Anda di halaman 1dari 17

PERALATAN LISTRIK

(BAB III)

Oleh :

1. Walber Manurung (03071004134)

2. Leonardo M Simangunsong (03071004078)

3. James Simamora (03071004133)

4. Sabam Simbolon (03071004132)

5. Fauzan (03071004087)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB 3. PERALATAN LISTRIK

Trasformator
Transformator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
daya/tenaga dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Transformator
menggunakan prinsip hukum induksi faraday dan hukum lorentz dalam menyalurkan daya,
dimana arus bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan
berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka
pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda potensial

Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi transformator
sehingga didalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet ini akan menginduksi
belitan sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial.

Kebijaan pemilihan dan Karakteristik

Jika transformator 3-fasa dibandingkan dengan 3 buah transformator 1-fasa yang


kapasitasnya sama, maka akan ternyata bahwa berat transformator 3-fasa kira-kira 80% dari
berat transformator 1-fasa. Transformator 3-fasa juga lebih menguntungkan dalam hal
pondasi, pengawatan (wiring) dan ruang yang diperlukan. Jika transformator cadangan
diperlukan maka dalam hal transformator 1-fasa, cukup ditambahkan satu trafo 1-fasa saja,
sehingga terdapat 4 buah trafo 1-fasa; jadi sangat ekonomis. Namun jika dalm suatu GI
terdapat banyak trafo, maka trafo 3-fasa lebih menguntungkan. Trafo 3-fasa lebih
menguntungkan karena adanya peningkatan dalam keandalan transformator, dan makin
kuatnya hubungan timbal balik. Dari sistem tenaga. Oleh karena itu, sekarang ini trafi 3-
fasalah yang banyak dipake. Untuk kelas 500 kV, trafo 1-fasa yang dipakai kare sulitnya
pengangkutan. Untuk menanggulangi masalh pengangkutan dipakai trafo 3-fasa khusus, yang
dapat diangkut dalam keadaan 1-fasa dan yang kemudian dihubungkan menjadi 3-fasa di
dalam minyak, dengan bushingnya dipasang ditempat.

Tentang hubungan trafo dikenal hubungan Y-Y-△, △ - △, Y - △, △-Y. Hubungan Y


menguntungkan untuk trafo dengan isolasi yang dikurangi (reduced insulation) pada titik
netral, pembumian titi netral, pemasangan pengubah tap berbeban (on-load tap-changer), dan
sebagainya. Liltan dengan hubungan Y umum dipakaiuntuk kelas lebih dari 100 kV. Dalam
hubungan Y – Y, ditambahkan hubungan △ sebagai gulungan tersier untuk mnyerap arus
harmonis ketiga dan untuk pemakain sendiri atau alat pengubah fasa. Disamping itu ada pula
hubungan V dengan dua transformator 1-fasa. Ini adalah hubungan △ - △ yang dikurangi 1-
fasa, yang dipakai bila diharapkan kenaikan beban dalam waktu dekat. Ini dipakai pula
sebagai tindakan sementara dalam keadaan darurat. Tetapi koefisien penggunaannya rendah
dan jarang dipakai karena member jatuh tegangan yang tidak seimbang. Jika tegangan antar
fasa dinyatakan dengan E dan arus lilitan trafo dinyatakan dengan I, maka daya dalam
hubungan V adalah√3 EI. Karena jumlah daya trafo dalam hubungan V hanyalah 58%nya.
Karena kapasitas trafo adalah 2EI, maka koefisien penggunannya adalah:

Dipandang dari segi fluktuasi tegangan, daya reaktif yang induktif dan stabilitas
sistim, dikehendaki tegangan impedans(impedance voltage) yang kecil; tetapi dipandang dari
segi pembatasan arus hubung-singkat, dikehendaki tegangan impedansi yang besar. Dari segi
perencanaan (design), jika transformator dibuat untuk impedansi tinggi, maka tembaganya
akan lebih berat, sedang untuk impedansi rendah, besinya yang lelih berat. Jadi yang paling
ekonomis adalah mengambil harga di antara keduanya. Pada umumnya diambil suatu harga
standar, seperti Tabel dibawah.
Gbr. l5 menunjukkan nilai perkiraan dari effisiensit ransformator minyak l-fasad dan
3-fasa, 50 Hz, untuk setiap tegangan dan kapasitas serta faktor daya 1,0 pada beban penuh.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa berat transformator sebanding dengan pangkat
3
dari kapasitasuyaC. Contohnyau, untuk transformator 50 Hz dengan pendinginan sendiri
4

(seif-cooled) keadaan sebenarnya adalah seperti ditunjukkan dalam Gambar 16. Untuk
kapasitas kecil, beratnya sebanding dengan kira-kira pangkat 0,75 dari kapasitasnya, sedang
untuk kapasitas besar, sebanding dengan pangkat 0,6-0,65.
Oto-Transformator

Transformator yang lilitan primer dan sekundernya mempunyai bagian yang


bersamaan seperti Gbr. 17 . disebut oto-transformator. Ini hanya dipakai bila kedua sisi
primer dan sekundernya dihubungkan pada sistim yang ditanah kan langsung. Jika
pengetanahan sistimuya tidak effektif, titik netralnya akan tergeser (terhadap tanah) pada
waktu ada gangguan satu fasa ke tanah, sehingga pada terminal transformator timbul
tegangan abnormal yang tinggi. Hal ini akan membahayakan sistim tegangan rendahnya jika
gaagguan l-fasa ke tanah terjadi pada sistim tegangan tingginya. Untuk suatu oto-
transformator kapasitas ekivalennya sama dengan suatu harga α kali kapasitas outputnya.

Perbandingan ini dinamakan "co-ratio" karena nilainya sama dengan I dikurangi


perbandingan antara tegangan rendah dan tegangan tinggi. Makin dekat perbandingan
transformasinya (En/El ) dengan l , makin kecil harga α, makin berkurang beratnya dan
makin murah harganya. Secara umum dapat dikatakan bahwa oto-transformalor mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan transformator biasa karena:

 Harga lebih murah


 Efisiensinya lebih tinggi
 Regulasinya lebih baik
 Ukurannya lebih kecil
 Arus pembangkitannya lebih kecil.
Kelemahan oto-transformator disebabkan oleh kenyataan bahwa persentase impedansi
effektifnya berkurang dengan perbandingan α, sehingga arus hubung singkatnya. bertambah
1
dengan tekanan-tekanan mekanis karena hubung singkat itu bertambah dengan (1/𝑎)2.
𝑎

Kelemahan lainnya adalah bahwa gangguan listrik pada rangkaian yang satu akan
menyebabkan gangguan pada rangkai lainnya, karena keduanya terhubung secara fisik
(metallic).

Pengubah Tap Berbeban


Ada dua cara untuk mengubah tegangan transformator (periksa Gbr.l8):

(a) memasang transformator dengan pengubah tap (tap changer) berbeban di mana pada salah
satu atau kedua sisi lilitan transformator tadi dibuat tap (penyadap) dan perbandingan
transformasinya diubah oleh pengubah tap berbeban; atau dengan

(b) memasang.pengatur tegangan berbeban (on load voltage regulator) secara seri dan
terpisah dari trafo utama. Keduanya mempunyai mekanisme yang dapat mngubah tap dalam
keadaan transformator berbeban. Dulu ketika keandalan dari pengubah penyadap berbeban
masih rendah dan masih sering harus diperiksa serta dipelihara maka pengatur tegangan
berbeban dipasang terpisah dari transformator utama, agar supaya pada waktu diadakan
pemeriksaan, transformator utama dapat
bekerja terus tanpa (by pass) pengatur tegangan itu. Tetapi sekarang, karena keandalannya
sudah baik, kebanyakan dipakai transformator dengan peubah tap berbeban sebagai pennganti
pengatur tegangan berbeban yang terpisah.
suatu pengubah tap berbeban (oLTc) mempunyai mekanisnte hubung yang dapat
mengubah tap dalam keadaan transformator berbeban, dan terdiri dari pemilih tap, saklar
pengalih (diverter switch) dan bagian bagian pembantu (related auxiliaries).

Di atas tadi adalah pengubah tap berbeban dari jenis reaktor (reactor type). Selain itu
ada pula jenis tahanan (resistance type) dimana arus sirkulasi dibatasi oleh tahanan (Gbr. 20).
Ada juga jenis tahanan ganda ( multi-resistor type) dimana fluktuasi tegangan pada waktu
perpindahan tap dibatasi dan tugas buka-dan-tutup dari saklar pengalih diperingan; contohnya
adalah jenis tahanan 6-kontak seperti dalam Gbr. 21.
Sistim Pendingin

Berbagai sistim pendinginan ditunjukkan dalam Tabel 4.

Pengubah Fasa
Alat pengubah fasa diklasifikasi sebagai berikut:

 Kondensator putar
 Kapasitor Shunt
 Reactor shunt
Kondensator Sinkron

Perbandingan kapasitas fasa terbelakang (lagging) dan kapasitas fasa terdahulu (leading)
biasanya sekitar 0.5 - 0,8. Tetapi untuk mencegah penguatar sendiri (self excitat;n) pada
waktu percobaan pemuatan (charging test) saluran transmisi yang panjan yang diperlukan
kondensator sinkrondengan kapasitas fasa terbelakang yang besar dan yang mempunyai
perbandingan kapaqitas 1,0. Makin besar kapasitas fasa terbelakangnya, makin besar pula
perbandingan hubwrg-singkatnl'a (shortcircuit ratio). Contohnya dapat diIhat pada Tabei 7.
Jika sebuah saluran transmisi yang panjang dicoba diberi tegangan dengan kondensator
sinkron, maka mungkin terjadipenguatan sendiri oleh arus pemuat dari saluran transmisi itu-

Untuk mencegah kejadian ini, perbandingan hubung-singkat harus memenuhi rumus:


Kapasitor Shunt

Sebagai unit, ada kapasitor l-fasa dan kapasitor 3-fasa. Pada saluran distribusi dapat
dipakai kapasitor 3-fasa. Jika tegangan sistim tinggi dan kapasitasnya besar, kapasitor l-fasa
dihubungkan secara bintang. Sekarang, kapasitor unit sampai I.667 kVA telah dibuat di
Jepang.

Biasanya frekwensi harmonis yang ganjil, yakni harmonis ketiga, kelima da-n
ketujuh, sel,alu ada pada sistim tenaga. Karena impedansi sistim adalah induktif untuk
frekwensi setinggi ini, maka impedansi dari susunan kapasitor itu hendaknya induktif pula.
Jika ia kapasitif, maka akan terjadi resonansi parallel, sehingga akan mengalir arus harmonik
yang besar yang bersirkulasi antara sistim dan susunan kapasitor itu.

Reaktor Shunt

Ada dua macam reaktor shunt: reaktor berinti besi dengan celah udara, dan reactor ,
berinti udara. Dibandingkan dengan transformator, getaran dan suara dengungnya lebih besar.
Oleh karena itu pada umumnya kepadatan fluks inti besinya dibuat rendah, dengan tidak
mengabaikan segi ekonominya. selain itu dipakai tanki tahan suara (sound proof) yang
berdinding rangkap. Untuk pendinginan pada umumnya dipakai pendinginan sendiri dengan
minyak yang dipaksa ( forced oil self cooling), tetapi untuk kapasitas yang lebih besar dari
40- MVA dipakai pendinginan dengan minyak dipompa dan udara ditiup (forced oil cooling
with forced air cooler). Kadang-kadang pendiigin udara dipasang terpisah dari tanki supaya
reaktor tidak bergetar.
PERALATAN PENGHUBUNG

Pemutus Beban

Pemutus beban mempunyai beberapa pengena (rating) dasar sebagai berikut:

(a) Arus pemutusan dasar: X/√2

(b) Arus pemutusan dasar asimetris:

(c) Kapasitas pemutusan dasar = √3 x (arus pemutusan dasar) x (tegangan dasar)

(d) waktu pemutusan dasar, yaitu jumlah dari waktu buka kontak dan waktu

berlangsungnya busur api.


Pemutus beben minyak voluma kecil adalah sejenis pemutus' tenaga minyak yang
kontak-kontak pemutusnya ada di dalam tabung isolator porselin. Ukurannya kecils ehingga
menghemat bahan.

Pernutus bebon udara dan pemutus beban semburan udara: Yang tersebut pertama
umumnya jenis pasangan dalam (indoor type) yang biasanyat terpasang di dalam kotak
hubung tertutup (metal clad cubicle) yang tegangan dasarnya antara 3,3 kV - 33 kV. Jenis
yang kedua adalah jenis pasangan luar untuk tegangan 33 kV sampai klas tegangan sangat
tinggi.

Pemutus gar SF6 adalah pemutus beban yang menggunakan gas SF6 (sulphur hexa
fluoride) sebagai bahan pemadam busur api, menggantikan udara tekan.

Di dalam pemutus hampa (vacuum) terdapat suatu wadah dengan kehampaan yang
tinggi (kira-kira 10−7mmHg), dimana elemen-elemen kontak dibuka dan ditutup dari luar.
Pemisah

Pemilihan jenis pemisah(disconnected switch) ditentukan oleh lokasi, tata bangunan


luar (outdoor structure) dan sebagainya. Pada umumnya yang sering di pakai untuk tegangan
diatas 72 kV adalha jenis pemutus tunggal mandatar, jenis pemutus tunggal tegak dan jenis
pemutus ganda (double) mendatar (Gbr.28). disamping itu ada pula jenis pantograph dan
jenis V. Pada umumnya pemisah tidak dapat memutuskan arus. Meskipun ia dapat juga
memutuskan arus yang kecil, misalnya arus pembangkit trafo atau arus pemuatan ril, tatapi
pembukaanya dan penutupannya harus dilakukan setelah pemutus tenaga lebih dulu dibuka.

Saklar Beban

Saklar beban (load switch) tidak dapat memutuskaan arus gangguanl, tetapi dapat
menmutuskn arus beban. Ini menguntungkan apabila pemutus tenaga dipasang pada rangkain
pertamanya dan pada saluran.saluran cabangnya dipasang saklar beban. Dikombinasikan
dengan sekering tenaga (power fuse) yang mempunyai kapasitas pemutusan yang besar,
saklar beban dapat berfungsi hamper sama dengan pemutus tenaga. Cara yang dipakai untuk
memadamkan busur adalah cara memadamkan dengan pemutus busur (arc chute) dan cara
memadamkan busur dengan gas SF6 dalam ruang yang tertutup.
Saklar Tenaga

Sekering tenaga (power fuse,_disebut juga pengaman lumer) banyak dipakai untuk
pengamanan terhadap hubung singkat dan beban lebih. Konstruksinya jauh lebih sederhana
dari pada pemutus beban, tapi kemampuannya sama dengan gabungan antara pemutus beban
dan relenya. Kerugiannya adalah bahwa g ia tidak dapat memutus ketiga fasa bersama-sama
ylan dan harus diganti dengan yang baru setiap kali ia terputus. Dipandang dari segi
pengamanan sistim koordinasinya sangat sukar. Oleh karena itu ia dipakai hanya untuk
pengamanan trafo kecil trafo tegangan, serta pengamanan saluran cabang yang kurang
penting.

