Anda di halaman 1dari 122

PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI

Ns. Lukman Nulhakim, S.Kep

KDM II-Oksigenasi-2010 1
Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
1. Konsep dasar pemenuhan kebutuhan
oksigenasi.
2. Askep pada klien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi.
3. Penatalaksanaan pada gangguan
pemenuhan oksigenasi

KDM II-Oksigenasi-2010 2
KONSEP
PEMENUHAN KEBUTUHAN
OKSIGENASI

KDM II-Oksigenasi-2010 3
OKSIGENASI
 Definisi
Pertukaran gas oksigen
dan karbondioksida pada
level alveoli – kapiler
pembuluh darah
pulmonal (External
respiration) dan level
kapiler – sel-sel jaringan
tubuh (Internal
respiration). KDM II-Oksigenasi-2010 4
Review Anatomi Fisiologi
Sistem Pernafasan

KDM II-Oksigenasi-2010 5
Anatomi Fisiologi
Sistem Pernafasan
1. Upper airway (saluran
pernafasan atas) :
- Hidung
- Pharynx
 Fungsi :
1) Konduksi udara ke lower airway untuk
pertukaran gas
2) Proteksi terhadap lower airway dari
materi/obyek asing.
3) Menghangatkan, menyaring dan
melembabkan udara pernafasan
(warming,filtration and humidification)
KDM II-Oksigenasi-2010 6
HIDUNG
 Filtrasi terhadap objek asing.
 Udara mencapai paru dalam waktu +/-
0,25 seconds, dihangatkan hingga 36 –
37 C (96,8 - 98,6 F dan dihumidifikasi.

KDM II-Oksigenasi-2010 7
PHARYNX
 Terdapat epiglotis- - - -> menutup
pharynx pada waktu menelan
makanan
 Terdiri dari : nasofharynx, orofharynx
dan Laringofharynx

KDM II-Oksigenasi-2010 8
2. Lower airway (saluran
pernafasan bawah) :
• Larynx
• Trachea
• Bronchus
• Lung

KDM II-Oksigenasi-2010 9
Larynx ( voice box )
 Fungsi : pembentukan artikulasi suara
di samping sebagai saluran pernafasan
 Memiliki otot yang membantu menelan,
berbicara dan bernafas

KDM II-Oksigenasi-2010 10
TRACHEA
 Lanjutan larynx ke dua bronchus utama
yang masuk dalam paru
 Dibentuk oleh +/- 16-20 cincin cartilago
berbentuk “C”
 Fleksible, panjang + / - 9-11 cm
 Percabangan : CARINA

KDM II-Oksigenasi-2010 11
BRONCHUS
 Terletak pada thorakal IV dan V,
terdiri dari :
1) Bronchus dextra : lebih besar, lebih kecil,
memiliki 3 cabang
2) Bronchus sinistra : lebih panjang dan
lebih ramping, memiliki 2 cabang

KDM II-Oksigenasi-2010 12
BRONCHEOLUS
 Terdapat Alveoli
 Broncheolus terminalis - - - - jalan nafas
terakhir dan bercabang pada “ZONA
RESPIRASI” (tempat terjadi pertukaran gas)
 Zona respirasi terdiri dari :
1) Broncheolus
2) Ductus alveolaris
3) Saccus alveolaris

KDM II-Oksigenasi-2010 13
ALVEOLUS

 Diameter +/- 0,2-0,3 mm


 Jumlah kira-kira 24 juta
saat lahir pada usia 8 tahun
– dewasa meningkat hingga
300 juta.
 Supply darah berasal dari
kapiler yang berasal dari
ventrikel kanan
 FUNGSI UTAMA :
pertukaran gas (O2 dan CO2)
antara kapiler pulmonal
dan alveoli

KDM II-Oksigenasi-2010 14
KDM II-Oksigenasi-2010 15
FUNGSI UTAMA
SISTEM RESPIRASI

1) Ventilasi (air flow)


2) Perfusi (blood flow)
3) Pertukaran gas

KDM II-Oksigenasi-2010 16
Respirasi yang adequat
memerlukan :
1) Koordinasi yang tepat dari muscular
dan elastisitas paru dan thorax
2) Innervasi
 Musculus inspirasi utama : Musculus
Diaphragma yang dipersyarafi oleh
Nervus Phrenicus yang berasal dari spinal
cord level C-4 - - - - gangguan pada level C-4
merusak Nervus Phrenicus dan fungsi
diaphragma

KDM II-Oksigenasi-2010 17
Proses Respirasi
1. VENTILASI PULMONAL
 Mekanisme dasar kegiatan bernafas
 Faktor yang mempengaruhi :
1) Udara dengan oksigen yang memadai
juga konsentrasi
2) Kelancaran jalan nafas
3) Pemenuhan dan pengeluaran paru yang
memadai
4) Keteraturan pernafasan

KDM II-Oksigenasi-2010 18
2. DIFUSI
 Pergerakan udara
(pertikel-partikel) dari
tempat yang bertekanan /
konsentrasi tinggi ke
tempat yang bertekanan /
konsentrasi rendah.
 Faktor yang
mempengaruhi kegiatan
difusi gas melalui selaput
paru :
1) Tebalnya selaput
2) Luas permukaan selaput
3) Koofisien difusi gas
4) Perbedaan tekanan
KDM II-Oksigenasi-2010 19
3.TRANSPORTASI O2 DAN CO2
a. Transportasi O2,
tergantung pada :
1) Ventilasi
2) Perfusi
3) Difusi
4) Kapasitas darah untuk
membawa oksigen
dipengaruhi oleh :
4.1 oksigen terlarut
dalam plasma
4.2 jumlah
hemoglobin
4.3 kemampuan Hb
mengikat dan
melepas
oksigen
KDM II-Oksigenasi-2010 20
Lanjut

 Oksigenterlarut dalam plasma (3


%) atau terikat dengan
Hb(Haemoglobin) (97 %)
O2 + Hb- - - -► HbO2 (oxyhemoglobin)
 Jumlah maksimal oksigen yang
dapat diikat Hb disebut Oxygen
capacity
 Tiap 1 gram Hb dapat mengikat
1,39 ml O2 (West, 1979)
KDM II-Oksigenasi-2010 21
b. Transport Co2
 Produk buangan metabolisme
jaringan
 Dibawa oleh darah dengan cara :
1) Dalam plasma
2) Bergabung dengan Hb
3) Terikat dengan air sebagai asam
karbonat (sebagian besar)

KDM II-Oksigenasi-2010 22
Gangguan asam – basa
Gangguan pulmonal dapat merubah
level CO2 dalam darah, menyebabkan :
1) Acidemia respiratory
2) Alkalemia respiratory
 Hipercapnia (retensi CO2 >>) - - - -
acidemia respiratory
 Hypocapnia (<< CO2 )- - - - alkalemia
respiratory
Obat gol sedativa dan narkotik dapat
meningkatkan PaCO2

KDM II-Oksigenasi-2010 23
Nilai Normal Analisa Gas Darah
 PH : 7,35 – 7,45
 PaCO2 : 35 – 45 mmHg
 PaO2 : 80 – 100 mmHg
 HCO3 : 22 – 26 mEq/L

KDM II-Oksigenasi-2010 24
KONTROL PERNAFASAN
Neuran ( Central Nervus Sistem)
- Formatio retikularis medulla
oblongata
 Pusat pernapasan pada saat
inspirasi dan ekspirasi

KDM II-Oksigenasi-2010 25
Volume dan Kapasitas paru-
paru
Diukur dengan spirometry
VOLUME PARU
1. Volume tidal ( Volume Pasang surut)
“Volume udara yang masuk dan keluar paru
dalam pernafasan biasa. Normal : +/- 0,5 lt
dan akan meningkat bila ada keaktifan fisik”
2. Expirasi reserve volume (ERV) =
Volume Cadangan ekspirasi
“ Udara yang dapat dikeluarkan dari paru
dengan ekspirasi maksimal setelah ekspirasi
biasa. “
Normal : pria = 1,2 lt, wanita = 1,7 lt
KDM II-Oksigenasi-2010 26
Lanjut
 Inspirasi Reserve Volume (IRV) = Volume
cadangan Inspirasi
“ Udara yang dapat dimasukkan ke
paru dengan inspirasi maksimal setelah
inspirasi biasa. “
Normal : pria = 3,3 lt, wanita = 1,0 lt
 Residual Volume (RV) : Jumlah udara yang
masih tertinggal didalam paru.
Normal : pria = 1,2 lt, wanita = 1,1 lt

KDM II-Oksigenasi-2010 27
KAPASITAS PARU
1. Vital capacity (VC)
“Volume udara yang dapat
dikeluarkan dengan ekspirasi
maksimal”
VC = VT + IRV + ERV
2. Fungtional Residual Capacity
(FRC)
“Jumlah uadar yang masih tertinggal
di dalam paru setelah ekspirasi biasa“
FRC = RV + ERV
KDM II-Oksigenasi-2010 28
Lanjut
3) Total Lung Capacity (TLC)
“Jumlah kapasitas vital dengan
volume residu”
Normal wanita = 6 lt, pria = 4,2 lt
TLC = VC + RV
4) Inspirasi Capacity (IC)
“Volume udara yang dapat
diinspirasikan setelah akhir
ekspirasi biasa “
KDM II-Oksigenasi-2010 29
Diagram
Peristiwa Pernapasan Normal

Inspirasi
6000

5000
Volume cadangan Kapasitas
Volume Inspirasi Kapasitas vital
Paru (ml)4000 Paru Total
Kapasitas
inspirasi
3000

2000 Kapasitas
Volume cadangan
Ekspirasi residu
1000 fungsional
Volume Residu Ekspirasi

waktu

KDM II-Oksigenasi-2010 30
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
OKSIGENASI
1) Status kesehatan
2) Usia
3) Life-style
4) Environmental exposure

KDM II-Oksigenasi-2010 31
1. STATUS KESEHATAN
Semua kondisi yang mempengaruhi
fungsi sistem
respirasi mempengaruhi secara langsung
kemampuan untuk memenuhi oksigen
demands.
a. Penurunan kapasitas darah untuk
membawa
oksigen.
 Penurunan Hb - - > penurunan kapasitas
oksigen dalam darah
 Misal pada anamia, inhalasi zat racun
(carbon Monoxide)
KDM II-Oksigenasi-2010 32
b. Penurunan konsentrasi oksigen
inspirasi.
 Ketika konsentransi oksigen turun
maka kapasitas oksigen dalam
darah turun
 Etilogi :
1) Obstruksi airway (upper dan lower)
2) Penurunan oksigen lingkungan (terjadi
pada daerah tinggi)
3) Akibat konsentrasi O2 yang tidak tepat
pada pemberian therapy oksigen

KDM II-Oksigenasi-2010 33
C. Penurunan cadiac output
Menurunkan perfusi pada arrea ventilasi
paru - - > penurunan jumlah oksigen yang
bersirkulasi ke sel perifer
 Penyebab :
1. Hypovelemia
Penurunan volume darah akibat
kehilangan cairan ekstra sel. Tubuh
beradaptasi terhadap hypovolemia dengan
meningkatkan heart rate dan
vasokonstriksi perifer sebagai usaha untuk
meningkatkan cadiac output

2.Gagal jantung kiri


a. Pengiriman oksigen yang kaya Hb ke sel
tergantung pada
cardiac output
b. Penurunan cardiac output menyebabkan
hypoxia jaringan
yang berakibat pada penurunan toleransi
KDM II-Oksigenasi-2010 34
aktifitas, dizzines
d. Peningkatan metabolic rate
Peningkatan aktifitas metabolik
mengakibatkan peningkatan oksigen
demands
Terjadi pada kehamilan ,
penyembuhan luka, exercise, demam,
infeksi
Pada kehamilan : uterus yang
membesar menekan diaphragma
sehingga ibu hamil mudah lelah dan
sesak nafas saat beraktifitas

KDM II-Oksigenasi-2010 35
e. Obesity
 Pada klien obesity terjadi penurunan
volume paru, khususnya pada posisi
recumbent dan supinasi.

 Pada beberapa kasus dapat berkembang


“obesity-hypoventilation syndrome “dimana
oksigenasi turun dan CO2 tertahan - - >
mudah mengantuk pada siang hari.

 Pada post operatif atau immobilize berisiko


terhadap terjadinya “Bronchopneumonia
hypostastic “karena paru tidak dapat
berekspansi maksimal dan sekresi tidak
dimobilisasi pada lower airway.
KDM II-Oksigenasi-2010 36
f. Abnormalitas musculoskeletal
 Pada area thorax - - > menurunkan
oksigenasi
 Beberapa gangguan terjadi akibat:
1) Abnormal konfigurasi struktural
Misal, kyphosis
2) Trauma thorax
3) Bedah thorax
4) Muscle disease

KDM II-Oksigenasi-2010 37
g. Nervous system disease
• Myastenia gravis
Menghalangi transmisi impuls dari saraf
ke otot (mengenai seluruh tubuh, termasuk
otot respirasi)
• Guillain Barra Syndrome dan poliomyelitis
menyebabkan inflamasi dan paralisis otot.

GBS - - - > Ascending paralysis, dapat


sembuh dengan sedikit atau tanpa residu
paralysis.

Polyomyelitis - - > paralysis lokal/general,


dapat sembuh dengan meninggalkan
residu paralysis

KDM II-Oksigenasi-2010 38
h. Perubahan CNS
• Penyakit atau trauma yang mengenai CNS.
Khususnya medulla oblongata dan spinal
cord

• Medulla oblongata - - > neural regulation


rusak dan berkembang pola nafas abnormal.

• Spinal cord :
1) Bila merusak N. Phrenic - - > diaphragma
tidak berkontraksi--> menurunkan volume
paru - - > “Hypoxemia”
2) Trauma dibawah C5 merusak innervasi
M. Intercostalis - - > dada tidak dapat
mengembang pada diameter anterior-
posterior - -> “resiko atelektasis,”

KDM II-Oksigenasi-2010 39
i. Pengaruh penyakit kronik
Level oksigenasi dapat turun
sebagai konsekunsi langsung
penyakit kronik (cardiopulmonary
disease) atau efek sekunder
(anemia pada klien osteoerthritis)

KDM II-Oksigenasi-2010 40
II. USIA
II.a Bayi Prematur
Beresiko terhadap penyakit membran
hyaline - -> surfactant
defisiensy
Kemampuan untuk mensitesa
surfactant paru berkembang selama
stage akhir perkembangan fetus dan
kemampuan ini turun pada bayi
prematur (Groer dan shekleton, 1983)

KDM II-Oksigenasi-2010 41
II.b Infant dan todller
Beresiko terhadap infeksi upper
respiratory tract
Selama proses pertumbuhan gigi,
beberapa bayi mengalami
kongesti nasal - - >
memungkinkan untuk
pertumbuhan bakteri dan infeksi
tract respiratory

KDM II-Oksigenasi-2010 42
II.c Older adult
System respirasi - - > aging process
Paru kehilangan elastisitasnya,
alveoli kadang membesar dan ductus
brounchial dilatasi (Groer dan
shekleton, 1983)
Osteoporosis merubah dinding dada
dan khyposis - - > paru tidak dapat
berekspansi maksimal - - > level
oksigenasi turun

KDM II-Oksigenasi-2010 43
III. LIFE-STYLE
III.a Nutrisi
 Severe obesity --> penurunan ekspansi paru
karena tekanan abdomen terhadap
diaphragma
 Malnutrisi --> kelemahan otot, toleransi
aktifitas turun.
 Kelemahan otot-->penurunan kemampuan
untuk betuk efektif, berisiko terhadap
akumulasi sekresi pulmonal
 Akhirnya, obesity dan malnutrisi berisiko
terhadap anemia yang menurunkan
kapasitas darah untuk membawa oksigen.

KDM II-Oksigenasi-2010 44
III.b Exercise

III.c Merokok
Resiko penyakit cardovaskular
Nikotin - -> vasokonstriksi perifer
dan pembuluh darah koroner
Merokok merusak dan paralisis
silia sehingga silia tidak dapat
membersihkan mukus dari jalan
nafas - -> akumulasi mukus - ->
kronik bronchitis

KDM II-Oksigenasi-2010 45
II.d Substance abuse
 Penggunaan alkhol dan zat-zat
>> merusak oksigenasi dengan
cara :
1) Intake nutrisi kurang - ->
penurunan Fe, produksi Hb
turun
2) Depresi pusat pernafasan - ->
jumlah dan kedalaman nafas
turun - -> penurunan jumlah
oksigen inhalasi - -> penurunan
oksigen dalam jaringan
KDM II-Oksigenasi-2010 46
II.e Anxietas
Severe anxietas meningkatkan
oksigen demands
Tubuh berespon terhadap anxietas
dan stress lain dengan meningkatkan
jumlah dan kedalaman respirasi
Sebagian besar orang dapat
beradaptasi terhadap peningkatan
oksigen demands, beberapa orang
tidak dapat bertoleransi bila disertai
penyakit kronik atau akut

KDM II-Oksigenasi-2010 47
IV. Enviromental exposure
 Lingkungan tempat tinggal dan
bekerja
 Polusi, asap rokok
 Ketinggian tempat

KDM II-Oksigenasi-2010 48
PERUBAHAN FUNGSI RESPIRASI

 Hyperventilasi
 Hypoventilasi
 Hypoxia

PENYEBAB :
(1) Penyakit
(2) Kondisi yang mempengaruhi ventilasi
atau oksigen transport

KDM II-Oksigenasi-2010 49
I. HYPERVENTILASI
 Alveolar hyperventilasi adalah
keadaan dimana terjadi ventilasi
berlebih yang dibutuhkan untuk
mempertahankan level CO2 normal
dalam jaringan tubuh (Groar and
Shekleton,1983)
 Level CO2 arteri turun karena CO2
diekspirasi berlebih dari normal
 Karena jumlah CO2 turun untuk
berikatan dengan H2O untuk
membentuk H2CO3 - ->
“ALKALEMIA
RESPIRASI/ALKALOSIS
KDM II-Oksigenasi-2010 50
Etilogi :
(1) Anxiety
(2) Severe stress
(3) Infeksi pusat pernafasan - -> medulla
(4) Zat-zat kimia (misal. Salicylate,
amphetamin)
(5) Asidosis metabolik

KDM II-Oksigenasi-2010 51
 Tanda dan gejala alveolar
hyperventilation :
(1) Shortness of breath
(2) Chest pain
(3) Dizziness
(4) Headache
(5) Penurunan konsentrasi
(6) Numbness
(7) Paresthesia
(8) Tinnitus
(9) Pandangan kabur
(10) Disorientasi

KDM II-Oksigenasi-2010 52
Penatalaksanaan pada
hyperventilasi
(1) Pengobatan penyebab
(2) Membantu klien
mempertahankan level CO2

Pengobatan penyebab meliputi :


(1) Koreksi acid-base imbalance
(2) Menurunkan demam
(3) Menenangkan klien

KDM II-Oksigenasi-2010 53
II. HYPOVENTILASI
Alveolar hypoventilasi adalah
insuffisiensi respiratory rate untuk
mencegah retensi CO2. terjadi karena
hypercapnia, peningkatan level CO2
dalam darah hypocemia

Karena CO2 berlebih - -> H2CO3


meningkat - -> “ASIDEMIA
RESPIRATORY / ASIDOSIS
RESPIRATORIK
KDM II-Oksigenasi-2010 54
Mekanisme patofisiologis :
1) CNS - -> drug overdose, trauma brain
stem
2) Severe atelectasis
 Kolaps alveoli menghambat
pertukaran O2 – CO2 secara normal,
jika banyak alveoli yang kolaps - ->
kapasitas ventilasi paru turun - ->
hypoventilasi
3) Therapy O2 yang tidak tepat

KDM II-Oksigenasi-2010 55
 Tanda dan gejala alveolar
Hypoventilation :
(1) Dizziness
(2) Headache (daerah occiptical)
(3) Lethargy
(4) Disorientasi
(5) Cardiac arrhytmia
(6) Electrolyte imbalance
(7) Konvulsi
(8) Coma
(9) Cardiac arrest

KDM II-Oksigenasi-2010 56
 Tujuan penatalaksanaan :
1) Memperbaiki / mempertahankan
fungsi ventilasi optimal
2) Memperbaiki /meningkatkan
oksigenasi jaringan
3) Memperbaiki /mempertahankan
keseimbangan asam-basa (Groer
and Shekleton, 1983)

KDM II-Oksigenasi-2010 57
III. Hypoxia
Adalah suatu keadaan dimana
oksigenasi seluler inadequat
sebagai akibat dari defisiensi
transport atau penggunaan O2
pada level seluler (Groer and
Shelekton, 1983)

KDM II-Oksigenasi-2010 58
Hypoxia dapat disebabkan oleh :
1) Penurunan Hb dan penurunan
kapasitas O2 dalam darah
2) Penurunan konsentrasi oksigen
inhalasi
3) Penurunan kemampuan sel untuk
menyerap oksigen dari darah (mis.
Toxic cyanida)
4) Penurunan difusi oksigen dari
alveoli ke kapiler (mis.pneumonia
5) Penurunan perfusi jaringan (mis.
Shok)
KDM II-Oksigenasi-2010 59
Tanda dan gejala hypoxia :
1) Anxiety
2) Penurunan konsentrasi
3) Penurunan kesadaran
4) Peningkatan fatigue
5) Dizziness
6) Perubahan tingkah laku
7) Peningkatan pulse rate
8) Elevated blood pressure
9) Peningkatan respiratory rate dan ddepth
10) Pallor
11) Cyancsis
12) Cardiac arrytmia
13) Clubbing
14) dyspnea

KDM II-Oksigenasi-2010 60
Penatalaksanaan :
1) Terapy oksigen
2) Terapy penyebab mis. Shock,
pneumonia

KDM II-Oksigenasi-2010 61
PERUBAHAN POLA NAFAS

I. RATE
 EUPNEA = normal respiration
 TACHYPNEA = pernafasan cepat
dan dangkal
 BRADYPNEA = lambat dan dalam
 APNEA = henti nafas

KDM II-Oksigenasi-2010 62
II. VOLUME
HYPERVENTILASI = peningkatan
jumlah udara dalam paru,
karakteristik nafas dalam dan lama
HYPOVENTILASI = penurunan
jumlah udara dalam paru,
karakteristik pernafasan dangkal

III. RHYTEM
CHEYNE-STOKES
KUSMAULL
APNEUSTIC BREATHING
BIOT’S
KDM II-Oksigenasi-2010 63
IV. QUALITY
DYSPNEA
ORTHOPNEA = hanya bernafas
pada posisi duduk tegak atau berdiri

OBSTRUKSI AIRWAY
 Oleh benda asing, lidah jatuh
kebelakang menutup orofaring,
akumulasi sekret

KDM II-Oksigenasi-2010 64
Masalah-masalah yang
berhubungan dengan pernafasan

1. DYSEPNEA
2. BATUK
3. PRODUKSI
DAHAK/SPUTUM
4. WHEEZING
5. STRIDOR
6. PAIN

KDM II-Oksigenasi-2010 65
Masalah-masalah yang
berhubungan dengan pernafasan
I. DYSEPNEA
 Merupakan manifestasi tersering
 Sesak nafas = dyspnea = shortness of
breath.
Keluhan subjektif :
(1) Kurang lega bernafas
(2) Rasa kurang banyak bernafas
(3) Rasa sulit bernafas
(4) Rasa sulit menarik nafas
Keluhan objektif :
(1) Penggunaan otot asesoris pernafasan
(2) Cuping hidung / flaring nasal
(3) Peningkatan depth dan rate
(4) Usaha bernafas berlebihan
KDM II-Oksigenasi-2010 66
 Tiga Kategoory dyspnea :
1.Dsypnea akut
2.Progressive menahun
3.Dyspnea paroxysmal berulang

 Gejaladari berbagai gangguan


patologi :
1.Airway obstruksi
2.Elastisitas paru berkurang
3.Peningkatan kerja paru
4.Gangguan disfusi, ventilasi dan
perfusi
5.Penurunan KDMcardiac
II-Oksigenasi-2010 output 67
II. Batuk
 Refleksi protektif untuk membersihkan
trachea, bronchus, farinx dan sekresi /
irritant paru
 Sifat ; produktif (menghasilkan sputum),
non produktif
 Batuk yang terlalu kuat/beruntun,
komplikasi :
1) Luka jaringan paru dan saluran nafas
2) Perdarahan mukosa / mukosa robek
3) Syncop
4) Perdarahan sub cunjungtiva pada anak
 Penyakit paru yang memiliki gejala batuk :
Asthma bronchial, CA paru, COPD, TB paru,
bronchitis
 Penyakit diluar paru :
Rhino-sinusitis, laringitis,pharingo tonsilitis
KDM II-Oksigenasi-2010 68
III. DAHAK / SPUTUM = PLEGMN
 Cabang tracheobronchial normal memproduksi
sputum +/-3 ons/day sebagai bagian dari
“normal cleansing mechanism”.

 Produksi dahak dengan batuk = abnormal

 Sputum = sekret sal. Nafas + sel-sel epitel yang


rusak + sel-sel inflamasi + sel-sel bakteri yang
mati yang dikeluarkan lewat sel nafas dengan
cara dibatukkan.

KDM II-Oksigenasi-2010 69
IV. Wheezing
 Suara wheezing terjadi udara melalui
airway yang dangkal atau
terobstruksi secara partial pada saat
EXPIRASI
 Karakteristik : high-pitced
 Etilogi :
1) Bronchospasm
2) Edema mukosa
3) Sekresi airway
4) Kolaps airway karena penurunan
alastisitas
5) Obyek asing
6) tumor
KDM II-Oksigenasi-2010 70
v. Stridor
 Suara stidor terjadi bila udara melalui
airway yang terobstruksi secara partial
atau upper airway dangkal pada saat
INSPIRASI.

 Karakteristik : suara serak/parau, sulit


menelan, gangguan yang berhubungan
dengan tidur (insomnia, snorring,
Hypersomnolence pagi hari) sakit
kepala pagi hari, peningkatan berat
badan, retensi cairan, apnea dan
restlessness. KDM II-Oksigenasi-2010 71
VI. Pain
 Chest pain
 Yang berhubungan dengan respirasi,
kaji lokasi, durasi, radiasi dan efek
pada pernafasan
 Chest pain pulmonal :
1) Pada suatu tempat
2) Meningkat karena manuver
pernafasan (batuk, menguap, nafas
dalam)
3) Berlangsung dalam menit-jam
4) Selalu diasosiasikan dengan inspirasi
5) Karakteristik : tajam, seperti ditikam

KDM II-Oksigenasi-2010 72
lanjutan
 Chest pain cardiovaskular :
1) Dapat menyebar
2) Berlangsung dalam menit
3) Karakterisitk : gatal, berat,
seperti diperas, dengan rasa
tertekan atau terikat pada area
substernal

KDM II-Oksigenasi-2010 73
ASKEP PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
OKSIGEN

I. PENGKAJIAN
1) Riwayat keperawatan
2) Pemeriksaan fisik
3) Data laboraturium

- - -> FOKUS : pada kemampuan klien


untuk memenuhi kebutuhan O2

KDM II-Oksigenasi-2010 74
a. Keluhan utama
Untuk menentukan prioritas intervensi
dan tingkat pengetahuan klien terhadap
kondisi yang dialami :
 Gejala gangguan nafas yang di derita
 Sejak kapan gejala timbul
 Apa yang menyebabkan /
memperberat gejala (setelah latihan,
infeksi pernafasan)
 Kapan gejala mempengaruhi klien
 Apa yang dilakukan klien untuk
menurunkan gejala

KDM II-Oksigenasi-2010 75
A.I BATUK
Produktif, non produktif
Frequency
Jumlah
Karakteristik sputum :
Warna : jernih, putih, kuning,
hijau, coklat,
merah berlapis darah
Bau : tidak ada, busuk
Darah : setiap saat,kadang-
kadang, pagi hari
Konsistensi/viskositas : berbuih,
encer/seperti
air Kental/tebal
KDM II-Oksigenasi-2010 76
A. II DSYPNEA
 Kapan dyspnea dirasakan (saat
beraktivitas, setiap saat, saat
istirahat)
 Aktifitas apa saja yang dihindari
klien karena dapat menyebabkan
dyspnea
 Gejala lain yang menyebabkan
dyspnea (nyeri, berkeringat,
batuk, dll)
 Kondisi non respirasi yang dapat
menyebabkan dsypnea :
Penyakit jantung, anemia, obesity,
demam, asidosis metabolik
KDM II-Oksigenasi-2010 77
A. III HEMOPTHYSIS
 Identifikasi asal darah (hidung,
paru, perut)
 Identifikasi penyebab darah (mis.
Batuk kuat)
 Identifikasi jumalh darah
 Penyakit paru penyebab
hemopthysis :
Chronic bronchitis, bronchiectasis,
TB paru, cystic fibrosis, emboli
pulmonal, pneumonia, CA paru,
abses paru
 Penyakit di luar paru :
abnormalitas, cardiovaskular,
KDM II-Oksigenasi-2010 78
A. IV WHEEZING
 Saat timbul
 Apakah hilang dengan sendirinya
atau dengan medikasi
 Faktor presipitasi (infeksi sal
nafas, allergen, exercise, stress)

serta suara nafas yang lainnya.

KDM II-Oksigenasi-2010 79
A. VI NYERI DADA
 Lokasi
 Durasi
 Radiasi
 Efek terhadap pernafasan
 Faktor yang menimbulkan /
mengurangi nyeri
 Situasi yang berhubungan (nafas
dalam atau pergerakan tubuh
tertentu)

KDM II-Oksigenasi-2010 80
B. Faktor Resiko
 Riwayat kesehatan keluarga (mis.
CA paru, penyakit cardiovaskuler)
- -> usia dan penyebab kematian
 Penyakit infeksi dalam keluarga-->
TB. Paru
 Riwayat pekerjaan - -> ekpose zat-
zat karsinogen

KDM II-Oksigenasi-2010 81
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

C.I MASA CHILDHOOD & PENYAKIT


INFEKSI
Imunisasi
 Penyakit infeksi pernafasan yang pernah
diderita
 Masalah kongenital (cysticfibrosis
prematuritas)

C.II PENYAKIT DAN HOSPITALISASI


 Penyakit yang pernah diderita atau
penatalaksanaan untuk masalah pernafasan
(surgery, ventilator, terapi,
inhalasi/oksigen)
KDM II-Oksigenasi-2010 82
C. III Injury pada mulut, hidung, tenggorokan
atau dada (trauma tumpul, fraktur costa
atau collaps paru/pneumothorax)

C. IV RIWAYAT ALERGI
- -> Usaha untuk mengidentifikasi penyebab
penyakit :
 Faktor presipitasi - -> seperti makanan,
obat-obatan, pollens, asap rokok, debu,
binatang)
 Gejala alergi yang di derita (mis. Dada
tertekan, whexxing, rhinitas, mata berair,
sakit tenggorokan
 Kapan alergi pertama kali dirasakan ?
Apakah berkembang progressive
 Apakah
d. Riwayat diperlukan
psikososial dan obat-obatan
gaya hidup
prophylaksis KDM
atau sympthomatis
II-Oksigenasi-2010 83
PEMERIKSAAN FISIK

KDM II-Oksigenasi-2010 84
PEMERIKSAAN FISIK
 OKSIGENASI JARINGAN
I. INSPEKSI
 Kulit (wajah,bibir, perifer
ekstremitas)
 General appearance
 Tingkat kesadaran
 Pola nafas
 Pergerakan dinding dada

KEPALA DAN LEHER


 Bau nafas, kemungkinan sputum
KDM II-Oksigenasi-2010 85
KONFIGURASI DINDING DADA
 Funnel chest (pectus excavatum)
 Pigeon chest (pectus carinatum)
 Thorax khyposcoliosis

PERGERAKAN DADA
 Respiratory rate
 Abnormal/thoraxic breathing
 Penggunaan otot assesori,
simetrisitas
KDM II-Oksigenasi-2010 86
JARI-JARI TANGAN
 Clubbing finger
Fibrosis pulmonar
CA paru
Bronchiectasis

II. PALPASI
Massa / tumor
Point of Maximal
Impuls
Massa -->axilla
dan jaringan
mamma KDM II-Oksigenasi-2010 87
THORASIC AXURSION
 Pergerakan dinding dada selama inspirasi dan
ekspirasi --> simetrisitas

TACTILE FREMITUS
Adalah transimisi dari vibrasi
pergerakan udara melalui
dinding dada selam phonasi
 Normal = intensitas vibrasi
kedua sisi seimbang
 Lebih kuat - -> konsolidasi paru
(mis. Pneumonia)
 Turun - -> abnormalitas pergerakan
paru Efusi pleura, pheumothorax

KDM II-Oksigenasi-2010 88
III. PERKUSI
 Resonan / sonoor = normal,
low-pitced
 Hyperresonan = jumlah
udara dalam paru/rongga
pleura meningkat (mis.
Emphysema,
pneumothorax)
 Dullness = tumor,
konsolidasi
 Tympany = high-pitched,
drumlike

IV. AUSKULTASI
- - ->bunyi nafas
KDM II-Oksigenasi-2010 89
BUNYI NAFAS NORMAL :
1. Vesikuler
 Nyata saat inspirasi
 Ratio = 5 : 2 (ispirasi : ekspirasi)

KDM II-Oksigenasi-2010 90
2. Bronchial
 nyata saat ekspirasi
 ratio = 2 : 1 (ekspirasi : inspirasi)

3. Bronchovesikuler
sama saat ekspirasi – inspirasi

BUNYI NAFAS ABNORMAL :


Dikaji bila “Tactile fremitus”abnormal -
--> suara lebih keras pada jalan nafas
besar dan turun pada daerah perifer.

KDM II-Oksigenasi-2010 91
Etilogi : Konsolidasi sekresi, atelektasis,
efusi pleura ringan –sedang

(1) Bronchophony
 Klien menyatakan “ninety –
nine”
 Normal = bunyi tersaring
 Patologi --> suku kata
dimengerti dengan jelas
 Bila bronchophony (+), maka
kaji egophony

KDM II-Oksigenasi-2010 92
(2) Egohony

 Klien mengatakan “E”


 Patologi --> bunyi “E” saperti
bunyi “A” yang tersaring
 Abnormal “E” menjadi “A”
didengar pada konsolidasi
sekresi atau efusi pleura
ringan-sedang

KDM II-Oksigenasi-2010 93
(3) Whispered pectoriloquy
Klien menyebutkan “one-two-three”
Normal = bunyi tersaring dan tidak
berjarak
Patologi --> huruf “T” pada kata two
dan huruf “E” pada kata “three “
terdengar lebih jelas

Konsolidasi merubah transmisi


vibrasi suara yang diakibatkan
oleh tumor paru, pneumonia atau
fibrosis pulmoner.
KDM II-Oksigenasi-2010 94
Bunyi nafas tambahan
oleh the american thoraxic society
1) CRACLES (DULU RALES)
 Bunyi yang terdengar ketika terjadi
pembukaan tiba-tiba airway kecil yang
berisi cairan
 Seperti menggosokkan helaian rambut
diantara ibu jari dan jari dekat dengan
telinga
 Biasanya terdengar selama inspirasi
dan tidak jelas dengan batuk
 Ditemukan pada klien edema
plumonal, fibrosis pulmonal,
pneumonia
KDM II-Oksigenasi-2010 95
2) RONCHI
Terjadi sebagai akibat lewatnya
udara melalui airway yang terisi
cairan
Seperti gesekan 2 buah balon
Terdengar saat ekspirasi dan jelas
dengan batuk
Ditemukan pada klien dengan
produksi mukus berlebih sperti pada
klien pneumonia, bronchitis,
bronchiectasis

KDM II-Oksigenasi-2010 96
3) WHEEZENG
Seperti suara musik yang terus
menerus akibat dari udara
melalui jalan nafas yang dangkal
Terdengar saat ekspirasi, kadang
inspirasi, atau kedua-duannya
Umumnya dihubungkan dengan
asma, bronchokonstriksi, edema

KDM II-Oksigenasi-2010 97
4) PLEURAL FRICTION RUB
 Akibat inflamasi pleura
 Pada klien pleuritis, pneumonia,
pleural infarct
 Terdengar saat inspirasi dan
ekspirasi di atas area infalamasi
 Dideskripsikan seperti suara
yang bergematak

KDM II-Oksigenasi-2010 98
Diagnostik Test
A. UNTUK MENGUKUR VENTILASI DAN
OKSIGENASI
1. Tes fungsi paru (dengan spirometry)
 Untuk mengetahui tidal volume,
inspiratory reserve volume, residual
volume

2. Arterial Blood Gases


 Informasi tentang difusi gas melalui
kapiler alveoli membran dan adequacy
oksigenisasi jaringan
 Menentukan konsentrasi H+ PaCO2,
PaO2 saturasi oksihemoglobin

3. Darah lengkap
 Untuk menentukan
KDM II-Oksigenasi-2010
jumlah RBC, WB, Hb 99
B. TES VISUALISASI UNTUK
STRUKTUR SYSTEM
PERNAFASAN

1. X – Ray
 Informasi tentang lapangan paru
terhadap adanya cairan, massa,
fracture, dan adanya proses
abnormal (mis. TB paru)
2. Bronchoscopy
 Pemeriksaan visual untuk
trachea dan cabang bronchial
 Untuk bipsy, pemeriksaan sampel
sputum atau cairan
KDM II-Oksigenasi-2010 100
lanjutan
3. Scanning paru

Computed tomogram sccaning


(CT=Scan)
Identifikasi massa abnormal =
ukuran dan lokasi

KDM II-Oksigenasi-2010 101


C. TES UNTUK MENENTUKAN SEL-
SEL ABNORMAL ATAU INFEKSI
TRACT RESPIRATORY
1. Kultur tenggorokan
 Untuk menentukan mikroorganisme
pathogen danantibiotik yang resisten
2. Sputum specimen
 Untuk menentukan spesifik
mikroorganisme dan antibiotik yang
sensitive
 Untuk TB = “sputum for acid-fast
bacillus (AFB)
 Untuk sel abnormal = “sputum for
cytology”
# sputum pagi hari selama 3 hari
# mis. Untuk identifikasi CA
KDM II-Oksigenasi-2010 102
3. Thoracentesis

 Tindakan invasive pada


dinding dada dan rongga pleura
dengan jarum untuk aspirasi
cairan yang digunakan untuk
tes diagnosis atau tujuan terapi
atau pengambilan spesimen
untuk biopsy

KDM II-Oksigenasi-2010 103


ii. Diagnosa keperawatan
Terdapat 4 katagori utama siagnosa
keperawatan pada klien dengan
perubahan level oksigenasi:
1) Kebersihan jalan nafas tidak efektif
Kemungkinan penyebab :
a. Gangguan refleks batuk
b. Gangguan sekresi pulmonal
c. Immobilitas
d. Penurunan tingkat kesadaran

KDM II-Oksigenasi-2010 104


2. Gangguan pertukaran gas
Kemungkinan penyebab :
a. Penurunan ekspansi paru
b. Penurunan tingkat kesadaran
c. Sekresi pulmonal berlebih
d. Ketidakseimbangan asam-
basa
e. Intake oksigen inadequat

KDM II-Oksigenasi-2010 105


3. Pola nafas tidak efektif
Kemungkinan penyebab :
a. Abnormalitas dinding dada
b. Immobilitas
c. Penggunaan analgetik
d. Kerusakan neuronuskular
e. Obstruksi airway

KDM II-Oksigenasi-2010 106


4. Perubahan cardiac output
Kemungkinan penyebab :
a. Ganggaun asam-basa
b. Ketidakseimbangan elektrolit
c. Penurunan volume ekstraseluler

KDM II-Oksigenasi-2010 107


iii. planning
Rencana berdasarkan pada satu atau
lebih tujuan berikut :
1) Mempertahankan dan meningkatkan
ekspansi paru
2) Mobilisasi sekresi pulmonal
3) Mempertahankan dan meningkatkan
oksigenasi jaringan
4) Mempertahankan patency airway
5) Mengembalikan fungsi cardiovaskular

KDM II-Oksigenasi-2010 108


iv. implementasi
A. Mempertahankan atau meningkatkan
ekspansi paru :

(1) Posisi
 Pada orang sehat, ventilasi dan
oksigenasi dipertahankan oleh
perubahan posisi yang sering selama
aktifitas sehari-hari :
 Pada klien immobile - ->resiko gannguan
pernafasan
 Type paling utama adalah stasis
pulmonal dan ekspansi dinding dada - - -
> klien post op sekurang-kurangnya tiap
2 jam sekali bila tidak ada kontra
indikasi
KDM II-Oksigenasi-2010 109
(2) Latihan nafas
2.1 batuk efektif
2.2 pursed-lip breathing
2.3 abdominal – diapragmatic
breathing

KDM II-Oksigenasi-2010 110


PURSED-LIP BREATHING
 Inspirasi dalam melalui hidung dan
ekspirasi melalui bibir
 Keuntungan = memperlambat ventilasi
rate sehingga meningkatkan tidal
volume
 Pada klien anxietas, COPD
 CARA :
1. Posisi klien duduk tegak (terbaik)
2. Instruksikan klien inspirasi dalam
melalui hidung dan ekspirasi
panjang sampai hitungan ke-4
3. Tingkatkan ekspirasi panjang
sampai hitungan ke 4-8
KDM II-Oksigenasi-2010 111
B. MOBILISASI SEKRESI PULMONAL :
1. Hydrasi
 Untuk mempertahankan kebersihan
mucosiliar dalam batas normal
Sekresi normal : putih, seperti air,
tipis, mudah dikeluarkan dalam
bentuk minimal
- - -> dengan intake cairan minimal
1500-2000 ml/hari bila tidak ada
kontra indikasi.
 Adequacy hydrasi dapat ditentukan
oleh warna dan konsistensi sekresi
KDM II-Oksigenasi-2010 112
2. Humidifikasi
 Adalah proses penambahan air ke
dalam gas
 Udara atau oksigen dengan
humiditas menjaga airway tetap
lembab, sehingga mudah
melepaskan dan memobilisasi
sekresi pulmonal
 Humidifikasi untuk klien yang
mendapat terapi oksigen

KDM II-Oksigenasi-2010 113


3. Nebulisasi
Adalah proses penambahan
kelembaban atau medikasi ke dalam
udara inspirasi
Tujuan = untuk memperbaiki
pembersihan sekresi pulmonal dengan
merubah mukosa trachea bronchial
Lebih sering digunakan untuk tujuan
therapy - -> pemberian bronchodilator
dan agent mucolitic lain

KDM II-Oksigenasi-2010 114


4. Chest physiotherapy (CPT)
4.1 postural drainage
4.2 perkusi
4.3 vibrasi

 selanjutnya dilakukan batuk


produktif atausuctioning bila
klien tidak mampu untuk batuk
atau kemampuan untuk batuk
inadequat

KDM II-Oksigenasi-2010 115


POSTURAL DRAINAGE

 Adalah penggunaan teknik posisi untuk


mengalirkan sekresi dari segman
spesifik paru dan bronchus ke trachea
 Postural drainage disertai dengan
perkusi dan vibrasi - -> tergantung
pada status klinik klien
 Tidak semua klien dapat bertoleransi
terhadap posisi postural drainage
Mis. Hemorrage paru, peningkatan
TIK, hypoxia, merupakan
kontraindikasi KDM
posisi trendelenburg
II-Oksigenasi-2010 116
PERKUSI
 Dilakukan pada area yang akan di
drainage
 Perkusi pada permukaan dinding dada
menghasilkan gelombang dengan
amplitudo dan frekuensiyang bervariasi
melalui dada
 Tekanan gelombang ini dapat merubah
konsistensi spurum atau melepaskannya
dari dinding airway (Luce, Tyler,
Plerson, 1984)
 Kontra indikasi pada klien perdarahan,
osteoporosis da KDM
faktur iga
II-Oksigenasi-2010 117
VIBRASI
 Adalah penekanan yang diberikan
pada dinding dada selama exhalasi
(Luce, Tyler, and Pierson, 1984)
 Vibrasi mengikat udara dan
merangsang pelepasan mukus dan
merangsang batuk
C. Mempertahankan patency airway
Patency airway normal bila tracea,
bronchi bekas dari obstruksi yang
disebabkan oleh mukus dan objek asing
1. Teknik batuk
2. Suctioning
3. Artificial airway
KDM II-Oksigenasi-2010 118
ARTIFICIAL AIRWAY
 Adalah airway oral atau
endotracheal, nasotracheal atau
tracheostomy tube
 Indikasi :
1. Penurunan tingkat kesadaran
2. Obstruksi airway
3. Ventilasi mekamik - - -> ventilator

KDM II-Oksigenasi-2010 119


D. Mempertahankan dan
meningkatkan oksigenasi
1. Pemberian oksigen

E. Mengembalikan fungsi
cardiopulmonal
1. Cardio Pulmonary Recucitation

KDM II-Oksigenasi-2010 120


V. Evaluasi
Semua tindakan keperawatan dievaluasi
dengan membandingkan respon klien
terhadap intervensi dengan tujuan pada
rencana tindakan
(1) Evaluasi untuk mempertahankan
atau meningkatkan ekspansi paru,
berdasarkan pada :
 Simetrisitas ekspansi paru pada
inspeksi dan palpasi
 Peningkaan ekspansi paru
 Kemampuan untuk tidur
telentang
 Bunyi nafas normal pada semua 121
KDM II-Oksigenasi-2010
TERIMA KASIH

KDM II-Oksigenasi-2010 122

Anda mungkin juga menyukai