Anda di halaman 1dari 21

Disusun oleh : Aprilia Larasati

Kelompok 2:
• Alif nur
• Andika fikram
• Aprilia larasati
• Fikri al-hakim
• Hapiz aslam
• Wahyu farhan
Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu metode pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan
kelarutan,memanfaatkan sifat-sifat larutan dalam pelarut.Pada umumnya zat
terlarut yang diekstrak memiliki sifat tidak larut atau sedikit larut dalam suatu
pelarut tetapi larut dalam pelarut lain (Harbone,1987)
Jenis ekstraksi
Maserasi

Secara Pengertian,Fu
dingin Soxhletasi
ngsi,Dampak,
Prinsip
Ekstraksi
Perkolasi

Rekluks
Pengerian,Fu
Secara ngsi,Dampak,
panas prinsip
Destilasi
Uap
A. Ekstraksi cara dingin
Metoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi
berlangsung,tujuanya untuk menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud
karena pemanasan. Jenis ekstraski dingin adalah Maserasi,soxhletasi,dan
perkolasi.
a). Maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan
cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyaring selama beberapa
hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Fungsi dari metode maserasi ialah untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia
yang mudah larut dalam cairan penyari,tidak mengandung benzoin,tiraks dan lilin.
Keuntungan dari metode ini adalah peralatanya yang sederhana,sedangkan
kerugiannya adalah waktu yang diprlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama,cairan
penyari yang digunakan lebih banyak,tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai
tekstur keras.
Prinsip metode maserasi adalah cairan penyari yang telah direndam akan masuk kedalam sel
melalui dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan
didalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan
diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah(proses difusi).Peristiwa tersebut
berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan didalam sel maupun yang
diluar.
b). Soxhletasi
Ekstraksi padat-cair digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan
menggunakan pelarut organik.
Keuntungan dari metode soxhletasi adalah jumlah sampel yang diperlukan sedikit,proses
soxhletasi berlangsung cepat,sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang-
ulang sedangkan Kerugiannya adalah harus dilakukan identifikasi setelah penyarian
menggunakan pereaksi mayer,Na,wagner dan reagen-reagen lainnya.Tidak baik dipakai untuk
mengekstraksi bahan-bahan tumbuhan yang mudah rusak atau senyawa-senyawa yang tidah
tahan panas karena akan terjadi penguraian
Prinsip ialah penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapatkan sempurna dan
pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan telah selesai,maka pelarutnya diuapkan
kembali dan sisanya adalah zat yang tersari.metode soxhletasi menggunakan suatu pelarut yang
mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik pada bahan tersebut,tetapi tidak
melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.
C). Perkolasi
Metode perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.tujuannya adalah agar zat berkhasiat
tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tidak tahan
pemanasan.
Keuntungan metode ini adala tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat
(marc) telah terpisah dari ekstrak.kerugiannya adalah kontak antara sampel padat
tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks,dan pelarut menjadi dingin
selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien
B. Ekstraksi cara panas
Metode ini pastinya melibatkan panas dalam prosesnya. Dengan
adanya panas secara otomatis akan mempercepat proses penyarian
dibandingkan cara dingin. Metodanya adalah refluks dan destilasi
uap.
a). Refluks
Refluks adalah metode ekstraksi dengan pelarut pada temperatir
titik didihnya,selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif
konstan dengan adanya pendingin balik.
Fungsi dari metode refluks adalah untuk mensitesis senyawa-senyawa yang mudah menguap
atau volatile.
Refluks banyak digunakan pada industri besar yang menggunakan kolom destilasi skala besar
mdan fractionators seperti kilang minyak,petrokimia dan pabrik kimia,dan pabrik pengolahan gas
alam.keuntungan dari teknik ini adalah bahwa dapat dibiarkan dalam jangka waktu yang
panjang tanpa menambahkan pelarut,dapat digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang
mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung,sedangkan kerugianya yaitu
membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator.
Prinsip metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu
tinggi,namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya bentuk uap akan
mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap
ada selama reaksi berlangsung.
b). Destilasi Uap
Metode ekstraksi destilasi uap adalah proses pemisahan dua senyawa atau lebih dalam
campuran dengan menggunakan perbedaan sifat volalitas (kecendrungan senyawa untuk
berubah wujud,dari cair menjadi gas) dari element-element campuran tersebut.
Prinsip dari metode destilasi uap ini adalah untuk menyari simplisia yang mengandung
minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih timggi pada
tekanan udara normal.
Faktor mempengaruhi laju
Ekstraksi
 Tipe persiapan sampel
 Waktu ekstraksi
 Kuantitas pelarut
 Suhu pelarut
 Tipe pelarut
Ekstraksi Minyak dan Lemak
1. Minyak
Minyak merupakan bahan cair diantaranya disebabkan rendahnya kandungan asam
lemak jenuh dan tingginya kandungan asam yang tak jenuh, yang memiliki satu
atau lebih ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai
titik lebur yang rendah.
2. Lemak
Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, diantaranya disebabkan
kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak
mengandung ikatan rangkap. Sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi.
Contoh asam lemak jenuh yang terdapat di alam adalah
asam palmitat dan asam stearat.
Bagaimana metode ekstraksi Minyak?
1.Rendering
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga
mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi.Pada semua cara
rendering, penggunaan panas adalah suatu hal yang spesifik, yang bertujuan untuk
mengumpulkan protein pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel
tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau lemak yang terkandung di
dalamnya.
 Wet Rendering
Wet renderingadalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama
berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau
tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi sertatekanan 40 sampai 60
pound tekanan uap (40-60 psi). Peralatan yang digunakan adalah autoclaveatau
digester. Air dan bahan yang akan diesktraksi dimasukkan ke dalam digester dengan
tekanan uap air sekitar 40 sampai 60 pound selama 4-6 jam (Ketaren
 Dry randering
Dry renderingadalah cara rendering tanpa penambahan
air selama proses berlangsung. Dry renderingdilakukan
dalam ketel yang terbuka dan diperlengkapi dengan
steam jacket serta alat pengaduk (agitator) (Ketaren,
1986)
2. Mechanical Expression(Pengepresan Mekanis)
Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari
biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70%). Pada
pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya.
Perlakuan pendahuluan tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta temperingatau
pemasakan.
 Pengepresan hidraulik (Hydraulic Pressing)
Pada cara hydraulic pressing, bahan dipres dengan tekanan sekitar 2000 pound/inch². Banyaknya minyak atau lemak
yang dapat diekstraksi tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan, serta kandungan minyak
dalam bahan asal, sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi sekitar 4-6%, tergantung dari
lamanya bungkil ditekan di bawah tekanan hidraulik.
 Pengepresan berulir
Cara screw pressingmemerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari proses pemasakan
atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada temperatur 240ºF dengan tekanan
sekitar 15-20 ton/inch2. Kadar air minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5
persen, sedangkan bungkil yang dihasilkan masih mengandung minyak sekitar 4-5 persen.
3. Solvent Extraction
Cara ekstraksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut dan digunakan untuk bahan
yang kandungan minyaknya rendah.Keuntungan nya adalahmeningkatkan efisiensi ekstraksi
dengan pelarut dan mengurangi jumlah pelarut. Tetapi cara ini kurang efektif, karena
pelarut mahal dan lemak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara
diuapkan. Bahan yang mengandung minyak
PerajanganPenggilinganPemasakan/pemanasanPengepresanAmpas/bungkilMinyak kasar
1Selain itu, ampasnya harus dipisahkan dari pelarut yang tertahan, sebelum dapat
digunakan sebagai bahan makanan ternak(Winarno, 1991).
Bagaimana Metode ekstraksi Lemak?
Metode soxhlet
ekstraksi dengan pelarut organik yang dilakukan secara
berulang ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif konstan
dengan menggunakan alat soklet.
Prinsip Kerja
Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi
bahan) dan larutan sari yang dialirkanmelalui sifon tetap tinggal dalam labu,
sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampelselalu baru dan
meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Kerugian
metodeini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya
digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas (Harper 1979).Soxhlet
merupakan Ekstraksi padat-cair digunakan untuk memisahkan analit yang
terdapat padapadatan menggunkan pelarut organik.

Anda mungkin juga menyukai