Anda di halaman 1dari 31

Distilasi

Oleh kelompok 2 :
1. Digwanggi Arum T (170332614579)
2. Fitra Yurid (180332616605)
3. Mochammad Yasin F (170332614572)
4. Rohima Nostia (150332600815)
5. Siti Nur Mahmudah (170332614525)
6. Yoga Pratama (150332600362)
Distilasi

Metode distilasi baik digunakan


Merupakan suatu
untuk memisahkan bahan-
metode dalam
bahan yang memiliki titik didih
pemisahan kimia
tinggi dan mudah menguap

Zat yang memiliki titik


Memisahakan suatu Sedangkan zat yang memiliki
didih rendah akan
Prinsip campuran zat yang titik didik lebih tinggi akan
menguap terlebih
umum memiliki perbedaan mengembun dan mengikuti
dahulu dan
titik didih liran cairan ke bawah.
menghasilkan distilat
Perlengkapan Distilasi
1. Pemanas elektrik
2. Labu distilasi
3. Pendingin
4. Termometer
5. Kondensor
6. Tempat air masuk
7. Tempat air keluar
8. Labu destilat
9. Keran
10.Adaptor (pipa penghubung)
11.Pengatur suhu pemanas elektrik
12.Pengatur kecepatan pemanas elektrik
13.Bagian pemanas elektrik
14.Penangas labu distilasi
15.Campuran yang akan di distilasi
16.Penangas labu distilasi
Campuran yang akan didistilasi Labu distilasi dipanaskan dengan pemanas
dimasukkan labu distilasi elektrik yang sudah diatur suhunya

Uap yang mengembun pada Uap yang dihasilkan pada


kondensor akan ditampung pada pemanasan dialirkan ke kondensor
labu distilat melalui adaptor yang merupakan pendingin uap
sehingga terjadi kondensasi
Prinsip Utama Distilasi

Diagram Fase Volatilitas Piring Persamaan


Volatilitas Piring Persamaan
dan Komposisi Relatif teoretis fenske
Relatif teoretis fenske
Campuran

Pada umumnya pemisahan dengan metode distilasi melibatkan kesetimbangan


cair-uap. Kesetimbangan cair-uap sangat bergantung pada komposisi campuran
yang hendak dipisahkan

kesetimbangan fase cair-uap ini dijadikan dasar untuk memisahkan komponen campuran
Jika terdapat dua zat cair yang saling bercampur
dipanaskan, masing-masing komponen akan berubah
fase menjadi uap walaupun titik didih keduanya belum
tercapai. Uap dari kedua zat cair ini ada dalam bentuk
campuran uap, dengan perbandingan yang memenuhi
Hukum Raoult pada sistem tertutup.

1. Diagram Fase dan


Komposisi Campuran

PA = XA PA0 dan PB = XB PB0


P= XA PA0 + XBPB0
Adapun tekanan parsial masing-masing
komponen sangat tergantung kepada fraksi
mol komponen tersebut, dan dapat dituliskan
sebagai
PA/PT = YA dan PB/PT = YB

2. Volatilitas Relatif
Inilah yang menjadi prinsip utama distilasi
fraksional, karena untuk campuran yang
sedang dipanaskan sampai mendidih, uapnya
kaya akan komponen yang lebih volatil.
Piring Teoritis
• Gambar disamping adalah
komposisi uap dan cairan yang
ada dalam kesetimbangan.
• Proses dari cair (hasil
kondensasi dengan komposisi
𝑋𝐴 ) menjadi uap (dengan
komposisi 𝑌𝐴 ) dan turun
menjadi cair lagi di
temperature T2 disebut
sebuah “Piring teoritis” di
mana terjadi pengayaan zat A.
• Pada keadaan bubble
dengan komposisi uap
ditunjukkan pada gambar
disamping.
• Pada tiap piring teoritis,
digambarkan sebagai
sebuah piring penampung
destilat dengan lubang-
lubang agar uap bisa
melewatinya dan
kemudian mengembun
pada “tutup” gelembung
yang ada.
• Jika digambarkan lebih
detail seperti gambar
disamping.
• A merupakan komponen
yang lebih volatile. Sumbu
𝑥 adalah fraksi mol A
sebagai cairan dan sumbu
𝑦 adalah fraksi mol A
sebagai uap.
• Gambar disamping
merupakan proses kontinu
distilasi dan setiap nomor
menunjukan piring teoritis
yang dilalui.
• Jumlah piring teoritis
selanjutnya dapat
dilambangkan sebagai 𝒏
Persamaan Fenske
• Uap dari labu distilasi pertama akan memenuhi
persamaan berikut.
𝑌𝐴.0 𝑋𝐴.0 𝑌𝐴.0 𝑋𝐴.0
=𝑎 atau =𝑎
𝑌𝐵.0 𝑋𝐵.0 1 − 𝑌𝐴.0 1 − 𝑋𝐴.0

• Pada saat uapnya menguap dari piring pertama


maka didapat.

𝑌𝐴,1 𝑋𝐴,1 𝑌𝐴,0 2


𝑋𝐴,0
=𝑎 = =𝑎
1 − 𝑌𝐵,1 1 − 𝑋𝐵,1 1 − 𝑋𝐴,0 1 − 𝑋𝐴,0
• Setelah n piring terlewati, ada (n+1) kali proses penguapan
kondensasi:

𝑌𝐴,𝑛 𝑛+1
𝑋𝐴,0
=𝑎
1 − 𝑌𝐴,𝑛 1 − 𝑋𝐴,0
Atau

𝑌𝐴,0 𝑋𝐴,0
log = 𝑛 + 1 log 𝑎 + log
1 − 𝑌𝐴,0 1 − 𝑋𝐴,0
Pada saat uap di piring ke-n terkondensasi, komposisi final
destilat 𝑌𝐴 , n dan 𝑋𝐴 ,f maka :

𝑌𝐴,𝑛 𝑋𝐴,𝑓
log = log
1 − 𝑌𝐴,𝑛 1 − 𝑋𝐴,𝑓
dan

𝑋𝐴,𝑓 (1 − 𝑋𝐴,0 )
log
𝑋𝐴,0 (1 − 𝑋𝐴,𝑓 )
(𝑛 + 1) =
log 𝑎
Persamaan diatas disebut Persamaan Fenske yang sering
digunakan untuk mengukur dan merancang sebuah proses
distilasi bertingkat.
BEBERAPA JENIS DISTILASI
1. Distilasi Konvensional
2. Distilasi Fraksional
3. Distilasi Vakum
4. Distilasi Uap
5. Distilasi Azeotropik
6. Distilasi Ekstraktif
7. Sublimasi
1. Distilasi Konvensional
Proses distilasi ini berlangsung jika
campuran dipanaskan dan sebagian komponen
volatil menguap naik dan didinginkan sampai
mengembun di dinding kondensor. Destilat ini
ditampung di tempat baru.
2. Distilasi Fraksional
Suatu teknik pemisahan untuk larutan
yang mempunyai perbedaan titik didih yang
tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30°C atau lebih.
Aplikasi dari destilasi ini biasanya digunakan
pada industri minyak mentah yang bertujuan
untuk memisahkan komponen-komponen
minyak mentah.
3. Distilasi Vakum
Distilasi vakum dilakukan dengan
menurunkan tekanan, dari beberapa ratus
mmHg sampai 0,001 mmHg atau hampir vakum.
Tujuan utamanya adalah menurunkan titik didih
cairan.
4. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan untuk memisahkan
komponen campuran pada temperatur lebih
rendah dari titik didih normal komponen-
komponenya. Dengan cara ini pemisahan dapat
berlangsung tanpa merusak komponen-
komponen yang akan dipisahkan.
Ada 2 cara untuk melakukan distilasi uap:

• Dengan menghembuskan uap secara kontinu diatas


campuran yang sedang diuapkan.
• Dengan mendidihkan senyawa yang dipisahkan
bersama dengan pelarut yang diuapkan.
DISTILASI AZEOTROPIK
• Azeotrop adalah campuran dari 2 atau lebih
komponen yang saling terikat sangat kuat dan
sulit untuk dipisahkan dengan destilasi biasa
• Campuran azeotrop ini sering disebut sebagai
constant boiling mixture karena komposisinya
yang senantiasa tetap.
• Senyawa-senyawa aditif pada azeotropik biasa
disebut “entrainer” yang berupa senyawa-
senyawa yang mengubah “sisa” dari proses
distilasi pada komponen tertentu.
DIAGRAM FASE UNTUK CAMPURAN
AZEOTROPIK
CONTOH PENGGUNAAN / APLIKASI DISTILASI
AZEOTROPIK

• Dalam industri minayk bumi, pemisahan dilakukan


dengan distilasi fraksional untuk memisahkan
komponen yang mudah.
• Campuran heterogen yang mengandung titik azeotrop
paling populer adalah campuran etanol-air.
• Penambahan benzena atau garam ke dalam campuran
air dan alkohol.
Syarat yang harus diperhitungkan untuk entrainer yang
baik dalam distilasi azeotropik
• Senyawa-senyawa ini harus memiliki titik didih antara
10º-40°C di bawah titik didih dari campuran
hidrokarbon tersebut.
• Harus memberikan deviasi positif terhadap sistem yang
dapat membentuk titik didih azeotropik minimum
dengan salah satu hidrokarbon dalam sistem.
• Senyawa ini harus sangat bercampur dengan
hidrokarbon pada suhu distilasi dan dapat larut dalam
air pada suhu kamar, sehingga sisanya dapat
dibersihkan dengan air.
• Murni, murah harganya, dan tidak membentuk reaksi
baru dengan sampel.
SISTEM AZEOTROPIK YANG LAIN
Dengan titik didih minimum
Komponen (%) Titik didih komponen murni (C) Titik didih minimum (C)
66,7 Benzena 80,2 71,9

33,3 Isopropanol 82,5 79,9

11,7 tert-Butanol 82,8 62,3

88,3 Air 100,0

44 Metanol 64,7

56 Etil Asetat 77,1


Dengan titik didih maksimum
Komponen (%) Titik didih komponen murni (C) Titik didih minimum (C)
31,3 Asam asetat 118,0 162

68,7 Trietilamina 89,4 107,1

77 Asam Format 101 186,2

23 Air 100

42 Fenol 181,5
DISTILASI EKSTRAKTIF
• Metode ekstraksi terjadi melalui pelarutan
senyawa target pada pelarut.
• Metode ini adalah gabungan metode distilasi
dan ekstraksi.
• Distilasi ini mirip distilasi azeotropik.
• Campuran pada ekstraksi tidak dapat
dipisahkan dengan penyulingan sederhana.
CONTOH PENGGUNAAN DISTILASI
EKSTRAKTIF
• Pemisahan Campuran n-heptana (titik didih
98,4°C) dan metil sikloheksana (titik didih
100,8ºC) memiliki volatilitas relatif normal,
α=1,07
• Pemisahan campuran toluena (titik didih
110,6ºC) dan n-oktana (titik didih 127,7ºC)
memiliki volatilitas relatif 1,4 yang akan turun
sampai 0,6 jika digunakan pelarut anilin 80%.
SUBLIMASI
• Sublimasi adalah proses dari perubahan bentuk padatan
langsung menjadi uap.
• Proses sublimasi sangat mirip dengan proses distilasi.
DIAGRAM 3 FASE
CONTOH SUBLIMASI
• Benzena pada titip triple tekanannya 6 mmHg
dan suhunya 122ºC.
• Naftalena pada titik triple tekanannya 7
mmHg dan suhunya 80ºC.
• Pemisahan dengan beberapa senyawa organik
seperti AlCl3, NH4Cl, I2, dan As2O3.
Burung Merpati, Burung Cendrawasih
Sekian dari kami, Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai