(BAB III)
Oleh :
5. Fauzan (03071004087)
Trasformator
Transformator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
daya/tenaga dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Transformator
menggunakan prinsip hukum induksi faraday dan hukum lorentz dalam menyalurkan daya,
dimana arus bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan
berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka
pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda potensial
Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi transformator
sehingga didalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet ini akan menginduksi
belitan sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial.
Dipandang dari segi fluktuasi tegangan, daya reaktif yang induktif dan stabilitas
sistim, dikehendaki tegangan impedans(impedance voltage) yang kecil; tetapi dipandang dari
segi pembatasan arus hubung-singkat, dikehendaki tegangan impedansi yang besar. Dari segi
perencanaan (design), jika transformator dibuat untuk impedansi tinggi, maka tembaganya
akan lebih berat, sedang untuk impedansi rendah, besinya yang lelih berat. Jadi yang paling
ekonomis adalah mengambil harga di antara keduanya. Pada umumnya diambil suatu harga
standar, seperti Tabel dibawah.
Gbr. l5 menunjukkan nilai perkiraan dari effisiensit ransformator minyak l-fasad dan
3-fasa, 50 Hz, untuk setiap tegangan dan kapasitas serta faktor daya 1,0 pada beban penuh.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa berat transformator sebanding dengan pangkat
3
dari kapasitasuyaC. Contohnyau, untuk transformator 50 Hz dengan pendinginan sendiri
4
(seif-cooled) keadaan sebenarnya adalah seperti ditunjukkan dalam Gambar 16. Untuk
kapasitas kecil, beratnya sebanding dengan kira-kira pangkat 0,75 dari kapasitasnya, sedang
untuk kapasitas besar, sebanding dengan pangkat 0,6-0,65.
Oto-Transformator
Kelemahan lainnya adalah bahwa gangguan listrik pada rangkaian yang satu akan
menyebabkan gangguan pada rangkai lainnya, karena keduanya terhubung secara fisik
(metallic).
(a) memasang transformator dengan pengubah tap (tap changer) berbeban di mana pada salah
satu atau kedua sisi lilitan transformator tadi dibuat tap (penyadap) dan perbandingan
transformasinya diubah oleh pengubah tap berbeban; atau dengan
(b) memasang.pengatur tegangan berbeban (on load voltage regulator) secara seri dan
terpisah dari trafo utama. Keduanya mempunyai mekanisme yang dapat mngubah tap dalam
keadaan transformator berbeban. Dulu ketika keandalan dari pengubah penyadap berbeban
masih rendah dan masih sering harus diperiksa serta dipelihara maka pengatur tegangan
berbeban dipasang terpisah dari transformator utama, agar supaya pada waktu diadakan
pemeriksaan, transformator utama dapat
bekerja terus tanpa (by pass) pengatur tegangan itu. Tetapi sekarang, karena keandalannya
sudah baik, kebanyakan dipakai transformator dengan peubah tap berbeban sebagai pennganti
pengatur tegangan berbeban yang terpisah.
suatu pengubah tap berbeban (oLTc) mempunyai mekanisnte hubung yang dapat
mengubah tap dalam keadaan transformator berbeban, dan terdiri dari pemilih tap, saklar
pengalih (diverter switch) dan bagian bagian pembantu (related auxiliaries).
Di atas tadi adalah pengubah tap berbeban dari jenis reaktor (reactor type). Selain itu
ada pula jenis tahanan (resistance type) dimana arus sirkulasi dibatasi oleh tahanan (Gbr. 20).
Ada juga jenis tahanan ganda ( multi-resistor type) dimana fluktuasi tegangan pada waktu
perpindahan tap dibatasi dan tugas buka-dan-tutup dari saklar pengalih diperingan; contohnya
adalah jenis tahanan 6-kontak seperti dalam Gbr. 21.
Sistim Pendingin
Pengubah Fasa
Alat pengubah fasa diklasifikasi sebagai berikut:
Kondensator putar
Kapasitor Shunt
Reactor shunt
Kondensator Sinkron
Perbandingan kapasitas fasa terbelakang (lagging) dan kapasitas fasa terdahulu (leading)
biasanya sekitar 0.5 - 0,8. Tetapi untuk mencegah penguatar sendiri (self excitat;n) pada
waktu percobaan pemuatan (charging test) saluran transmisi yang panjan yang diperlukan
kondensator sinkrondengan kapasitas fasa terbelakang yang besar dan yang mempunyai
perbandingan kapaqitas 1,0. Makin besar kapasitas fasa terbelakangnya, makin besar pula
perbandingan hubwrg-singkatnl'a (shortcircuit ratio). Contohnya dapat diIhat pada Tabei 7.
Jika sebuah saluran transmisi yang panjang dicoba diberi tegangan dengan kondensator
sinkron, maka mungkin terjadipenguatan sendiri oleh arus pemuat dari saluran transmisi itu-
Sebagai unit, ada kapasitor l-fasa dan kapasitor 3-fasa. Pada saluran distribusi dapat
dipakai kapasitor 3-fasa. Jika tegangan sistim tinggi dan kapasitasnya besar, kapasitor l-fasa
dihubungkan secara bintang. Sekarang, kapasitor unit sampai I.667 kVA telah dibuat di
Jepang.
Biasanya frekwensi harmonis yang ganjil, yakni harmonis ketiga, kelima da-n
ketujuh, sel,alu ada pada sistim tenaga. Karena impedansi sistim adalah induktif untuk
frekwensi setinggi ini, maka impedansi dari susunan kapasitor itu hendaknya induktif pula.
Jika ia kapasitif, maka akan terjadi resonansi parallel, sehingga akan mengalir arus harmonik
yang besar yang bersirkulasi antara sistim dan susunan kapasitor itu.
Reaktor Shunt
Ada dua macam reaktor shunt: reaktor berinti besi dengan celah udara, dan reactor ,
berinti udara. Dibandingkan dengan transformator, getaran dan suara dengungnya lebih besar.
Oleh karena itu pada umumnya kepadatan fluks inti besinya dibuat rendah, dengan tidak
mengabaikan segi ekonominya. selain itu dipakai tanki tahan suara (sound proof) yang
berdinding rangkap. Untuk pendinginan pada umumnya dipakai pendinginan sendiri dengan
minyak yang dipaksa ( forced oil self cooling), tetapi untuk kapasitas yang lebih besar dari
40- MVA dipakai pendinginan dengan minyak dipompa dan udara ditiup (forced oil cooling
with forced air cooler). Kadang-kadang pendiigin udara dipasang terpisah dari tanki supaya
reaktor tidak bergetar.
PERALATAN PENGHUBUNG
Pemutus Beban
(d) waktu pemutusan dasar, yaitu jumlah dari waktu buka kontak dan waktu
Pernutus bebon udara dan pemutus beban semburan udara: Yang tersebut pertama
umumnya jenis pasangan dalam (indoor type) yang biasanyat terpasang di dalam kotak
hubung tertutup (metal clad cubicle) yang tegangan dasarnya antara 3,3 kV - 33 kV. Jenis
yang kedua adalah jenis pasangan luar untuk tegangan 33 kV sampai klas tegangan sangat
tinggi.
Pemutus gar SF6 adalah pemutus beban yang menggunakan gas SF6 (sulphur hexa
fluoride) sebagai bahan pemadam busur api, menggantikan udara tekan.
Di dalam pemutus hampa (vacuum) terdapat suatu wadah dengan kehampaan yang
tinggi (kira-kira 10−7mmHg), dimana elemen-elemen kontak dibuka dan ditutup dari luar.
Pemisah
Saklar Beban
Saklar beban (load switch) tidak dapat memutuskaan arus gangguanl, tetapi dapat
menmutuskn arus beban. Ini menguntungkan apabila pemutus tenaga dipasang pada rangkain
pertamanya dan pada saluran.saluran cabangnya dipasang saklar beban. Dikombinasikan
dengan sekering tenaga (power fuse) yang mempunyai kapasitas pemutusan yang besar,
saklar beban dapat berfungsi hamper sama dengan pemutus tenaga. Cara yang dipakai untuk
memadamkan busur adalah cara memadamkan dengan pemutus busur (arc chute) dan cara
memadamkan busur dengan gas SF6 dalam ruang yang tertutup.
Saklar Tenaga
Sekering tenaga (power fuse,_disebut juga pengaman lumer) banyak dipakai untuk
pengamanan terhadap hubung singkat dan beban lebih. Konstruksinya jauh lebih sederhana
dari pada pemutus beban, tapi kemampuannya sama dengan gabungan antara pemutus beban
dan relenya. Kerugiannya adalah bahwa g ia tidak dapat memutus ketiga fasa bersama-sama
ylan dan harus diganti dengan yang baru setiap kali ia terputus. Dipandang dari segi
pengamanan sistim koordinasinya sangat sukar. Oleh karena itu ia dipakai hanya untuk
pengamanan trafo kecil trafo tegangan, serta pengamanan saluran cabang yang kurang
penting.
Panel Kontrol
Jenis-jenis panel kontrol dalam gardu induk adalah panel control utama, panel rele
dan pemakaian sendiri. Panel control utama kadang-kadang dibagi lebih lanjut kedalam panel
instrument dan panel operasi.
Tata-susunan (arrangement) panel kontrol dan panel rele harus sesuai dengan tata peralatan
yang ada di luar, klas tegangannya dan saluran transmisi yang masuk'.
Lemari Hubung
Lemari hubung (cubicle) terbuat untuk klas 3 – 30 kV dan dipakai untuk pusat beban
atau pusat daya (power centre). Karakteristiknya adalah bahwa
Arrester
Kegunaan arrester
Arrester merupakan kunci dalam koordinasi isolasi suatu sistim tenaga listrik. Bila
surja (surge) dating ke G.I, arrester bekerja melepaskan muatan listrik (discharge), serta
mengurangi tegangan abnormal yang akan mengenai peralatan dalam G.I. itu. Setelah surya
(petir atau hubung) dilepaskan melaui arrester, arus masih mengalir karena adanya t gangan
sistim arus ini disebut arus dinamik atau arus susulan (follow current).
Jarak antara arrester dan alat yang dilindungi harus dibuat sependek mungkin. Pada
umumnyajaraj sampai 50 m dianggap masih aman, meskipun gangguan petirnya sangat dekat
dengan GI asalkan ada toleransi 20-30% antara tingkat isolasi (BIL) dari alat yang dilindungi
dan tegangan pelepasan dari Arrester.
Tegangan Dasar
Ada dua macam surja, surja petir dan surja hubung. Jika arrester melepas surja
hubungan maka tenaga yang harus ditampung arresteir itu lebih besar dari pada tenaga yang
harus diserap bila surja petir yang menyambar. Ketika arrester yang dapat memenuhi tugas
kerja terhadap surja hubung belum berhasil dibuat, maka arrester itu dirancang untuk tidak
melepas karenas srrja hubung dan tingkatan isolasi dari peralatan yang dilindungi diperkuat
terhadap surja hubung.