Anda di halaman 1dari 4

NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor 1. Untuk mengetahui


1. dengan agen pencedera keperawatan selama 3x24 jam tanda-tanda keadaan umum pasien.
biologis. masalah kepererawatan vital.
hipertermia berhubungan dengan
agen pencedera biologis teratasi
dengan kriteria hasil: 2. Memberikan 2. Untuk membantu
a. Suhu tubuh dalam kompres menurunkan suhu.
rentang normal. panas basah.
b. Nadi dan RR dalam
rentang normal. 3. Edukasi 3. Agar terjadi proses
c. Tidak ada perubahan pasien untuk penguapan.
warna kulit dan pusing. menggunakan
pakaian tipis
ataupun
selimut tipis.
4. Kolaborasi 4. Untuk menurunkan suhu
pemberian tubuh.
antipiretik.
Setelah dilakukan tindakan
2. Resiko injury berhubungan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui
dengan agen pencedera fisik masalah keperawatan resiko kebutuhan kebutuhan
injury berhubungan dengan keamanan keamanan pasien.
infeksi mikroorganisme teratasi pasien, sesuai
dengan kriteria hasil: dengan
a. Klien terbebas dari kondisi fisik
cidera. dan riwayat
b. Klien mampu penyakit
menjelaskan cara atau terdahulu.
metode untuk 2. Memasang 2. Untuk sebagai
mencegahinjury atau setrel tempat pengaman.
cedera. tidur.
c. Klien mampu 3. Memberikan 3. Untuk memberikan
menjelaskan faktor edukasi untuk informasi agar
resiko dari lingkungan membatasi pasien bisa istirahat
atau perilaku personal. pengunjung. dengan cukup.
d. Mampu mengenali 4. Mengontrol 4. Agar tercipta
perubahan status dari lingkungan yang
kesehatan. kebisingan. nyaman.
Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan
3.
b.d gangguan Neurrologis keperawatan dalam waktu 3 x nafas (3140) 1. Untuk mengetahui

(00032) 24 jam pola nafas dalam batas a. Monitor TTV keadaan umum
pasien
Batasan karakteristik : normal dan irama teratur, b. Kaji Auskutalsi
2. Untuk mengetahui
dengan criteria hasil : bunyi nafas,
a. Penurunan tingkat pola nafas
Status pernafasan (0415) : frekuensi, irama
kesadaran 3. Untuk melancarkan
a. Tanda Tanda vital dalam dan kedalaman
pernafasan dengan
b. Kerusakan neurologis
rentang normal (tekanan pernafasan. posisi nyaman
c. Perubahan pola nafas
darah, nadi, pernafasan) c. Berikan klien 4. Untuk membantu
d. Peningkatan denyut
(TD 120-90/90-60 mmHg, posisi yang mengeluarkan
nadi
nadi 80-100 x/menit, RR : nyaman; posisi sekret
e. Penurunan tekanan
18-24 x/menit, suhu 36,5 semi fowler.
darah
– 37,5 C) d. Anjurkan klien
f. Respon pupil lambat
b. Frekuensi, irama, untuk batuk
kedalaman pernapasan efektif dalam
dalam batas normal melakukan nafas
c. Pernafasan tidak dalam jika klien
menggunakan otot-otot sadar
bantu pernapasan
.

e. Lakukan
clapping dan
vibrasi pada
klien terutama
pada area
punggung.
f. Kolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
therapi
bronkodilator
dan oksigen.

Anda mungkin juga menyukai