (FR.VER 08)
konversi

Pengajuan validasi pada Dokumen verifikasi


standar kompetensi Kepala LSP
BNSP
(FR. VER 09)
√√BNSP
Pelaksanaan Aktifitas Verifikasi
– Inisiasi verifikasi harus mencakupi:
• Penunjukkan Team leader berdasarkan
kualifikasi dan kompetensi
• Tujuan, ruang lingkup dan kriteria verifikasi
• Kelayakan verifikasi dilakukan dan
dinyatakan keputusannya
• Penunjukkan Tim verifikasi berdasarkan
kualifikasi kompetensi
• Identifikasi Ceklis verifikasi

Pedoman BNSP 104-2007


√√BNSP
Pelaksanaan Aktifitas Verifikasi
– Peninjauan terhadap dokumen standar
kompetensi harus mencakupi:
• Kriteria verifikasi untuk penilaian
kesesuaian sesuai dengan kebijakan
BNSP
• Dokumen standar kompetensi
• Format standar kompetensi sesuai
dengan kebijakan BNSP
• Ketelusuran standar kompetensi
• Pemangku kepentingan (stakeholder)
standar Pedoman BNSP 104-2007
√√BNSP
Pelaksanaan Aktifitas Verifikasi
– Pelaksanaan verifikasi harus mencakupi:
• Telaah kesesuaian isi dari standar
kompetensi terhadap kriteria skema
sertifikasi
• Rekaman ketidaksesuaian hasil verifikasi
dalam formulir laporan ketidak sesuaian
standar kompetensi
• Penulisan laporan ketidaksesuaian
menggunakan komposisi Problem-
Location-Objective Evidence-Reference
(PLOR)
Pedoman BNSP 104-2007
√√BNSP
CONTOH SKEMA – SKEMA
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Kualifikasi (KKNI)

• Sertifikasi Unit Kompetensi

• Sertifikasi Cluster Kompetensi

• RPL / RCC

• Staff selection / recruitment

• Licensing purposes dieticians


√√BNSP
Asesmen Kompetensi √√BNSP
ASESMEN ADALAH SEBUAH PROSES YANG SISTEMATIS
DALAM MENGUMPULKAN BUKTI-BUKTI, KEMUDIAN
MEMBANDINGKAN BUKTI-BUKTI TERSEBUT DENGAN
STANDAR KOMPETENSI DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
APAKAH SESEORANG TELAH MENCAPAI KOMPETENSI.

Standar
Bukti – bukti Kompetensi
Kompetensi

KOMPETEN ATAU
BELUM KOMPETEN
√√BNSP
An everyday example of assessment
Sue is being assessed for her First Aid
Certificate. Her assessor has explained what
she has to be able to do. She feels
comfortable because she knows what she is
being assessed against and she realizes that
she will have a second chance if she is not
able to do some things. To demonstrate her
first aid ability, Sue has to answer a number
of questions. She also has to demonstrate
how to resuscitate a person, how to stop
bleeding and how to deal with broken bones.
RULE OF THUMB √√BNSP
• Assessors should be aware that an assessment of
competence is a judgement to be made by the
assessor.

• The final question to be asked should always be


"having had regard to all of the information and
evidence available, is this person capable of making
the correct decisions and taking the correct actions in
the work place?"

• In making this judgement it may be necessary for the


assessor to consult with others who may also have
witnessed the candidate's performance either in
simulated conditions or in real situation or can
provide other valuable information which can
contribute to the final judgement of competence.
√√BNSP
√√BNSP
TERIMA KASIH
Keterangan lebih lanjut:
• www.bnsp.go.id

• tetty.dsa@bnsp.go.id

• HP : 0818 120665

Anda mungkin juga menyukai