Anda di halaman 1dari 11

THAHARAH DALAM

PERSEKTIF ISLAM
KESEHATAN
DISUSUN OLEH

ANDRY KURNIAWAN
NPM. (1680100026)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2019
Pemahaman Islam Tentang
Menjaga Kesehatan
Dalam kedokteran islam, kesehatan adalah
keadaan seseorang secara alamiah atau normal yang
dalam keadaan itu Tuhan menciptakan manusia
(Fitrah). Penekanan besar yang diberikan pada
pencegahan penyakit adalah konsekuensi langsung dari
ajaran syariat islam. ”Ightanim khomsan qabla
khomsin;….sihataka qabla saqamika…” Kita harus
menjaga dan menghargai ksehatan diri, yang
merupakan Pemberian Tuhan sebelum ditimpa pnyakit.
Tanggapan demikian melibatkan semua aspek
eksistensi, spiritual, psikologis dan fisik seseorang.
Thaharah sangat bertepatan dengan prinsip-
prinsip hygiene, shalat menggambarkan gerakan
kehidupan fisiologis, sementara dzikir merupakan
wujud eksistensi ruhiyah manusia berhubungan dengan
tuhanya. Pelaksanaan syariat-syariat tersebut erat
kaitanya dengan terpeliharanya kesehatan manusia
secara pribadi maupun social.
Pengertian Thaharah
Thaharah menurut arti bahasa
“suci dan lepas dari kotoran”,
dan menurut istilah syara’ ialah
menghilangkan halangan yang
berupa hadast atau najis. Kata
thaharah sama dengan
“Nadlafah” artinya bersih atau
suci, sedangkan jika dibaca
thuharah maka berarti
“kelebihan dari air yang
dipergunakan untuk bersuci”.
Jenis-Jenis Thaharah

Taharah dari pada hadas


Hadas pula terbahagi 2, hadas kecil dan
hadas besar. Berhadas kecil dikatakan sebagai
perkara-perkara yang membatalkan wudu dan
boleh dihilangkan dengan sekadar mengambil
wudu. Berhadas besar pula mencegah dari
melakukan solat dsb dan ianya mewajibkan
seseorang itu mandi wajib.

Taharah dari pada najis


Najis dari hukum syara' ialah segala
benda yang kotor yang mencegah kita dari
melakukan solat, tawaf, memberi khutbah
Juma'at dan sebagainya.
JENIS NAJIS
Macam-Macam Air dan Pembagiannya

 Air yang Suci dan Menyucikan


 Air Suci, tetapi tidak Menyucikan
 Air yang Bernajis
 Air yang Makruh
Dampak Tharah Dalam Perspektif
Islam
Bersuci dan segala seluk-beluknya termasuk bagian ilmu dan
amalan yang penting, terutama karena di ntara syarat-syarat shalat
telah ditetapkan bahwa seseorang yang mengerjakan shalat wajib suci
dari hadas dan suci pula badan, pakaian dan tempatnya dari najis.
Beruntunglah kita karena diajarkan oleh Yang Maha Suci untuk
membersihkan dan menyucikan diri dengan zat ajaib yang
menakjubkan, yakni air. Dengan zat itu Allah hendak membersihkan
tubuh dan jiwa hamba-hamba-Nya. Thaharah (bersuci) merupakan
salah satu cara agar kita selalu sehat dan terhindar dari penyakit
karena dengan thaharah tubuh kita akan bersih dan bebas dari kotoran.
Seperti pepatah yang mengakan bahwa bersih pangkal sehat.
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru, 1954), hlm. 28.
Abu Hamzah al-Washithiyah, The True Power of Wudhu: Di Balik
Keanehan Air dan Keajaiban Wudhu, (Yogyakarta: Media Insani
Pustaka, 2007), hlm. 34.
Manfaat Tharah Dalam
Perspektif Islam
Kaum Muslim yang disiplin melakukan wudhu
memiliki langit langit hidung yang bersih, terbebas dari
debu, dan kotoran serta indah dipandang. Bahkan bulu
hidung pun bersih dan terbebas dari segala kotoran yang
melekat padanya.
Pemeriksaan pada hidung mereka yang tidak
melaksanakan shalat menunjukan adanya kumpulan bakteri
dan mikroba yang beraneka ragam dalam jumlah yang cukup
banyak. Sedangkan pada mereka yang disiplin melakukan
wudhu tidak didapat kumpulan bakteri maupun mikroba.
Bakteri itu akan segera menghilang ketika mereka
mempelajari bagaimana membersihkan hidung yang benar.
Dengan demikian, penelitian ini mampu
menunjukan sisi lain dan rahasia dari istinsyaq
(membersihkan lubang hidung, dengan cara menyedot air
dengan lubang hidung kemudian menyemburkannya
kembali) sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah saw
pada umatnya.

Anda mungkin juga menyukai