Anda di halaman 1dari 15

Yohanes Jafar

Dokter Umum di Jakarta, Indonesia


Multiple Suatu penyakit autoimune
yang mempengaruhi sistem
Sclerosis saraf pusat (otak dan
(MS) sumsum tulang belakang)
 Tidak
PENDAHULUAN

Kerusakan Selubung Diketahui


Mielin Penyebab
nya
Sinyal saraf menurun /
melambat  berhenti Otak

Saraf
optikus
Inflamasi 
Sistem kekebalan Sumsum
tubuh menyerang Tulang
sistem saraf Belakang
Penelitian Mackenzie, dkk :
Prevalensi MS di UK :
peningkatan dari tahun 1990
sekitar 2,4%/tahun  40-50 th EPIDEMIOLOGI
Eropa
(80/100.000)

Penelitian Langer, dkk :
Afrika Mediterania
(0,3) Timur (14,9) Ras kulit hitam memiliki
Global insiden lebih besar
(30/100.000
orang ) daripada Hispanik, Asia,
Asia
Amerika
Ataupun kulit putih
Tenggara
(8,3)
(2,8)
Pasifik
Barat (5)

BELUM ADA DATA SPESIFIK GAMBARAN EPIDEMIOLOGI DI


INDONESIA
Beragam Memperberat Serangan
1. Lokasi
2. Beratnya Serangan
1. Demam

Dapat
 2. Mandi Air
Hangat
Beberapa 3. Paparan
memburuk
hari, Sinar
tanpa
minggu, Matahari
periode
bulan
remisi
KLINIS

Periode
penurunan gejala
bahkan tanpa
gejala
Periode
Remisi Kelelahan :
Yang Sering
>> sore
OTOT
• Hilangnya
keseimbangan

PENCERNAAN
& BERKEMIH • Spasme
• Baal
• Konstipasi
• Kesulitan
• Sulit memulai menggerakkan
PENGLIHATAN berkemih tangan atau kaki
• Penglihatan • Keinginan • Kesulitan
Ganda kuat berkemih Berjalan
• Tidak nyaman • Inkontinensia • Kesulitan
pada mata Urin melakukan
• Rapid Eye gerakan kecil
Movement
• Tremor
• Kehilangan
penglihatan • Kelemahan
tangan atau kaki
OTAK SARAF
LAINNYA
BICARA & • Penurunan rentang

SEKSUAL

MENELAN
• Cadel
perhatian,
keputusan yang
• Kesulitan buruk, dan
• Masalah mengunyah kehilangan memori
Ereksi & menelan • Kesulitan
• Masalah Argumentasi &
Lubrikasi memecahkan
Vaginal masalah
• Depresi
• Pusing / masalah
keseimbangan
• Kehilangan
pendengaran
DIAGNOSIS
Pilihan 
• Konfirmasi dugaan MS &
MRI memantau perjalanan
penyakit

Evoked • Identifikasi Lesi Subklinik


Potential
Pungsi • Adanya berkas oligoklonal

7
Lumbal dan produksi IgG Intrathekal

8
R
• 85% : Periode sementara
R
relaps  eksaserbasi
M
saat muncul gejala baru
S
S
• Gejala memburuk

P
seiring waktu (disertai
M
atau tanpa relaps)
S
P
P • 10% : Perburukan gejala
M perlahan
S
P
R • 5% : Perburukan secara
M stabil
S 9
TERAPI

NICE Guideline 2014
Kortikosteroid 0,5 g/hari (5 hari)
(Methilprednisolone ) 1 g/hari (3-5 hari)

Guideline 2002

INF-beta terbaik 10
Keadaan Relaps :
Plasmapheresis (Penukaran Plasma) :

jangka pendek pasa serangan berat
yang tidak dapat menggunakan steroid

Dexamethasone : u/ mengatasi
mielitis tranversa akut & ensefalitis
diseminata akut

Imunodulator : DMAMS (Disease-


Modifying Agents for MS)

12

13
RINGKASAN
Multiple Sclerosis (MS) adalah

penyakit autoimun yang menyerang sistem
saraf pusat. Prevalensi sekitar 30/100.000
orang tidak merata disemua daerah. MRI
untuk membantu menegakkan diagnosis.
Tatalaksana meliputi : terapi fisik, alat bantu,
pola hidup sehat, olahraga, suplemen dan vit
D, serta obat-obatan. Untuk fase akut
dignakan methiprednisolon, plasmapheresis dan
dexamethasone. Untuk mengurangi
progresivitas dan relaps digunakan DMAMS
(disease-modifying agent for MS).

15

Anda mungkin juga menyukai