Anda di halaman 1dari 28

METABOLISME DAN EKSRESI

Kelompok 2
Amrina Rossada Septilapani
Annisa Yuri Amalia
Delvi
Dimas Prasetyo
Eci Marlina
Mazani Febriana
Putri Sonya Yuliarmi
Rila novia marista
Riani Hidayah
Selley Andrey A
METABOLISME
Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah proses-proses kimia
yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup
atau sel.
Metabolisme obat atau sering disebut
biotransformasi adalah proses modifikasi
biokimia senyawa obat oleh organisme
hidup, pada umumnya dilakukan melalui
proses enzimatik.
TUJUAN METABOLISME
 Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang non
polar(larut dalam lemak) menjadi polar(larut air) agar dapat
diekskresi melalui ginjal atau empedu.
 Mengubah obat menjadi metabolit tidak aktif & tidak toksik
sehingga mudah larut dalam air, lalu diekskresikan dari tubuh.
 Upaya tubuh dalam mengubah bentuk obat menjadi bentuk lain
yang berguna untuk tujuan tertentu. Utamanya adalah mengubah
bentuk obat menjadi bentuk hidrofil agar lebih mudah
dieksresikan melalui urin.
A. Fase-fase metabolisme
■ Reaksi Fase I (Fase Non Sintetik)
Reaksi ini meliputi biotransformasi suatu obat
menjadi metabolit yang lebih polar melalui pemasukan
atau pembukaan (unmasking) suatu gugus fungsional
(misalnya –OH, -NH2, -SH.
Reaksi-reaksi yang termasuk dalam fase I antara lain:
■ a) Reaksi Oksidasi
Merupakan reaksi yang paling umum terjadi. Reaksi
ini terjadi pada berbagai molekul menurut proses khusus
tergantung pada masing-masing struktur kimianya, yaitu
reaksi hidroksilasi pada golongan alkil, aril, dan
heterosiklik; reaksi oksidasi alkohol dan aldehid; reaksi
pembentukan N-oksida dan sulfoksida; reaksi deaminasi
oksidatif; pembukaan inti dan sebagainya.
■ b) Reaksi Hidrolisis (deesterifikasi)
Proses lain yang menghasilkan senyawa yang lebih
polar adalah hidrolisis dari ester dan amida oleh enzim.
Esterase yang terletak baik mikrosomal dan
nonmikrosomal akan menghidrolisis obat yang
mengandung gugus ester. Di hepar,lebih banyak terjadi
reaksi hidrolisis dan terkonsentrasi, seperti hidrolisis
peptidin oleh suatu enzim. Esterase non mikrosomal
terdapat dalam darah dan beberapa jaringan.
■ Reaksi Fase II (Fase sintetik)

■ Reaksi ini terjadi dalam hati dan melibatkan konjugasi suatu obat
atau metabolit fase I nya dengan zat endogen. Konjugat yang
dihasilkan hampir selalu kurang aktif dan merupakan molekul
polar yang mudah diekskresi oleh ginjal.
■ Metabolit dari reaksi fase satu memang lebih polar dari keadaan
semula, tetapi masih belum cukup polar untuk dapat diekskresi
oleh ginjal. Oleh karena itu, dibuat lebih polar lagi melalui reaksi
fase II, konjugasi dengan senyawa endogen di dalam hati. Hasil
akhir dari reaksi fase II biasanya sangat polar dan dapat segera
diekskresikan.
■ Reaksi terpenting dari fase ini adalah glukoronidasi, tidak terjadi
secara spontan tetapi membutuhkan bentuk teraktivasi dari asam
glukoronat yaitu asam glukoronat-uridin difosfat. Bentuk aktif ini
dihubungkan dengan molekul aseptor oleh mikrosomal
glukoronil transferase.
SPESIFITAS DAN SELEKTIFITAS
 Spesifik : kerjanya hanya pada satu jenis reseptor
klorpromazine pada berbagai reseptor. Obat yg
tdk spesifik berarti tdk selektif.
 Selektif : menghasilkan hanya satu efek, pd dosis
tinggi baru timbul efek lain hubungan antara
dosis obat yang diperlukan untuk menimbulkan
efek yang tidak diinginkan (efek toksik) dan efek
yang diinginkan(efek terapi), sering disebut
margin of safety
TEMPAT TERJADINYA
METABOLISME
Metabolisme obat terutama terjadi di hati,
yakni di membran endoplasmic reticulum
dan di cytosol. Tempat metabolisme yang
lain(ekstrahepatik) adalah pada dinding
usus,ginjal, paru, darah, otak dan kulit,
juga di lumen kolon.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI METABOLISME
OBAT
A.INDUKSI ENZIM
Obat (A) memacu pembentukan enzim hati sehingga
mempercepat eliminasi obat (B) & menyebabkan efek obat (B)
berkurang.

Obat A Obat B
Gol. Barbiturat (fenobarbital) Antikoagulansia
Antiepileptika (fenitoin, Antidepresan trisiklis
karbamazepin,felbamat) (amitriptilin, imipramin))
Kortikosteroid
Estrogen (dalam pil KB)
B.INHIBISI ENZIM
Reaksi inhibisi enzim terjadi lebih cepat dari pada
induksi enzim karena terjadi secara cepat setelah
konsentrasi inhibitor ini mencapai titik tertentu yang
sanggup bersaing dengan obat dalam menduduki sisi aktif
enzim pemetabolisme. Contoh : simetidin menghambat
metabolisme fenitoin, teofilin, dan warfarin.
C.FUNGSI HATI
Pada gangguan fungsi hati, metabolisme dapat
berlangsung lebih capat atau lebih lambat, sehingga efek
obat akan lebih lemah atau lebih kuat.
D.Genetik
Ada orang yang tidak memiliki faktor genetik tertentu,
misalnya : enzim untuk asetilasi sulfadiazin, akibatnya perombakan
obat ini menjadi lambat.
E.Usia
Pada bayi yang baru dilahirkan, semua enzim hati belum
terbentuk lengkap, sehingga reaksi metabolismenya lebih lambat.
Untuk menghindari overdose, obat perlu diturunkan dosisnya.
Sebaliknya ada obat-obatan yang metabolismenya pada anak-anak
berlangsung lebih cepat, seperti obat antiepilepsi
fenitoin,fernobarbital,karbamazepin.
F.Manula
Mengalami kemunduran pada banyak proses fisiologis,
misalnya : fungsi ginjal, enzim-enzim hati berkurang, yang dapat
meyebabkan terhambatnya metabolisme, yang sering berefek
keracunan.
CONTOH HASIL METABOLISME
 Beberapa senyawa tidak mengalami metabolisme dan
dieksresikan dari tubuh dalam bentuk tidak berubah.
a. Senyawa yang tidak larut dalam cairan tubuh, tidak
diserap oleh saluran cerna dan tahan terhadap
pengaruh kimiawi dan enzimatik saluran cerna.
Senyawa ini langsung dikeluarkan melalui tinja.
Contohnya : BaSO4 dan Oleum ricini.
b. Senyawa yang mudah larut dalam cairan tubuh dan
tahan terhadap pengaruh kimiawi dan enzimatik.
Senyawa ini relatif tidak toksik dan cepat diekluarkan
melalui urin. Contohnya : asam mandelat, asam
sulfonat alifatik, dan aromatik.
EKSKRESI
Pengertian Eksresi
Ekskresi adalah suatu proses dimana
produk sisa metabolisme dan zat-zat tidak
berguna lainnnya dikeluarkan dari suatu
organisme melalui organ-organ ekskresi.
 Setelah melalui proses metabolisme,obat
teramasuk ke dalam prosuk sisa dan berbahaya
apabila terus menerus berada dalam tubuh,maka
harus dikeluarkan dari tubuh melalui sistem
eksresi
Obat mengalami eksresi
bertujuan untuk mendetoksifikasi
obat,karena telah diketahui
bahwa obat dianggap racun/zat
asing oleh tubuh
PROSES EKSKRESI OBAT DALAM
TUBUH
Obat masuk kedalam tubuh akan banyak mengalami
proses sebelum tiba pada tempat sasaran.
Obat mengalami proses ADME :
1. Absorpsi
2. Distribusi
3. Metabolisme
4. Ekskresi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
EKSKRESI OBAT
Sifat fisikokimia ( bobot
molekul,pKa,kelarutan,tekanan uap)
Bobot molekul
Kelarutan
Tekanan uap
PH urine
Kondisi patologi
Aliran darah
Usia
ORGAN-ORGAN EKSKRESI OBAT
 Ginjal (dengan urine)

 Empedu dan usus (dengan feses)

 Paru-paru (dengan udara ekspirasi)

 Kulit
EKSKRESI MELALUI GINJAL

Organ ekskresi yang terpenting adalah


ginjal
Obat diekskresikan dalam struktur tidak
berubah atau sebagai metabolitnya
Kecepatan dan besarnya ekskresi melalui
ginjal ditentukan oleh :
• Filtrasi glomerulus
• Reabsorpsi tubulus
• Sekresi tubulus
 Filtrasi glomerulus
Faktor yang mempengaruhi
1. Lajunya filtrasi
2. Ukuran partikel ( ikatan protein plasma)
3. Kelarutan ( umumnya zat lipofil/hidrofil tidak mempengaruhi
karena kelarutan dalam filtrasi glomerulus sama)
 Reabsorpsi tubulus
Faktor yang mempengaruhi
1. pH urine
2. Kelarutan obat
obat basa lemah lebih mudah dieksresikan pada pH urin asam,obat
asam lemah lebih mudah dieksresikan pada pH urin basa,jika ingin
lebih dieksresikan pH urin harus besar dibanding pKa
 Sekresi tubulus
1. Melibatkan transpor aktif
Eksresi tergantung dari mekanisme transpor masing masing bahan (
dapat terjadi kompetisi obat dengan mekanisme yang sama)
EKSKRESI MELALUI EMPEDU DAN
USUS
■ Umumnya zat yang mempunyai BM >500 dan
senyawa yang diperoleh melalui metabolisme.
■ Penetrasi ke dalam kapiler empedu dari suatu sel
hati terjadi baik melalui difusi ataupun transpor
aktif.
■ Eksresi obat yang benar-benar melalui usus (
masuknya dari darah kedalam lumen usus )
jarang terjadi
EKSKRESI MELALUI PARU-PARU
■ Untuk senyawa yang berupa gas,khususnya
setelah pembiusan dan pengeluaran senyawa
senyawa yang menguap terjadi dengan
konsentrasi dan tekanan antara darah dan udara
pernapasan

■ Terjadinya proses difusi murni ( berpindahnya


suatu zat dalam pelarut dari berkonsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah )
EKSKRESI MELALUI KULIT

■ Pada ibu menyusui,eliminasi obat dan


metabolitnya dalam air susu dapat
menyebabkan intoksikasi pada bayi
■ Kecepatan metabolisme dan eksresi suatu
obat dapat dilihat dari nilai waktu paruh
■ Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan
sehingga kadar obat dalam darah atau
jumlah obat dalam tubuh tinggal
separuhnya.
Obat Yang Diekskresikan
■ NIFEDIPINE
Farmakokinetik:
pemberian nifedipine secara oral akan
dia"sor"si dengan baik,92-98% terikat
oleh protein plasma dan diekskresi dalam
bentuk metabolit tidak aktif melalui urin
Nifedipine dalam dosis tunggal diekskresi
sebesar 80% dalam waktu 24 jam
■ MANITOL
Farmakokinetik
Manitol merupakan diuretik osmotik yang spesifik karena
tidak diabsorpsi dalam traktus gastrointestinal Manitol
sangat sedikit dimetabolisme oleh tubuh, lebih kurang 7%
dimetabolisme di hati dan hanya 7% diabsorpsi sebagian
besar manitol >90% dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk
utuh pada urin Manitol. Diekresikan melalui filtrasi
glomerulus dalam waktu 30-90 menit setelah pemberian.
Diuretic osmotic absobsinya buruk bila diberikan peroral,
sehingga obat ini harus diberikan secara parenteral
(intravena) dalam jumlah besar
■ FUROSEMID
Farmakokinetik
Furosemid adalah diuretik kuat (air pil)
yang digunakan untuk menghilangkan air dan
garam dari tubuh. Diginjal, garam (terdiri dari
natrium dan klorida),air, dan molekul kecil
lainnya yang biasanya akan disaring keluar dari
darah dan masuk kedalam tubulus
ginjal .Furosemide bekerja dengan menghalangi
penyerapan natrium, klorida,dan air dari cairan
yang disaring dalam tubulus ginjal, menyebabkan
peningkatan yang mendalam output urin
(diuresis)
■ SIMVASTATIN
Farmakokinetik :
Cepat diserap setelah pemberian oral:
mengalami metabolisme lintas pertama yang
ekstensif di liver . Bioavailablitas absolute
adalah <5% : konsentrasi plasma puncak
tercapai pada 4 jam. Diekskresikan dalam urin
13% dan feses 60%
■ TRIAMTEREN

Farmakokinetik
Absorpsi trimterene dengan cepat
diserap di saluran cerna dan
mencapai onset of action 2-4 jam
setelah pemberian oral.
Diekskresikan melalui urin
Daftar pustaka

■ https://farmasi.unud.ac.id/ind/wp-conten/uploads/metob-
10-revisi-jadi.pdf
■ https;//dokument.tips/documents/metabolisme-obat-
559395eee4fee.html
■ Katzung.Bertram, G.farmakologi dasarv dan klinik,edisi
10.Jakarta:pustakabuku kedokteran,2011.
■ Gibson,G.Gordon et al.1991.Pengantar Metabolisme Obat.UI
Press.Jakarta
■ Setiawati,Arini et al.2000.Pengantar Farmakologi Dalam
Farmakologi dan Terapi,FKUI,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai