Anda di halaman 1dari 8

Kayu Secang (Caesalpinia sappan):

 Dikenal dengan nama soga jawa (di


jawa) dan secang (di sunda)
 Asalnya dari India bagian tengah dan
selatan
 Pohon kecil menyemak, tinggi 4-8 m,
berkembang biak dengan biji
 Sejak abad ke 19 digunakan sebagai
pewarna merah
 Dimanfaatkan pula sebagi obat
Klasifikasi secang adalah (Tjitrosoepomo, 1994 dalam
Fadliah
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Family : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Species : Caesalpinia sappan L.
Morfologi
MORFOLOGI
Habitus
Pohon kecil atau perdu dengan tinggi 4-10 m.

Akar
Secang berakar tunggang.

Batang
Batang dengan tonjolan-tonjolan serupa gigir dengan banyak duri, berwarna
coklat keabu-abuan dan ranting dengan duri-duri yang melengkung ke bawah.

Daun
Daun majemuk menyirip ganda dengan daun penumpu 3-4 mm. Anak daun
berjumlah 10-20 pasang dengan duduk daun berhadapan berbentuk lonjong,
tepi rata dan pangkal daun melekuk ke dalam.

Bunga dan Buah


Bunga dalam malai di ujung batang atau di ketiak atas. Panjang malai berkisar
10 cm. Bunga berwarna kuning.
Manfaat

Sebagai Pewarna Kayu secang memiliki kayu secang juga


khasiat sebagai pengelat dimanfaatkan dalam
(astringensia). pembuatan perkakas
Kandungan utamanya rumah tangga
adalah brazilin, yakni zat
warna merah-sappan,
asam tanat, dan asam
galat
Pemanenan Dan Pasca Panen Kayu secang

Penebangan
Dengan menebang bagian kayu yang paling
besar

Penanganan Pasca Panen


Dihilangkan duri, Bagian Batang luar, Sehinga
Didapat hanya Batang nerwarna merah saja

Sortasi basah Pada kayu secang yang didapat,


Di cuci lalu tiriskan

Perajangan Dengan Berbagai macam ukuran


sesuai kebutuhan
Ekstraksi Kayu Secang dan Powderisasi

Kayu Direndam
secang di- ethanol 1 Tanpa filler
Spray-drying:
crusher/ hari (2x) T inlet = 120oC
dicacah %pump inlet = 15%

Dipekatkan
dengan
rotavapor

Anda mungkin juga menyukai