Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI SILA KETUHANAN YANG

MAHA ESA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
NAMA KELOMPOK

• 1. Aditya Pramudya 20180520107


• 2. Dimas Setyo Wicaksono 20180520105
• 3. Hayckal Huda Wijaya 20180520138
• 4. Muhammad Alwi Pohan 20180520129
• 5. Muhammad Faris Aldiansyah 20180520101
• 6. Nurul Waidah Saputri 20180520148
• 7. Wahyu Rohmawati 20180520102
• 8. Yan Iqbal Yusha Pahlevi 20180520139
MASALAH UMUM
Bagaimana realisasi nilai-
nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa dalam tertib
hukum Indonesia? Bagaimana kesesuaian
Negara Indonesia dengan
hakikat Tuhan?
Bagaimana implementasi
nilai-nilai sila Ketuhanan
Yang Maha Esa secara
subjektif? Bagaimana implementasi
nilai-nilai sila Ketuhanan
Yang Maha Esa secara
Apa hubungan Negara objektif?
dengan agama?
IMPLEMENTASI
Implementasi dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan
sebagai pelaksanaan at
au penerapan. Artinya MASAL
yang dilaksanakan dan AH
diterapkan yaitu
kebijakan yang telah
dirancang atau
didesain untuk
kemudian dijalankan IMPLE
STUDI MASAL
sepenuhnya. Maka MENT
KASUS AH
implementasi ASI
kebijakan juga
dituntut untuk
melaksanakan
sepenuhnya apa yang
telah direncanakan MASAL
dalam kebijakannya AH
untuk dijalankan
dengan segenap hati
dan keinginan kuat.
KESESUAIAN

MATERIAL
SIFAT SPIRITUAL

• Bentuk Negara • Moral Negara


• Tujuan Negara • Moral Penyelenggaraan Negara
• Tertib Hukum • Dan Lain Lain
• Sistem Negara)

HUBUNGAN MANUSIA
LANGSUNG ( OBJEKTIF ) TIDAK LANGSUNG

• Hubungan Manusia dengan Tuhan • Hubungan Negara dengan Tuhan


HAKIKAT
LANDASAN
Makna inti sila Ketuhanan Yang Maha Esa
terdapat pada kata “Ketuhanan” yang berasal
dari kata Tuhan, ditambah imbuhan “ke” dan
“an”

( )
Hal ini mengandung makna bahwa negara
dengan Tuhan adalah hubungan sebab akibat
yang tidak langsung melalui manusia sebagai
pendukung pokok negara. Maka pelaksanaan
negara harus senantiasa berdasarkan nilai-nilai
yang berasal dari Tuhan.

“ Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 “


REALISASI NILAI
DALAM HUKUM

Dalam realisasinya Pancasila adalah sebagai


dasar negara sekaligus sebagai sumber dari
segala sumber hukum.
Dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara
harus menghormati dan memperhatikan
petunjuk Tuhan Yang Maha Esa dan tidak boleh
menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang
telah digariskan-Nya.

Negara yang sesuai hukum positif Indonesia harus diukur dengan aturan
yang berasal dari Tuhan (hukum Tuhan), dengan Peri Kemanusiaan dan
Peri Keadilan (hukum kodrat) dengan hukum etis berdasarkan dasar
hukum yang umum dan abstrak yang terkandung dalam pembukaan
UUD 1945.
NEGARA DENGAN
AGAMA
Negara memiliki hubungan sebab akibat
langsung dengan manusia karena hakikatnya
manusia sebagai subjek yang mendirikan
negara. Sehingga negara sebagai manifestasi
kodrat manusia secara horizontal dalam
hubungan manusia dengan manusia lain untuk
mencapai tujuan bersama.

Berbeda dengan negara yang merupakan wujud


kebudayaan dari manusia, agama memiliki sifat
yang mutlak kebenarannya karena berdasarkan
pada wahyu.
LANJUTAN
Pandangan tentang hubungan negara dengan agama

- Paham Atheisme - Negara Theokrasi (Negara Agama)


Negara berpaham atheisme pada prinsipnya Pada hakikatnya negara agama adalah agama yang
menolak agama karena dianggap sebagai racun berdasarkan pada suatu ajaran agama tertentu.
masyarakat. Namun dalam perkembangannya pengertian
- Paham Sekulerisme negara agama berkembang menjadi Negara yang
Paha mini membedakan agama dan negara, mayoritas penduduknya memeluk agama tertentu,
dimana agama adalah urusan akhirat dan harus Negara yang dalam sistem peraturan perundang-
dipisahkan eengan nilai-nilai kenegaraan. undangannya berdasarkan pada ajaran-ajaran dan
- Paham Liberal syariat-syariat agama.
Paham ini berprinsip pada kebebasan individu. - Negara Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Sehingga agama ditentukan oleh kebebasan (Negara Pancasila)
individu, sedangkan Negara merupakan alat dan Negara yang mengakui Tuhan Yang Maha Esa.
sarana individu. Negara memberi kebebasan terhadapa individu
untuk memilih agama yang akan dianutnya.
NILAI NILAI
1. Keyakinan terhadap adanya Tuhan
4. Kebebasan memeluk dan menjalankan agama
Keyakinan ini menjadi penting karena apabila
Negara memberi kebebasan kepada warga negara
kita melihat pada sejarah yang dimiliki oleh
untuk memilih agama apa yang akan mereka anut
Indonesia terhitung sejak masa prasejarah, maka
dan yakini masing-masing.
sudah sangat lama bangsa ini percaya akan
hadirnya Tuhan. 5. Kedudukannya lebih tinggi dari sila yang lain
Nilai-nilai pada sila pertama meliputi seluruh sila
2. Ketaqwaan terhadap Tuhan setelahnya. Keempat sila tersebut merupakan
Suatu kesadaran diri yang diikuti dengan penjabaran lebih lanjut dari sila ketuhanan Yang
kemauan untuk menaati segala perintah Tuhan Maha Esa. Empat sila terakhir memang
dan menjauhi segala larangan-Nya. merupakan dasar dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang bersumber dari sila pertama.
3. Toleransi antar umat beragama
Hukum dan peraturan perundang-undangan
menyebutkan ada enam agama di Indonesia,
Toleransi mengajarkan kita untuk saling hormat
menghormati di antara umat beragama yang
nantinya akan menjadikan persatuan dan
kesatuan di Indonesia.
NILAI NILAI
IMPLEMENTASI
Menerapkan Pancasila merupakan salah satu kewajiban
kita sebagai warga negara Indonesia. Dengan mengetahui
contoh penerapan Pancasila, kita juga dapat terhindar dari
aktivitas yang mungkin berlawanan dengan Pancasila.

penerapan Pancasila khususnya sila ketuhanan yang


Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari

1. Mempercayai adanya Tuhan


2. Memiliki suatu agama tertentu
3. Menjalankan agama sesuai perintah agama
4. Menjaga toleransi diantara umat beragama
5. Saling bekerja sama antar umat beragama
6. Tidak memaksa seseorang untuk masuk ke
dalam agama tertentu
7. Saling tolong menolong
8. Menjaga keamanan dan ketertiban beragama
NILAI NILAI
IMPLEMENTASI

( OBJEKTIF )
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia adalah Pancasila adalah dasar atau asas untuk bertingkah
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara laku yang penting dan baik. Bahwa Pancasila
sekaligus sebagai sumber dari segala sumber merupakan dasar negara yang berguna untuk
hukum Indonesia, maka dalam pembukaan mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan
Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan negara, sebagai pandangan hidup bangsa
sebagai inti dari staatsfunddamentalnorm, sehingga Indonesia.
dalam masalah ini Pancasila merupakan sumber
norma hukum yang paling fundamental.

a) Menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan nilai agama selama menjalankan tugas sebagai pejabat.
b) Tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan sendiri.
c) Pejabat di semua lapisan tidak melakukan tindakan korupsi yang merugikan rakyat.
d) Penetapan kebijakan pemerintah yang tidak memihak pada kepentingan satu agama.
Pemerintah menjamin kebebasan warga untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai