Anda di halaman 1dari 39

Anti Fungi

Oleh : Teguh Gunanto, SSi., MM., Apt.


Infeksi Jamur
Belakangan ini meningkat, dikarenakan :
Penggunaan AB Spektrum Luas
Kortikosteroid
Pil Kontrasepsi
Jamur
• Tumbuhan tdk memiliki Klorofil  Parasit
• Terdiri dari mycellium
• Memperbanyak mll spora
• Spora resisten thd lingkungan yg kurang
menguntungkan
• Jika lingkungan membaik spora tumbuh menjadi
mycellium
• Cara penularan melalui spora, serpihan kulit
terinfeksi, hewan peliharaan
• Cara menghindari infeksi : Hygiene Tubuh
AntiFungi
• Antibiotika (Amfoterisi, Nystatin)
• Derivat Imidazol (Mikonazol, Ketoconazol,
Klotrimazol)
• Derivat Triazol (Flukonazol, Intrakonazol)
• Asam Organik (Asam Benzoat, Salisilat,
Propionat)
• Lainnya (Terbinafin, Tolnaftat)
Antifungi

• Infeksi Jamur Sistemik


• Infeksi Jamur Lokal
Obat Anti Jamur Sistemik
Amfoterisin B
• Amfoterisin A dan B merupakan hasil
fermentasi Streptomyces nodosus
Aktivitas Anti Jamur
• Amfoterisin menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang.
• Aktif pada pH 6,0 s/d 7,5, bila pH aktifitas berkurang
• Bersifat fungistatik dan fungisid tergantung dosis
• Amfoterisin B berikatan dgn sterol yang terdapat pada membran sel jamur
sehingga membran sel jamur bocor
• Pengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia diduga salah
satu penyebab efek toksiknya
• Resistensi terhadap amfoterisin B diduga disebabkan perubahan reseptor
sterol pada membrane sel
Farmakokinetik
• Absorpsi di GIT sedikit, sebaiknya diberikan iv
• t½ 24 s/d 48 jam
• Dapat menembus sawar uri
• Ekskresi lambat melalui ginjal
Efek Samping
• Kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam,
menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis,
kejang dan penurunan faal ginjal
Indikasi
• Infeksi jamur koksidioidomikosis,
parakoksidioidomikosis, Aspergilosis,
kromoblastomikosis, kandidasis dan lain lain
• Penderita yang diobati amfoterisin B harus
dirawat di RS karena diperlukan pengamatan
ketat selama pemberian obat mis analisis urin,
gambaran darah dan fungsi ginjal
Sediaan
• Vial 50 mg bubuk amfoterisin B yang
dilarutkan dalam 10 ml water fot injeksi dan
kemudian diencerkan dengan dextrose 5%
sehingga didapatkan kadar 0,1 mg/ml larutan
• Awal dosis kecil 0,25 mg/Kg BB dan
selanjutnya 0,4 s/d 0,6 mg/Kg BB
• Amfoterisin B intra tekal ditujukan untuk
meningitis dengan dosis 0,05 s/d 0,1 mg
Flusitosin
• Obat ini efektif untuk kriptokokosis,
kandidasis, kromomikosis, Tonilopsis dan
aspergilosis
Mekanisme Kerja
• Flusitosin bekerja mengganggu sintesa protein
sel jamur akibat penghambatan langsung
sintesa DNA
Farmakokinetik
• Diserap cepat melalui saluran cerna, bersama
makanan menghambat absorpsi
• Waktu kerja 1 s/d 2 jam, Kadar dalam otak 60
s/d 90%
• 90% diekskresi melalui ginjal, t½ 2,4 s/d 4,8
jam
Efek Samping
– Meningkatkan gangguan hematologik pada
penderita dgn kelainan hematologik
– Mual, muntah dan Diare
– Hepatomegali
– Sakit kepala, Kebingungan, pusing, mengantuk dan
halusinasi
– Sebaiknya tdk diberikan pada wanita hamil karena
keamanan belum terbukti
Sediaan
• Kapsul 250 dan 500 mg
• Dosis yang biasa digunakan 50 s/d 150 mg /kg
BB sehari
• Dosis ini harus disesuaikan pada penderita
infusiensi ginjal
Ketokonazol
Mekanisme Kerja
• Menghambat sintesa ergosterol dgn mengikat
sitokrom P450
• Dapat digunakan untuk infeksi sistemik dan
topical
• Efektif thd Candida, Coccidioides immitis,
Cryptococus neoformans, Aspergilus dan
Sporothrix sp
Farmakokinetik
• Absorpsi baik di GIT sehingga dapat dipakai
per Oral
• pH lambung  absorpsi 
• Sebagian besar obat ini mengalami
metabolisme lintas pertama
• Ekskresi melalui empedu dan sebagian kecil
mll ginjal
Efek Samping
– Mual, pruritus, sakit kepala, nyeri epigastrik,
erupsi kulit
– Kerusakan hati terutam wanita diatas 40 tahun
– Infertilitas, penurunan libido atau oligospermia
dapat terjdi pada pria
– Sebaiknya dihindari pada wanita hamil karena
percobaan pada tikus menyebabkan cacat pada
jari fetus
Indikasi
• Histoplasmosis paru, tulang, sendi dan
jaringan lemak
• Tidak dianjurkan untuk meningitis krn jamur
Itrakonazol
• Mekanisme kerja sama dengan ketokonazol,
aktifitas anti jamur lebih kuat dan efek
samping lebih kecil
Flukonazol
• Mekanisme kerja sama dgn ketokonazol
• Mempunyai daya spectrum luas dan dapat digunakan untuk
meningitis Streptokokus karena dapat menembus sawar otak
• t½ 25 jam dan ekskresi mll ginjal sampai 90%
• Tersedia dalam kapsul 50 s/d 150 mg
• Efek Samping berupa gangguan saluran cerna, alergi dan
gangguan faal hati
Kalium Iodida
• Obat pilihan untuk Kutaneus Lymphatic
Sporotrichosis
• Efek samping mual, rhinitis, rasa terbakar
pada mulut dan tenggorokan dan iritasi pada
mata
• Dosis 3 x sehari 1 ml (1g/ ml)
Anti Jamur Lokal
Griseofulvin
Aktifitas Anti Jamur
• Efektif thd jamur Tricaphyton, Epidermapyton,
Mycosparum
• Mekanisme kerja menghambat mitosis dgn
mengikat mikrotubulus yg sedang tumbuh
Farmakokinetik
• Absorpsi kurang baik pada GIT
• Dosis Oral 0,5 g dgn kadar puncak 1 g/ml
setelah 4 jam
• Penyerapan lebih mudah bila diberikan
bersama makanan berlemak
• Metabolisme di hati dan ekskresi mll urin
dengan t½ 24 jam
Efek Samping
• Leukopenia, sakit kepala, neuritis perifer,
insomnia, pandangan mengabur, mual,
muntah diare dan flatulensi, urtikaria dan
fotosensivitas
Sediaan
• Tablet 125 mg s/d 500 mg
• Suspensi 125mg/ ml
• Dosis Anak 10 mg/kg BB, Dewasa 500 s/d
1000 mg/ hari
Mikonazol
• Spektrum anti jamur luas
• Efektif pada Tricopyton, Epidermopyton,
Mikosporum, Candida, Malassezia furfur
• Cara kerja menghambat sintesa ergosterol
sehingga membrane sel jamur rusak
• Efek samping iritasi dan rasa terbakar
• Sediaan Krem 2 %, Bedak Tabur 2 %, dan gel
2% untuk kandidiasis oral
Klotrimazol
• Efek sebagai anti jamur dan bakteri
• Mekanisme kerja mirip mikonazol
• Efektif pada Tinea pedis, Candida Albicans, T.
rubrum, T. Mentagraphytes
• Sediaan Krem 1% dan larutan 1 %
• Efek samping iritasi, rasa terbakar dan edema
Tolnaftat
• Efektif pada T. rubrum, T. pedis dan T.
metagrophytes
• Obat ini tersedia dalam bentuk krem, gel,
bubuk
Nystatin
• Antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces noursei.
Menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi
• Efek samping mual, muntah dan diare ringan
• Sediaan tablet vagina 100.000 unit
• Tablet oral 500.000 unit
• Juga tersdia sediaan suspensi untuk kandidiasis mulut dgn
dosis 500.000 unit s/d 1000.000 unit 3 – 4 x sehari
Kandisidin
• Anti jamur yang dihasilkan dari Streptomices
griseus hanya untuk kandidasis vaginal
• Tablet vaginal 3 mg
• Salep Vaginal 0,06%
• 2 x sehari selama seminggu
• Efek samping iritsi vagina
Asam Salisilat dan Asam Benzoat
• Perbandingan 2 : 1
• Asan benzoate Fungistatik
• Asam Salisilat keratolitik
• Efek samping iritasi ringan dengan indikasi
tinea pedis
Asam Udesilenat
• Efek fungistatik bila dosis tinggi dan lama
bersifat fungisid
• Efektif pada Epidemopyton, Tricophyton dan
Micosporum
• Salep mengandung Asam Udesilenat 5% dan
seng Udesilinat 20%
• Efek Samping Iritasi
Haloprogin
• Anti jamur sintetik bersifat fungisidal
• Efek samping iritasi dan rasa terbakar
• Sediaan krem dan larutan 1%
Natamisin
• Efektif pada Fusarium solani yg menyebabkan
keratitis pada mata
• Tidak mengiritasi kornea
• Suspensi 5% dan salep mata 1%
Siklopiroksolamin
• Anti jamur topical bersprektrum luas
• Efektif pada dermatofitosis, kandidiasis dan T.
versikolor
• Sediaan krem 1% 2 x sehari
• Efeksamping iritasi ringan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai