OKSIGENASI
KDM II-Oksigenasi-2010 1
Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
1. Konsep dasar pemenuhan kebutuhan
oksigenasi.
2. Askep pada klien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi.
3. Penatalaksanaan pada gangguan
pemenuhan oksigenasi
KDM II-Oksigenasi-2010 2
KONSEP
PEMENUHAN KEBUTUHAN
OKSIGENASI
KDM II-Oksigenasi-2010 3
OKSIGENASI
Definisi
Pertukaran gas oksigen
dan karbondioksida pada
level alveoli – kapiler
pembuluh darah
pulmonal (External
respiration) dan level
kapiler – sel-sel jaringan
tubuh (Internal
respiration). KDM II-Oksigenasi-2010 4
Review Anatomi Fisiologi
Sistem Pernafasan
KDM II-Oksigenasi-2010 5
Anatomi Fisiologi
Sistem Pernafasan
1. Upper airway (saluran
pernafasan atas) :
- Hidung
- Pharynx
Fungsi :
1) Konduksi udara ke lower airway untuk
pertukaran gas
2) Proteksi terhadap lower airway dari
materi/obyek asing.
3) Menghangatkan, menyaring dan
melembabkan udara pernafasan
(warming,filtration and humidification)
KDM II-Oksigenasi-2010 6
HIDUNG
Filtrasi terhadap objek asing.
Udara mencapai paru dalam waktu +/-
0,25 seconds, dihangatkan hingga 36 –
37 C (96,8 - 98,6 F dan dihumidifikasi.
KDM II-Oksigenasi-2010 7
PHARYNX
Terdapat epiglotis- - - -> menutup
pharynx pada waktu menelan
makanan
Terdiri dari : nasofharynx, orofharynx
dan Laringofharynx
KDM II-Oksigenasi-2010 8
2. Lower airway (saluran
pernafasan bawah) :
• Larynx
• Trachea
• Bronchus
• Lung
KDM II-Oksigenasi-2010 9
Larynx ( voice box )
Fungsi : pembentukan artikulasi suara
di samping sebagai saluran pernafasan
Memiliki otot yang membantu menelan,
berbicara dan bernafas
KDM II-Oksigenasi-2010 10
TRACHEA
Lanjutan larynx ke dua bronchus utama
yang masuk dalam paru
Dibentuk oleh +/- 16-20 cincin cartilago
berbentuk “C”
Fleksible, panjang + / - 9-11 cm
Percabangan : CARINA
KDM II-Oksigenasi-2010 11
BRONCHUS
Terletak pada thorakal IV dan V,
terdiri dari :
1) Bronchus dextra : lebih besar, lebih kecil,
memiliki 3 cabang
2) Bronchus sinistra : lebih panjang dan
lebih ramping, memiliki 2 cabang
KDM II-Oksigenasi-2010 12
BRONCHEOLUS
Terdapat Alveoli
Broncheolus terminalis - - - - jalan nafas
terakhir dan bercabang pada “ZONA
RESPIRASI” (tempat terjadi pertukaran gas)
Zona respirasi terdiri dari :
1) Broncheolus
2) Ductus alveolaris
3) Saccus alveolaris
KDM II-Oksigenasi-2010 13
ALVEOLUS
KDM II-Oksigenasi-2010 14
KDM II-Oksigenasi-2010 15
FUNGSI UTAMA
SISTEM RESPIRASI
KDM II-Oksigenasi-2010 16
Respirasi yang adequat
memerlukan :
1) Koordinasi yang tepat dari muscular
dan elastisitas paru dan thorax
2) Innervasi
Musculus inspirasi utama : Musculus
Diaphragma yang dipersyarafi oleh
Nervus Phrenicus yang berasal dari spinal
cord level C-4 - - - - gangguan pada level C-4
merusak Nervus Phrenicus dan fungsi
diaphragma
KDM II-Oksigenasi-2010 17
Proses Respirasi
1. VENTILASI PULMONAL
Mekanisme dasar kegiatan bernafas
Faktor yang mempengaruhi :
1) Udara dengan oksigen yang memadai
juga konsentrasi
2) Kelancaran jalan nafas
3) Pemenuhan dan pengeluaran paru yang
memadai
4) Keteraturan pernafasan
KDM II-Oksigenasi-2010 18
2. DIFUSI
Pergerakan udara
(pertikel-partikel) dari
tempat yang bertekanan /
konsentrasi tinggi ke
tempat yang bertekanan /
konsentrasi rendah.
Faktor yang
mempengaruhi kegiatan
difusi gas melalui selaput
paru :
1) Tebalnya selaput
2) Luas permukaan selaput
3) Koofisien difusi gas
4) Perbedaan tekanan
KDM II-Oksigenasi-2010 19
3.TRANSPORTASI O2 DAN CO2
a. Transportasi O2,
tergantung pada :
1) Ventilasi
2) Perfusi
3) Difusi
4) Kapasitas darah untuk
membawa oksigen
dipengaruhi oleh :
4.1 oksigen terlarut
dalam plasma
4.2 jumlah
hemoglobin
4.3 kemampuan Hb
mengikat dan
melepas
oksigen
KDM II-Oksigenasi-2010 20
Lanjut
KDM II-Oksigenasi-2010 22
Gangguan asam – basa
Gangguan pulmonal dapat merubah
level CO2 dalam darah, menyebabkan :
1) Acidemia respiratory
2) Alkalemia respiratory
Hipercapnia (retensi CO2 >>) - - - -
acidemia respiratory
Hypocapnia (<< CO2 )- - - - alkalemia
respiratory
Obat gol sedativa dan narkotik dapat
meningkatkan PaCO2
KDM II-Oksigenasi-2010 23
Nilai Normal Analisa Gas Darah
PH : 7,35 – 7,45
PaCO2 : 35 – 45 mmHg
PaO2 : 80 – 100 mmHg
HCO3 : 22 – 26 mEq/L
KDM II-Oksigenasi-2010 24
KONTROL PERNAFASAN
Neuran ( Central Nervus Sistem)
- Formatio retikularis medulla
oblongata
Pusat pernapasan pada saat
inspirasi dan ekspirasi
KDM II-Oksigenasi-2010 25
Volume dan Kapasitas paru-
paru
Diukur dengan spirometry
VOLUME PARU
1. Volume tidal ( Volume Pasang surut)
“Volume udara yang masuk dan keluar paru
dalam pernafasan biasa. Normal : +/- 0,5 lt
dan akan meningkat bila ada keaktifan fisik”
2. Expirasi reserve volume (ERV) =
Volume Cadangan ekspirasi
“ Udara yang dapat dikeluarkan dari paru
dengan ekspirasi maksimal setelah ekspirasi
biasa. “
Normal : pria = 1,2 lt, wanita = 1,7 lt
KDM II-Oksigenasi-2010 26
Lanjut
Inspirasi Reserve Volume (IRV) = Volume
cadangan Inspirasi
“ Udara yang dapat dimasukkan ke
paru dengan inspirasi maksimal setelah
inspirasi biasa. “
Normal : pria = 3,3 lt, wanita = 1,0 lt
Residual Volume (RV) : Jumlah udara yang
masih tertinggal didalam paru.
Normal : pria = 1,2 lt, wanita = 1,1 lt
KDM II-Oksigenasi-2010 27
KAPASITAS PARU
1. Vital capacity (VC)
“Volume udara yang dapat
dikeluarkan dengan ekspirasi
maksimal”
VC = VT + IRV + ERV
2. Fungtional Residual Capacity
(FRC)
“Jumlah uadar yang masih tertinggal
di dalam paru setelah ekspirasi biasa“
FRC = RV + ERV
KDM II-Oksigenasi-2010 28
Lanjut
3) Total Lung Capacity (TLC)
“Jumlah kapasitas vital dengan
volume residu”
Normal wanita = 6 lt, pria = 4,2 lt
TLC = VC + RV
4) Inspirasi Capacity (IC)
“Volume udara yang dapat
diinspirasikan setelah akhir
ekspirasi biasa “
KDM II-Oksigenasi-2010 29
Diagram
Peristiwa Pernapasan Normal
Inspirasi
6000
5000
Volume cadangan Kapasitas
Volume Inspirasi Kapasitas vital
Paru (ml)4000 Paru Total
Kapasitas
inspirasi
3000
2000 Kapasitas
Volume cadangan
Ekspirasi residu
1000 fungsional
Volume Residu Ekspirasi
waktu
KDM II-Oksigenasi-2010 30
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
OKSIGENASI
1) Status kesehatan
2) Usia
3) Life-style
4) Environmental exposure
KDM II-Oksigenasi-2010 31
1. STATUS KESEHATAN
Semua kondisi yang mempengaruhi
fungsi sistem
respirasi mempengaruhi secara langsung
kemampuan untuk memenuhi oksigen
demands.
a. Penurunan kapasitas darah untuk
membawa
oksigen.
Penurunan Hb - - > penurunan kapasitas
oksigen dalam darah
Misal pada anamia, inhalasi zat racun
(carbon Monoxide)
KDM II-Oksigenasi-2010 32
b. Penurunan konsentrasi oksigen
inspirasi.
Ketika konsentransi oksigen turun
maka kapasitas oksigen dalam
darah turun
Etilogi :
1) Obstruksi airway (upper dan lower)
2) Penurunan oksigen lingkungan (terjadi
pada daerah tinggi)
3) Akibat konsentrasi O2 yang tidak tepat
pada pemberian therapy oksigen
KDM II-Oksigenasi-2010 33
C. Penurunan cadiac output
Menurunkan perfusi pada arrea ventilasi
paru - - > penurunan jumlah oksigen yang
bersirkulasi ke sel perifer
Penyebab :
1. Hypovelemia
Penurunan volume darah akibat
kehilangan cairan ekstra sel. Tubuh
beradaptasi terhadap hypovolemia dengan
meningkatkan heart rate dan
vasokonstriksi perifer sebagai usaha untuk
meningkatkan cadiac output
KDM II-Oksigenasi-2010 35
e. Obesity
Pada klien obesity terjadi penurunan
volume paru, khususnya pada posisi
recumbent dan supinasi.
KDM II-Oksigenasi-2010 37
g. Nervous system disease
• Myastenia gravis
Menghalangi transmisi impuls dari saraf
ke otot (mengenai seluruh tubuh, termasuk
otot respirasi)
• Guillain Barra Syndrome dan poliomyelitis
menyebabkan inflamasi dan paralisis otot.
KDM II-Oksigenasi-2010 38
h. Perubahan CNS
• Penyakit atau trauma yang mengenai CNS.
Khususnya medulla oblongata dan spinal
cord
• Spinal cord :
1) Bila merusak N. Phrenic - - > diaphragma
tidak berkontraksi--> menurunkan volume
paru - - > “Hypoxemia”
2) Trauma dibawah C5 merusak innervasi
M. Intercostalis - - > dada tidak dapat
mengembang pada diameter anterior-
posterior - -> “resiko atelektasis,”
KDM II-Oksigenasi-2010 39
i. Pengaruh penyakit kronik
Level oksigenasi dapat turun
sebagai konsekunsi langsung
penyakit kronik (cardiopulmonary
disease) atau efek sekunder
(anemia pada klien osteoerthritis)
KDM II-Oksigenasi-2010 40
II. USIA
II.a Bayi Prematur
Beresiko terhadap penyakit membran
hyaline - -> surfactant
defisiensy
Kemampuan untuk mensitesa
surfactant paru berkembang selama
stage akhir perkembangan fetus dan
kemampuan ini turun pada bayi
prematur (Groer dan shekleton, 1983)
KDM II-Oksigenasi-2010 41
II.b Infant dan todller
Beresiko terhadap infeksi upper
respiratory tract
Selama proses pertumbuhan gigi,
beberapa bayi mengalami
kongesti nasal - - >
memungkinkan untuk
pertumbuhan bakteri dan infeksi
tract respiratory
KDM II-Oksigenasi-2010 42
II.c Older adult
System respirasi - - > aging process
Paru kehilangan elastisitasnya,
alveoli kadang membesar dan ductus
brounchial dilatasi (Groer dan
shekleton, 1983)
Osteoporosis merubah dinding dada
dan khyposis - - > paru tidak dapat
berekspansi maksimal - - > level
oksigenasi turun
KDM II-Oksigenasi-2010 43
III. LIFE-STYLE
III.a Nutrisi
Severe obesity --> penurunan ekspansi paru
karena tekanan abdomen terhadap
diaphragma
Malnutrisi --> kelemahan otot, toleransi
aktifitas turun.
Kelemahan otot-->penurunan kemampuan
untuk betuk efektif, berisiko terhadap
akumulasi sekresi pulmonal
Akhirnya, obesity dan malnutrisi berisiko
terhadap anemia yang menurunkan
kapasitas darah untuk membawa oksigen.
KDM II-Oksigenasi-2010 44
III.b Exercise
III.c Merokok
Resiko penyakit cardovaskular
Nikotin - -> vasokonstriksi perifer
dan pembuluh darah koroner
Merokok merusak dan paralisis
silia sehingga silia tidak dapat
membersihkan mukus dari jalan
nafas - -> akumulasi mukus - ->
kronik bronchitis
KDM II-Oksigenasi-2010 45
II.d Substance abuse
Penggunaan alkhol dan zat-zat
>> merusak oksigenasi dengan
cara :
1) Intake nutrisi kurang - ->
penurunan Fe, produksi Hb
turun
2) Depresi pusat pernafasan - ->
jumlah dan kedalaman nafas
turun - -> penurunan jumlah
oksigen inhalasi - -> penurunan
oksigen dalam jaringan
KDM II-Oksigenasi-2010 46
II.e Anxietas
Severe anxietas meningkatkan
oksigen demands
Tubuh berespon terhadap anxietas
dan stress lain dengan meningkatkan
jumlah dan kedalaman respirasi
Sebagian besar orang dapat
beradaptasi terhadap peningkatan
oksigen demands, beberapa orang
tidak dapat bertoleransi bila disertai
penyakit kronik atau akut
KDM II-Oksigenasi-2010 47
IV. Enviromental exposure
Lingkungan tempat tinggal dan
bekerja
Polusi, asap rokok
Ketinggian tempat
KDM II-Oksigenasi-2010 48
PERUBAHAN FUNGSI RESPIRASI
Hyperventilasi
Hypoventilasi
Hypoxia
PENYEBAB :
(1) Penyakit
(2) Kondisi yang mempengaruhi ventilasi
atau oksigen transport
KDM II-Oksigenasi-2010 49
I. HYPERVENTILASI
Alveolar hyperventilasi adalah
keadaan dimana terjadi ventilasi
berlebih yang dibutuhkan untuk
mempertahankan level CO2 normal
dalam jaringan tubuh (Groar and
Shekleton,1983)
Level CO2 arteri turun karena CO2
diekspirasi berlebih dari normal
Karena jumlah CO2 turun untuk
berikatan dengan H2O untuk
membentuk H2CO3 - ->
“ALKALEMIA
RESPIRASI/ALKALOSIS
KDM II-Oksigenasi-2010 50
Etilogi :
(1) Anxiety
(2) Severe stress
(3) Infeksi pusat pernafasan - -> medulla
(4) Zat-zat kimia (misal. Salicylate,
amphetamin)
(5) Asidosis metabolik
KDM II-Oksigenasi-2010 51
Tanda dan gejala alveolar
hyperventilation :
(1) Shortness of breath
(2) Chest pain
(3) Dizziness
(4) Headache
(5) Penurunan konsentrasi
(6) Numbness
(7) Paresthesia
(8) Tinnitus
(9) Pandangan kabur
(10) Disorientasi
KDM II-Oksigenasi-2010 52
Penatalaksanaan pada
hyperventilasi
(1) Pengobatan penyebab
(2) Membantu klien
mempertahankan level CO2
KDM II-Oksigenasi-2010 53
II. HYPOVENTILASI
Alveolar hypoventilasi adalah
insuffisiensi respiratory rate untuk
mencegah retensi CO2. terjadi karena
hypercapnia, peningkatan level CO2
dalam darah hypocemia
KDM II-Oksigenasi-2010 55
Tanda dan gejala alveolar
Hypoventilation :
(1) Dizziness
(2) Headache (daerah occiptical)
(3) Lethargy
(4) Disorientasi
(5) Cardiac arrhytmia
(6) Electrolyte imbalance
(7) Konvulsi
(8) Coma
(9) Cardiac arrest
KDM II-Oksigenasi-2010 56
Tujuan penatalaksanaan :
1) Memperbaiki / mempertahankan
fungsi ventilasi optimal
2) Memperbaiki /meningkatkan
oksigenasi jaringan
3) Memperbaiki /mempertahankan
keseimbangan asam-basa (Groer
and Shekleton, 1983)
KDM II-Oksigenasi-2010 57
III. Hypoxia
Adalah suatu keadaan dimana
oksigenasi seluler inadequat
sebagai akibat dari defisiensi
transport atau penggunaan O2
pada level seluler (Groer and
Shelekton, 1983)
KDM II-Oksigenasi-2010 58
Hypoxia dapat disebabkan oleh :
1) Penurunan Hb dan penurunan
kapasitas O2 dalam darah
2) Penurunan konsentrasi oksigen
inhalasi
3) Penurunan kemampuan sel untuk
menyerap oksigen dari darah (mis.
Toxic cyanida)
4) Penurunan difusi oksigen dari
alveoli ke kapiler (mis.pneumonia
5) Penurunan perfusi jaringan (mis.
Shok)
KDM II-Oksigenasi-2010 59
Tanda dan gejala hypoxia :
1) Anxiety
2) Penurunan konsentrasi
3) Penurunan kesadaran
4) Peningkatan fatigue
5) Dizziness
6) Perubahan tingkah laku
7) Peningkatan pulse rate
8) Elevated blood pressure
9) Peningkatan respiratory rate dan ddepth
10) Pallor
11) Cyancsis
12) Cardiac arrytmia
13) Clubbing
14) dyspnea
KDM II-Oksigenasi-2010 60
Penatalaksanaan :
1) Terapy oksigen
2) Terapy penyebab mis. Shock,
pneumonia
KDM II-Oksigenasi-2010 61
PERUBAHAN POLA NAFAS
I. RATE
EUPNEA = normal respiration
TACHYPNEA = pernafasan cepat
dan dangkal
BRADYPNEA = lambat dan dalam
APNEA = henti nafas
KDM II-Oksigenasi-2010 62
II. VOLUME
HYPERVENTILASI = peningkatan
jumlah udara dalam paru,
karakteristik nafas dalam dan lama
HYPOVENTILASI = penurunan
jumlah udara dalam paru,
karakteristik pernafasan dangkal
III. RHYTEM
CHEYNE-STOKES
KUSMAULL
APNEUSTIC BREATHING
BIOT’S
KDM II-Oksigenasi-2010 63
IV. QUALITY
DYSPNEA
ORTHOPNEA = hanya bernafas
pada posisi duduk tegak atau berdiri
OBSTRUKSI AIRWAY
Oleh benda asing, lidah jatuh
kebelakang menutup orofaring,
akumulasi sekret
KDM II-Oksigenasi-2010 64
Masalah-masalah yang
berhubungan dengan pernafasan
1. DYSEPNEA
2. BATUK
3. PRODUKSI
DAHAK/SPUTUM
4. WHEEZING
5. STRIDOR
6. PAIN
KDM II-Oksigenasi-2010 65
Masalah-masalah yang
berhubungan dengan pernafasan
I. DYSEPNEA
Merupakan manifestasi tersering
Sesak nafas = dyspnea = shortness of
breath.
Keluhan subjektif :
(1) Kurang lega bernafas
(2) Rasa kurang banyak bernafas
(3) Rasa sulit bernafas
(4) Rasa sulit menarik nafas
Keluhan objektif :
(1) Penggunaan otot asesoris pernafasan
(2) Cuping hidung / flaring nasal
(3) Peningkatan depth dan rate
(4) Usaha bernafas berlebihan
KDM II-Oksigenasi-2010 66
Tiga Kategoory dyspnea :
1.Dsypnea akut
2.Progressive menahun
3.Dyspnea paroxysmal berulang
KDM II-Oksigenasi-2010 69
IV. Wheezing
Suara wheezing terjadi udara melalui
airway yang dangkal atau
terobstruksi secara partial pada saat
EXPIRASI
Karakteristik : high-pitced
Etilogi :
1) Bronchospasm
2) Edema mukosa
3) Sekresi airway
4) Kolaps airway karena penurunan
alastisitas
5) Obyek asing
6) tumor
KDM II-Oksigenasi-2010 70
v. Stridor
Suara stidor terjadi bila udara melalui
airway yang terobstruksi secara partial
atau upper airway dangkal pada saat
INSPIRASI.
KDM II-Oksigenasi-2010 72
lanjutan
Chest pain cardiovaskular :
1) Dapat menyebar
2) Berlangsung dalam menit
3) Karakterisitk : gatal, berat,
seperti diperas, dengan rasa
tertekan atau terikat pada area
substernal
KDM II-Oksigenasi-2010 73
ASKEP PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
OKSIGEN
I. PENGKAJIAN
1) Riwayat keperawatan
2) Pemeriksaan fisik
3) Data laboraturium
KDM II-Oksigenasi-2010 74
a. Keluhan utama
Untuk menentukan prioritas intervensi
dan tingkat pengetahuan klien terhadap
kondisi yang dialami :
Gejala gangguan nafas yang di derita
Sejak kapan gejala timbul
Apa yang menyebabkan /
memperberat gejala (setelah latihan,
infeksi pernafasan)
Kapan gejala mempengaruhi klien
Apa yang dilakukan klien untuk
menurunkan gejala
KDM II-Oksigenasi-2010 75
A.I BATUK
Produktif, non produktif
Frequency
Jumlah
Karakteristik sputum :
Warna : jernih, putih, kuning,
hijau, coklat,
merah berlapis darah
Bau : tidak ada, busuk
Darah : setiap saat,kadang-
kadang, pagi hari
Konsistensi/viskositas : berbuih,
encer/seperti
air Kental/tebal
KDM II-Oksigenasi-2010 76
A. II DSYPNEA
Kapan dyspnea dirasakan (saat
beraktivitas, setiap saat, saat
istirahat)
Aktifitas apa saja yang dihindari
klien karena dapat menyebabkan
dyspnea
Gejala lain yang menyebabkan
dyspnea (nyeri, berkeringat,
batuk, dll)
Kondisi non respirasi yang dapat
menyebabkan dsypnea :
Penyakit jantung, anemia, obesity,
demam, asidosis metabolik
KDM II-Oksigenasi-2010 77
A. III HEMOPTHYSIS
Identifikasi asal darah (hidung,
paru, perut)
Identifikasi penyebab darah (mis.
Batuk kuat)
Identifikasi jumalh darah
Penyakit paru penyebab
hemopthysis :
Chronic bronchitis, bronchiectasis,
TB paru, cystic fibrosis, emboli
pulmonal, pneumonia, CA paru,
abses paru
Penyakit di luar paru :
abnormalitas, cardiovaskular,
KDM II-Oksigenasi-2010 78
A. IV WHEEZING
Saat timbul
Apakah hilang dengan sendirinya
atau dengan medikasi
Faktor presipitasi (infeksi sal
nafas, allergen, exercise, stress)
KDM II-Oksigenasi-2010 79
A. VI NYERI DADA
Lokasi
Durasi
Radiasi
Efek terhadap pernafasan
Faktor yang menimbulkan /
mengurangi nyeri
Situasi yang berhubungan (nafas
dalam atau pergerakan tubuh
tertentu)
KDM II-Oksigenasi-2010 80
B. Faktor Resiko
Riwayat kesehatan keluarga (mis.
CA paru, penyakit cardiovaskuler)
- -> usia dan penyebab kematian
Penyakit infeksi dalam keluarga-->
TB. Paru
Riwayat pekerjaan - -> ekpose zat-
zat karsinogen
KDM II-Oksigenasi-2010 81
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
C. IV RIWAYAT ALERGI
- -> Usaha untuk mengidentifikasi penyebab
penyakit :
Faktor presipitasi - -> seperti makanan,
obat-obatan, pollens, asap rokok, debu,
binatang)
Gejala alergi yang di derita (mis. Dada
tertekan, whexxing, rhinitas, mata berair,
sakit tenggorokan
Kapan alergi pertama kali dirasakan ?
Apakah berkembang progressive
Apakah
d. Riwayat diperlukan
psikososial dan obat-obatan
gaya hidup
prophylaksis KDM
atau sympthomatis
II-Oksigenasi-2010 83
PEMERIKSAAN FISIK
KDM II-Oksigenasi-2010 84
PEMERIKSAAN FISIK
OKSIGENASI JARINGAN
I. INSPEKSI
Kulit (wajah,bibir, perifer
ekstremitas)
General appearance
Tingkat kesadaran
Pola nafas
Pergerakan dinding dada
PERGERAKAN DADA
Respiratory rate
Abnormal/thoraxic breathing
Penggunaan otot assesori,
simetrisitas
KDM II-Oksigenasi-2010 86
JARI-JARI TANGAN
Clubbing finger
Fibrosis pulmonar
CA paru
Bronchiectasis
II. PALPASI
Massa / tumor
Point of Maximal
Impuls
Massa -->axilla
dan jaringan
mamma KDM II-Oksigenasi-2010 87
THORASIC AXURSION
Pergerakan dinding dada selama inspirasi dan
ekspirasi --> simetrisitas
TACTILE FREMITUS
Adalah transimisi dari vibrasi
pergerakan udara melalui
dinding dada selam phonasi
Normal = intensitas vibrasi
kedua sisi seimbang
Lebih kuat - -> konsolidasi paru
(mis. Pneumonia)
Turun - -> abnormalitas pergerakan
paru Efusi pleura, pheumothorax
KDM II-Oksigenasi-2010 88
III. PERKUSI
Resonan / sonoor = normal,
low-pitced
Hyperresonan = jumlah
udara dalam paru/rongga
pleura meningkat (mis.
