Anda di halaman 1dari 19

BAHAN BLEACHING

WIDYAWATI
ETIOLOGI
PEWARNAAN EKSTRINSIK
PEWARNAAN INTRINSIK
SIFAT-SIFAT IDEAL BAHAN
BLEACHING

 mempunyai pH netral
 mudah diaplikasikan
 tidak mengiritasi jaringan mulut
 tidak menimbulkan panas pada gigi selama
diaplikasikan
 melekat dengan maik pada struktur gigi
 mempunyai kontras warna dengan struktur gigi
BAHAN BLEACHING

1. Mengandung peroksida:
 hydrogen peroxide
 carbamide peroxide/urea peroxide

2. Non hydrogen peroxide mengandung sodium chloride,


oxygen dan natrium fluoride.

3. Beberapa produk mengandung bahan tambahan


potasium nitrat dan fluoride sensitivitas
BLACHING
INTRAKORONA

Bahan pemutih gigi intrakorona:

Ho dan Goerig, 1989 :


 Superoksol tingkat keberhasilan 93%
 Campuran Sodium Perborat + Superoksol
tingkat keberhasilan 75%
 Campuran Sodium Perborat + air
tingkat keberhasilan 53%
HIDROGEN PEROKSIDA

 Konsentrasi: 30% dan 35% (Superoxol & Peryhydrol)


 rumus kimia H2O2
 pH 4.5
 berupa cairan bening, tidak berwarna
 tidak berbau,
 berat molekul 34,0147 g/mol
 lebih kental dari air.
 Memiliki sifat oksidator yang sangat kuat dan digunakan
sebagai bahan pemutih (bleaching) juga sebagai desinfektan
………HIDROGEN PEROKSIDA

 H2O2 relatif tidak stabil dan mengalami dekomposisi secara


perlahan dan melepaskan oksigen.
 Hidrogen peroksida dapat larut dalam air dan menyebabkan
suasana asam,
 pH dipengaruhi oleh konsentrasinya, untuk pH 1 % larutan
adalah 5.0-6.0.
KARBAMID PEROKSIDA / UREA
HIDROGEN PEROKSIDA

 Merupakan kristal yang berwarna putih,


 Tidak toksik.
 Penggunaan bahan dengankonsentrasi 30%-
50% untuk in office bleaching ternyata efektif
 sedangkan pada konsentrasi 10%-
16% digunakan untuk pemutihan ekstra korona.
 Efektivitas bahan pemutih intra korona dipengaruhi
oleh pH, konsentrasi, suhu, waktu dan penyimpanan.
 Pada pH basa, proses oksidasi lebih aktif.
 Penggunaan bahan dengan konsentrasi tinggi prosesnya lebih
cepat namun perlu hati-hati kemungkinan dapat menyebabkan
kaustik pada jaringan lunak.
 Pengaruh adanya kenaikan suhu tinggi atau pemanasan /energi
cahaya menyebabkan reaksinya lebih cepat.
 Adanya kontak bahan pemutih yang lama hasilnya lebih baik.
SUPEROKSOL

• oksidator 2 kali lebih kuat dibandingkan dengan sodium


perborat. (Steiner, 1995).
• tidak stabil, cepat melepas oksigen, dapat meledak, dan dapat
merusak jaringan lunak serta lebih reaktif dalam proses
pemutihan
• Bahan pemutih yang paling sering digunakan
• tidak berwarna, viskositas rendah,
• merupakan oksidator kuat sehingga dalam penggunaannya ha
rus hati-hati, jangan tertelan / terinhalasi.
• Contoh Superoxol, merupakan bahan pemutih yang
mengandung 30 % H2O dapat menyebabkan luka kulit.
• Bahan ini dapat rusak / terurai oleh cahayasehingga perlu te
mpat penyimpanan yang sejuk dan kedap cahaya
SODIUM PERBORAT (NABO3H2O)

• bersifat stabil dalam keadaan kering,


• Merupakan bubuk putih
• lebih aman dibandingkan dengan superoksol.
• mengandung 95% perborat dan melepaskan 9.9% oksigen
• dengan air akan pecah menjadi sodium metaborate dan
hidrogen peroksida yang bersifat oksidator dan melepaskan
oksigen nasen
• apabila dicampur dengan air lebih aman daripada cairan
hidrogen peroksida konsentrasi tinggi.
• dengan bantuan asam, air hangat atau air bahan ini mudah
berubah menjadi natrium metaborat dan oksigen nasen.
(Walton, 1989).
 Penggunaan bahan campuran superoxol dengan sodium
perborat
 Lebih efektif efeknya untuk pemutihan gigi.
 Komplikasi penggunaan bahan pemutih yang ceroboh, akan
menyebabkan resorbsi akar external dan kebocoran
mikro pada restorasi komposit
LANJUTAN……

• apabila dicampur dengan air lebih aman daripada cairan


hidrogen peroksida konsentrasi tinggi.
• dengan bantuan asam, air hangat atau air bahan ini
mudah berubah menjadi natrium metaborat dan
oksigen nasen. (Walton, 1989).
• macam preparat: monohidrat, trihidrat dan tetrahidrat,
dimana berbeda dalam jumlah oksigen
• Sodium perborat monohidrat dibentuk oleh dehidrasi sodium
perborat tetrahidrat
LANJUTAN…..

• Bentuk monohidrat mempunyai 3 keuntungan dibandingkan


dengan bentuk tetrahidrat yaitu, mengandung oksigen lebih
tinggi, setara dengan hidrogen peroksida 35%, dimana 50%
oksigennya lebih aktif dengan berat yang sama seperti sodium
perborat tetrahidrat.
• Bentuknya juga lebih stabil dalam keadaan panas dan tingkat
kelarutan terhadap air juga lebih tinggi.
SODIUM DIOXIDE

 Penggunaan terbatas
 Ketika dikombinasi dengan air akan bereaksi menjadi Sodium
hydroxide dan oksigen
Na2O2 + H2O 2NaOH + ½ H2O
 Molekul oksigen yang dihasilkan mempunyai kekuatan
antiseptik dan bahan bleaching
 jika digunakan pada konsentrasi tinggi akan membahayakan
vitalitas pulpa dan jaringan periodonsium

Anda mungkin juga menyukai