Sifat Mekanik Komposit • Perbandingan dengan material lain • Pengujian komposit • Dampak terhadap lingkungan Objek yang dibahas • Mengenal perbedaan dasar dari sifat mekanik,fisik, dan termal material komposit khususnya dari metal • Mendeskripsikan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh material komposit dengan berbagai kondisi • Mendiskusikan berbagai metode pengujian dan mengevaluasi dan menentukan karakter sifat mekanik material komposit untuk desain dan analisis yang diperlukan Perbandingan dengan material lain • Metal dan struktur metalik telah digunakan lebih dari 100th dalam dunia Teknik dan merupakan material yang bagus dimana terdapat data yang banyak mengenai material tersebut dalam data desain dan pengalaman • Plastik telah digunakan 50 tahun terakhir dan memiliki data ekstensif mengenai sifat dan informasi manufakturnya • Teknologi komposit baru-baru ini ditemukan sekitar 25 tahun terakhir dengan database dan analisis yang baru muncul. • Industri dirgantara(penerbangan) umumnya banyak menggunakan alumunium dan campuran titanium • Industri Otomotif umumnya banyak menggunakan baja dan alumunium • Keterbatasan alumunium dan titanium • Tidak tahan terhadap air garam dan merusak lingkungan menyebabkan korosi • Lebih berat disbanding polimer,busa dan komposit • Ketegangan rendah yang berdampak cepat rusak • Material metal lama mempunyai sifat homogen • Kekuatan dan modulus bernilai sama dimana pun letaknya pada material tersebut. Contoh nya baja,besi,alumunium,tembaga,timbal dsb. • Jika bagian dipotong dari letak yang berbeda pada pelat metal, maka bagian tersebut memiliki kesamaan yaitu Densitas, structure,kekuatan Tarik,modulus, elongation, impact, dsb. • Jika bagian dipotog satu arah dan kemudian yang lainnya 90 drjt dari itu, maka sifat kekuatan Tarik,modulus, impact, dan sifat lainnya akan sama nilainya. • Material komposit dibuat dari 2 atau lebih material yang berbeda jenis, satu untuk penguat dan yang lain untuk perekat serat didalam sebuah matriks • Material komposit mempunyai sifat yang non-homogen dan disebut material inhomogen dengan sifat anisoptropic • Serat lebih kuat disatu arah daripada yang lain dalam rasio tertentu • Sifat disekitar area resin bernilai rendah dari pada disekitar serat. • Komposit juga dibuat dengan sifat yang lebih kuat dalam satu arah dan arah lainnya, atau mempunyai sifat yang kuat pada daerah tertentu. • Kain dengan arah serat 0/90 derajat, atau serat yang arahnya 40/60 derajat • Penggulungan benang filamen dan penyusunan lembaran komposit dapat menghasilkan sifat yang tidak seragam • Contoh komposit juga diambil pada arah 0 derajat dan dicatat sebagai nilai maksimum. • Kekuatan Tarik dan modulus dibagi menjadi densitas komposit untuk memberikan kekuatan dan modulus yang khusus • Komposit polimer terdiri dari resin dan serat penguat. Keduanya berkontribusi pada kekuatan dan kekakuan komposit
• Semakin tinggi persen serat semakin tinggi sifat unidirectional serat,
semakin tinggi sifat ke arah itu dan semakin lemah dalam arah melintang. • Gulungan filamen dan pita prepreg memiliki sifat pengarahan yang sangat tinggi Efek directional diminimalkan dengan memiliki sudut serat bergantian Contoh, 0 ° / 90 ° lapis dengan lapis +/- 45 ° serat. Ikatan serat ke matriks adalah kunci untuk sifat kekuatan tinggi. • Tipe Resin • Mempengaruhi sifat kekuatan dan termal • Resin harus dapat tembus kedalam serat,kemudian bundle serat sampai rata • Fiber type • Bentuk benang/roving ditenun menjadi lembaran gelas kemudian menjadi suatu bentuk tertentu • Jenis serat Serat yang berbeda memiliki kekuatan, modulus, dan regangan yang berbeda Umumnya, semakin kaku serat, semakin kecil strain • % Serat Semakin tinggi% serat, semakin tinggi sifat % serat untuk otomotif adalah 35% volume % Serat untuk aerospace adalah 60% volume • Orientasi serat Semakin unidirectional serat semakin kuat sifat-sifatnya. • Orientasi serat • Serat karbon memiliki modulus yang tinggi sebagai dasar serat • Lapisan yang searah dengan 60% serat dan epoksi sebagai resin diuji coba sepanjang serat pada 0 derajat dan serat secara bersilangan 90 derajat • Isotropic laminate mempunyai urutan 0°, 30°, 60°, 90°, 120°, 150° • Pengaruh orientasi pada sifat serat karbon • Unidirectional mempunyai kekuatan 2kali lipat dan 3 kali lipat untuk modulus sebagai material quasi-isotropic • Material Unidirectional mempunyai 10% kekuatan dan 3% modulus pada arah melintang sebagai lamina quasi-isotropic Pertimbangan tes • Sistem metal • isotropic, linear, and elastic hanya ini tes yang dibutuhkan untuk memperoleh sifat kekakuan yang dideskripsikan pada kinerja mekanik disemua situasi • Hanya 2 nilai yang diperlukan : Tensile modulus (kekakuan) and poisson’s ratio (regangan longitudinal dibagi dengan regangan aksial) • Keduanya ditentukan dari uji Tarik yang sama • Modulus geser (G) berhubungan langsung dengan regangan geser () dan tegangan geser: = G() or tegangan geser = Modulus geser x regangan Pertimbangan test mekanik • Faktor-faktor utama ada di tiga bidang utama 1. cara di mana beban diterapkan 2. kondisi spesimen material pada saat pengujian 3. kondisi sekeliling (lingkungan) selama pengujian • Tes klasifikasi-beban aplikasi 1. jenis stres yang diinduksi. Beban tunggal atau beberapa beban tingkat 2. di mana stres dikembangkan: statis versus dinamis 3. jumlah siklus aplikasi beban: tunggal versus daya tahan • Tipe utama pengujian tarik tekan puntir