Anda di halaman 1dari 8

Pendorong orang-orang desa

meninggalkan tempat tinggal secara


umum ialah:
1. Di desa-desa lapangan pekerjaan pada umumnya
kurang.
2. Penduduk desa, terutama kaum muda-mudi, merasa
tertekan oleh adat-istiadat yang ketat yang
mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
3. Di desa-desa tidak banyak kesempatanuntuk
menambah pengetahuan. Oleh sebab itu banyak
orang-orang yang ingin maju , kemudia meninggalkan
desanya untuk menambah pengetahuan di kota.
4. Rekreasi yang merupakan salah satu faktor
penting di bidang spiritual kurang sekali dan
kalau juga ada, perkembangannya sangat
lambat.
5. Bagi penduduk desa yang mempunyai
keahlian lain daripada bertani seperti
misalnya kerajianan tangan, terus ingin
menginginkan pasaran yang lebih luas lagi
hasil produksinya, hal ini tidak mungkin di
dapatkan di desa.
Faktor penarik dari kota
1. Penduduk desa yang kebanyakan mempunyai suatu
anggapan, bahwa di kota banyak pekerjaan serta
banyak penghasilan. Oleh karena sirkulasi uang di
kota jauh lebih cepat, lebih besar dan lebih banyak,
maka secara relatif lebih mudah untuk mendapatkan
uang daripada di desa.
2. Di kota-kota lebih banyak kesempatan untuk
mendirikan perusahaan industri dan lain-lain.
3. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di
desa.
4. pendidikan lebih banyak di kota dan dengan
sendirinya lebih mudah di dapat
5. Kota merupakan suatu tempat yang lebih
menguntungkan, untuk mengembangkan jiwa
dgn sebaik-baiknya dan seluas-luasnya.
6. Kota dianggap mempunyai tingkat
kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan
tempat pergaulan dengan segala macam
orang dari segi lapisan.
Pendorog terjadinya urbanisasi.
1. Jumlah penduduk di desa terus bertambah, sementara
tanah pertanian tetap dan pengolahannya belum dapat
diintensifkan.
2. Di desa kesempatan menambah pengetahuan da
keterampilan terbatas, sebab fasilitas pendidikan di desa
tersedia sangat terbatas.
3. Pergaulan di kota lebih luas dan lancar, sehingga dapat
menciptakan cakrawala pandangan yang lebih luas pula.
4. Tempat rekreasi dan kesenian sangat terbatas sedang di
kota tempat-tempat hiburan dan rekreasi cukup memadai
5. Di masyarakat pedesaan ikatan sosial berlaku sangat kuat
dan kaku.
Urbanisme yang terlampau pesat dan tidak
teratur , mengakibatkan beberapa keadaan yang
merugikan bagi kota. Penduduk desa
berbondong-bondong mencari pekerjaan di
kota, mereka mencari pekerjaan, maka timbul
persaingan antara mereka sendiri, di tambah
pula dengan persaingan yang datang dari
penduduk kota sendiri. Lalu timbulah
pengangguran yang pada akhirnya
mengakibatkan meningkatnya tuna karya.
pertambahan penduduk kota yang pesat,
mengakibatkan pula persoalan perwismaan.
Orang-orang tinggal bersempit-sempit dalam
rumah yang tidak memenuhi persyaratan sosial
maupun kesehatan. Keadaan tersebut memberi
akibat negatif dalam bidang kesehatan dan yang
lebih penting lagi adalah dalam rangka
pendidikan tunas-tunas muda kota yang tidak
selamanya baik, dikarenakan proses disintegrasi
kekeluargaan di kota besar.
Kesimpulan
dari uraian di atas sedikit banyak kita dapat
memperoleh gambaran tentang kompleksitas daripada
masyarakat pedesaan di lain pihak.
di satu pihak kota merupakan pusat jaringan
kegiatan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan
dan komunikasi sehingga kota semakin berkembang,
semakin besar dan semakin ramai. Tetapi di lain pihak
pada masyarakat kota terdapat setumpuk masalah sosial
yang harus di pikirkan pemecahannya. Sedangkan pada
masyarakat pedesaan di satu pihak mempunyai kelebihan
yaitu hidup yang penuh gotong-royong antara satu
dengan yang lainnya, namun di lain pihak banyak masalah
sosial yang harus dipikirkan pemecahannya.

Anda mungkin juga menyukai