Anda di halaman 1dari 17

Disusun oleh :

Dimas Adriyono Wibowo


Pembimbing :
dr. Hj. Nurvita Susanto, Sp.A
PROTEINURIA

SILINDER
HEMATURIA
ERITROSIT

SNA
HIPERTENSI OLIGURIA

AZOTEMIA
Penyakit Penyakit
Faktor Infeksi
multisistemik Ginjal primer

Pasca infeksi
Lupus
streptokokus
Eritematosus Nefropati IgA
beta
Sistemik
hemolitikus

Purpura
Infeksi Henoch
sistemik lain Schonlein
(PHS)
Etiologi

Reaksi Ag-Ab

Azotemia Proliferasi sel dan kerusakan glumerulus

GFR menurun Kerusakan membrane kapiler

Retensi air dan garam di tubuli renalis


Proteinuria, Hematuria

Hipertensi Edema Oliguria


Gejala Utama Gejalan Lain

• Periode Laten : Periode ini berkisar 1-3 • Pucat


minggu, 1-2 minggu umumnya di dahului • Malaise
ISPA, minggu 3 didahului infeksi • Letargi
kulit/pioderma
• Anoreksia
• Edema
• Hematuria
• Hipertensi
• Oliguria (<350 ml/m2LPB/hari)
• Riwayat batuk-pilek (ISPA) 1-2 minggu ata riwayat koreng di kulit
(impetigo) 3-4 minggu sebelum timbul gejala
• Dijumpai riwayat kontak dengan keluarga yang menderita GNAPS
• Apakah terdapat sesak?

Anamnesa • Apakah terdapat urin yg sedikit?


• Apakah terdapat urin berwarna seperti cucian daging?
• Apakah terjadi sakit kepala?
• Apakah terjadi penurunan kesadaran?

• Edema

Pemeriksaan • Hipertensi
• Gejala-gejala kongesti vaskuler (sesak, edema paru,

fisik kardiomegali)
• Gejala SSP (penglihatan kabur, kejang, penurunan
kesadaran)
 Urinalisis
 Proteinuria (berkisar antara negatif sampai dengan ++, jarang terjadi sampai dengan +++)
 Hematuria dan silinder eritrosit

 Pemeriksaan darah
 Reaksi Serologis (antistreptolisin O (ASTO), antihialuronidase (AH ase) dan antideoksiribonuklease
(AD Nase-B))
 Aktivitas Komplemen (Umumnya kadar C3 mulai menurun selama fase akut atau dalam minggu
pertama perjalanan penyakit)
 LED meningkat
 Kadar ureum dan kreatinin meningkat jika terjadi penurunan fungsi ginjal
1. Penyakit ginjal :
a. Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut
b. Penyakit ginjal dengan manifestasi hematuria : glomerulonefritis fokal,
nefritis herediter (sindrom Alport), IgA-IgG nefropati (Maladie de B
erger) dan benign recurrent haematuria.
c. Rapidly progressive glomerulonefritis (RPGN)
2. Penyakit sistemik : purpura Henoch-Schöenlein, Lupus eritematosus dan
endokarditis bakterial subakut.
3. Sindrom Nefrotik
4. Edema non renal
1. Istirahat
2. Terapi diet
 Pemberian garam dibatasi sebanyak 0,5-1 g/hr
 Pemberian protein dibatasi bila kadar ureum tinggi sebanyak 0,5-1g/KgBB/hr
3. Antibiotik
 Amoksisilin 50 mg/Kgbb dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari
 Jika alergi penisilin diberikan eritromisin 30 mg/KgBB/hr
1. Bendungan Sirkulasi
2. Hipertensi
 Ringan : istirahat dan pembatasan cairan
 Sedang atau berat tanpa-tanda serebral: kaptopril 0,3-2 mg/KgBB/hr atau
furosemide 1-3 mg/KgBB
 Berat atau dengan tanda-tanda serebral : klonidin 0,002-0,006 mg/KgBB digabung
dengan furosemide 1-3 mg/KgBB
3. Gangguan ginjal akut
1. Enselofati Hipertensi
2. Gangguan ginjal akut
3. Edema Paru
Indikasi rujukan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gejala-gejala tidak khas untuk GNAPS :
- Periode laten pendek
- Adanya penyakit ginjal dalam keluarga
- Pernah mendapat penyakit ginjal sebelumnya
- Usia di bawah 2 tahun atau di atas 12 tahun

2. Adanya kelainan-kelainan laboratorik yang tidak khas untuk GNAPS :


- Hematuria makroskopik > 3 bulan
- Hematuria mikroskopik > 12 bulan
- Proteinuria > 6 bulan
- Kadar komplemen C3 tetap rendah > 3 bulan
- Laju Filtrasi Glomerulus < 50% menetap > 4 bulan
- Kadar komplemen C4 rendah, ANCA (+), ANA (+), anti ds DNA (+) atau anti GBM (+)
 Penyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu 1-2 minggu bila tidak ada
komplikasi, sehingga sering digolongkan ke dalam self limiting disease
 Pada anak 85-95% kasus sembuh sempurna
 pada anak 5-10% kasus menjadi glomerulonefritis kronik
 Behrman. 2000. Nelson: Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. EGC.
 Guyton, Arthur C dan John E.Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC
 Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta:EGC
 Staf Pengajar IKA FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Vol.2. Edited by
Dr.Rusepno Hasan dan Dr.Husein Alatas. Infomedika. Jakarta.
 Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2012 . Konsensus
Tata Laksana Glomerulo nefritis akut pasca streptokokus. Edisi kedua. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai