dengan Keluhan
Nyeri Menelan
Daniel budi / D4
102016082
Skenario 5
Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang
dengan keluhan nyeri menelan
Anamnesis
nyeri menelan sudah 1 minggu
sebelah kiri lebih nyeri
kiri
Bau mulut
dewasa
Abses Peritonsil
Etiologi
◦ menegakkan diagnosis
◦ menentukan pemilihan/perubahan antibiotik
Kultur darah
◦ jika manifestasi klinis berat
Terapi
Bila infiltrat, terapi seperti tonsilitis akut
Bila abses gold standard adalah insisi dan
tonsilitis akut
4-6 minggu setelah sembuh tonsilektomi
Antibiotika
golongan penisilin 600.000-1.200.000 unit
atau amoksisilin 3-4X 250-500 mg/ hari atau
sefalosporin 3-4X 250-500mg/ hari
Terapi: - Insisi
- Simtomatik
- Antibiotika
Untuk antibiotika dapat diberikan penisilin
600.000-1.200.000 unit/hari,
kloramfenikol 50 mg/kg BB/ hari,
Langsung,
submandibula
Gejala Klinis
Trismus
Indurasi atau pembengkakan di sekitar angulus
mandibula
Demam tinggi
Pembengkakan dan nyeri pada daerah infeksi terutama di
daerah parafaring, regio tiroid dan regio submandibular.
Keluhan nyeri biasanya akan semakin hebat ketika pasien
sedang menoleh atau sedang menggerakkan leher.
Tatalaksana
Untuk terapi diberi antibiotika dosis tinggi secara
parenteral terhadap kuman aerob dan anaerob.
Penisilin 600.000-1.200.000 unit/hari,
kloramfenikol 3x 250-500 mg/ hari,
Metronidazole 3x250-500 mg/hari.
Evakuasi abses harus segera dilakukan bila tidak
ada perbaikan dengan antibiotika dalam 24-48
jam dengan insisi dan drainase
Prognosis
Abses peritonsiler sebenarnya dubia et
bonam apabila diberikan antibiotik yang
adekuat, dilakukan drainase abses dan
tonsilektomi.
Pencegahan
Karena abses peritonsil cenderung untuk
berulang – ulang, maka setelah serangan
pertama kali sesudah dua atau tiga minggu
dilakukan tonsilektomi.
Kesimpulan
Abses peritonsil terjadi sebagai akibat komplikasi
tonsilitis akut atau infeksi yang bersumber dari kelenjar
mucus Weber di kutub atas tonsil. Jika abses berlanjut
maka akan menyebar ke daerah sekitarnya meliputi
musculus masseter dan muskulus pterygoid. Jika berat
infeksinya maka akan terjadi penetrasi melalui
pembuluh darah karotis. Apabila dilakukan penanganan
yang cepat dan tepat, pada dasarnya prognosis abses
peritonsil tidak buruk. Maka dari itu, hipotesis diterima