Anda di halaman 1dari 53

SISTEM PENGAMAN

Setiap perusahaan listrik harus berupaya meningkatkan


keandalan secara terus menerus.
Tingkat keandalan di representasikan antara lain,
indikator sering terjadinya pemadaman .
Indikasi : Frekuensi dan Lama Gangguan

Penyebab utama pemadaman adalah gangguan pada


sistem tenaga listrik yang tidak dapat dihindarkan.
SISTEM PENGAMAN

Macam-macam Gangguan.
• Gangguan beban lebih
Sebenarnya bukan gangguan murni, tetapi bila
dibiarkan terus-menerus berlangsung dapat
merusak peralatan.
• Gangguan hubung singkat
Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fasa
(3 fasa atau 2 fasa) atau 1 fasa ketanah dan sifatnya
bisa temporer atau permanen
Gangg. Permanen :Hubung singkat di Kabel, belitan
trafo, generator. (isolasi tembus)
SISTEM PENGAMAN

Gangg. Temporer : Flashover karena sambaran petir,


flashover dengan pohon, tertiup angin

Gangguan hubung singkat dapat merusak peralatan


secara : • Termis (tergantung besar dan lama arus gangguan)
• Mekanis (terjadi gaya tarik menarik/tolak-menolak)
• Gangguan Tegangan Lebih.
Tegangan lebih dibedakan atas :
- Tegangan lebih dengan power frekwensi
(mis : pembangkit kehilangan beban, over speed pada
generator, gangguan pada AVR
SISTEM PENGAMAN

- Tegangan lebih Transient :


(mis : Surja petir atau surja hubung )

• Gangguan Hilangnya Pembangkit


- Hilangnya/lepasnya pembangkit akibat adanya gangguan
pada sisi pembangkit
- Gangguan hubung singkat di jaringan menyebabkan
terpisahnya sistem, dimana unit pembangkit yang lepas
lebih besar dari spinning reserve, maka frekuensi akan
terus turun sehingga sistem bisa collapse
SISTEM PENGAMAN

• Gangguan Instability
Gangguan hubung singkat atau lepasnya pembangkit,
dapat menimbulkan ayunan daya (power swing) atau
menyebabkan unit-unit pembangkit lepas sisnkron.
Power swing dapat menyebabkan salah kerja Relai.

Untuk mengurangi akibat-akibat negatip dari berbagai


macam gangguan-gangguan tersebut diatas, maka
diperlukan Relai Pengaman
SISTEM PENGAMAN

Upaya Mengatasi Gangguan


A. Mengurangi terjadinya Gangguan
B. Mengurangi akibatnya
A. Mengurangi terjadinya Gangguan :
• Memakai peralatan yang dapat diandalkan
(memenuhi persyaratan standard.)
• Penentuan spesifikasi yang tepat dan disain yang baik
(tahan terhadap kondisi kerja normal/gangguan)
• Pemasangan yang benar sesuai dengan desain
• Penggunaan kawat tanah pada saluran udara dan
tahanan kaki tiang yang rendah pada SUTT/SUTET
SISTEM PENGAMAN

• Penebangan/pemangkasan pohon-pohon yang dekat


dengan saluran.
• Penggunaan kawat udara/kabel secara selektip
B. Mengurangi Akibat Gangguan
• Mengurangi besarnya arus gangguan
- Menghindari konsentrasi pembangkit di satu lokasi
- Menggunakan tahanan pentanahan netral
• Penggunaan Lightning arrester dan koordinasi isolasi
• Melepas bagian terganggu : PMT dan Relai
• Pola Load Shedding/Splitting
SISTEM PENGAMAN

• Mempersempit daerah pemadaman


- Penggunaan jenis relai yang tepat dan kordinasi relai
- Penggunaan saluran double
- Penggunaan sistem Loop
- Penggunaan automatic Reclosing/Sectionalizer
- Penggunaan Spindle pada JTM
- Penggunaan peralatan cadang
SISTEM PENGAMAN

Fungsi : - Mendeteksi Adanya Gangguan


- Mencegah Kerusakan (Peralatan & Jaringan)
- Pengamanan Terhadap Manusia
- Meminimumkan Daerah Padam Bila Terjadi
Gangguan Pada Sistem
Penggunaan :
- Berfungsi Sebagai Pengaman Utama
- Berfungsi Sebagai Pengaman Cadangan
(Local atau Remote)
SISTEM PENGAMAN

Daerah Pengamanan

* Dibagi dalam seksi-seksi yang dibatasi PMT


* Tiap Seksi ada Relai Pengaman,
dan Punya Daerah Pengamanan
Bila ada Gangguan Relai merasakan dan PMT Trip

Bila Pengaman Utama Gagal, Pengaman Cadangan


Bekerja dan Diberi Waktu Tunda
SISTEM PENGAMAN
Daerah Proteksi Utama dan Daerah Proteksi Cadangan
11 kV 150 kV 20 kV

A B
2 C
1 2 1 2 1 D E

1 2 3 4 5 7 6 8 9 10 11

(5) Distance Relay Zone II di (8) Over Current Relay Trafo sisi 150
(1) Overall Diifferential Relay A1 kV
- Pengaman Utama Gen- - Pengaman Utama Bus B - Pengaman Cadanngan Lokal
Trafo - Pengaman Cadangan Trafo
(9) Over Current Relay Trafo sisi 20
(2) Over Current Relay
- Pengaman Cad. lokal Jauh kV - Pengaman Cadangan Jauh Bus
(6) Distance Relay Zone III C - Pengaman Utama Bus C
Gen-Trafo - -Pengaman
Sebagian Trafo di B
Cadangan
- Pengaman Cadangan - Pengaman Cadangan Jauh
(3) Pengaman Bus Jauh (10) Over Current Relay di C1
jauh Bus A saluran CD
- Pengaman Utama Bus Trafo di B sampai ke - Pengaman Utama saluran CD
(7) Differential
Bus C Relay
A - Pengaman Cadangan Jauh
(4) Distance Relay & PLC di A1 - Pengaman Utama
saluran DE
- Pengaman Utama Saluran Trafo (11) Over Current Relay di D
AB - Pengaman Utama saluran DE
- Pengaman Cadangan Jauh
seksi berikut
SISTEM PENGAMAN

KAWASAN PENGAMANAN

Kawasan Pengaman Utama


Kawasan Pengaman Kawasan Pengaman Kawasan Pengaman (O.C) Saluran 20 kV dan
Utama Busbar 150 kV Utama Saluran A-B Busbar 150 kV Cadangan seksi selanjutnya
B
A

150 kV

Kawasan Pengaman Kawasan Pengaman Kawasan Kawasan Pengamanan


Utama Gen.- Trafo Cadangan Lokal Saluran Pengaman Utama Bus 20 kV yang
A-B yang berfungsi pula Utama berfungsi pula sebagai
sebagai Cadangan jauh (Diferensial pengaman cadangan
bagi Bus 150 kV Trafo) Jauh saluran 20 kV
Kawasan Pengaman Cadangan Lokal Trafo
yang berfungsi pula sebagai Cadangan Jauh
Bus 20 kV
SISTEM PENGAMAN

Syarat Penting Untuk Pengamanan


A. Kepekaan (Sensitivity)
Harus Peka thd Gangguan dalam Rangsangan Minimum
B. Keandalan (Reliability)
Dependability : Tidak Boleh Gagal
Security : Tidak Boleh Salah Kerja
C. Selektifitas (Selectivity)
Isolir Daerah Terganggu Sekecil Mungkin
D. Kecepatan (Speed)
Memisahkan Daerah Terganggu Secepat Mungkin
SISTEM PENGAMAN

PERALATAN PENGAMAN
Seperangkat peralatan/ komponen penting nya adalah :

