1810221029
>
ETIOLOGI
Neuron Relay
Korteks Depolarisasi
Thalamus
Reticular
Thalamus
GABA nucleus
talamus
Terjadi fase
Mutasi genetik Meningkatkan Burst-mode Meningkatkan tidur non-REM
T-type Ca aktivitas T-type firing pada arus saat pasien
voltage channel thalamus thalamokortikal sedang sadar
penuh
Typical Atypical
Tidak ada aura Onset perlahan dan tidak
Tiba-tiba, hanya mendadak
beberapa detik (4-30’) Durasi lebih lama dari
Typical
Tidak ada periode
Dapat terjatuh saat
postictal dan langsung kejang
melanjutkan kegiatan
• Lennox-Gastaut
Ada gejala automatisme Syndrome
Myoclonic absence Eyelid myoclonic
Axial hypertonia Hentakan myoclonic
Hentakan ritmik bahu kelopak mata dan mata
dengan spike & wave deviasi keatas
discharge pada EEG Sering dipicu oleh
Durasi 10-60’ cahaya atau
penutupan mata
Childhood Absence Juvenile Absence Juvenile Myoclonic
Epilepsy Epilepsy Epilepsy
• Usia 4-10 tahun • Usia 10-19 tahun • Usia 8-26 tahun
• Tersering pada 6-7 tahun • Tersering pada 15 tahun • Hentakan Myoclonic
• Kejang sangat sering dalam • Kejang jarang terjadi Irregular
1 hari dibanding CAE • Terjatuh saat kejang
• Saat remaja dapat • Durasi kejang lebih lama dari • Dapat terjadi GTCS
berkembang menjadi CAE atau absence
generalized tonic-clonic • Kadang ada myoclonic
seizure (GTCS) seizure
• Lebih tinggi risiko GTCS
dibanding CAE
PENEGAKAN DIAGNOSA
ANAMNESIS
PENUNJANG Neuroimaging
TYPICAL
ABSENCE
SEIZURE
• Sudden onset
• Generalized
• Spike & Wave
3x/detik
• Tidak ada
perlambatan
postictal
• Hiperventilasi
picu Absence
Seizure
• 3 Hz
• 2,5 Hz
• Gelombang
spike lambat
• Onset sulit
dipahami
• Perlambatan
pada EEG
postictal
Hubungan antara aktivitas
neuron, neuronal metabolic
demand,cerebral blood flow
dan pengangkutan O2
Tidak di indikasikan pada
pola Typical
TATALAKSANA
Ethosuximide 20-30 mg/kg/hari, tidak ada efek samping
dibandingkan dengan valproat dan lebih efektif
dibandingkan lamotrigine
Valproate 15-40 mg/kg/hari
Non Medikamentosa
Diet Ketogenik
Awasi ketika anak beraktivitas seperti bersepeda, berenang atau
panjat tebing.
PROGNOSIS
Pasien berespon positif atau sembuh total pada medikasi
yang tepat, dan kira-kira dua pertiga pasien mengalami
penurunan intensitas kejang pada masa pubertas.
Faktor positif untuk kesembuhan termasuk berkurangnya
kejang tonus klonus, tidak ada riwayat pada keluarga, dan
tidak ada riwayat status epileptikus nonkonvulsif general
Pasien yang kemungkinan memiliki resiko untuk terjadinya
rekurensi walaupun pengobatan sudah dihentikan:
Frekuensi kejang yang tinggi sebelum pengobatan
Abnormalitas neurologis
Retardasi mental
Abnormalitas EEG yang terus menerus
KOMPLIKASI
Beberapa orang yang memiliki absence seizure, selanjutnya
akan mengalami kejang tonik klonik atau grand mal
Kesulitan belajar dan mengalami absence status epileptikus
KESIMPULAN
Kejang absans merupakan salah satu bentuk dari epilepsi
umum
Etiologi kejang absans adalah hipersinkronisasi arus listrik
di neuron kortikal yang sifatnya self-limited karena mutasi
genetik. Absence seizure dialami oleh 2 -8 orang dari
populasi yang berjumlah 100.000 orang, dan 3 -4% kejadian
kejang merupakan absence seizure
Klasifikasi kejang absans terbagi menjadi atypical, typical,
myoclonic dan eyelid myoclonia
Manifestasi klinis kejang berlangsung sangat mendadak, tanpa
adanya aura, dan terjadi beberapa detik sampai lebih dari 1
menit, aktifitas yang sedang berlangsung tiba -tiba terhenti,
ekspresi wajah anak juga berubah dan terlihat seperti patung.
Berdasarkan anamnesis keluhan utama yaitu hilangnya kesadaran
secara tiba-tiba
Pemeriksaan fisik ditandai dengan terhentinya bicara pasien
secara tiba-tiba dan hanya berlangsung singkat.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kejang
absens EEG dan Neuroimaging.
Penatalaksanaan kejang absens dengan pemberian
ethosuximide dan asam valproat.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh kejang absens
adalah akan mengalami kejang tonik klonik atau grand mal.
DAFTAR PUSTAKA
Kliegman, R.; Stanton, B.; St Geme, J.; & Schor, N. 2016. Nelson Textbook of Pediatrics.
Elsevier.
Segan, Scott. 2011. Absence Seizure. Medscape Reference.
http://emedicine.medscape.com/article/1183858-overview.
Tenney, J.; & Glauser, T.; 2013. The Current State of Absence Epilepsy. American Epilepsy
Society, Epilepsy current. Vol 13: 3.
Scheffer, I.; et al. 2017. ILAE Classification of epilepsies. Epilepsia. 58(4): 512-521.
A Samuels, Martin A. 2004. Manual of Neurologic Therapeutics, 7th Edition. Boston. Lippincott
Williams & Wilkins.
Panayiotopoulos, CP.; 2008. Typical absence seizures and related epileptic syndromes:
Assessment of current state and directions for future research. Epilepsia.
Glauser, TA.; Cnaan, A.; Shinnar, S.; Hirtz, DG.; Dlug os, D.; Masur, D.; Clark, P.; 2010.
Ethosuximide, valproic acid, and lamotrigine in childhood absence epilepsy. N Engl J Med.
Browne.; Thomas, R.; & Holmes, L.; 2008. Handbook of Epilepsy. Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins.
Gilbert, D.; Pyzik P.; 2000. The Ketogenic Diet. Sage Journal.
TERIMAKASIH