Infeksi Jamur Belakangan ini meningkat, dikarenakan : Penggunaan AB Spektrum Luas Kortikosteroid Pil Kontrasepsi Jamur • Tumbuhan tdk memiliki Klorofil Parasit • Terdiri dari mycellium • Memperbanyak mll spora • Spora resisten thd lingkungan yg kurang menguntungkan • Jika lingkungan membaik spora tumbuh menjadi mycellium • Cara penularan melalui spora, serpihan kulit terinfeksi, hewan peliharaan • Cara menghindari infeksi : Hygiene Tubuh AntiFungi • Antibiotika (Amfoterisi, Nystatin) • Derivat Imidazol (Mikonazol, Ketoconazol, Klotrimazol) • Derivat Triazol (Flukonazol, Intrakonazol) • Asam Organik (Asam Benzoat, Salisilat, Propionat) • Lainnya (Terbinafin, Tolnaftat) Antifungi
• Infeksi Jamur Sistemik
• Infeksi Jamur Lokal Obat Anti Jamur Sistemik Amfoterisin B • Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi Streptomyces nodosus Aktivitas Anti Jamur • Amfoterisin menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang. • Aktif pada pH 6,0 s/d 7,5, bila pH aktifitas berkurang • Bersifat fungistatik dan fungisid tergantung dosis • Amfoterisin B berikatan dgn sterol yang terdapat pada membran sel jamur sehingga membran sel jamur bocor • Pengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia diduga salah satu penyebab efek toksiknya • Resistensi terhadap amfoterisin B diduga disebabkan perubahan reseptor sterol pada membrane sel Farmakokinetik • Absorpsi di GIT sedikit, sebaiknya diberikan iv • t½ 24 s/d 48 jam • Dapat menembus sawar uri • Ekskresi lambat melalui ginjal Efek Samping • Kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang dan penurunan faal ginjal Indikasi • Infeksi jamur koksidioidomikosis, parakoksidioidomikosis, Aspergilosis, kromoblastomikosis, kandidasis dan lain lain • Penderita yang diobati amfoterisin B harus dirawat di RS karena diperlukan pengamatan ketat selama pemberian obat mis analisis urin, gambaran darah dan fungsi ginjal Sediaan • Vial 50 mg bubuk amfoterisin B yang dilarutkan dalam 10 ml water fot injeksi dan kemudian diencerkan dengan dextrose 5% sehingga didapatkan kadar 0,1 mg/ml larutan • Awal dosis kecil 0,25 mg/Kg BB dan selanjutnya 0,4 s/d 0,6 mg/Kg BB • Amfoterisin B intra tekal ditujukan untuk meningitis dengan dosis 0,05 s/d 0,1 mg Flusitosin • Obat ini efektif untuk kriptokokosis, kandidasis, kromomikosis, Tonilopsis dan aspergilosis Mekanisme Kerja • Flusitosin bekerja mengganggu sintesa protein sel jamur akibat penghambatan langsung sintesa DNA Farmakokinetik • Diserap cepat melalui saluran cerna, bersama makanan menghambat absorpsi • Waktu kerja 1 s/d 2 jam, Kadar dalam otak 60 s/d 90% • 90% diekskresi melalui ginjal, t½ 2,4 s/d 4,8 jam Efek Samping – Meningkatkan gangguan hematologik pada penderita dgn kelainan hematologik – Mual, muntah dan Diare – Hepatomegali – Sakit kepala, Kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi – Sebaiknya tdk diberikan pada wanita hamil karena keamanan belum terbukti Sediaan • Kapsul 250 dan 500 mg • Dosis yang biasa digunakan 50 s/d 150 mg /kg BB sehari • Dosis ini harus disesuaikan pada penderita infusiensi ginjal Ketokonazol Mekanisme Kerja • Menghambat sintesa ergosterol dgn mengikat sitokrom P450 • Dapat digunakan untuk infeksi sistemik dan topical • Efektif thd Candida, Coccidioides immitis, Cryptococus neoformans, Aspergilus dan Sporothrix sp Farmakokinetik • Absorpsi baik di GIT sehingga dapat dipakai per Oral • pH lambung absorpsi • Sebagian besar obat ini mengalami metabolisme lintas pertama • Ekskresi melalui empedu dan sebagian kecil mll ginjal Efek Samping – Mual, pruritus, sakit kepala, nyeri epigastrik, erupsi kulit – Kerusakan hati terutam wanita diatas 40 tahun – Infertilitas, penurunan