Anda di halaman 1dari 16

Temuan abses pada sinus maksilaris paska pemasangan implan gigi

melalui Cone Beam Computed Tomography


1. Noor Rachmawati (Praktek Dokter Gigi Umum, Klinik Gigi, Rumah Sakit Mulya Tangerang, Indonesia)
2. Ria Noerianingsih Firman, Sandy, Krisna, Lusi Epsilawati (Departemen Radiologi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran
, Indonesia)
3. Deddy Firman (Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Indonesia)
PENDAHULUAN
01 Implan gigi adalah teknologi dalam kedokteran
gigi untuk mengganti gigi yang hilang dan dipas
ang secara permanen, berbentuk menyerupai a
kar akhir
02 Hasil gigi, terbuat dari bahan dari
yang diharapkan titanium.
pemasangan i
mplan berupa terjadinya interaksi antara impl
an dan tulang disekitarnya (osseointegrasi).
Ikatan ini akan menjangkar atau menjadi penya
03 ngga
Implanbagi gigi tiruan
dikatakan yangapabila
sukses akan dipasangkan di
memenuhi krit
permukaannya.
eria tertentu yang telah ditetapkan yaitu tidak
ada sakit, tidak ada gambaran radiolusen, tidak
04 Setiap pasien merupakan individu dengan kara
kteristik anatomi yang berbeda, implan yang
direncanakan harus memenuhi persyaratan est
05 Daerah
etika posterior rahang atas umumnya terdap
at
danjumlah tulangsesuai
fungsional yang dengan
minimal, hal ini
kondisi meny
anatomi
ebabkan
pasien kecenderungan tulang mengalami atro
06 Perencanaan pemasangan
fi atau pneumatisasi dasarimplan seringkali m
sinus maksilaris.
enggunakan panoramik radiografi atau deng
an Cone Beam Computed Tomography (CBCT)
.
CBCT dengan potongan tiga dimensi mampu m
07 Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah
untuk melaporkan kasus ketidaknyamanan ya
ng disebabkan timbulnya reaksi inflamasi disert
ai supurasi pada sinus maksilaris paska pe
masangan implan, dan juga untuk melihat kem
ampuan dari Cone Beam Computed Tomograp
hy (CBCT) dalam menganalisa hal tersebut
LAPORAN KASUS
1
Perempuan (40 th) 3
Keluhan : Pemeriksaan intra ora
l 4
 Bau mulut yang kad Pemeriksaan CBCT
ang sering tercium b • Missing teeth pada g
igi 15 Regio 17 terdapat ga
erasal dari hidung mbaran menyerupa
disertai sakit kepala • Mahkota gigi tiruan
pada gigi 12,14,16, i implan, di mana te
 Hidung kanan sering rlihat bahwa ujung i
tersumbat/pilek dan 17
• Tambalan di permuk mplan masuk ke da
aan labial gigi 43 da lam sinus maksilaris
2Terjadi sejak satu bulan
Anamnesa n 44 serta permukaa (sinus approximation
yang lalu
Pasien pernah menjalan n oklusal gigi 46 dan ) sepanjang 1/3
i pemasangan implan 6 47 apikal (± 3 mm)
5
Diagnosa
Implan sinus approximat
ion dextra disertai muc 6
Dirujuk
ositis pada dinding sinu
 Bagian bedah mulut
s/sinusitis ringan pada s
inus dekstra
Perbaikan pada imp
lan
 Bagian THT

Kelainan pada sinu


s dekstranya
PEMBAHASAN
Sinus
Maksilaris
 Rongga berbentuk limas yang mengandung lapisan silia mucoperiost
eum
 Dinding medial berhubungan dengan os nasalis dan meluas sampai ke tu
lang zygoma
 Terhubung ke rongga hidung melalui ostium pada rahang atas

Timbul akibat pneumonia terkait dengan pemasangan implan gigi → i


mplan mengalami perpindahanpasca pemasangan atau implan ter
paksa ditempatkan masuk ke dalam sinus dikarenakan dasar sinus yang
terlalu dangkal
Implan yang masuk sebetulnya direspon sebagai benda
asing oleh tubuh

Penerimaan tubuh akan benda asing tergantung d


ari daya terima jaringan terhadap benda asing ters
ebut (Biocompatibility)

Kemampuan suatu material untuk bekerjasama de


ngan respons host, atau kemampuan material unt
uk menerima respon host yang sesuai dan tida
k merugikan host
Benda asing yang tidak biokompatibel apabila masuk ke dalam sinus →
reaksi alergi dan inflamasi
Mengganggu proses pembersihan dari membran silia

Mukosa akan mengalami penebalan

Mengganggu osseointegrasi dan pertumbuhan tulang

Alberto et al : Benda asing akan merubah tekanan udara di dalam rongga hidung, menciptakan k
ondisi yang berbeda dari biasanya dan dapat menyebabkan nekrosis jaringan lokal
Regev et al dan Raghoebar et al : semua implan yang mengganggu kondisi sinus sebaiknya
segera dikeluarkan atau diperbaiki
Gambar 5. Urutan peristiwa terjadinya respon inflamasi seperti pada kasus in
i. Terlihat beberapa sel yang aktif, pada kondisi akut terlihat mast cell dan li
mfosit, sedangkan dalam fase kronis terlihat peningkatan IL-4 dan IL-13, yan
g dapat merangsang pembentukan makrofag, disusul dengan pembentukan j
aringan granulasi

 Injury
 Iteraksi blood-material
 Pengumpulan matriks peradangan
 Inflamasi akut
 Peradangan kronis
 Pembentukan jaringan granulasi
 pembentukan jaringan fibrosis

Reaksi tubuh ketika terjadi intoleransi


terhadap suatu benda yang dianggap
asing
Dalam kasus ini →Pasien mengalami kelainan setelah 6 bulan paska pemasangan

Seiring waktu mukosa sinus mengalami reaksi yang tidak baik, a
kan tetapi bila dilihat dari periode waktu kejadian mulai dari pem
asangan sampai terjadinya kelainan, terlihat bahwa kelainan berjal
an kronis

Terjadi reaksi alergi (pasien sering merasa hidung tersumbat paska pemasangan)

Kelainan kronis yang mengakibatkan terkumpulnya cairan hidung
sehingga menyebabkan hidung tersumbat
Selanjutnya tubuh meresponnya dengan penebalan dinding mukosa

Menyebabkan sinusitis ringan
Bau yang keluar dan dirasakan pasien pada kasus ini disebabkan terkumpulnya le
ndir pada hidung disertai nanah sehingga pasien juga merasakan sakit kepala

Analisis sebelum pemasangan implan sangatlah penting untuk membantu me


minimalisir kesalahan atau komplikasi implan.
CBCT :
1. Dengan akurasinya mampu memberikan analisis yang tepat sebelum pe
masangan implan
2. Untuk mengevaluasi pra pemasangan
3. Untuk menilai keberhasilan atau kegagalan paska pemasangan implan
KESIMPULAN
Respon tubuh terhadap implan yang masuk ke
rongga sinus

Inflamasi sinus disertai supurasi pada sinus m


aksilaris paska pemasangan

Analisa dengan radiografi CBCT


Thank you

Anda mungkin juga menyukai