Anda di halaman 1dari 52

Tutorial 4 blok XV

Zukhruful Muzakkie (70.2011.002)


Yolanda Rachmi N (70.2011.003)
Eksaka Fajar Nata (70.2011.004)
Monika Sari Sinum (70.2011.009)
Eldhi Aprian (70.2011.027)
Suci Lestari (70.2011.031)
Santhy Annisa (70.2011.033)
Ira Maulani (70.2011.040)
Marmah Oktaria (70.2011.044)
Tantri Rahma Viqo (70.2011.048)
Ayu Aryani (70.2011.062)
Skenario Kasus

Nn.Siska, Perumpuan 22 tahun, pekerjaan sales, datang


ke poli mata karena penglihatan mata kiri kabur sejak 2
hari yang lalu. Sejak 10 hari yang lalu mata kiri merah
berair disertai adanya sakit dan ada kotoran yang agak
kental berwarna putih kekuningan pada mata.
Teman sekantor Nn. Siska ada yang menderita
keluhan mata merah berair dan di sertai kotoran. Ia
tidak berobat ke dokter untuk keluhan ini dan hanya
menggunakan obat tetes mata yang dijual bebas di
warung.
Penderita selama ini memakai kacamata minus pada
mata kiri dan kanan sejak usia 15 tahun.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum : sadar dan kooperatif
Vital Sign : TD: 120/80 mmHg, Nadi: 92
x/menit, RR: 8x/menit, Suhu
: 36,7◦c
Mata :
OS : VOS 4/60,Pinhole ada kemajuan tidak
maksimal,mixed injeksi,sekret putih
kekuningan (+),blefarospasme,infiltrat
bentuk punctata
OD : VOD 6/60,dengan koreksi : speris
– 2.00 menjadi 6/6
Klarifikasi Istilah
1 Mata Kabur Pandangan yang kurang terang, yang tidak dapat diperbaiki dengan
kacamata
2 Mata Berair Epiphora, air mata yang mengalir berlebihan akibat obstruksi duktus
lakrimaris
3 Kotoran agak kental Mukopurulen
berwarna putih kekuningan
4 Pinhole Kacamata yang berlubang pada posisi dan formasi tertentu untuk
melatih otot bola mata agar lensa mampu memfokuskan bayangan
benda pada titik kuning retina mata
5 Blefarospasme Penutupan kedua kelopak mata di luar kontrol, karena kontraksi otot
kelopak mata
6 Mixed Injeksi Pelebaran aliran darah di konjungtiva atau badan siliaris
7 Sferis Lensa yang memiliki bentuk irisan bola baik cembung pada bagian
luar maupun cembung pada bagian dalam
8 Kacamata Minus Alat optik yang digunakan pada rabun jauh
untuk memfokuskan cahaya
9 Infiltrat bentuk punctata Difusi cairan atau penimbunan patologis di suatu jaringan yang
normalnya tidak terdapat pada jaringan tersebut yang berbentuk titik
atau ditandai dengan titik
Identifikasi Masalah

1. Nn.Siska, Perumpuan 22 tahun, pekerjaan sales,


datang ke poli mata karena penglihatan mata kiri
kabur sejak 2 hari yang lalu.
2. Sejak 10 hari yang lalu mata kiri merah berair disertai
adanya sakit dan ada kotoran yang agak kental
berwarna putih kekuningan pada mata.
3. Teman sekantor Nn.Siska ada yang menderita keluhan
mata merah berair dan di sertai kotoran
4. Ia tidak berobat ke dokter untuk keluhan ini dan
hanya menggunakan obat tetes mata yang dijual
bebas di warung
5. Penderita selama ini memakai kacamata minus pada
mata kiri dan kanan sejak usia 15 tahun
6. Mata :
OS: VOS 4/60, Pinhole ada kemajuan tidak
maksimal, mixed injeksi, sekret putih
kekuningan (+), blefarospasme, infiltrat bentuk
punctata
OD : VOD 6/60, dengan koreksi: speris – 2.00
menjadi 6/6
1. Nn.Siska, Perumpuan 22 tahun, pekerjaan sales, datang ke
poli mata karena penglihatan mata kiri kabur sejak 2 hari
yang lalu.

a. Organ apa yang terlibat pada kasus?


Jawab:
Konjungtiva dan kornea
b. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi mata ?
Jawab :
ANATOMI
Fisiologi
PALPEBRA berfungsi melindungi bola mata dari iritasi
dan cedera serta mengeluarkan sekresi kelenjar yang
membentuk tear film di depan kornea.
KONJUNGTIVA  berfungsi melindungi mata dari iritasi
dan cedera.
KORNEA  memiliki tiga fungsi utama yaitu : media
refraksi, media transmisi sinar (400 – 700 nm), dan fungsi
sebagai proteksi
GLANDULA LAKRIMAL  merupakan kelenjar
tubuloasinar serosa dengan mioepitel. Lobus kelenjar air mata
akan mencurahkan isinya melalui 10-15 saluran menuju
bagian lateral forniks superior konjungtiva
Fisilogi penglihatan :
Benda → memantulkan cahaya (gelombang elektromagnetik) →
masuk ke kornea → diteruskan ke pupil → pengaturan jumlah
cahaya yang masuk oleh pupil melalui m.sphincter pupillae (yang
mengkonstriksikan pupil dalam keadaan cahaya terang) dan m.dilator
pupillae (yang melebarkan pupil dalam keadaan gelap) → cahaya
difokuskan oleh lensa → konvergensi cahaya → bayangan benda
jatuh tepat di makula lutea (bayangan terbalik) → impuls ditangkap
oleh sel-sel fotoreseptor, sel batang (hitam putih) dan sel kerucut
(warna) → bersinaps dengan sel horizontal → sel bipolar →
bersinaps dengan sel amacrine → sel ganglion → penjalaran impuls
ke nervus opticus → chiasma opticum → tractus opticus → serabut-
serabut di tractus opticus bersinaps di nucleus geniculatum laterale
dorsalis → tractus geniculocalcarina → korteks penglihatan primer di
calcarina lobus oksipitalis → persepsi melihat.
Histologi
Palpebra
Kornea
Histologi
• Mata terdiri dari tunica fibrosa, tunica vaskulosa,
tunica nervosa.
• Konjungtiva terdiri dari sel epitel yang mempunyai
sel goblet untuk menghasilkan mukus, sel epitel,
stroma.
• Kornea terdiri dari lapisan epitel, membrana
bowman, stroma, membran descement, endotel.
• Lensa terdiri dari epitel, serat-serat lamelar, dan
nukleus
• Retina terdiri dari 10 lapisan
c. Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan ?
Jawab :
 Penyakit Konjungtivitis dapat menyerang semua
umur. terjadi pada semua ras dan jenis kelamin.
 Pekerjaan sales  sering terpapar debu factor
resiko memperberat konjungtivitis

d. Apa makna sejak 2 hari yang lalu penglihatan mata


Nn.Siska kabur?
Jawab :
 Maknanya adalah telah terjadi peradangan pada
kornea  kornea menjadi keruh  penglihatan
kabur
e. Apa penyebab sejak 2 hari yang lalu penglihatan mata
Nn.Siska kabur?
Jawab:
Penyebab menurunnya visus:
1. Gangguan pada media refraktan (kornea, humor akuos,
lensa dan korpus vitreum
2. Refraksi anomali, adalah Miopia, Hipermetropia, dan
Astigmatisma.
3. Gangguan pada sistem saraf

Penyakit yang dapat menyebabkan mata merah dengan


penglihatan turun mendadak : Keratitis, Ulkus kornea,
Glaukoma akut, Uveitis
f. Bagaimana mekanisme sejak 2 hari yang lalu
penglihatan mata Nn.Siska kabur?
Jawab :
FR (kontak dengan teman sekantor)  transmisi agent
infectious (bakteri) dari penderita ke orang lain  invasi
agent infectious pada konjungtiva  kuman menembus
tears film  bakteri menginfeksi permukaan konjungtiva
 iritasi permukaan konjungtiva  mengeluarkan
berbagai sel radang  sel radang bermigrasi ke stroma ke
konjungtiva melalui epitel permukaan  bergabung
dengan fibrin, netrofil dan mucus dari sel goblet 
membentuk eksudat  proses inflamasi diteruskan ke
kornea  visus berkurang  penglihatan mata kabur
2. a. Apa penyebab sejak 10 hari yang lalu mata kiri merah
berair disertai adanya sakit dan ada kotoran yang agak
kental berwarna putih kekuningan pada mata?
Jawab :
 Konjungtivitis radang konjungtiva, disebabkan oleh
bakteri, klamida, alergi, viral toksik, berkaitan dengan
penyakit sistemik
 secret mata yang agak kental berwarna putih kekuning-
kuningan pada mata  terjadi akibat infeksi bakteri.