• Relai pengaman : sebagai elemen perasa


• Pemutus Tenaga (PMT) : sebagai pemutus arus untuk
mengisolir sirkit terganggu
• Trafo arus : meneruskan arus ke sirkit relai
• Trafo tegangan : meneruskan tegangan ke sirkit relai
• Battery/Aki : sebagai sumber tenaga untuk mentrip PMT
dan catu daya untuk relai statis dan alat bantu
SISTEM PENGAMAN

Kolompok pengaman

A. Pengaman Generator

B. Pengaman Transformator

C. Pengaman Transmisi

D. Pengaman Distribusi
SISTEM PENGAMAN

A. Pengaman Generator
1. Relai Stator Hubung Tanah
2. Relai arus urutan negatip
3. Relai diferensial
4. Relai hilang medan
5. Relai Tegangan lebih
6. Relai daya balik
7. Relai arus lebih / Relai jarak
8. Relai Putaran lebih
9. Relai Out of step
SISTEM PENGAMAN

B. Pengaman Transformator

1. Relai Diferensial
2. Relai Tangki
3. Relai Buchhclzs
4. Relai Suhu (Temperatur)
5. Relai Arus Lebih
6. Relai Tekanan
SISTEM PENGAMAN

C. Pengaman Transmisi

1. Relai Jarak
2. Relai Current Differential
3. Relai Phase Comparison
SISTEM PENGAMAN

D. Pengaman Distribusi

1. Pengaman Gangguan Antar Fasa (OCR)

2. Pengaman Gangguan Satu Fasa Ketanah (GFR)


RELE ARUS LEBIH

Kondisi Jaringan : Pada Umumnya Dialam Terbuka


Konsekwensi : Rentan thd Gangguan Hubung Singkat

Jenis Gangguan : - Fasa-fasa (3 Fasa, 2 Fasa) (20-30) %


- Gangguan Fasa Tanah (70-80) %

Sifat Gangguan : - Gangguan Temporer


- Gangguan Permanen
RELE ARUS LEBIH

Karakteristik Relai Arus Lebih


Hubungan Antara Besar Arus dan Waktu Kerja Relai

A. Instantaneous Relay

B. Definite Time Relay

C. Inverse Time Relay


D. Inverse Definite Minimum Time Relay
RELE ARUS LEBIH

Pendeteksian Arus Lebih


Pada awal penemuan cara pendeteksian
• Deteksi dan action langsung
Bus
Penyulang
Gangguan
Arus gangguan
Gaya Elektromagnetik pada
kumparan yang dilalui Arus
dimanfaatkan untuk membuka
PMT
Setelan pickup
RELE ARUS LEBIH

• Deteksi melalui Trafo Arus


Karena : Peralatan deteksi sisi primer (TM)
Mengubah setelan berbahaya
Akurasi rendah
Melalui Trafo Arus dapat memberikan :
• Peralatan deteksi dng isolasi TR
• Mengubah setelan lebih aman
• Akurasi bisa dibuat tinggi
• Karakteristik bisa lebih disesuaikan
• Pemeliharaan alat deteksi
` tidak perlu padam
RELE ARUS LEBIH

CT Penyulang
Gangguan

• CT mentransfer besaran primer


ke besaran sekunder
• Rele detektor hanya bekerja
+
dengan arus kecil  akurat
-
• Perlu sumber Volt DC untuk
tripping PMT
• Karakteristik bisa dipilih  Definite, Inverse,
Very-Inverse atau Extreemely Inverse.
RELE ARUS LEBIH

Rele Arus Lebih Sekunder


• Elektromekanis
Sederhana  Definite, (instant)

Karakteristik Inverse
RELE ARUS LEBIH

• Elektrostatik
Definite Time

CT +Vcc
Rectifier Kontak
Set timer Output

Comp

-Vcc
Set I
RELE ARUS LEBIH

• Elektrostatik
Inverse Time

CT +Vcc
Rectifier Set timer
Kontak
Output
Comp

-Vcc
Set I
RELE ARUS LEBIH

Pengaman Hubung Singkat


Relai dialiri oleh Arus Fasa, Tetapi Juga Dialiri
oleh Arus Beban, maka Iset > Ibeban
Untuk Relai Arus Lebih Definte, Iset = 1,2 – 1,5 Ibmax
Untuk Relai Arus Lebih Inverse, Iset = 1,05 Ibmax
Cara 1 Cara 2
R R
S S
T T
RELE ARUS LEBIH

Pengaman Hubung Singkat 1 Fasa Ketanah


If, (1 fasa ketanah) < Ibmax, karena :
- Gangguan lewat Tahanan
- Pentanahan Netral Lewat Impedansi
Oleh sebab itu Relai gangguan tanah tidak dipasang di
arus fasa tetapi mengambil arus residu dari tiga fasa Arus
Cara 1 Cara 2
R R
S S
T T

OC OC GF OC OC OC GF
RELE ARUS LEBIH

Pengaman Gangguan 1 Fasa Ketanah (lanjutan)


Karena If (1 fasa ketanah) < Ibmax, Relai dipasang di
-kawat Netral CT, dimana
In = 3 Io = Ia + Ib + Ic

In baru muncul bila ada jalan balik lewat tanah atau


Kawat Netral. Jadi 3Io hanya ada pada saat terjadi
Gangguan Tanah.

Arus Beban Walaupun Tidak Seimbang, Pada Sistem


Distribusi 3 Kawat Tidak Mengandung Io.
RELE ARUS LEBIH

Tipikal Rangkaian kontrol Pengaman Arus Lebih


+
51 50 51G 50G
close open 86

86
-
Announciator

52

52b 52a
M C.C T.C
RELE ARUS LEBIH

KOORDINASI RELE ARUS LEBIH


A. Definite Time Relay
Koordinasi Rele yang mentrip kan PMT dalam Jaringan
Radial dilakukan dengan membuat setelan waktu yang
tetap untuk setiap titik gangguan hubung singkat, tetapi
nilai setelannya bertingkat.
Dt
ta Dt
tb
tc

A B C D

Disini terlihat : Arus gangguan makin dekat ke sumber-


makin besar tetapi waktu kerja Relai malah makin lambat.
RELE ARUS LEBIH

A. Definite Time Relay (lanjutan)


Keuntungan : * Koordinasinya Mudah
* Waktu kerjanya tidak tergantung oleh
perubahan kapasitas pembangkit
Kerugian : • Terjadi komulasi waktu pada rele di hulu
Untuk sistem besar  arus gangguan
-besar, komulasi waktu tidak diinginkan
• Bila diterapkan pada pengaman gangguan
‘ tanah jaringan distribusi radial 
 bisa timbul masalah simpatetik trip
Simpatetik trip harus ditanggulangi
RELE ARUS LEBIH

Grading Time (Dt) Untuk Koordinasi Relai

* Waktu Pemutusan Arus di Elektroda PMT

* Overshoot Time Pada Relai


* Errors

* Safety Margin

Grading Time Diperhitungkan : 0.3 s/d 0.5 detik


RELE ARUS LEBIH

B. Inverse Time Relay


Waktu kerja rele berdasarkan arus gangguan
yang mengalir pada rele
Jadi Koordinasinya perlu hasil hitungan Arus Gangguan
Hubung Singkat di setiap titik Gangguan

Cara Kerja Inverse Time Relay


1. Rele mulai Pick Up pada Arus Gangguan > Iset
2. Bila Perbandingan antara Arus Gangguan dan Setelan
Arus > 1, maka Elemen Waktu Mulai Menghitung
RELE ARUS LEBIH

B. Inverse Time Relay (lanjutan)

3. Hitungan waktu selesai bila Kontak menutup,


dan lamanya tergantung besarnya perbandingan
Arus itu. Makin besar Arus, Makin cepat kerja Relai

4. Setelan Waktu dilakukan dengan Time Dial (td) untuk


Rele Elektomekanik atau Time Multiplier Setting
(tms untuk relai Statik)

5. Dengan Setelan td yang tetap, perubahan setelan


Arus akan mempengaruhi Waktu Kerja Relai.
RELE ARUS LEBIH

B. Inverse Time Relay (lanjutan)

Dt Dt tcd
taa tab tbb tbc
tcc
A B C D

Disini terlihat : Arus gangguan makin dekat ke sumber


-makin besar, waktu kerja Relai sudah dapat ditekan.

Untuk bisa mendapatkan karakteristik yang diharapkan


-seperti diatas  perlu dihitung arus gangguan, nilai
-setelan arus dan setelan waktu
RELE ARUS LEBIH

Pengaruh Besar Kecilnya Impedansi Saluran

1. Jika Impedansi Saluran > Impedansi Sumber,


Makin Jauh Lokasi Gangguan, Semakin Kecil Arus nya
Kurva Arus Gangguan Curam
2. Jika Impedansi Saluran < Impedansi Sumber,
Tidak Ada Perbedaan Arus yang Berarti
Kurva Arus Gangguan Landai.
Dalam hal Demikian Waktu Kerja Relai Untuk
Gangguan Dekat dan Gangguan Jauh di Dalam
Kurve Inverse menjadi Saling Berdekatan
RELE ARUS LEBIH

Pengaruh Perubahan Kapasitas Pembangkit

1. Jika Kapasitas Menurun, If Menurun berarti Waktu


Kerja Relai Naik (t naik), Selektifitas Tidak Terganggu

2. Jika Kapasitas Naik, If Naik berarti Waktu Kerja Relai


Turun (t turun), Selektifitas Mungkin Terganggu.

3. Pada sistem besar seperti di Jawa, perubahan Kapasitas


Pembangkit tidak begitu terasa pada unjuk kerja Relai
RELE ARUS LEBIH

Keuntungan Inverse Time Over Current Relay


* Untuk Kurva Arus Curam, Pengamanan Banyak Seksi,
Rele ini dapat Menekan Komulasi Waktu Di Sisi Hulu
* Bila digunakan untuk pengaman Gangguan Tanah pada
jaringan Distribusi Radial  dapat dipakai untuk menye-
lesaikan masalah simpatetik trip

Kerugian Inverse Time Over Current Relay


 Sensitif Terhadap Perubahan Kapasitas Pembangkit yang
cukup besar
RELE ARUS LEBIH

C. Inverse Definite Minimum Time (IDMT) Relay


Rele Mempunyai Karakteristik Kombinasi Antara
Inverse dan Definite Time Relay
Kaidah Penyetelan IDMT Relay
A. Dapat Menjangkau Ujung Akhir Seksi Berikutnya
B. Iset > Ibeban maksimum (biasanya 1.5 In CT)
C. Kesalahan Pick Up Perlu Diperhatikan, Menurut BS,
Pick Up = 1.05 s/d 1.3 Iset
D. Pembangkitan berubah-ubah Iset Rendah
Pembangkitan Hampir Tetap, Iset tinggi
E. Td dipilih Tercepat untuk Rele di Hilir dan di Seksi Hulu
Td dipilih agar didapat t cukup (>0.4 det), Pemb. Max
RELE ARUS LEBIH

D. Very Inverse dan Extreemly Inverse


Untuk Saluran Banyak Seksi, dimana Waktu Kerja Rele
Di Hulu Dibatasi, t kurang cukup, sehingga selektifitas
diragukan . Maka dapat digunakan Very Inverse dan
Bila gagal dapat dicoba dengan Extreemly Inverse.
Ditinjau pula pengaruh Pembangkitan
Karena Karakteristik waktu curam sekali, bila
Pembangkitan berubah mengakibatkan pergeseran
waktu menjadi lebar
Karakteristik Extreemly Inverse ; I2t = k, mirip
karakteristik Fuse, Koordinasi dengan Fuse baik
RELE ARUS LEBIH

E. Instantaneous Chopping
1. Komulasi Waktu Trip pada Definite Time (mungkin
juga Inverse) dihulu masih lambat  akibatnya
Alat rusak
2. Dipakai Bersama dgn Definite atau Inverse Time Relay
3. Dipasang Chopper / Bekerja Instant
Setelan Arus pada Elemen Instantaneous :
Warrington : Efektif bila IF di A / IF di B >= 3
Iset di A = 1.2 Iset di B
Kendala : Bila Kapasitas Pembangkit Turun, Elemen
Instantaneous bisa tidak bekerja
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Relai dialiri Arus Gangguan bisa dari dua Arah


Penggunaannya a.l : - Jaringan Radial Double Circuit
Terutama di Receiving End
- Jaringan Loop
- Sumber Dari Dua Arah
Dikatakan Berarah : - Selain Mendeteksi Besaran Arus
- Juga memeriksa arah Arus
(yakin Gangguan ada dihadapannya)
Untuk Memeriksa Arah Arus Perlu :
Besaran Listrik yang dipakai sebagai Referensi adalah
“Tegangan”
RELE ARUS LEBIH BERARAH

- Jaringan Radial Double Circuit di Receiving End

A B C

Tidak perlu Mungkin perlu


Relai arah Relai arah
Perlu
Relai arah
RELE ARUS LEBIH BERARAH

- Jaringan Loop B
Perlu
Relai arah

A C

D
Perlu
Relai arah
RELE ARUS LEBIH BERARAH

- Sumber dari dua arah

A B C

Perlu
Relai arah
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Terdapat 2 Ketentuan Sudut Pada Relai Arus Lebih Berarah


- Sudut Sambungan (Connection Angle)
Sudut yang dibentuk oleh Vektor Fasa Arus dan
Vektor Fasa Tegangan dalam keadaan Normal
- Sudut Karakteristik (Characteristic Angle)
Sudut Antara Arus dan Tegangan saat gangguan yang
menghasilkan Torsi Maksimum pada Relai
Besar Sudut ini didapatkan dari Hasil Perhitungan Hubung
Singkat dan dipakai untuk memilih Karakteristik Relai
Usahakan Fasa Arus Berbeda dengan Fasa Tegangan
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Sambungan 90 Sambungan 30 Vac


Va Va

Ia Ia
Vbc Vac

Vc Vc Vb
Vbc Vb

Arus Tegangan Arus Tegangan


Ia Vbc Ia Vac
Ib Vca Ib Vba
Ic Vab Ic Vcb
Pernyataan sudut sambungan ini untuk Teg dan Arus
pada kondisi sistem Normal (tidak ada gangguan)
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Sudut Karakteristik dilihat dari kondisi Teg dan Arus saat gangguan
Untuk sambungan 90o
Va Pada keadaan normal
antara arus dan tegangan
Bersudut 90o
Ia
Va’ Iaf Pada saat gangguan
Sudut I = lead 15o thd V
Vb’
Inilah sudut karakteristiknya
Vc Vbc’

Vbc Vb
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Sudut Karakteristik dilihat dari kondisi Teg dan Arus saat gangguan
Untuk sambungan 30o
Va Pada keadaan normal
antara arus dan tegangan
I bersudut lead 30o thd V
Ia
Vac Va’ Iaf Pada saat gangguan
Sudut I lag 15o thd V
Va’c
Vb’
Inilah sudut karakteristiknya
Vc

Vb
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Dari uraian diatas

Dalam bidang Proteksi Analisa Hubung Singkat perlu


dilakukan untuk keperluan
1. Koordinasi Relai
2. Penentuan sudut karakteristik Relai arah
Bila diperlukan Relai arah
Dan banyak lagi gunanya sesuai dengan
kebutuhan di bidang kelistrikan
Oleh sebab itu  jangan tinggalkan Engineering
Agar tidak ketinggalan terhadap dunia luar
RELE ARUS LEBIH BERARAH

TERIMA - KASIH

Anda mungkin juga menyukai