Panel Kontrol dan Kotak Hubung Tertutup

Panel Kontrol

Jenis-jenis panel kontrol dalam gardu induk adalah panel control utama, panel rele
dan pemakaian sendiri. Panel control utama kadang-kadang dibagi lebih lanjut kedalam panel
instrument dan panel operasi.

Tata-susunan (arrangement) panel kontrol dan panel rele harus sesuai dengan tata peralatan
yang ada di luar, klas tegangannya dan saluran transmisi yang masuk'.
Lemari Hubung

Lemari hubung (cubicle) terbuat untuk klas 3 – 30 kV dan dipakai untuk pusat beban
atau pusat daya (power centre). Karakteristiknya adalah bahwa

 Bagian yang bertegangan tidak boleh bertegangan tidak boleh terbuka


(exposed)
 Ganguan tidak akan meluas sebab rangkaiannya terbagi dalam satuan-satuan.
 Luas instalasi kecil dan pemasangan perluasan dan pemindahan instalasi itu
mudah.
 Keandalannya tinggi karena pemasangannya yang sempurna di pabrik.

Arrester

Kegunaan arrester

Arrester merupakan kunci dalam koordinasi isolasi suatu sistim tenaga listrik. Bila
surja (surge) dating ke G.I, arrester bekerja melepaskan muatan listrik (discharge), serta
mengurangi tegangan abnormal yang akan mengenai peralatan dalam G.I. itu. Setelah surya
(petir atau hubung) dilepaskan melaui arrester, arus masih mengalir karena adanya t gangan
sistim arus ini disebut arus dinamik atau arus susulan (follow current).

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arrester adalah sebagbi berikut:

 Tegangan percikan dan tegangan pelepasannya, yaitu tegangan pada


terminalnya pada waktu pelepasan, harus cukup rendah, sehingga dapat
mengamankan isolasi peralatan.
 Arrester harus mampu memutuskan arus dinamik, dan dapat bekerja terus
seperti semula.
Jangkauan Perlindungan oleh Arrester

Jarak antara arrester dan alat yang dilindungi harus dibuat sependek mungkin. Pada
umumnyajaraj sampai 50 m dianggap masih aman, meskipun gangguan petirnya sangat dekat
dengan GI asalkan ada toleransi 20-30% antara tingkat isolasi (BIL) dari alat yang dilindungi
dan tegangan pelepasan dari Arrester.

Untuk pengamanan terhadap surja hubung (switching surge), arrester sebaiknya


dipasang diantara trafo, yang memang menjadi tujun utama perlindungan ini, dan pemtus
bebannya.

Tegangan Dasar

Tegangan dasar arrester ditentukan berdasarkan tegangan sistem maksimum yang


mungkin terjadi. Tegangan ini dipilih berdasarkan kenaikan tegangan dari fasa-fasa yang
sehat pada waktu ada ganguan 1-fasa ke tanah ditambah suatu toleransi:

Karakteristik Tegangan Pelepasan

Perbandingan antara tegangan pelepasan dan tegangan dasar disebut perbandingan


tingkat pelepasan (discharge level ratio: DLR). Makin rendah.perbandingan ini, makin baik
karakteristik arrester. Akhir-akhir ini telah dibuat arrester dengan DLR kurang dari 3,0.
Kemampuan Arrester Terhadap Surja Hubung

Ada dua macam surja, surja petir dan surja hubung. Jika arrester melepas surja
hubungan maka tenaga yang harus ditampung arresteir itu lebih besar dari pada tenaga yang
harus diserap bila surja petir yang menyambar. Ketika arrester yang dapat memenuhi tugas
kerja terhadap surja hubung belum berhasil dibuat, maka arrester itu dirancang untuk tidak
melepas karenas srrja hubung dan tingkatan isolasi dari peralatan yang dilindungi diperkuat
terhadap surja hubung.

Anda mungkin juga menyukai