Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Pada

Anak Dengan Demam


Berdarah Dengue

Oleh:
1. Dini Eska Sasmitha (2720162826)
2. Dita Ayu pratiwi (2720162827)

Kelas 3 A
PENGERTIAN

Demam berdarah dengue merupakan suatu penyakit infeksi


yang disebabkan virus dengue dan termasuk golongan
Arbovurus (arthropod-borne virus) yang ditularkan melalui
vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus serta
penyebatannya sangat cepat. Penyakit demam berdarah dengue
(DBD), atau lebih dikenal dengan dengue hemorrhagic fever
(DHF) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang
sangat menular dengan vektor nyamuk Aedes aegypti.
FAKTOR PRESIPITASI DAN PREDISPOSISI

FAKTOR PRESIPITASI

FAKTOR PREDISPOSISI
Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari 4 virus, yaitu virus
dengue-1 (DEN 1), virus dengue-2 (DEN 2), virus dengue-3 1) Lingkungan tempat tinggal yang
(DEN 3) dan virus dengue-4 (DEN 4). Asam ribonukleat kurang bersih
beruntai tunggal dari famili Flaviviradae yang ditularkanoleh 2) Kurangnya informasi mengenai
vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Masa DHF atau tingkat pengetahuan
inkubasi penyakit ini berakhir 4-5 hari setelah timbulnya masyarakat tentang DHF
demam (Marni, 2016).
DBD
PATHWAY
VIREMIA (Aedes aegypi)

Demam Akut Permeabilitas Nyeri otot tulang dan Stimulasi RES (Reticulo
vaskuler meningkat sendi iskositas Endothelium System)

Hipertermia
Hepatomegali
Kebocoran plasma Gangguan rasa
nyaman
Mendesak rongga
Hipovelemik abdomen

Defisiensi pengetahuan Nafsu makan menurun,


Syok hipovelemik keluarga mual muntah

Gangguan nutrisi
kurang dari
Defisit volume cairan kebutuhan tubuh

(Hidayat, 2006)
MANIFESTASI KLINIK KLASIFIKASI

1. Demam tinggi selama 5-7 hari • Derajat 1

2. Perdarahan terutama perdarahan pada bawah kulit: ptechie, Demam disertai gejala tidak khas (uji turniket positif)
ekhimosis, hematoma. • Derajat 2

3. Epitaksis, hematemesis, melena, hematuri Seperti derajat 1 dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau

4. Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, konstipasi tempat lain seperti mimisan, muntah darah dan berak darah.

5. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati. • Derajat 3


Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah,
6. Sakit kepala
tekanan darah rendah (hipotensi), kulit dingin, lembab dan
7. Pembengkaka sekitar mata
gelisah, sianosis disekitar mulut, hidung dan jari.
8. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
• Derajat 4
9. Tanda – tanda rejatan (Wulandari & Erawati, 2015):
Rejatan berat dengan nadi tak teraba dan tekanan darah yang
tidak dapat diukur (Wulandari & Erawati, 2015)
ANTICIPATORY GUIDANCE
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Memberikan penyuluhan mengenai


 Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
demam berdarah dengue
radiologi (foto rontgen toraks).
2. Menjaga perilaku hidup sehat
 Pemeriksaan ntibodi imunoglobulin M (IgM)
3. Menjaga kebersihan lingkungan
dan M antibody capture enzyme-Iinked
4. Menjaga pola makan yang sehat
immunosorbent assay (MAC ELISA).
PENATALAKSANAAN

 Penanganan pertama pada penyakit ini


dianyaranya memmenuhi kebutuhan cairan,  Pengendalian vektor dilakukan pada lingkungan
yaitu dengan memberikan cairan oral 1-2 liter yang berisiko. misalnya lingkungaan rumah dan
untuk mengatasi dehidrasi. sekolah, dengan secara rutin membersihkan air di
 Biasanya demam tinggi pada anak-anak akan penampungan.
mengakibatkan terjadinya kejang. Untuk
mengatasi kejang. dapat diberikan antikonfulsi
misalnya diazepem, stesolid, fenobarbital. dan
obat antikonvulsi lainnya.
NURSING CARE PLAN
Resiko kekurangan volume cairan tubuh kurang dari
Hipertermi berhubungan dengan kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
proses infeksi virus dengue. permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam.

NOC : Termogulasi (0800) NOC : Keseimbangan Cairan (0601)

1. Suhu tubuh dalam rentan normal 38,9°C menjadi 36,8°C 1. Kebutuhan cairan pasien terpenuhi

2. Pasien terlihat tenang 2. Pasien tidak mengeluh haus

3. Pasien tidak menggigil saat demam 3. Produksi urin normal


4. Nilai laboratorium dalam batas normal

NIC : Perawatan Hipertermia (3786)


NIC : Manajemen Cairan (4120)
1. Kaji keluhan pasien
1. Observasi TTV paling sedikit setiap 4 jam
2. Observasi suhu tubuh pasien setiap 4 jam
3. Penuhi kebutuhan cairan dengan memasang infus 2. Pantau tanda – tanda kekurangan cairan
4. Berikan kompres hangat 3. Pantau asupan dan pengeluaran, catat hasilnya
5. Edukasi pasien untuk memakai pakaian yang longgar 4. Pantau nilai laboratorium
6. Berikan terapi antipiretik 5. Berikan terapi IV
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan Resiko terjadinya komplikasi (syock / perdarahan)
dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan. berhubungan koagulopati inheren (trobositopenia).

NOC : Status Nutrisi (1004) NOC : Keparahan Syok Hipovolemik (0419)

1. Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi 1. Tidak terjadi syok dan perdarahan

2. Rasio berat badan stabil tidak menurun 2. TTV dalam batas normal

3. Pasien mau makan / dapat makan mandiri 3. Ekstremitas teraba hangat

4. Tidak ada keluhan mual - muntah NIC : Manajemen Hipovolemik (4180)


1. Observasi TTV & Kaji keluhan pasien
NIC : Monitor Nutrisi (1160)
2. Lakukan pemeriksaan trombosit dan Hemoglobin
1. Kaji keluhan pasien adanya mual muntah
3. Edukasi pada pasien dan keluarga untuk
2. Pertahankan kebersihan mulut pasien
memperhatikan kebutuhan cairan dan elektrolit pada
3. Jelaskan pentingnya nutrisi bagi tubuh
tubuh
4. Berikan makanan cair atau lunak
4. Pantau keseimbangan cairan.
5. Kolaborasi dengan keluarga untuk memberikanan
5. Kolaborasi dengan pemberian tranfusi darah bila
makanan sesuai dengan kesukaannya
terjadi perdarahan gastrointestinal yang hebat

Anda mungkin juga menyukai