libido atau oligospermia dapat terjdi pada pria – Sebaiknya dihindari pada wanita hamil karena percobaan pada tikus menyebabkan cacat pada jari fetus Indikasi • Histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan lemak • Tidak dianjurkan untuk meningitis krn jamur Itrakonazol • Mekanisme kerja sama dengan ketokonazol, aktifitas anti jamur lebih kuat dan efek samping lebih kecil Flukonazol • Mekanisme kerja sama dgn ketokonazol • Mempunyai daya spectrum luas dan dapat digunakan untuk meningitis Streptokokus karena dapat menembus sawar otak • t½ 25 jam dan ekskresi mll ginjal sampai 90% • Tersedia dalam kapsul 50 s/d 150 mg • Efek Samping berupa gangguan saluran cerna, alergi dan gangguan faal hati Kalium Iodida • Obat pilihan untuk Kutaneus Lymphatic Sporotrichosis • Efek samping mual, rhinitis, rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan dan iritasi pada mata • Dosis 3 x sehari 1 ml (1g/ ml) Anti Jamur Lokal Griseofulvin Aktifitas Anti Jamur • Efektif thd jamur Tricaphyton, Epidermapyton, Mycosparum • Mekanisme kerja menghambat mitosis dgn mengikat mikrotubulus yg sedang tumbuh Farmakokinetik • Absorpsi kurang baik pada GIT • Dosis Oral 0,5 g dgn kadar puncak 1 g/ml setelah 4 jam • Penyerapan lebih mudah bila diberikan bersama makanan berlemak • Metabolisme di hati dan ekskresi mll urin dengan t½ 24 jam Efek Samping • Leukopenia, sakit kepala, neuritis perifer, insomnia, pandangan mengabur, mual, muntah diare dan flatulensi, urtikaria dan fotosensivitas Sediaan • Tablet 125 mg s/d 500 mg • Suspensi 125mg/ ml • Dosis Anak 10 mg/kg BB, Dewasa 500 s/d 1000 mg/ hari Mikonazol • Spektrum anti jamur luas • Efektif pada Tricopyton, Epidermopyton, Mikosporum, Candida, Malassezia furfur • Cara kerja menghambat sintesa ergosterol sehingga membrane sel jamur rusak • Efek samping iritasi dan rasa terbakar • Sediaan Krem 2 %, Bedak Tabur 2 %, dan gel 2% untuk kandidiasis oral Klotrimazol • Efek sebagai anti jamur dan bakteri • Mekanisme kerja mirip mikonazol • Efektif pada Tinea pedis, Candida Albicans, T. rubrum, T. Mentagraphytes • Sediaan Krem 1% dan larutan 1 % • Efek samping iritasi, rasa terbakar dan edema Tolnaftat • Efektif pada T. rubrum, T. pedis dan T. metagrophytes • Obat ini tersedia dalam bentuk krem, gel, bubuk Nystatin • Antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces noursei. Menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi • Efek samping mual, muntah dan diare ringan • Sediaan tablet vagina 100.000 unit • Tablet oral 500.000 unit • Juga tersdia sediaan suspensi untuk kandidiasis mulut dgn dosis 500.000 unit s/d 1000.000 unit 3 – 4 x sehari Kandisidin • Anti jamur yang dihasilkan dari Streptomices griseus hanya untuk kandidasis vaginal • Tablet vaginal 3 mg • Salep Vaginal 0,06% • 2 x sehari selama seminggu • Efek samping iritsi vagina Asam Salisilat dan Asam Benzoat • Perbandingan 2 : 1 • Asan benzoate Fungistatik • Asam Salisilat keratolitik • Efek samping iritasi ringan dengan indikasi tinea pedis Asam Udesilenat • Efek fungistatik bila dosis tinggi dan lama bersifat fungisid • Efektif pada Epidemopyton, Tricophyton dan Micosporum • Salep mengandung Asam Udesilenat 5% dan seng Udesilinat 20% • Efek Samping Iritasi Haloprogin • Anti jamur sintetik bersifat fungisidal • Efek samping iritasi dan rasa terbakar • Sediaan krem dan larutan 1% Natamisin • Efektif pada Fusarium solani yg menyebabkan keratitis pada mata • Tidak mengiritasi kornea • Suspensi 5% dan salep mata 1% Siklopiroksolamin • Anti jamur topical bersprektrum luas • Efektif pada dermatofitosis, kandidiasis dan T. versikolor • Sediaan krem 1% 2 x sehari • Efeksamping iritasi ringan Terima Kasih