Anda di halaman 1dari 35

RESPONSI

TINEA FASIALIS & TINEA KORPORIS

Pembimbing
dr. Ida Widyastuti, SpKK

Disusun Oleh :
Sandy Pranada
201720401011112

SMF KULIT DAN KELAMIN


RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
DEFINISI

Tinea Fasialis

• Dermatofitosis superfisial yang terbatas pada kulit


berambut halus (glabrous skin), yang terjadi pada
wajah, memiliki karakteristik sebagai plak eritema
yang melingkar dengan batas yang jelas

Tinea Korporis

• Dermatofitosis superficial yang mengacu pada semua


dermatofitosis kulit halus kecuali telapak tangan,
telapak kaki, dan selangkangan
EPIDEMIOLOGI

 Tinea Fasialis
 Anak-anak  Pria > wanita
 Dewasa  wanita > pria

 Tinea Korporis
 Anak-anak > dewasa
 cenderung terkena pathogen zoofilik (anjing & kucing)
ETIOLOGI

3 Kelompok:

• Trichophyton (kulit, rambut, dan kuku)


• Epidermophyton (kulit dan kuku)
• Microsporum (kulit dan rambut).
PATOGENESIS

Antropofilik Zoofilik

Geofilik
Bertahan dalam
Melekat pada Menembus
lingkungan
kulit jaringan
pejamu
GEJALA KLINIS

 Simptom
 Dirasakan sedikit gatal pada lokasi infeksi, dan gatal semakin
memberat bila keringat membasahi lokasi infeksi

 Tanda infeksi dermatofitosis yang terpenting adalah


terdapat inflamasi dengan tanda eritematosa yang lebih
parah pada tepi lesi. Bagian tengah dari lesi bersih pada
sebagian besar infeksi kulit
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Gatal  semakin memberat bila keringat
 Penularan
 Pemeriksaan Fisik
 Efloresensi
 Pemeriksaan Penunjang
 KOH
 Kultur
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Banding Etiologi Gejala Klinis
Diskoid lupus eritematosus Autoimun15 Lesi awalnya papul merah terang yang berubah menjadi plak,

berbatas tegas, plak berbentuk bulat atau oval, anular atau

polisiklis, dengan batas berbentuk tidak jelas.15


Dermatitis Seboroik Malassezia15 Kulit berwarna merah-oranye atau putih-abu-abu, biasanya

berminyak, atau makula bersisik, papul dengan berbagai macam

ukuran, atau patch, dengan batas cukup tegas. Pada kepala

biasanya didapatkan ketombe.15


Pitiriasis Rosea - Agen Infeksius Lesi berupa makula bulat lonjong tepi meninggi, papula

- Obat-obatan13 eritematus berbentuk oval tertutup squama tipis, terdapat mother

plaque sebagai lesi yang pertama, tepi meninggi dan terdapat

gambaran pohon cemara14


Chronic cutaneous lupus erythematosus Dermatitis Seboroik

Pitriasis Rosea
PENATALAKSANAAN
 Obat topical:
 Salep whitfield sehari 2 kali
 Salep 2-4/3-10 sehari 2 kali
 Mikonazole Cream 2 kali sehari
 Obat sistemik:
 Griseofulvin 500-1000 mg/hari (dewasa) , 10 mg/KgBB/hari (anak-anak) selama 2-4
Minggu
 Ketokonazole 200-400 mg/hari (dewasa), 3-6 mg/KgBB/hari (anak-anak) selam 2
Minggu
 Itrakonazole 100 mg/hari (dewasa), 3-5 mg/KgBB/hari (anak-anak) selama 1 minggu
setiap bulan
 Terbinafine 250 mg/hari (dewasa). 3-6 mg/KgBB/hari (anak-anak)selama 1 bulan
PROGNOSIS

 Baik jika terapi dilakukan dengan tuntas, dan pasien harus


menjaga kebersihan, dan menghindari faktor resiko
BAB 2
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. Ryt
 Usia : 43 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Kol Sukardi No.53B
 BB : 65 kg
 Pekerjaan : Penyuplai ATK
 Agama : Islam
 Pendidikan : S1
 Status : Sudah Menikah
 Suku : Jawa
 Tanggal periksa : 18 September 2018
ANAMNESIS

 Keluhan Utama
 Gatal dan bercak di badan serta wajah yang semakin meluas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
 Pasien datang ke poli kulit RSU Haji dengan keluhan gatal
dan bercak di badan serta wajah yang semakin meluas.
Bercak dan gatal pada badan bagian perut sudah dirasakan
sejak 1 tahun ini, sedangkan bercak dan gatal pada wajah
mulai muncul kurang lebih 2 minggu ini.
 Ketika bercak pada wajah muncul, pasien berobat ke
puskesmas dan mendapatkan obat dexamethasone salep.
Semenjak pasien menggunakan salep tersebut, bercak
pada badan dan wajah semakin lama semakin meluas
sehingga pasien akhirnya memutuskan untuk pergi ke poli
kulit RSU Haji. Pasien mengeluhkan gatal terutama ketika
pasien berkeringat, dan ketika gatal pasien sering
menggaruknya.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 - Pasien belum pernah sakit seperti ini
 - Riwayat penyakit jantung (+)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 - Riwayat penyakit serupa (-)
 - Penyakit jantung (+)
 - HT (-), DM (-)

RIWAYAT ALERGI
 - Makanan (-)
 - Obat (-)
RIWAYAT SOSIAL

 Pasien tinggal di rumah bersama istri dan 2 orang


anaknya. Di rumah pasien tidur sekamar dengan istrinya,
dan anaknya tidur di kamar masing-masing. Di rumah
pasien tidak memelihara hewan peliharaan dan jarang
terdapat hewan seperti kucing liar di lingkungan rumah
pasien. Pasien juga bercerita bahwa lingkungan rumah
pasien bersih dan tidak lembab.
 Pasien mandi 2 kali sehari kecuali ketika pasien kelelahan
bekerja maka pasien hanya mandi 1 kali sehari. Di rumah
pasien untuk mandi menggunakan sabun cair yang
digunakan bersamaan. Pasien beserta keluarganya
menggunakan handuk masing-masing ketika mandi, kecuali
ketika handuknya ada yang sedang dicuci baru terkadang
menggunakan handuknya secara bersamaan. Di keluarga
pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan
pasien.
 Pekerjaan pasien sebagai penyuplai ATK dan sering
bekerja di gudang penyimpanan ATK. Kondisi gudang
tempat pasien bekerja tidak lembab, tetapi ventilasi
kurang baik sehingga pasien sering berkeringat ketika
bekerja. Ketika pasien berkeringat, pasien hanya
membiarkannya, pasien tidak berganti pakaian, tidak
mengelapnya menggunakan handuk maupun saputangan
atau semacamnya.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum
• Baik

Kesadaran
• CM

GCS
• 456
STATUS GENERALIS

• Lihat status dermatologi


Kepala

• Dalam batas normal


Thorax

• Lihat status dermatologi


Abdomen

• Dalam batas normal


Extremitas
STATUS DERMATOLOGI

Regio • Fasialis

• Plak eritematosa berbatas tegas


Efloresensi dengan sedikit skuama putih halus.

Regio • Abdomen

• Plak eritematosa berbatas tegas dan


Efloresensi tepi aktif disertai sentral healing.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan KOH 10%
 Tidak didapatkan hifa bersepta
RESUME
 Pasien datang ke poli kulit RSU Haji dengan keluhan gatal
dan bercak di badan serta wajah yang semakin meluas.
Bercak dan gatal pada badan bagian perut sudah dirasakan
sejak 1 tahun ini, sedangkan bercak dan gatal pada wajah
mulai muncul kurang lebih 2 minggu ini. Bercak semakin
melebar setelah menggunakan salep dexamethasone yang
didapatkan pasien di puskesmas. Keluhan gatal pasien
terutama dirasakan ketika pasien berkeringat. Pasien
sering berkeringat di tempat kerjanya dan ketika
berkeringat, pasien tidak berganti pakaian atau melapnya.
Pasien juga terkadang hanya mandi 1 kali sehari ketika
kelelahan dari bekerja.
 Status dermatologis di regio fasialis terdapat plak
eritematosa berbatas tegas dengan sedikit skuama putih
halus, status dermatologis di regio abdomen terdapat plak
eritematosa berbatas tegas dan tepi aktif disertai sentral
healing. Dilakukan pemeriksaan dengan KOH, namun tidak
didapatkan gambaran hifa bersepta.
DIAGNOSIS

Tinea Fasialis
Tinea corporis
DIAGNOSIS BANDING

 Diskoid lupus eritematosus


 Dermatitis seboroik
 Pitriasis rosea
PLANNING DIAGNOSIS
 Pemeriksaan KOH ulang

PLANNING TERAPI
 Nonmedikamentosa :
 Menghentikan penggunaan salep dexamethasone yang didapatkan dari
puskesmas
 Mandi minimal 2 kali sehari pagi dan sore/sepulang kerja.
 Handuk tidak boleh dipakai bersama-sama.
 Mengganti baju ketika pasien banyak berkeringat
 Medikamentosa
 Sistemik: Griseofulvin tablet 2x250mg selama 2 minggu
 Topikal: Mikonazole cream 2% 2x1 (pagi-sore) selama 2 minggu
MONITORING
 Keluhan pasien
 Perkembangan Lesi (adakah perbaikan dan adakah lesi baru)
 Efek samping dan reaksi alergi dari obat yang mungkin ditimbulkan

PROGNOSIS
 Prognosis pada penderita baik jika penderita rutin meminum obat dan
menghindari faktor pencetus.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai