Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

ORGANISASI DAN FUNGSI MANAJEMEN RISIKO


CLARA NATALIA
160810301111
AGENDA

KOMITE MANAJEMEN RISIKO.

SATUAN KERJA MAANJEMEN RISIKO.

HUBUNGAN SATUAN KERJA


KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Sesuai dengan regulasi Otoritas Iasa Keuangan (2016), komite manajemen
risiko (KMR) harus bersifat nonstructural. Komite manajemcn risiko
setidaknya terdiri atas mayoritas anggota direksi dan pejabat eksekutif
terkait.

Keanggotaan komite manajemen risiko dapat berupa keanggotaan tetap atau


tidak tetap, sesuai dengan kebutuhan. Anggota tetap adalah direksi dan pejabat
eksekutif yang ditunjuk direktur utama untuk melaksanakan wewenang dan
tanggung jawab secara permanen untuk jangka waktu tertentu, seperti direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan dan direktur yang membawahkan fungsi
manajemen risiko, sedangkan anggota tidak tetap adalah direksi dan pejabat
eksekutif yang terkait dengan topik yang dibahas dan direkomendasikan dalam
komite manajemen risiko, seperti kepala divisi treasury untuk topik pengelolaan
eksposur suku bunga dan nilai tukar.

Pejabat eksekutif adalah pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada direksi atau mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kebijakan atau operasional perusahaan. Komite manajemen risiko paling sedikit terdiri atas mayoritas
direksi dan pejabat eksekutif terkait. Mayoritas direksi berarti lebih dari 50 persen dari seluruh jumlah anggota direksi.
Misalnya, jumlah direksi adalah empat orarig, maka mayoritas adalah tiga orang direksi.
Komite manajemen risiko berwenang dan bertanggung jawab
untuk memberikan rekomendasi kcpada direktur utama yang
mencakup.

Penyusunan Perbaikan atau Penetapan hal-hal yang


kebijakan, penyempurnaan terkait dengan keputusan
strategi, dan pelaksanaan bisnis yang tidak sesuai
pedoman manajemen risiko dengan prosedur normal.
pencrapan berdasarkan hasil Keputusan bisnis yang
manajemen evaluasi pelaksanaan tidak sesuai dengan
risiko. manajemen risiko. prosedur normal, antara
lain pelampauan ekspansi
usaha yang signifikan
R E S T A U R A N T

SATUAN KERJA MANAJEMEN EISIKO

“Satuan kerja manajemen risiko (SKMR) meru


pakan bagian dari struktur organisasi (bersifat
struktural).”
Satuan kerja manajemen risiko harus independen terhadap satnan kena operasional (risk-taking unit) dan
terhadap satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern. Yang dimaksud dengan ”independen'
antara lain tercermin dari adanya:

Pemisahan {fungsi/tugas Proses pengambilan


antara satuan kerja keputusan yang tidak
manajemen risiko, memihak atau
satuan kerja operasional menguntungkan satuan
(risk-taking unit), dan kerja operasional tertentu
satuan kerja yang yang atau mengabaikan satuan
melaksanakan fungsi keria operasional lainnya.
pengendalian intern. Untuk perusahaan jasa
keuangan, satuan kerja
operasional (risk-taking unit)
di antaranya adalah satuan
kerja kredit,
treasury, dan pendanaan.

CHIEF CHEF CHIEF CHEF


Wewenang dan tanggung jawab SKMR meliputi:

1. Pemantauan pelaksanaan 2. Pemantauan posisi risiko secara keseluruhan (composite), per jenis risiko.
strategi manajemen risiko yang dan/atau per jenis aktivitas fungsional, serta melakukan stress testing. Stress
telah disetujui oleh direksi. . testing dilakukan guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan
strategi manajemen risiko terhadap kinerja dan pendapatan masingmasing
satuan kerja operasional atau aktivitas fungsional perusahaan.

7. Menyusun dan menyampaikan laporan profil 3. Kaji ulang secara berkala terhadap proses
/komposisi risiko secara berkala kepada direktur utama manajemen risiko. Kaji ulang antara lain dilakukan
atau direktur yang ditugaskan secara khusus dan KMR bcrdasarkan temuan audit intern dan/atau
secara berkala. Profil risiko mempakan gambaran secara perkembangan praktik-praktik manajemen risiko
menyeluruh atas besarnya potensi risiko yang melekat yang berlaku secara internasional.
pada seluruh Portofolio atau eksposur bank. Frekuensi
penyampaian laporan harus ditingkatkan apabila kondisi
pasar berubah dengan cepat.
4. Pengkajian usulan aktivitas dan/atau produk
baru. Bcberapa yang tcrmasuk dalam
6. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja
pengkajian adalah penilaian kemampuan
operasional (risk-laking unit) dan/atau kepada KMR sesuai
perusahaan untuk melakukan aktivitas dan/atau
kewenangan yang dimilikinya. Rekomendasi memuat hal-
5. Evaluasi terhadap akurasi model produk baru dan kajian usulan perubahan
hal yang terkait dengan besaran atau maksimum eksposur
dan validitas data yang digunakan sistem dan prosedur.
risiko yang wajib dipelihara oleh perusahaan.
untuk mengukur risiko bagi
perusahaan yang menggunakan
model untuk keperluan intern
(internal model).
HUBUNGAN SATUAN KERJA OPERASIONAI
DENGAN SKMR

Satuan kerja operasiona] (risk-taking unit) wajib menginformasikan ekspoour risiko yang
melekat pada satuan kerja yang bersangkutan kepada SKMR sacan berkala. Fnekuensi
penyampaian informasi eksposur risiko disesuaikan dan karakteristik jenis risiko.

definisi satuan kerja operasional (risk-taking unit) antara lain adalah satuan kerja perkreditan, treasury,
dan pendanaan ataupun bagian-bagian lain di sebuah korporasi. Jadi, bila ada eksposur yang
memengaruhi bisnis di sebuah korporasi, harus disampaikan secara berkala, baik bulanan, triwulanan,
atau sesuai dengan profil risiko dan kompleksitas korporasi. Bagi sebuah perusahaan tambang,
perubahan naik turun harga komoditas minyak. batu bara, dan lain-lain
SPECIAL FOOD

Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai