PSIKOLOGI MASA PUBER Nama Kelompok 5 : Dina Dwi Wulandari (201802007) Hilda Arianti (201802018) Nurul Aini (201802035) Pengertian Masa Pubertas
• Masa puber adalah merupaka suatu peralihan antara
masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 8-21 tahun. Pada anak perempuan, biasanya akan mengalami pubertas yang lebih dahulu dibandingkan dengan anak laki-laki, yakini pada saat anak berusia 8-18 tahun. Ciri-ciri Masa Pubertas
• Pada masa puber, anak gadis akan mengalami
perubahan antara lain pinggul yang mulai melebar ke samping, mulai mengalami menstruasi pada usia 12 atau 13 tahun setiap bulan, tumbuhnya rambut di daerah ketiak dan area genital, dll • Mimpi basah yang merupakan cirri-ciri pada masa puber juga akan dialami pada anak laki-laki, dll Determinan- determinan Pubertas a. Bawaan b. Hormon c. Sistem Endokrin Periode Puber
• Masa puber sering disebut sebagai masa pra remaja.
Batasan usia kronologis masa puber tidak pasti, namun dapat tanda-tanda seksual tersier diliat tanda tanda seksualitas, yang meliputi tanda-tanda seksual primer, tanda-tanda seksual sekunder dan tersier. perubahan perubahan produksi hormon pertumbuhan yang menyebabkan adanya : 1. Perubahan ukuran dan bentuk tubuh 2. Perubahan ukuran meliputi berat dan tingginya. 3. Tipe bentuk tubuh semakin kelihatan, yang meliputi : -Tipe Endomorf -Tipe Mesomorf -Tipe Ectomorf Saat pubertas dan pemeliharaan kesehatan
Para remaja perempuan dan remaja laki-laki yang
matang dini atau lambat, namun masih berada dalam batasan normal, cenderung kurang menarik perhatian dokter. Meskipun demikian, mereka ini mungkin cenderung ragu-ragu dan takut mengenai normal atau tidaknya mereka, kecuali apabila dokter, konselor, atau tenaga kesehatan lainnya memberikan penjelasan. Minat Anak Puber masa penemuan-diri anak puber itu didahului oleh perasaan-perasaan polymorph (banyak bentuk dan ragam) antara lain berupa merasa diri kuat perkasa dan diselingi dengan rasa kecil, rendah hati, gelisah resah, cemas, memberontak, suka mengkeritik, keinginan menentang, konflik, duka hati, dll Proses Identifikasi Anak Puber
• Proses identifikasi atau proses penyamanan diri pada usia
puber ini memegang peranan penting sekali. • Akan tetapi, jika identifikasi ini ekstrim atau total, dan kaku (fixed/melekat), maka peristiwa ini akan mengakibatkan proses pengingkaran terhadap kepribadian sendiri. • Sedang tanpa identifikasi sama sekali, pribadi menjadi lemah, bisa jadi inferior, akan timbul banyak kecemasan serta macam-macam gejala neurotis (neuron=syaraf, neurotis=gangguan pada syaraf). Kondisi-kondisi yang menyebabkan perubahan pubertas
• Peran kelenjar pituitary
• Peranan gonad • Interaksi kelenjar pituitary dan gonad Perkembangan Kognitif • Remaja mampu berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Misalnya, gagasan tentang sistem keadilan. Pada anak, sistem keadilan cenderung dikaitkan dengan polisi atau hakim, sedangkan pada remaja, sistem keadilan merupakan suatu aspek kepedulian terhadap hak-hak warga masyarakat. Perkembangan Emosi • Puncak emosionalitas remaja berpengaruh pada perkembangan organ seksualnya. Remaja cenderung sensitif dan reaktif, emosinya negatif, dan tempramental (misalnya, mudah tersinggung, marah, atau sedih). Kematangan Seksual
• Pada laki-laki, kematangan seksual ditandai dengan
matangnya kelenjar kelamin yaitu testis dan buah zakar. Walaupun bersifat fisiologis, hal ini sangat menentukan kondisi psikis dan batin anak. Sehubungan dengan kematangan seksual, timbul perasaan heteroseksual (tertarik kepada lawan jenis). • Sedangkan perempuan, ovarium adalah organ kelamin pertama yang ukurannya meningkat selama pubertas. Setelah menarke, folikel primodial berkembang menjadi ovum matang. Pertubuhan uterus dimuali dua tahun setelah perkembangan ovarium, dan berlanjut sampai awal usia 20 tahun. Perkembangan Sosial • Remaja mulai memiliki social cognition, yaitu kemampuan untuk mengenal orang lain serta conformity, yaitu kecenderungan untuk mengikuti opini, pendapat, nilai dn hobi orang lain (teman sebaya). Perkembangan Moral • Remaja sudah lebih mengenal nilai moral/konsep-konsep moralitas (misalnya, kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan). Perkembangan Kepribadian • Secara bertahap, remaja mulai menemukan identitas atau jati dirinya. Hal ini dipengaruhi oleh iklim keluarga, tokoh idola, dan peluang untuk mengembangkan diri. Perkembangan Kesadaran Beragama • Pandangan terhadap Tuhan atau agama sangat dipengaruhi oleh perkembangan pikiran. Kemampuan berpikir abstrak memungkinkan remaja untuk mentransformasikan keyakinan agamanya. PSIKOLOGI ANAK PADA MASA PUBERTAS
a. Mimpi Basah (Day e. Kurang Percaya Diri
Dreaming) f. Sikap Tidak Tenang b. Rasa Malu Berlebihan g. Merasa Bosan c. Antagonisme Sosial h. Keinginan Untuk d. Antagonisme Sex Menyendiri i. Keseganan Untuk Bekerja MENGHADAPI ANAK YANG MEMASUKI MASA PUBERTAS • Pada masa puber anak cenderung akan merasa di hargai , diperhatikan, membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah, butuh perasaan diterima baik disekolah, masyarakat maupun keluarga,butuh dukungan dan butuh pengarahan akan masa puber yang dialaminya dan perkembangan organ seksnya. Lanjutan…..
• Banyak orangtua yang enggan memberitahukan masa
puber pada anaknya yang berakibat si anak akan mencari informasi pubertas sendiri di internet dan media lain yang bisa jadi berakibat kurang baik. Karena pada saat pubertas dialami, pendidikan akan seks sudah harus diberikan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang Pada Remaja • Pergaulan negatif • Beredarnya film-film atau bacaan-bacaan porno • Kurang dapat memanfaatkan waktu luang • Hidup menganggur. • Kehidupan ekonomi keluarga yang morat-marit (miskin/fakir) • Diperjualbelikannya minuman keras/obat-obatan terlarangse cara bebas • Penjualan alat-alat kontrasepsi yang kurang terkontrol • Perceraian orang tua • Perselisihan atau konflik orang tua • Sikap perlakuan orang tua yang buruk terhadap anak Apakah Dampak dari Pubertas Terlalu dibesar-besarkan ? • Dalam beberapa kasus, dampak dari nilai remaja di sekolah itu lebih kuat dibandingkan kapan kematangan itu terjadi. Temuan ini tidak mengejutkan karena dunia sosial remaja lebih di organisasikan oleh nilai-nilai dibandingkan oleh perkembangan fisik. Meskipun demikian hal ini tidak berarti bahwa usia kematangan tidak mempengaruhi perkembangan. Melainkan, kita perlu mengevaluasi dampak-dampak pubertas dalam kerangka kerja yang lebih besar, yang melibatkan interaksi antara konteks biologis, kognitif, dan sosio-emosional. KESIMPULAN Masa puber adalah merupakan suatu peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umu 8-21 tahun. Pada anak perempuan,biasanya akan mengalami pubertas yang lebih dahulu dibandingkan dengan anak kali-laki yakni pada saat anak berusia 8-18 tahun. Pada masa puber anak cenderung akan merasa ingin dihargai,diperhatikan, membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah, butuh pengarahan akan masa puber yang dialaminya dan perkembangan organ seks nya. Banyak orangtua yang enggan memberitahukan masa puber pada anaknya yang berakibat si anak akan mencari informasi pubertas sendiri di internet dan media lain yang bisa jadi berakibat kurang baik. Karena pada saat pubertas dialami,pendidikan akan seks sudah harus mulai diberikan. TERIMA KASIH