Anak laki-laki usia 6 tahun. Bintil bintil sewarna kulit di tangan
wajah dan badan, sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya timbul ditangan beberapa buah, makin lama makin banyak. Tidak ada rasa gatal atau nyeri IDENTIFIKASI ISTILAH Tidak ada RUMUSAN MASALAH
Anak laki-laki umur 6 tahun bintil-bintil sewarna kulit,
di tangan wajah dan badan sejak 3 bulan yang lalu, tidak ada rasa gatal atau nyeri • Etiologi Molluscum RM • Gejala klinis contagiosum • Epidemiologi
Anamnesis DD PF PP
• Bintil-bintil • Scabies Efloresensi Kulit
sewarna kulit • Infact bite • Papul sewarna kulit • Miliar • Diskret • Multiple • Ada Delle PEMERIKSAAN FISIK Efloresensi Kulit • Papul sewarna kulit • Miliar • Batas = diskret • Multiple • Ada delle PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium dan Histopatologik • Polymerase Chain Reaction Memperbanyak replikasi DNA, prosesnya meliputi Denaturasi, Annealing, Elongasi • Pulasan gram Pewarnaan gram terdiri dari gram negatif ( tidak ungu ) dan positif ( ungu ) • Wright atau Geims Tinta geimsa tersusun atas campuran perwarnaan eosin,methylene birum dan metyhlene azure. ANAMNESIS Bintil-bintil( papuk ) sewarna kulit MOLUSKUM CONTAGIOSUM Molluscum contagiosum merupakan infeksi virus DNA genus Molluscipox. Penyakit ini dapat sembuh dengan swasirna setelah beberapa bulan, jangka waktu penyakit ini bisa mencapai 2 bulan atau lebih. Tidak terlalu membutuhkan terapi namun apabila di terapi dapat mengurangi autoinuklasi dan memutus rantai penularan. SUBTIPE MOLLUSCUM CONTAGIOSUM • MCV 1 Penyebab prevelensi terbesar • MCV 2 DI tandai dengan penurunan sistem imun • MCV 3 Jarang ditemukan pada pasien • MCV 4 GEJALA KLINIS Kelainan kulit yang sering dijumpai berupa papul miliar, kadang- kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak ke luar massa yang berwarna putih seperti nasi. Masa inkubasi penyakit ini 2 sampai 7 minggu. EPIDEMIOLOGI Dapat terjadi pada anak-anak dan juga terhadap orang dewasa • Anak-anak Melalui kontak kulit langsung dan autoinokulasi • Dewasa Sering terjadi akibat dari hubungan seksual ETIOLOGI Moluskum kontagiosum merupakanMolluscum contagiosum virus (MCV) merupakan virus double stranded DNA, berbentuk lonjong dengan ukuran 230 x 330 nm. Penyakit kulit yang disebabkan oleh Molluscum Contagiosum Virus. DD • Scabies Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiel bar, hominis dan produknya. Di tandai gatal malam hari, mengenai sekelompok orang, dengan tempat predileksi di lapatan kulit yang tipis, hangat dan lembab. Gejala klinis terlihat polimorfi tersebar diseluruh badan • Infact bite Peradangan kronis di kulit ditandai dengan papul dengan vesikel kecil di atasnya, di sertai rasa gatal, kerapkali menyerang anak-anak. Prurigo menjadi 2 kelompok yaitu ada pruirgo simpleks dan dermatosis prurginosa. PENATALAKSANAAN Prinsip adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum. Beberapa cara yaitu : • Ekstraktor komedo • Jarum suntik atau kuret • Elektrokauterisasi • Bedah beku ( CO2, N2 ) EDUKASI Menerangkan kepada pasien tentang sifat infeksi dan penularan penyakit untuk mengurangi transmisi moluskum kontagiosum kepada orang lain, serta untuk menghindari infeksi ulang dimasa depan dan meminimalkan autoinokulasi. Menyuruh pasien untuk menghindari menyentuh atau menggaruk lesi karena bisa menimbulkan infeksi sekunder, tidak pinjam meminjam barang yang dapat terkontaminasi seperti handuk, baju dan sisir. PENCEGAHAN Pencegahan penyakit ini sulit karena banyaknya jalan untuk terjadinya infeksi (pakaian, kolam renang, handuk, kontak seks, dll). Sekali sudah terdiagnosa penting sekali bagi keluarga pasien untuk melakukan pemisahan pakaian penderita yang harus dicuci dengan air mendidih hingga penyakit sembuh. Sudah tentu harus diperhatikan juga untuk menghindari kontak dengan kelainan kulit ini dan bagi penderita orang dewasa untuk menghindarkan terjadinya penularan seksual dengan melakukan upaya pencegahan. KOMPLIKASI • Komplikasi yang sering terjadi pada penyakit ini yaitu terkena infeksi sekunder. Kongjugtivitis dan keratitis dapat timbul sebagai komplikasi pada lesi disekitar kelopak mata. Dermatitis atopi atau kondisi lain yang disertai penurunan fungsi imun dapat menyebabkan penyebaran lesi dengan mudah serta infeksi bakteri sekunder. KESIMPULAN Moluskum kontangiosum adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kelompok pox virus yang tidak digolongkan, ditandai dengan adanya kelainan kulit berupa papul miliar, kadang-kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak ke luar massa yang berwarna putih seperti nasi. Masa inkubasi penyakit ini 2 sampai 7 minggu. Penyakit ini sering asimtomatis walaupun pada beberapa orang mengeluh gatal dan sakit, umumnya sering terjadi pada anak-anak kadang -kadang orang dewasa. Lokalisasi penyakit ini di daerah muka, badan dan ekstrimitas, sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak kulit langsung, autoinokulasi dan kontak membran mukosa.