Emphysema,
pneumothorax)
Dullness = tumor,
konsolidasi
Tympany = high-pitched,
drumlike
IV. AUSKULTASI
- - ->bunyi nafas
KDM II-Oksigenasi-2010 89
BUNYI NAFAS NORMAL :
1. Vesikuler
Nyata saat inspirasi
Ratio = 5 : 2 (ispirasi : ekspirasi)
KDM II-Oksigenasi-2010 90
2. Bronchial
nyata saat ekspirasi
ratio = 2 : 1 (ekspirasi : inspirasi)
3. Bronchovesikuler
sama saat ekspirasi – inspirasi
KDM II-Oksigenasi-2010 91
Etilogi : Konsolidasi sekresi, atelektasis,
efusi pleura ringan –sedang
(1) Bronchophony
Klien menyatakan “ninety –
nine”
Normal = bunyi tersaring
Patologi --> suku kata
dimengerti dengan jelas
Bila bronchophony (+), maka
kaji egophony
KDM II-Oksigenasi-2010 92
(2) Egohony
KDM II-Oksigenasi-2010 93
(3) Whispered pectoriloquy
Klien menyebutkan “one-two-three”
Normal = bunyi tersaring dan tidak
berjarak
Patologi --> huruf “T” pada kata two
dan huruf “E” pada kata “three “
terdengar lebih jelas
KDM II-Oksigenasi-2010 96
3) WHEEZENG
Seperti suara musik yang terus
menerus akibat dari udara
melalui jalan nafas yang dangkal
Terdengar saat ekspirasi, kadang
inspirasi, atau kedua-duannya
Umumnya dihubungkan dengan
asma, bronchokonstriksi, edema
KDM II-Oksigenasi-2010 97
4) PLEURAL FRICTION RUB
Akibat inflamasi pleura
Pada klien pleuritis, pneumonia,
pleural infarct
Terdengar saat inspirasi dan
ekspirasi di atas area infalamasi
Dideskripsikan seperti suara
yang bergematak
KDM II-Oksigenasi-2010 98
Diagnostik Test
A. UNTUK MENGUKUR VENTILASI DAN
OKSIGENASI
1. Tes fungsi paru (dengan spirometry)
Untuk mengetahui tidal volume,
inspiratory reserve volume, residual
volume
3. Darah lengkap
Untuk menentukan
KDM II-Oksigenasi-2010
jumlah RBC, WB, Hb 99
B. TES VISUALISASI UNTUK
STRUKTUR SYSTEM
PERNAFASAN
1. X – Ray
Informasi tentang lapangan paru
terhadap adanya cairan, massa,
fracture, dan adanya proses
abnormal (mis. TB paru)
2. Bronchoscopy
Pemeriksaan visual untuk
trachea dan cabang bronchial
Untuk bipsy, pemeriksaan sampel
sputum atau cairan
KDM II-Oksigenasi-2010 100
lanjutan
3. Scanning paru
(1) Posisi
Pada orang sehat, ventilasi dan
oksigenasi dipertahankan oleh
perubahan posisi yang sering selama
aktifitas sehari-hari :
Pada klien immobile - ->resiko gannguan
pernafasan
Type paling utama adalah stasis
pulmonal dan ekspansi dinding dada - - -
> klien post op sekurang-kurangnya tiap
2 jam sekali bila tidak ada kontra
indikasi
KDM II-Oksigenasi-2010 109
(2) Latihan nafas
2.1 batuk efektif
2.2 pursed-lip breathing
2.3 abdominal – diapragmatic
breathing
E. Mengembalikan fungsi
cardiopulmonal
1. Cardio Pulmonary Recucitation