Anda di halaman 1dari 48

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM

BANDUNG
Pendidikan profesi
pendidikan sarjana yg mempersiapkan
peserta didik utk memiliki pekerjaan dgn
persyaratan keahlian khusus

Proses pembelajaran di Program Studi


Pendidikan Dokter (PSPD) FK Unisba
dilaksanakan dengan menggunakan metode
pelatihan berdasarkan kompetensi
(Competency-based Training), yang meliputi
kompetensi klinik dan manajemen kesehatan
masyarakat.
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)
di FK Unisba terdiri dari :

- Penataran Pra-Kepanitraan
- Rotasi di 15 bagian di RS Pendidikan
- Ujian komprehensif
- Judisium
- UKMPPD
- Pre internsip
- Program Dokter Internsip
Struktur Kurikulum PSPD
NO KODE MATA KULIAH SKS LAMA (minggu)

1 DOK 901 Ilmu Penyakit Dalam 5 10


2 DOK 902 Ilmu Kebidanan dan Penyakit 5 10
Kandungan
3 DOK 903 Ilmu Bedah 5 10
4 DOK 904 Ilmu Kesehatan Anak 5 10
5 DOK 905 Ilmu Kesehatan Masyarakat 3 5
6 DOK 906 Ilmu penyakit Kulit dan Kelamin 2 3
7 DOK 907 Ilmu Kedokteran Jiwa 2 3
8 DOK 908 Ilmu penyakit Saraf 2 3

9 DOK 909 Radiologi 2 3


10 DOK 910 Ilmu Kedokteran Kehakiman dan 2 3
Medikolegal
11 DOK 911 Anestesi dan Reanimasi 2 3
12 DOK 912 Ilmu Penyakit Mata 2 3
13 DOK 913 Ilmu Penyakit THT 2 3
14 DOK 914 Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut 1 2

15 DOK 915 Ilmu Rehabilitasi Medik 1 2

TOTAL 41 73
AREA KOMPETENSI (SKDI 2012)
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Keterampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
PENGELOLAAN INFORMASI

LANDASAN ILMIAHILMU
KEDOKTERAN

KRTRAMPILAN KLINIS
KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMPETENSI

PROFESIONALITAS YANG LUHUR


MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI

PENGELOLAAN MASALAH
KESEHATAN
TINGKAT KEMAMPUAN

Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit,
dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang
paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,
dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan doktermampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan
nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien.
Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal


dan non verbal dg pasien, keluarga pasien, masyarakat , kolega dan
profesi lain, serta mempu mengidentifikasi, menjelaskan dan
merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah mnrt ilmu
kedokteran kesehatan mutakhir utk mendapatkan hasil yg optimum
dan melakukan prosedur klinis sesuai masalah dan kebutuhan pasien
dan kewenangan, dengan berperilaku profesional dlm praktek
kedokteran. (area kompetensi 1-7)
KEGIATAN PENDIDIKAN

Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil


( 6-7 orang)
Pembimbing : 1 orang preceptor utama
Bimbingan dan tatap muka dgn preceptor
minimal 12 jam/minggu (2 jam/hari)
Metode pembelajaran
Orientasi dan Perkuliahan :
- Belajar mandiri (self directed learning)
- Kuliah pengayaan
- Kuliah interaktif (RPS)

Latihan/Praktek:
- Bedside teaching (BST)
- Tutorial klinik/diskusi kelompok (CSS/CRS)
- Simulasi/role play
- Demonstrasi pd model/maneqin
- Ronde
Kegiatan Lapangan :
- Penyuluhan
- Penelitian
Umpan balik
- Mini cex
- Ujian tulis
- OSLER/CBD
- Presentasi kasus
Belajar mandiri (self directed learning)
Mhs diharapkan mencari sendiri detail materi perkuliahan atau topik
masalah dari berbagai kepustakaan, tidak hanya mengharapkan
dari staf pengajar.

Kuliah pengayaan
Kuliah yg diberikan oleh staf pengajar mengenai gambaran
umum suatu topik agar mhs mendapatkan panduan di bagian
tsb. Biasanya diberikan di bagian mayor saja (IPD, OB, Anak, Bedah)

Kuliah Interaktif
- RPS (Resource Person Session)
RESOURCE PERSON SESSION
• Merupakan forum diskusi ilmiah dengan
pakar dari masing-masing Bagian (Expert
di bidangnya, eq: Spesialis pada bidang
tertentu)
• Kesempatan bagi mahasiswa untuk
mendiskusikan hal-hal yang masih belum
jelas
• Pelaksanaan : 2 jam/minggu
Metode latihan/Praktek
Bedside teaching
Merupakan metode yg paling banyak diaplikasikan dan
dipraktekkan.
Merupakan alih pengetahuan, baik di r, perawatan, poliklinik,
kamar berslin, kamar tindakan, dan dpt dilakukan setiap saat.
Bentuk BST :
- Demo dari dosen klinik (mgg awal)
- Aplikasi mhs disaksikan dosen klinik (mgg lanjut)
Metode latihan/Praktek
Simulasi/role play
Mhs dlm kesempatan ini bermain peran sbg pasien dan dokter dan
membuat simulasi ttg materi tertentu (edukasi, anamnesis dll).
Berlatih bgm berinteraksi dg pasien.

Demonstrasi pd Model
Dilakukan untuk melatih suatu ketrampilan sampai mahir dan
kemudian dapat diaplikasikan pd pasien
Mis : Partus, resusitasi neonatus, RJP

Ronde
Ronde dilaksanakan 1-2x seminggu, meliputi ruang perawatan, mhs
belajar kasus lgs dari dosen klinik yg kebetulan adl DPJP
BEDSIDE TEACHING

proses pembelajaran dgn menggunakan pasien,


yg dilakukan di poliklinik, ruang rawat inap,
unit gawat darurat atau ruang operasi utk
memeriksa pasien dan diskusi yg akan melatih
Clinical reasoning & Problem solving skill
mahasiswa
Pelaksanaan : 6 jam / minggu (3 x 2 jam )
1 grup ko ass dibagi menjadi :
• 1=2 org memeriksa
• lainnya memperhatikan
• dilanjutkan dgn diskusi di ruangan lain
Yang dinilai pada presentan adl kemampuan :

• Medical interviewing skill


• Physical examination skill
• Clinical Judgement
• Conselling Sklill
• Humanistic qualities/profesionalism
• Overall clinical competence
Bedside didampingi

Post bedside

23
perkenalan observasi

Diskusi dg pasien Berterimakasih pada pasien 24


Prebedside : minta ijin

Post bedside langsung

Bedside didampingi
25
Bedside di ruangan khusus BST

Post BST

26
Tutorial klinik/Small Group Discussion

-Case Report Session


-Clinical Science Session
atau bentuk lain yg dapat dilakukan sebelum dan sesudah BS T
CLINICAL SCIENCE SESSION

Diskusi ilmiah yang dilakukan


tentang salah satu topik yang
berkaitan dengan masalah pasien
pada BST atau topik lainnya

Pelaksanaan : 2 jam / minggu


1 grup ko ass dibagi menjadi :
• Presentan (1-2 orang)
• Audience
Yang dinilai pada presentan adl kemampuan :

• Utk menulis karya ilmiah scr sistematik &


kemampuan dlm pengumpulan informasi

• Utk mengidentifikasi & berdiskusi


mengenai permasalahan terkait &
memaparkan scr verbal

•Kinerja peserta : kemampuan


berkomunikasi dan sikap
Yang dinilai pada partisipan adl :

•Partisipasi dlm diskusi & kinerja peserta :


sikap & kemampuan berkomunikasi

•Kemampuan utk mengidentifikasi &


mendiskusikan permasalahan utama yg terkait
CASE REPORT SESSION

Diskusi ilmiah mahasiswa berupa laporan


hasil pemeriksaan dan rencana
penatalaksanaan pasien yang diperoleh
melalui BST.

Pelaksanaan : 2 jam / minggu


grup ko ass dibagi menjadi :
• Presentan (1-2 orang)
• Audience
Yang dinilai pada presentan adl kemampuan :

o mempresentasikan overview kasus


o mengidentifikasi & mendiskusikan hal2
esensial dr problem pasien
o mengidentifikasi & mendiskusikan mekanisme
dasar yg terlibat
o mengintegrasikan & mengaplikasikan basic
science pd problem pasien
o menghubungkan sebab& akibat ttg problem
pasien
o knowlwdge dalam presentasi
o Organisasi kasus scr keseluruhan & kelengkapan
analsisis kritis
o Performance mahasiswa : sistematik, attitude &
komunikasi
Yang dinilai pada partisipan adl kemampuan :

o Partisipasi selama diskusi


o Knowledge selama presentasi / diskusi
o Performance mahasiswa : attitude,
komunikasi
o Mengidentifikasi dan mendiskusikan
mekanisme dasar yang terlibat
Setara kegiatan lapangan :
- Penyuluhan
- dilakukan di r.tunggu pasien & keluarga
KEGIATAN KEPANITRAAN IKM/ PH
UMPAN BALIK (FEEDBACK)
No Komponen Evaluasi Persen
1 Mini clinical examination evaluation (Mini CEX) 30
2 Bed side teaching 20
3 Case report session 10
4 Clinical science session 10
5 Lain-lain bentuk ujian tergantung masing- 25
masing Bagian seperti Ujian tulis, Ujian kasus,
Ujian praktek
6 Ethic and Profesional behaviour 5
Total 100
SKOR HURUF MUTU ANGKA MUTU
> 79.50 A 4.00
75.50 – 79.49 A- 3.50
71.50 – 75.49 B+ 3.25
67.50 – 71.49 B 3.00
59.50– 67.49 B- 2.75
55.50 – 59.49 C 2.00
44.01 – 55.49 D 1.00
< 44.00 E 0.00
UJIAN AKHIR BAGIAN
JADWALROTASIP3DFKUNISBA

Nov Des 2008 Januari 2009 Feb-09 Maret 2009 Apr-09 Mei 2009 Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Okt 2009 Nov-09 Des 2009 Jan-10 Februari 2010 Maret 2010 Apr-10

17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29 5 12 19

Kel Ketua 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74

1 Ilmu Penyakit Dalam Anastesi Radio Saraf + RM Obgyn Anak Kulit THT Mata IKK Gimul IKM Bedah Jiwa

2 Anak Kulit THT Mata Anastesi Saraf + RM Radio Bedah Ilmu Penyakit Dalam IKM Jiwa Gimul Obgyn IKK

3 Bedah Ilmu Penyakit Dalam Kulit THT Jiwa Obgyn Anak Saraf + RM Radio IKK IKM Mata Gimul Anastesi

4 Obgyn Anak THT Kulit Mata Saraf + RM Radio Anastesi Bedah Ilmu Penyakit Dalam IKK Gimul Jiwa IKM

5 Saraf + RM Radio Anastesi Bedah Ilmu Penyakit Dalam Kulit IKK Mata Obgyn Anak Gimul Jiwa IKM THT

6 Anastesi Saraf + RM Radio Obgyn Anak THT Mata Jiwa IKK Gimul IKM Bedah Ilmu Penyakit Dalam Kulit

7 THT Anastesi Kulit Radio Saraf + RM Jiwa Bedah Ilmu Penyakit Dalam IKM IKK Gimul Obgyn Anak Mata
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER P3D
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT ALIANSI FK. UNISBA
ROTASI KEPANITERAAN

KEL KETUA KELOMPOK PRECEPTOR UTAMA JADWAL ROTASI BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
November 06 Desember 08 Januari 09
K.1 17 24 1 8 15 22 29 5 12

Jan 09 Februari 09 Maret 09


K.3 26 2 9 16 23 2 9 16 23

April 09 Mei 2009 Jun 09


K.5 6 13 20 27 4 11 18 25 1

Juni 09 Juli 09 Agustus 09


K.7 15 22 29 6 13 20 27 3 10

Agustus 09 September 09 Oktober 09


K.2 24 31 7 14 21 28 5 12 19

November 09 Desember 09 Jan 10


K.4 2 9 16 23 7 14 21 28 4

Januari 10 Februari 10 Maret 10


K.6 18 25 1 8 15 22 1 8 15

Ket :

RS Al Islam
RS Al Ihsan
RS Muhammadyah
William Osler1849-1919

“ No teaching without the patient for a text, and the best


teaching is often that taught by the patient himself"
(William Osler)

Anda mungkin juga menyukai