Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN

BIDANG KESEHATAN
DALAM PENCAPAIAN
TARGET MDGs-4
DI JAWA TENGAH
Disajikan Pada
Pertemuan Sosialisasi Update Program Kesehatan Anak
Untuk Pre Service Tingkat Provinsi
Salatiga, 14 – 15 Oktober 2010

Disampaikan oleh :
Kepala Bidang Bindal Yankes
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Millenium Development Goals
• Millenium Development Goals merupakan kesepakatan
lebih dari 180 Kepala Negara dan Pemerintahan
termasuk Presiden RI pada tahun 2000 yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
• Tujuan Millenium; merupakan komitmen Pemerintah RI
pada komitmen global secara konstitusional
dituangkan RPJP 2004–2025 dan dijabarkan 
RPJMN 2010-2014 melalui “Keputusan Presiden nomor
5 tahun 2010”
• Inpres No. 3 tahun 2010  “Program program
Pembangunan Yang Berkeadilan meliputi program: pro
rakyat, keadilan untuk semua (justice for all) dan
pencapaian MDGs 2015
3

TUJUAN PEMBANGUNAN MDGs


• Merupakan sebuah paket berisi tujuan
pembangunan yang mempunyai batas waktu dan
target yang terukur untuk menanggulangi
kemiskinan, kelaparan, perbaikan gizi, buta aksara,
kesetaraan gender, kesehatan ibu dan anak,
penyakit, penurunan kualitas lingkungan dan
pengembangan kemitraan global untuk
pembangunan.

• Digunakan sebagai patokan untuk memantau


kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh
masing-masing negara maupun perbandingan
secara global.
8 Tujuan MDGs
GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN
GOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
GOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
GOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN
PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)
GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
GOAL 8 : MENGEMBANGKAN KEMITRAAN PEMBANGUNAN DI
TINGKAT GLOBAL

4
MDG RPJMN 2010 - 2014
8 Tujuan
Meningkatnya UHH menjadi 72,0
thn
Poverty & Hunger Maternal Health

Menurunnya AKB
menjadi 23 per 1000 KH
EDUCATION Comm. Diseases

Menurunnya AKI
menjadi 118 per 100.000 kh
GENDER ENVIRONMENT

Menurunnya prevalensi gizi-kurang


pada anak balita menjadi 15%.
CHLD HEALTH PARTNERSHIP
MDG 4 - Target 4A : Menurunkan Angka
Kematian Anak hingga 2/3 dalam kurun waktu
1990-2015

Acuan Saat Target


INDIKATOR
Dasar ini (2015)

4.1. Angka Kematian Balita per 1,000 97 44


32
kelahiran hidup: (1991) (2007)

4.2. Angka Kematian Bayi per 1,000 68 34


23
kelahiran hidup: (1991) (2007)

4.2.a. Angka Kematian Neonatal per 32 19


14
1,000 kelahiran hidup: (1991) (2007)

4.3. Proporsi anak umur 1 tahun 44.50% 67.00%


92%
diimunisasi Campak: (1991) (2007)
7

MDGs Kesehatan
• Kesehatan merupakan jantungnya MDGs  5 dari 8 tujuan MDGs
adalah bidang kesehatan.

• Tujuan MDGs kesehatan, berhubungan dengan : kemiskinan,


kelaparan, pendidikan, kesetaraan gender, lingkungan dan partnership
(keseluruhan tujuan MDGs)

• Pencapaian tujuan MDGs bidang kesehatan

• Fokus pada pengurangan disparitas status kesehatan


antarwilayah, antartingkat sosial ekonomi dan antarkota-desa

• Hambatan utama dalam pencapaian tujuan MDGs : masih


terfragmentasinya sistem kesehatan
8
Kesehatan Dalam Daya Saing Bangsa
Kesehatan menjadi salah satu prasyarat dasar dan kunci pendorong faktor ekonomi yang
dinilai dapat menentukan daya saing suatu bangsa.

