STABILITAS OBAT
Oleh
Wintari Taurina, M.Sc.,Apt.
PENDAHULUAN
Pentingnya preformulation
Apakah preformulation ?
Korelasi preformulation dan stabilitas ?
Banyaknya dekomposisi obat yang belum
diketahui mekanisme dan faktor
penyebabnya
Pentingnya preformulation
Untuk memperbaiki metode analisis maka
dilakukan preformulation mencegah
dekomposisi obat yang tidak diinginkan
Metode untuk mendeteksi stabilitas
belum banyak diketahui, sehingga penting
untuk melakukan preformulasi
Pengertian Preformulasi
Studi Formulasi (preformulasi) merupakan
tahapan awal dimana dilakukan design atau
rancangan formula suatu sediaan (tablet,
serbuk, tablet effervescen, dll)
1. Stabilitas kimia
2. Kelarutan
3. Kecepatan disolusi
4. Konstanta disosiasi
5. Koefesien partisi
6. Kristalinitas
7. Polimorfisme
8. Higroskopisitas
9. Ukuran partikel
1. Farmakologi
2. Evaluasi sifat-sifat fisikokimia
3. Toksisitas akut dan sub akut
4. Farmakokinetik (ADME)
5. Farmasetika
6. Pengembangan proses produksi massal
c. Tahap klinis
1. Fase I
2. Fase II
3. Fase III
4. Fase IV
Kapan dilakukan preformulasi
Preformulasi berperan penting dalam
penemuan obat baru, adapun langkah
meliputi :
a. Sintesis obat baru dan uji farmakologi
b. Penemuan obat yang memerlukan studi
lebih lanjut
c. Uji fase I, II dan III
d. Registrasi
e. Produksi
Sifat – sifat dalam studi preformulasi
pKa
Kelarutan
Titik leleh dan polimorpism
Tekanan uap
Karakterisitik permukaan
Higroskopisitas / kelembaban
1. pKa
Ka merupakan tetapan keasaman suatu zat,
sedangkan Kb tingkat kebasaan suatu zat
Semakin besar Ka maka semakin asam
Umumnya obat stabil jika pKa sama dengan
pH, sehingga formulator harus mendesain
agar menghasilkan obat dengan range pH
yang stabil
Contoh : penentuan pKa pada asam
karboksilat secara spektrofotmetri
Hukum Henderson-Hasselbach berlaku pada
penghitungan pKa
Persamaan henderson-Hasselbach
pH = pKa + Log [A-]
[HA]
pH larutan obat dapat menunjukkan efek
signifikan terhadap stabilitas sedangkan
pH profil kecepatan reaksi dapat
memberikan data optimal untuk stabilitas
Jika obat asam lemah atau basa lemah
diberikan dalam tubuh, obat tersebut akan
mengion sedikit atau banyak, bergantung
pada nilai pKa dan pH cairan tubuh
tempat obat tsb terlarut
obat pKa
Obat – obat asam
Aspirin 3.5
Parasetamol 9.5
Fenobarbital 7.4
Obat-obat basa
Kokain 8.6
Diazepam 3.3
Difenhidramin 9
2. Solubility /kelarutan
Umumnya obat tidak cukup larut dalam air
Penting untuk mengetahui kelarutan suatu
obat agar dapat membuat obat yang stabil
dan stabilitas obat
Uji kelarutan dilakukan dengan
menambahkan zat kedalam larutan sampai
jenuh kemudian lakukan sampling dan
tentukan kadar
kelarutan tidak bisa ditentukan dengan
metode presipitasi
Penting dilakukan, contoh : obat oral harus
larut dalam cairan saluran pencernaan
sebelum diabsorpsi
Kelarutan obat dalam cairan fisiologi pada
rentang pH 1-8 sangat penting diketahui
Tablet Granul/agregat partikel halus
disintegrasi disintegrasi