Bakteri penyebab: Gonokok, Meningokok, Staphylococcus


aureus, Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenza
Eschericihia coli
b. Apa makna sejak 10 hari yang lalu mata kiri merah
berair disertai adanya sakit dan ada kotoran yang agak
kental berwarna putih kekuningan pada mata?
Jawab :
 Makna sejak 10 hari  terjadi peradangan
konjungtiva atau radang pada selaput lender yang
bersifat akut
 Makna lalu mata kiri merah berair disertai adanya
sakit dan ada kotoran yang agak kental berwarna
putih kekuningan pada mata  gelaja dari
konjungtivitis akibat bakteri.
c. Bagaimana mekanisme sejak 10 hari yang lalu mata kiri
merah berair disertai adanya sakit dan ada kotoran yang
agak kental berwarna putih kekuningan pada mata?
Jawab :
Mata merah
FR (kontak dengan teman sekantor “konjungtivitis”) 
transmisi agent infectious (bakteri) dari penderita ke orang
lain  invasi agent infectious pada konjungtiva  kuman
menembus tears film  bakteri menginfeksi permukaan
konjungtiva  iritasi permukaan konjungtiva 
melepaskan berbagai mediator inflamasi  dilatasi
pembuluh darah arteri konjungtiva posterior  ↑ aliran
darah pada arteri konjungtiva posterior  mata merah.
Mata berair
FR ( kemungkinan kontak dengan teman sekantor) 
transmisi agent infectious (bakteri) dari penderita ke orang
lain  invasi agent infectious pada konjungtiva  aktivasi
mekanisme perlindungan permukaan bola mata  ↑ aktivasi
glandula lacrimalis  ↑ sekresi air mata  mata berair
Nyeri/ sakit
FR ( kemungkinan kontak dengan teman sekantor) 
transmisi agent infectious (bakteri) dari penderita ke orang
lain  invasi agent infectious pada konjungtiva  kuman
menembus tears film  bakteri menginfeksi permukaan
konjungtiva  iritasi permukaan konjungtiva  stimulus 
merangsang reseptor nyeri  respon mengeluarkan mediator
kimia ( bradikinin, metilkolin)  nyeri / sakit
Ada kotoran yang agak kental berwarna putih
kekuningan pada mata
FR ( kemungkinan kontak dengan teman sekantor) 
transmisi agent infectious (bakteri) dari penderita ke
orang lain  invasi agent infectious pada konjungtiva
 kuman menembus tears film  bakteri menginfeksi
permukaan konjungtiva  iritasi permukaan
konjungtiva  mengeluarkan berbagai sel radang  sel
radang bermigrasi ke stroma ke konjungtiva melalui
epitel permukaan  bergabung dengan fibrin, netrofil
dan mucus dari sel goblet  membentuk eksudat 
Ada kotoran yang agak kental berwarna putih
kekuningan pada mata
d. Bagaimana hubungan sejak 10 hari yang lalu dengan
keluhan 2 hari lalu?
Jawab :
Hubungan keluhan sejak 10 hari yang lalu mata kiri merah
berair disertai adanya sakit dan ada kotoran yang agak
kental berwarna putih kekuningan pada mata merupakan
gejala dari konjungtivitis akibat infeksi bakteri, sedangkan
sejak 2 hari yang lalu penglihatan mata kabur merupakan
gejala lanjutan yang telah mengenai kornea akibat dari
kemungkinan pengobatan yang in adekuat
e. Apa jenis sekret pada mata dan pada kasus termasuk jenis
yang mana?
Jawab :
Jenis-jenis sekret berdasarkan penyebabnya :
Air : Infeksi virus atau alergi.
Purulen : Bakteri atau klamidia.
Hiperpurulen: Gonokok atau meningokok.
Mukoid : Alergi atau vernal.
Serous : Adenovirus.

Pada kasus bakteri


3. a. Apa hubungan teman sekantor mempunyai keluhan
yang
sama?
Jawab :
Hubungan teman sekantor mempunyai keluhan yang sama
adalah factor risiko penularan terjadinya konjungtivitis
pada Nn. Siska.

b. Bagaimana cara terjadinya penularan pada kasusu?


Jawab:
Penularan dapat terjadi melalui benda yang dapat
menyebarkan infeksi seperti terkontaminasi atau
berhubungan langsung dengan benda infeksius (handuk
atau tissue yang dipakai bersama, berjabat tangan, dll)
4. a. Apa saja kemungkinan obat tetes mata yang di jual
diwarung?
Jawab :
Obat tetes mata yang dijual bebas di apotek atau warung
Misalnya Insto regular, Visine original, Rohto dan Braito
original.
Indikasi menghilangkan iritasi dan kemerahan pada mata.
 Tetrahydrozoline HCL 0,05 % (vasokonstriktor &
mengatasi iritasi ringan)
 Benzalkonium Chloride 0,01% (zat pengawet GO)
 Boric Acid 1,5% (bakteriostatik dan fungistatik
mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur pada larutan)
b. Apa dampak dan tidak berobat ke dokter dan hanya
menggunakan obat tetes mata yang dijual diwarung?
Jawab:
Dampak yang timbul adalah keluhan atau gejala yang
dialami pasien akan berulang atau penyakit akan berlanjut
ke daerah sekitar yang dapat memperburuk keadaan,
karena pengobatan yang inadekuat (hanya bersifat
simptomatis), tidak membasmi agent penyebab dan hal ini
berpotensi menyebabkan penularan yang lebih luas ke
orang sekitar.
c. Apa saja jenis obat tetes?
Jawab :
Obat tetes (guttae)sediaan cair berupa larutan, emulsi
atau suspense.
 Guttae opthalmicae (tetes mata)
 guttae oris (tetes mulut)
 guttae auriculares (tetes telinga)
 guttae nasales (tetes hidung)
d. Apa saja jenis obat tetes mata?
Jawab:
Jenis obat mata topical
Anestetik Lokal Topikal, Midriatik dan siklopegik, Obat-
Obat yang di pakai dalam pengobatan glaucoma,
Kortikosteroid Topikal, Campuran kortikosteroid dan
obat anti infeksi, Obat- Obat yang dipakai dalam
konjungtivitis alergika, Obat mata anti Infeksi,
dekongestan dan vasokonstriktor, Pengganti air mata dan
Agen Pelumas.
e. Apa syarat obat tetes mata?
Jawab :
Sterilitas, Kejernihan, Buffer, pH, Tonisitas, Pengawet,
Zat tambahan, Kekentalan, Pengemasan, Stabil
f. Bagaimana cara penggunaan obat tetes mata?
Jawab :
1. Posisikan pasien mendongak ke atas
2. Pegang palpebra inferior di bawah bulu mata dan tarik palpebra
menjauhi mata dengan hati-hati
3. Berikan 1 tetes obat ke dalam cul-de-sac inferior yang paling dekat
dengan daerah yang “sakit”.
4. Palpebra harus tetap di tutup selama 3 menit agar tidak berkedip,
yang akan memompa obat ke dalam hidung dan meningkatkan
absorpsi sistemik.
5. Kelebihan obat di kantus medialis harus di hapus sebelum
penekanan di hentikan atau palpebra di buka. Pasien yang
mendapat beberapa macam obat topikal harus menunggu 10 menit
antar dosis, sehingga obat pertama tidak terbilas keluar mata oleh
obat yang ke dua.
5. a. Apa makna penderita memakai kacamata minus pada mata kiri
dan kanan sejak usia 15 tahun?
Jawab :
Maknanya Nn. Siska mengalami kelainan refraksi (rabun jauh),
“bayangan benda di fokuskan di depan makula lutea”.
Kaca mata minus adalah kacamata
korektif yang lensa dengan diameter
kurvatura yang sama disemua meridian,
memiliki sifat mengecilkan dan
menjauhkan bayangan. Kaca mata minus
(lensa sferis konkaf) ini digunakan untuk
terapi kelainan miopia.
b. Apasaja jenis-jenis kacamata?
Jawab :
Lensa sferis: lensa dengan diameter kurvatura yang
sama di semua meridian.
Lensa silinder : jenis lensa yang mempunyai 2
meridian yang saling tegak lurus satu sama lain.
Lensa sferosilinder : kombinasi antara lensa sferis dan
lensa silinder.
c. Apasaja jenis-jenis kelainan refraksi pada mata?
Jawab :
Miopia, hyperopia, astigmatisma, presbyopia

d. Alat apa saja yang dapat digunakan untuk mengoreksi kelainan


rabun jauh? (syarat-syarat)
Jawab :
 Koreksi miopia dengan kacamata (menggunakan lensa konkaf
(cekung/negatif) karena berkas cahaya yang melewati suatu lensa
cekung akan menyebar
 Lensa kontak dari kaca atau plastik diletakkan dipermukaan depan
kornea
 LASIK adalah suatu tindakan koreksi kelainan refraksi mata yang
menggunakan teknologi laser dingin (cold/non thermal laser)
dengan cara merubah atau mengkoreksi kelengkungan kornea.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?
Jawab :
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik?
Jawab :
OS
VOS 4/60
FR ( kemungkinan kontak dengan teman sekantor)  transmisi agent
infectious (bakteri) dari penderita ke orang lain  invasi agent infectious pada
konjungtiva  kuman menembus tears film  bakteri menginfeksi permukaan
konjungtiva  iritasi permukaan konjungtiva  mengeluarkan berbagai sel
radang  sel radang bermigrasi ke stroma ke konjungtiva melalui epitel
permukaan  bergabung dengan fibrin, netrofil dan mucus dari sel goblet 
membentuk eksudat  proses inflamasi diteruskan ke kornea  visus
berkurang  penglihatan mata kabur  VOS 4/60
Pinhole ada kemajuan tidak maksimal
Iritasi permukaan konjungtiva  mengeluarkan berbagai sel
radang  sel radang bermigrasi ke stroma ke konjungtiva
melalui epitel permukaan  bergabung dengan fibrin, netrofil
dan mucus dari sel goblet  membentuk eksudat  proses
inflamasi diteruskan ke kornea  Pinhole ada kemajuan tidak
maksimal

Mixed injeksi
Iritasi permukaan konjungtiva  melepaskan berbagai mediator
inflamasi  dilatasi pembuluh darah arteri konjungtiva
posterior  mixed injeksi
Sekret putih kekunungan (+)
Iritasi permukaan konjungtiva  mengeluarkan berbagai sel radang  sel radang
bermigrasi ke stroma ke konjungtiva melalui epitel permukaan  bergabung
dengan fibrin, netrofil dan mucus dari sel goblet  membentuk eksudat  Sekret
putih kekunungan (+)

Blefarospasme
FR ( kemungkinan kontak dengan teman sekantor)  transmisi agent infectious
(bakteri) dari penderita ke orang lain  invasi agent infectious pada konjungtiva
 aktivasi mekanisme pperlindungan permukaan bola mata  ↑ aktivasi glandula
lacrimalis ↑ aktivasi dari M. orbicularis oculi dan M. levator palpebrae superior
 kontriksi terus menerus  kelelahan dari M. orbicularis oculi dan M. levator
palpebrae superior  Blefarospasme
Infiltrat bentuk punctata
Iritasi permukaan konjungtiva  mengeluarkan berbagai sel radang  sel radang
bermigrasi ke stroma ke konjungtiva melalui epitel permukaan  bergabung
dengan fibrin, netrofil dan mucus dari sel goblet  membentuk eksudat  proses
inflamasi diteruskan ke kornea terbentuk infiltrate dikornea  Infiltrat bentuk
punctata
OD
Lensa yang terlalu kuat akibat aktivitas otot siliaris yang berlebihan atau bola mata
yang terlalu panjang → pembelokkan berkas cahaya berlebihan → berkas cahaya
terfokus di depan retina (macula lutea) → dikoreksi dengan lensa sferis konkaf (-
2,00) → berkas cahaya mengalami divergensi → mengurangi kekuatan optik mata
→ pergeseran titik fokus ke belakang → bayangan diperkecil dan diperjauh →
bayangan terfokus di macula lutea pada penderita myopia → visus menjadi 6/6.
6. Bagaimana cara mendiagnosis ?
Jawab :
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
7. Apa saja Differential Diagnosis (DD) ?
Jawab :
8. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan ?
Jawab :
• pemeriksaan mata secara umum atau standar
pemeriksaan mata
• kultur bakteri
• biopsy kornea

9. Apa Working Diagnosis (WD) ?


Jawab :
OD : Miopi
OS : Keratokonjungtivitis et causa bakteri.
10. Bagaimana epidemiologi ?
Jawab :
Miopi : Prevalensi miopi mencapai 70- 90% pada beberapa
populasi Negara Asia, Prevalensi terbanyak pada usia <20tahun.
Keratitis : Di negara-negara berkembang insidensi keratitis berkisar
antara 5,9-20,7 per 100.000 orang tiap tahun. predisposisi terjadinya
keratitis antara lain terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak
dan perawatan lensa kontak yang buruk, penggunaan lensa kontak
yang berlebihan, Herpes genital atau infeksi virus lain, kekebalan
tubuh yang menurun karena penyakit lain, serta higienis dan nutrisi
yang tidak baik, dan kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.
11. Apa saja manifestasi klinik ?
Jawab :
•Peningkatan tekanan intraokular, normal 10-21
mmHg
•Halo sekitar cahaya dan kornea yang keruh
•Nyeri
•Penyempitan lapang pandang
•Perubahan pada diskus optik
•Oklusi vena
•Pembesaran mata
Bagaimana tata laksana pada kasus ini ? (5,2)
Jawab :
Tatalaksana glaucoma:
Terapi medikamentosa :
pengobatan darurat dan jangka pendek yaitu :
Miotik :Pilokarpin 2-4%fetes mata, diteteskan tiap menit I
tetes selama 5 menit, kemudian disusul 1 tetes tiap jam
sampai 6 jam. Pemberian pilokarpin akan menyebabkan
melepaskan iris dari jaringan trabekulurn sehingga sudut
mata depan akan terbuka.
Beta-bloker : Beta bloker dapat menurunkan tekanan
intraocular dengan cara menurunkan produksi akuous humor
Bedah:
Trabekuloktomi,
Trabekuloplasty
Untuk yang katarak
Bedah :
Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa
dan menggantinya dengan lensa buatan. Ada 2 macam
pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat
lensa yaitu ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)
atau EKEK dan ICCE (Intra Capsular Cataract
Extraction) atau EKIK.
14. Komplikasi apa yang timbul jika tidak ditata laksana
dengan baik ?
Jawab :
Katarak :
Intraoperatif : Kerusakan endotel kornea, Hemoragik
ekspulsif, Hyphaema
Post operatif : Edema kornea, Hifema, Glaukoma
Glaukoma : Kerusakan saraf optik, Kebutaan, Kehilangan
pengeliatan tepi, Hipertensi okular

15. Bagaimana prognosis kasus ini?


Jawab :
Dubia ad bonam
16. Apa Kompetensi Dokter Umum (KDU )terhadap kasus ? (8,5)
Jawab :
3A.
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (pemeriksaan
lab.Sederhana / x-ray).Dapat memutuskan dan member terapi
pendahuluan, serta murujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus
gawat darurat).

17. Bagaimana pandangan islam terhadap kasus ?


Jawab :
“Dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu, apapun dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan, hati agar kamu bersyukur” QS An-Nahl 16:78
Kesimpulan

Ny. Surti, 52 tahun mengeluh mata kiri tidak bisa


melihat disertai nyeri di dalam karena mengalami
glaukoma akut sudut tertutup et causa katarak senile
hipermatur dan mata kanan kabur karena katarak
senile imatur
Kerangka Konsep
Factor Degeneratif

katarak

Hambatan pada system


drainase Humor Aquous

Peningkatan tekanan
intraokular

Edema Melihat pelangi


palpebra dicahaya bola
Mual
Tidak bisa Mata nyeri
lampu melihat muntah

Anda mungkin juga menyukai