Anda di halaman 1dari 16

Remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa.

Pada masa
transisi ini remaja banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan
kemampuan adaptasi.

dalam berkomunikasi dengan remaja perawat atau orang dewasa lain


harus mampu bersikap sebagai “SAHABAT” buat remaja. Tidak
meremehkan atau memperlakukan dia sebagai anak kecil dan tidak
membiarkan dia berperilaku sebagai orang dewasa.
Berikut ini sikap perawat, orang tua, atau orang dewasa lain yang perlu
diperhatikan saat berkomunikasi dengan remaja.:

1. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk
mengekspresikan perasaannya, pikiran, dan sikapnya.
2. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran, dan sikapnya.
3. Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespons yang
berlebihan pada saat remaja menunjukkan sikap emosional.
4. Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu
untuk menyelesaikan dengan mendiskusikannya.
5. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat
berbagi cerita suka dan duka.
6. Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol, dan bercengkerama
dengan mereka serta sering melakukan makan bersama.
Perhatikanlah
bagaimana penerapan komunikasi terapeutik pada remaja berikut ini.
Komunikasi terbuka, “Bagaimana sekolahmu hari ini?”, “Apa yang membuatmu merasa senang
hari ini di sekolah?” Komunikasi dua arah, yaitu bergantian yang berbicara dan yang
mendengarkan. Jangan mendominasi pembicaraan serta sediakan waktu untuk remaja untuk
menyampaikan pendapatnya.

1. Mendengar aktif
2. Sediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan remaja
3. Jangan memaksa remaja
4. Utarakan perasaan Anda
5. Dorong anak untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya
6. Perhatikan bahasa tubuh remaja.
7. Hindari komentar menyindir atau meremehkan anak
8. Hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak.
Menurut Santrock (2002), masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan
lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya. Bagi kebanyakan individu, menjadi
orang dewasa melibatkan periode transisi yang panjang.

Hurlock (2009) membagi tugas perkembangan dewasa awal, antara lain sebagai berikut:
1. Mendapatkan suatu pekerjaan;
2. memilih seorang teman hidup;
3. belajar hidup bersama dengan suami istri membentuk suatu keluarga;
4. membesarkan anak-anak;
5. mengelola sebuah rumah tangga;
6. menerima tanggung jawab sebagai warga Negara;
7. bergabung dalam suatu kelompok sosial.
???????cara
komunikasi
dengan muda
dewasa
Masa dewasa tengah biasa disebut dengan masa paruh baya. Pada masa dewasa
tengah, individu melakukan penyesuaian diri secara mandiri terhadap kehidupan
dan harapan sosial.

Ada beberapa perubahan yang terjadi pada masa dewasa tengah, yaitu
1. Perubahan biologis
2. Perkembangan kognitif
3. Perkembangan Psikososial
4. Agama
Adapun beberapa cara berkomunikasi dengan usia dewasa
tengah yaitu :

1.Lebih banyak peran sebagai penasehat untuk genarasi


selanjutnya.
2.Sehingga perawat harus lebih banyak memberikan
kesempatan untuk mengungkapkan pengetahuan,
perasaan dan pikiran mereka.
3.Butuh penghargaan lebih = penilaian terhadap norma,
sikap orang lain akan menjadi fokus perhatian.
Komunikasi pada lansia membutuhkan perhatian khusus. Perawat
harus waspada terhadap perubahan fisik, psikologi emosi dan
sosial yang mempengaruhi pola komunikasi.

Komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanya sebatas


tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dan
hubungan intim yang teraupetik.
Keterampilan komunikasi teraupetik pada lansia
1. Membina trust
• Membuka wawancara dengan memperkenalkan diri
• Menjelaskan tujuan dan lama wawancara
2. Memnggunakan perta yaan terbuka
• Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang sosiokulturalnya
• Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena klien lansia kesulitan untuk berpikir abstrak
3. Mendorong klien untuk bicara
• Untuk mengetahui perasaan klien
• Menentukan perkembangan status klien
4. Diam (silent)
• Berikan waktu yang cukup kepada klien untuk menjawab, berpikir, dan mengungkapan perasaan berkaitan dengan
kemunduran kemampuan untuk merespon verbal
6. Empati, perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatiandengan memberikan respon nonverbal seperti kontak mata
secara langsung, duduk dan menyentuh pasien.
7. Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian klien dan distress yang ada.
8. Perawat tidak boleh berasumsi bahwa klien memahami tujuan dari wawancara pengkajian
9. Listening, perawat harus memperhatikan respon klien dengan mendengarkan dengan cermat dan tetap mengobservasi
10. Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan asing bagi klien.
11. Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman mungkin.
12. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau
perubahan kemampuan penglihatan
13. Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluarga klien atau orang lain yang sangan mengenal klien.
14. Memperhatikan kondisi fisik klien pada waktu wawancara.
Teknik penigkatan komunikasi dengan lansia :

1. Panggil dengan panggilan namanya


2. Bantu dalam orientasi ttg waktu dan tempat → sekarang hari …
Ibu…. Berada di…
3. Mendengarkan dan beri perhatian
4. Ulang dengan kata yang berbeda bila lansia tidak paham
5. Bicara dengan jelas dan pelan
6. Berbicara langsung dengan lansia bukan terfokus pada
keluarga
Prinsip Gerontologis Untuk Komunikasi
1. Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
2. Menjaga agar tingkat kebisingan minimum
3. Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol
4. Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik
5. Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas
6. Jangan berbica dengan keras atau berteriak, berbicara langsung dengan telinga yang dapat
mendengar dengan lebih baik.
7. Berdiri di depan klien.
8. Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana.
9. Beri kesempatan kepada klien untuk berpikir.
10.Mendorong keikutsertaan dalam aktifitas sosial seperti perkumpulan orang tua, kegiatan
rohani.
11.Selalu menanyakan respon, terutama ketika mengajarkan suatu tugas atau keahlian.

Anda mungkin juga menyukai