Persyaratan Dasar :
• Kelembagaan
• Infrastruktur Kunci Pendorong
• Stabilitas Makroekonomi Faktor Ekonomi
• KESEHATAN dan PENDIDIKAN

Pendorong Efisiensi :
• Pendidikan tinggi dan training
Kunci Pendorong
• Efisiensi Pasar DAYA SAING
Faktor Efisiensi
• Pasar Tenaga Kerja yang Efisien BANGSA
Eknomi
• Pasar Finansial yang Baik
• Ketersediaan Teknologi
• Ukuran Pasar

Faktor Inovasi dan Kecanggihan: Kunci Pendorong


• Bisnis yang canggih Faktor Inovasi
• Inovasi

8
Sumber: Adaptasi dari Global Competitiveness Index, 2009-2010, WEF
Kesehatan menjadi salah satu prasyarat dasar dan kunci pendorong faktor ekonomi yang
dinilai dapat menentukan daya saing suatu bangsa.
VARIABEL KESEHATAN
Persyaratan Dasar :
UHH • Kelembagaan
Kunci
• Infrastruktur
AKB Pendorong
• Stabilitas Makroekonomi
Faktor Ekonomi
PREVALENSI • KESEHATAN dan Pendidikan
HIV

Dampak
Pendorong Efisiensi :
Ekonomi • Pendidikan tinggi dan
M Akibat training Kunci
D HIV • Efisiensi Pasar Pendorong INDEKS DAYA
G Insidensi • Pasar Tenaga Kerja yang Faktor Efisiensi SAING BANGSA
TB Efisien Ekonomi (KESEHATAN)
S • Pasar Finansial yang Baik
Dampak • Ketersediaan Teknologi
Ekonomi
Akibat TB
• Ukuran Pasar

Insidensi
Faktor Inovasi dan
Malaria Kecanggihan: Kunci
• Bisnis yang canggih Pendorong
Dampak Faktor Inovasi
Ekonomi • Inovasi
Akibat
Malaria
9
Sumber: Adaptasi dari Global Competitiveness Index, 2009-2010, WEF
BAYI LAHIR
SELAMAT &
Menurunkan AKB/AKBAL SEHAT

Meningkatkan Kualitas TUMBUH


Hidup Anak KEMBANG
ANAK OPTIMAL

Tanpa diskriminasi, persamaan gender, tanpa


membedakan sosial, ekonomi, budaya
1010
Kebijakan dan Strategi
• Kebijakan dan strategi MDGS mengacu
pada RPJMN tahun 2010-2014
• Kebijakan dan strategi MDGs bidang
kesehatan mengacu pada kebijakan dan
strategi kementerian kesehatan
KEBIJAKAN NASIONAL
1.Peningkatan kesehatan ibu ( termasuk
KB), bayi dan balita
2.Perbaikan status gizi masyarakat
3.Pengendalian penyakit menular serta
penyakit tidak menular,diikuti penyehatan
lingkungan
4.Pemenuhan, pengembangan, dan
pemberdayaan SDM kesehatan
KEBIJAKAN NASIONAL
5. Peningkatan ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan, keamanan,
mutu dan penggunaan obat serta
pengawasan obat dan makanan
6. Pengembangan sistem Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
7. Pemberdayaan masyarakat dan
penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan
primer, sekunder dan tersier
STRATEGI KEMENTERIAN
KESEHATAN
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerjasama
nasional dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan,
serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada
upaya promotif – preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan
kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan
sosial kesehatan nasional.
STRATEGI KEMENTERIAN
KESEHATAN
4. Meningkatkan pengembangan & pendayagunaan
SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang
akuntabel, transparan, berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggung-jawab.
REFORMASI UPAYA
KESEHATAN
Revitalisasi Puskesmas
Penguatan Dinkes kab/kota, Meningkatnya
provinsi dan Kemenkes derajat kesehatan
masyarakat
Penguatan RSUD melalui penataan
kabupaten/kota, provinsi dan sistem dan
RSUP peningkatan
Kerja sama lintas sektor jangkauan
pemerataan dan
Tumbuh dan berkembangnya
mutu pelayanan
peran serta masyarakat dan
kesehatan yang
swasta
berkeadilan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan
TUJUAN 4: KEMATIAN BAYI dan BALITA
120
Kematian per 1.000 kelahiran hidup

91
90 81
MDG
68 2015
57 58
60
46 46 44 AKABA
32 30 35 34
26 32
30 20 AKB
19 26
23

0
1991 1994 1997 2000 2003 2006 2009 2012 2015

Indikator Jumlah Kematian


Pertahun Perhari Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 19/1000 KH 86.000 236 10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 34/1000 KH 146.000 401 17 17
Kematian Balita (0-60 bulan) 44/1000 KH 193.000 531 22
Mortalitas harian untuk neonatal (28
hari) hampir 30 kali lipat daripada
post-neonatal (1.800 hari).
Masalah prioritas:
Variabel Total (%)
BBLR 11,5  Anak Indonesia lahir
berisiko
Persalinan nakes 79 *)
 ~ 20% lahir tidak
KN1 (0-7 hr) 70,3 *) memperoleh pelayanan
ASI eksklusif 32,4 *) yg memadai
Campak 81,6  Hanya ~ 30% ibu
8,5 berperilaku baik
Belum imunisasi  ~ 40% tidak terlindungi
8,6*)
Penimbangan 4-6 kali 45,4
dari PD3I (Peny yg Dapat
Dicegah dgn Imunisasi)
Pengobatan ISPA/demam 65,9 *)  ~ 35% - 60% tidak
Oralit 34,7 *) memperoleh pelayanan
Air bersih 65,2 *) yg baik ketika sakit
Jamban 71,1
 ~ 30% - 45% tinggal di
lingkungan berisiko
Bahan bakar padat 54 *)

*) SDKI 2007 & RISKESDAS 2007


Determinan Kematian Ibu
Ekonomi
Geografi Gender Budaya
Pendidikan

Terlambat
Merujuk
4 Terlalu
KOMPLIKASI
(Penyebab Lgs)
Gizi -Perdarahan
-Eklampsi Terlambat MATI
BUMIL Penyakit -Infeksi Sampai
Menular -Partus macet
- Kompl Keguguran
Penyakit
Lain Terlambat
Pertolongan
Tenaga Adekuat Manajerial

Sarana Obat
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
NASIONAL DIFOKUSKAN PADA:

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita;


2. Perbaikan status gizi masyarakat;
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak
menular, diikuti penyehatan lingkungan;
4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan
makanan;
6. Pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan;
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana
dan krisis kesehatan; dan
8. Peningkatan pelay kesehatan primer, sekunder & tersier.
21
PRIORITAS PROGRAM TAHUN 2010-2011
DI PROVINSI JAWA TENGAH

• Implementasi dlm rangka penurunan AKI/AKB


termasuk penguatan KB
• Penanggulangan masalah Gizi
• Pencegahan & penanggulangan penyakit
menular (DBD, TBC, HIV/AIDS) / tidak menular
serta peningkatan surveilance
• Penyediaan bantuan perawatan maskin non
kuota Jamkesmas/Jamkesda
• Pengembangan Jamkesda Jateng
• Penanggulangan KLB dan bencana.
TARGET MDGs 2015
1. Menghapus isu kelaparan dan kemiskinan
2. Mencapai pendidikan untuk semua
3. Mempromosikan persamaan gender dan
pemberdayaan perempuan.
4. Menurunkan tingkat kematian anak
5. Meningkatkan tingkat kesehatan ibu
6. Melawan terhadap penyakit HIV/AIDS,
Malaria dll
7. Pelestarian lingkungan hidup
berkelanjutan
8. Membentuk kerjasama global.
Tujuan 4. Menurunkan Tingkat
Kematian Anak
Program terkait : Program Kesehatan Ibu dan
Anak, Gizi, Imunisasi, P2P,
Rujukan
– Target : menurunkan angka kematian balita
hingga dua pertiga dalam kurun waktu 1990 –
2015
– Indikator MDGs :
• Angka kematian balita per 1000 kelahiran
hidup
• Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
• Prosentase anak usia 1 tahun diimunisasi
campak
INDIKATOR
KE AD 2011 2012 2013 2014
2009
Cakupan KN1 97,25 86 88 89 90

Cakupan 95,12 85 86 87 90
pelayanan
kesehatan bayi
Cakupan 69,50 80 81 83 85
pelayanan
kesehatan anak
balita
PERLU Percepatan Penurunan AKI-AKB
Dengan Bermitra dg semua komponen

Eksternal
Dinkes
Organisasi
Profesi Parlemen
Sekret PL DPRD
Kebijakn/ Air Bersih
Regulasi Rmh Sht P2M
Gizi
PMT
Anggaran Imunisasi,
IMS/HIV LSM
Lintas ASI Tb, Mal
Sektor
PPJK Farmasi
Penurunan
Jamkesmas
Jamkesda AKI dan
Fe, Vit A
Obat KIA/KB Donor
AKB
Lintas
Perguruan
Sektor
Tinggi SDK
Bidan, Dokter
UKR
PONEK Internal
SpOG, SpA Bank Darah
UTD
Dinkes
Litbang UKM
Studi Promkes PONED
Data KIP/K MTBS
MPR

26
AKB JAWA TENGAH PER TAHUN
(Jml kematian bayi per 1.000 Kelahiran Hidup)
25

20

15

10

0
Renst
MDG
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 ra
2015
2013
AKB 14.23 13.41 14.23 16.2 11.03 10.28 9.17 10.37 8.5 23
B
an
K
ot jarn
a

10
12
14
16
18
20

0
2
4
6
8
Se eg
m ara
a
R ran
em g
ba
B ng
W ta a
on n
os g
o
B bo
re
b
Te K es
m la
an te
gg n
u
C ng
ila
G c
ro ap
bo
ga
n
Pu Blo
rw ra
Pu o
r
Ja rba ejo
w li n
a
Te gg a
Su ng
ko ah
Pe h a
m rjo
a
W la
K o ng
ar no
an g
ga iri
K
ab K ny
. P eb ar
ek um
al en
on
g
Sr an
ag
B en
oy
o
J la
B ep a li
an r
yu a
Sa ma
la s
ti
K ga
e
K Kab n d
ab . al
. M Te
ag g a
el l
an
g
Pa
K K ti
ot Su udu
a r
Pe ak s
ka art
l a
K o
K ot nga
ot a
a T n
M eg
ag a
el l
a
AKB Per Kab/Kota Th. 2009

D ng
em
ak
AKABA JATENG PER TAHUN
(Jml kematian anak balita 1- 4 th per 1.000 KH)
35
30
25
20
15
10
5
0
Renstr MDG
2005 2006 2007 2008 2009
a 2013 2015
AKABA 10.23 13.84 12.98 10.25 11.74 9.3 32
K
ot
a
Se
B
an ma

10
15
20
25

0
5
ja ran
rn g
e
R ga
em ra
ba
B ng
W ata
on n
os g
o
B bo
Se reb
m es
ar
an
K g
Pu la
rw en t
or
Te C ejo
m la i
an ca
g p
Su gu
Ja k ng
w oh
a a
Te rjo
G g n
r a
Pu ob h
rb og
K a an
ar li n
an g
ga g a
W nya
on r
og
ir
Pe Bl i
m ra o
al
a
Sr ng
ag
Pe Je en
ka p ar
lo a
K nga
eb n
um
B en
B oy
an ol
K yu ali
ot m
a a
Pe T s
ka g e
lo al
n
Sa ga
la n
ti
K ga
M e n
ag da
el l
an
g
Su P
r a a ti
K ka
rt
ot
a K a
M ud
ag u s
K el
ot an
a
Te g
D gal
em
ak
AKABA Per Kab/Kota Th. 2009
AKB dan AKABA
• AKB dan AKABA Jawa Tengah sudah
dibawah angka Nasional. Tetapi masih
terjadi kesenjangan diantara
Kabupaten/Kota  masih banyak
Kab/Kota AKB dan AKABAnya diatas
angka Jawa Tengah
• Pencatatan dan pelaporan yg belum
optimal, menyebabkan ada kemungkinan
“lolosnya” data kematian bayi dan balita.
Penyebab Kematian (Indonesia)
Kematian 0-6 hari Kematian 0 – 4 tahun

Kel kongenital,
Post matur, 2.8 1.4
Symptoms &
Tetanus, 1.5
Kelainan Sign, 5.5
darah/ikterus,
5.6 Meningitis, 5.1
Congenital
Hipotermi, 6.3 Gangg
Malformation,
pernapasan,
4.9 Masalah
35.9
Neonatal, 36
Sepsis, 12

Pneumonia,
13.2

Diare, 17.2
Prematuritas,
32.4

• Asfiksia, Prematuritas • Masalah neonatal


Double
& BBLR, Sepsis, • Diare, Pneumonia, Bourden
Hipotermi, Kelainan kelainan kongenital
kongenital
AKB PER Kab/Kot DI JATENG 2009
JEPARA
PATI
REMBANG
KUDUS
DEMAK
BATANG
BREBES TEGAL KENDAL SMG
PKL BLORA
PML GROBOGAN
Sltiga
PURBA BANJ. TEMANG
LINGGA NEGA GUNG KAB
RA WONO SMG
BOYO SRAGEN
BANYUMAS
SOBO LALI
CILACAP KR.
MGL ANYAR
KEBU
PURWO KLATEN
MEN SK
REJO
D.I.Y HJO

< 5/1000KH WONOGIRI

5/1000KH – 10/1000KH
> 10/1000KH
AKABA PER Kab/Kot DI JATENG 2009
JEPARA
PATI
REMBANG
KUDUS
DEMAK
BATANG
BREBES TEGAL KENDAL SMG
PKL BLORA
PML GROBOGAN
sltiga
PURBA BANJ. TEMANG
LINGGA NEGA GUNG KAB
BANYUMAS RA SMG
BOYO SRAGEN
WNSBO LALI
CILACAP KR.
MGL ANYAR
KEBU Solo
PURWO KLATEN
MEN SK
REJO
D.I.Y HJO

< 10/1000 KH WONOGIRI

10/1000 KH – 15/1000KH
> 15/1000KH
UPAYA AKSELERASI PENINGK KES
IBU dan ANAK a.l.
 Penguatan dan peningk kualitas P4K --- penguatan
post natal care terintegrasi u Bufas & BBL.
 Peningkatan PONED di Puskesmas & PONEK di
Rumah sakit
 Peningkatan kualitas AMP dgn dukungan RS
 Peningk persalinan normal di fasilitas khususnya di
Puskesmas dan PKD
 Peningk cakupan & kualitas pelayanan bayi / balita
baik di pelay dasar maupun rujukan
 Penguatan MTBS di Puskesmas
 Penguatan integrasi program2 yg mendukung (Gizi,
P2M, Imunisasi, Kesling, Promosi & pemberdayaan
masy, dll)
PENUTUP
MDGs adalah komitmen bersama untuk sejahtera
di tahun 2015 Terdapat keterkaitan yang erat
seluruh target MDGs (8) Program Pembangunan
Daerah maupun Nasional
MDGs sbg sebuah paket berisi tujuan yg
memiliki waktu terbatas dan target terukur
perlu percepatan dan terobosan yang tepat, dimana
sesuai dengan Inpres 3/2010 perlu disusun RAD
MDGs; guna menentukan pilihan strategis dari
kondisi nyata dan berbasis kebutuhan dan
kemampuan serta
Kebersamaan (koordinasi dan sinkronisasi) adalah
kunci pokok tercapai MDGs. Dengan demikian perlu
pelibatan seluruh pemangku kepentingan. 42

Anda mungkin juga menyukai