Anda di halaman 1dari 19

M O L U S K U M KO N TA G I O S U M

YUSEL AQZHA LUSMIN

10 2 016 0 6 7
SKENARIO 3

Anak laki-laki usia 6 tahun. Bintil bintil sewarna kulit di tangan


wajah dan badan, sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya timbul
ditangan beberapa buah, makin lama makin banyak. Tidak ada
rasa gatal atau nyeri
IDENTIFIKASI ISTILAH
Tidak ada
RUMUSAN MASALAH

Anak laki-laki umur 6 tahun bintil-bintil sewarna kulit,


di tangan wajah dan badan sejak 3 bulan yang lalu,
tidak ada rasa gatal atau nyeri
• Etiologi
Molluscum
RM • Gejala klinis
contagiosum
• Epidemiologi

Anamnesis DD PF PP

• Bintil-bintil • Scabies Efloresensi Kulit


sewarna kulit • Infact bite • Papul sewarna kulit
• Miliar
• Diskret
• Multiple
• Ada Delle
PEMERIKSAAN FISIK
Efloresensi Kulit
• Papul sewarna kulit
• Miliar
• Batas = diskret
• Multiple
• Ada delle
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium dan Histopatologik
• Polymerase Chain Reaction
Memperbanyak replikasi DNA, prosesnya meliputi Denaturasi, Annealing,
Elongasi
• Pulasan gram
Pewarnaan gram terdiri dari gram negatif ( tidak ungu ) dan positif ( ungu )
• Wright atau Geims
Tinta geimsa tersusun atas campuran perwarnaan eosin,methylene birum
dan metyhlene azure.
ANAMNESIS
Bintil-bintil( papuk ) sewarna kulit
MOLUSKUM CONTAGIOSUM
Molluscum contagiosum merupakan infeksi virus DNA genus Molluscipox.
Penyakit ini dapat sembuh dengan swasirna setelah beberapa bulan, jangka
waktu penyakit ini bisa mencapai 2 bulan atau lebih. Tidak terlalu
membutuhkan terapi namun apabila di terapi dapat mengurangi
autoinuklasi dan memutus rantai penularan.
SUBTIPE MOLLUSCUM CONTAGIOSUM
• MCV 1
Penyebab prevelensi terbesar
• MCV 2
DI tandai dengan penurunan sistem imun
• MCV 3
Jarang ditemukan pada pasien
• MCV 4
GEJALA KLINIS
Kelainan kulit yang sering dijumpai berupa papul miliar, kadang-
kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah
yang kemudian ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat
akan tampak ke luar massa yang berwarna putih seperti nasi. Masa
inkubasi penyakit ini 2 sampai 7 minggu.
EPIDEMIOLOGI
Dapat terjadi pada anak-anak dan juga terhadap orang dewasa
• Anak-anak
Melalui kontak kulit langsung dan autoinokulasi
• Dewasa
Sering terjadi akibat dari hubungan seksual
ETIOLOGI
Moluskum kontagiosum merupakanMolluscum
contagiosum virus (MCV) merupakan virus double
stranded DNA, berbentuk lonjong dengan ukuran 230
x 330 nm. Penyakit kulit yang disebabkan oleh
Molluscum Contagiosum Virus.
DD
• Scabies
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiel bar, hominis dan produknya. Di tandai gatal malam
hari, mengenai sekelompok orang, dengan tempat predileksi di lapatan
kulit yang tipis, hangat dan lembab. Gejala klinis terlihat polimorfi
tersebar diseluruh badan
• Infact bite
Peradangan kronis di kulit ditandai dengan papul dengan vesikel kecil di
atasnya, di sertai rasa gatal, kerapkali menyerang anak-anak. Prurigo
menjadi 2 kelompok yaitu ada pruirgo simpleks dan dermatosis
prurginosa.
PENATALAKSANAAN
Prinsip adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan
moluskum.
Beberapa cara yaitu :
• Ekstraktor komedo
• Jarum suntik atau kuret
• Elektrokauterisasi
• Bedah beku ( CO2, N2 )
EDUKASI
Menerangkan kepada pasien tentang sifat infeksi dan
penularan penyakit untuk mengurangi transmisi moluskum
kontagiosum kepada orang lain, serta untuk menghindari
infeksi ulang dimasa depan dan meminimalkan
autoinokulasi. Menyuruh pasien untuk menghindari
menyentuh atau menggaruk lesi karena bisa menimbulkan
infeksi sekunder, tidak pinjam meminjam barang yang
dapat terkontaminasi seperti handuk, baju dan sisir.
PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit ini sulit karena banyaknya jalan untuk
terjadinya infeksi (pakaian, kolam renang, handuk, kontak seks,
dll). Sekali sudah terdiagnosa penting sekali bagi keluarga
pasien untuk melakukan pemisahan pakaian penderita yang
harus dicuci dengan air mendidih hingga penyakit
sembuh. Sudah tentu harus diperhatikan juga untuk
menghindari kontak dengan kelainan kulit ini dan bagi penderita
orang dewasa untuk menghindarkan terjadinya penularan
seksual dengan melakukan upaya pencegahan.
KOMPLIKASI
• Komplikasi yang sering terjadi pada penyakit ini yaitu terkena infeksi
sekunder. Kongjugtivitis dan keratitis dapat timbul sebagai komplikasi
pada lesi disekitar kelopak mata. Dermatitis atopi atau kondisi lain yang
disertai penurunan fungsi imun dapat menyebabkan penyebaran lesi
dengan mudah serta infeksi bakteri sekunder.
KESIMPULAN
Moluskum kontangiosum adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kelompok pox
virus yang tidak digolongkan, ditandai dengan adanya kelainan kulit berupa papul
miliar, kadang-kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah
yang kemudian ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak ke luar
massa yang berwarna putih seperti nasi. Masa inkubasi penyakit ini 2 sampai 7
minggu. Penyakit ini sering asimtomatis walaupun pada beberapa orang mengeluh
gatal dan sakit, umumnya sering terjadi pada anak-anak kadang -kadang orang
dewasa. Lokalisasi penyakit ini di daerah muka, badan dan ekstrimitas, sedangkan
pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Penyakit ini bisa ditularkan
melalui kontak kulit langsung, autoinokulasi dan kontak membran mukosa.

Anda mungkin juga menyukai