di Pelayanan Kesehatan
Kuntjoro,PERSI
BIODATA
Dr Kuntjoro Adi Purjanto, Mkes
S1 FK UNS Surakarta
S2 FK UGM Magister Manajemen RS
Jabatan semula sd sekarang:
o Pimpinan Puskesmas di Kab Banjarnegara
o Direktur RSUD di Kab Banjarnegara & Kota Salatiga
o Direktur Jangmed Kemkes
o Sekretaris Dirjen BUK Kemkes
o Dosen
o Surveyor Akreditasi KARS
o Asesor Konsultan Kesehatan
o Ketua Umum PERSI
o Ketua Umum PP ARSADA
o Dewas RSUD Moewardi Surakarta
o Dewas RSUP Sardjito Jogjakarta
o Dewas RS Akademik FK UNS
o Dll
Alamat Email: kuntjoro_ap@yahoo.co.id
Telephone: 081 1 27 6858
Kuntjoro,PERSI
Magula, M,1982
Kuntjoro,PERSI
Historically hospitals were
not the safest places
Kuntjoro,PERSI
Seberapa aman-kah Pelayanan Kesehatan
Kuntjoro,PERSI
6 6
“TO ERR IS HUMAN” CORRIGAN, KOHN AND DONALDSON
US ACADEMY OF SCIENCES / INSTITUTE OF MEDICINE, 2000
(Institute of Medicine)
Kuntjoro,PERSI
ADVERSE EVENT
Adverse Event
2,9 – 3,7 %
Adverse Event
karena Error
2,03 – 2,59 %
Adverse Event
karena Error yang
dapat dikatagorikan
Negligence
0,56 – 0,71 %
Kuntjoro,PERSI
Grafik prosentase lokasi kejadian adverse event pada proses bedah
(Sekitar 550 - 650 kejadian kebakaran per tahun pada proses operasi bedah di USA)
Kuntjoro,PERSI
ASB: asymptomatic bacteriuria; Iwan P,2008
SUTI: symptomatic urinary tract infection;
UTI: urinary tract infection.
Kuntjoro,PERSI
RESIKO PENGGUNAAN
TEHNOLOGI DIAGNOSTIK
Kuntjoro,PERSI
BUDAYA RUMAH SAKIT
PROFESIONAL LEMBAGA DALAM SEKTOR BADAN PENGAWAS
Pilot Singapore Airlines IATA
Dokter Rumah Sakit DEPKES
Pelawak Srimulat / Ketoprak Humor
???
Laksono Trisnantoro,2005
PATIENT SAFETY DALAM STANDAR
AKREDITASI VERSI 2012
Kuntjoro,PERSI
IMPLEMENTASI PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT
DASAR HUKUM
UU.N0.44 TH.2009
Tentang Rumah Sakit :
Pasal 43 :(1) Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.
STANDAR
KESELAMATAN PASIEN
P
PROGRAM E
WHO PATIENT SAFETY TUJUH LANGKAH MENUJU N
KESELAMATAN PASIEN I
RUMAH SAKIT
L
KARS
A
I
A
9 SOLUTIONS SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
N
RUMAH SAKIT
Pasal 8
( 1 ). Setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan Sasaran
Keselamatan Pasien.
Pasal 9
( 1 ). Dalam rangka menerapkan Standar Keselamatan Pasien, Rumah Sakit
melaksanakan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Kuntjoro,PERSI
Sejak 2006 : Workshop
Keselamatan Pasien &
Manajemen Risiko
Klinis, telah diikuti
hampir 1900 Staf RS
To Err is Human: (Dr, Perawat, dll) dari +
Building a Safer Health 250 Rumah Sakit
System seluruh Indonesia
(1999/2000)
Seminar Nasional
Persi
21 Agustus 2005
JCC
Upaya Khusus Keselamatan Pasien
*7 STANDAR KESELAMATAN PASIEN RS & AKREDITASI YAN KPRS
I. Hak pasien, II. Mendidik pasien dan keluarga, III. Keselamatan pasien dan
Asuhan Berkesinambungan, IV. Penggunaan metoda peningkatan kinerja, utk
melakukan evaluasi & meningkatkan KP, V. Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan KP, VI. Mendidik staf tentang KP, VII.Komunikasi merupakan kunci
bagi staf untuk mencapai KP
Kuntjoro,PERSI
STANDAR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja,
untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan
keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
Kuntjoro,PERSI
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Kuntjoro,PERSI
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan & budaya
yg terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat
& jelas tentang KP di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem &
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah
dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-
RS.
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa
kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi
yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada
sistem pelayanan Kuntjoro,PERSI KKP RS
WRONG IDENTIFICATION WRONG PERSON OPERATION
Kuntjoro,PERSI
SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memperbaiki
/ meningkatkan
ketelitian
identifikasi pasien.
Kuntjoro,PERSI
KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN
1. Identifikasi pasien:
1. Mengikuti pasien kemanapun (gelang identitas)
2. Tak mudah/bisa berubah.
2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal
tiga identitas
1. nama pasien ( e KTP)
2. tanggal lahir atau
3. nomor rekam medis
• !!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau
lokasi
• Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus
Kuntjoro,PERSI
IDENTITAS PASIEN
1. Nama pasien dalam e KTP
2. Tanggal lahir
3. Nomer rekam medis
Permenkes 1691/2011, Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Lampiran Hal 6.
Kuntjoro,PERSI
IDENTITAS TAMBAHAN YG
DIMUNGKINKAN
1. NIK: Nomer induk Kependudukan
dalam eKTP
2. NIT : Nomer identitas tunggal dalam
kartu BPJS
3. Bar code
Kuntjoro,PERSI
WARNA GELANG PASIEN
GELANG IDENTITAS
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
GELANG PENANDA:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate
Kuntjoro,PERSI
SPO
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Kuntjoro,PERSI
SPO
SAAT PEMASANGAN GELANG
OLEH PETUGAS
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang .dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila
akan melakukan tindakan atau memberi obat
memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi
nama dan mengecek ke gelang
Kuntjoro,PERSI
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
1. Identifikasi menggunakan gelang pasien, identifikasi terdiri dari tiga
identitas: nama pasien (e KTP), nomor rekam medik, dan tanggal lahir.
2. Pasien laki-laki memakai gelang warna biru, pasien perempuan memakai
gelang warna pink, sedangkan gelang merah sebagai penanda alergi, dan
gelang kuning penanda risiko jatuh, gelang ungu penanda Do not
Resucitate
3. Pada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai
e-KTP bila tak ada gunakan KTP/kartu identitas lainnya, bila tak ada
semuanya minta pasien/keluarganya untuk menulis pada formulir
identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak kota huruf
yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau
satu huruf
4. Identifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di cetak, tulisan
tangan hanya boleh bila printer sedang rusak/tak ada fasilitas untuk itu
dan harus segera diganti bila printer berfungsi kembali.
Kuntjoro,PERSI
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
lanjutan………….
1. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tiga
identitas diatas
2. Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi
nama pasien) dan visual (melihat gelang pasien)
6. Semua pasien harus di identifikasi secara benar sebelum
dilakukan pemberian obat, tranfusi/produk darah, pengobatan,
prosedur /tindakan, diambil sample darah, urin atau cairan
tubuh lainnya
7. Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasien
kecuali telah ditetapkan lain oleh RS,misalnya ruang
haemodialisa, endoskopi
8. Pasien dengan nama sama harus diberi tanda “HATI HATI PASIEN
DENGAN NAMA SAMA” pada rekam medik dan semua formulir
permintaan penunjang
Kuntjoro,PERSI
PETUGAS HARUS MELAKUKAN
IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:
1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan
spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan
pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
Kuntjoro,PERSI
Elemen Penilaian SKP.I.
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak
boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk
darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2)
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan
/ prosedur
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi
yang konsisten pada semua situasi dan lokasi
Kuntjoro,PERSI
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
Kuntjoro,PERSI
Komunikasi yang mudah terjadi
kesalahan
Terjadi pada saat:
Perintah diberikan secara
lisan
Perintah diberikan melalui
telpon
Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Kuntjoro,PERSI
Perintah Lisan/Lewat Telepon
ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
2. Baca Ulang- Eja NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
untuk NORUM/LASA PENERIMA PERINTAH
TANGGAL DAN JAM
3. Konfirmasilisan
dan tanda tangan
Kuntjoro,PERSI
CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH
LISAN/MELALUI TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
KRITIS
N TGL / NAMA PENERIMA NAMA PEMBERI PELAKSANA
O PERINTAH (TANDA PERINTAH PERINTAH (NAMA
JAM ISI PERINTAH TANGAN) (TANDA DAN TANDA KETERANGAN
TANGAN) TANGAN)
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)
• hidralazine hidroxyzine
• cerebyx celebrex
• vinblastine vincristine
• chlorpropamide chlorpromazine
• glipizide glyburide
• daunorubicine doxorubicine
Kuntjoro,PERSI
SPO
Persiapan Perawat/dokter jaga Sebelum Memberikan Laporan
Kepada Dokter
Kuntjoro,PERSI
KEBIJAKAN PELAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
• Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes
dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan
hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan
pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan
menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat.
• RS mempunyai Prosedur yang meliputi
– penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap
tipe tes,
– oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan
– menetapkan metode monitoring yang memenuhi
ketentuan
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG WAJIB
DILAPORKAN SEGERA
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
CONTOH KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH
LISAN/LISAN LEWAT TELEPON
• Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan
melakukan konfirmasi
• Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama
penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda
tangan (pada kesempatan berikutnya)
• Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA,
maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya
• Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike, look
alike, dan sound alike
• Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi
perintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan
kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar” . Konfirmasi
tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada
kesempatan kunjungan berikutnya .
• Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu
dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan
Kuntjoro,PERSI
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
• Rumah sakit
mengembangkan Obat high alert
suatu pendekatan (yang harus
diwaspadai): obat
untuk memperbaiki yang dapat
keamanan obat-obat menimbulkan KTD
atau kejadian
yang perlu sentinel bisa salah
diwaspadai (high- digunakan
alert)
Kuntjoro,PERSI
• Paralytic agent vs antacid
Kuntjoro,PERSI
Pancuronium (Pavulon)
vs Pantoprazole
• hidraALAzine hidrOXYzine
• ceREBYx ceLEBRex
• vinBLASTine vinCRIStine
• chlorproPAMIDE chlorproMAZINE
• glipiZIde glYBURIde
dOXOrubicine
• DAUNOrubicine
Kuntjoro,PERSI
Look Alike Sound Alike
LASA LASA
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
OBAT HIGH ALERT
• Obat yang persentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadi kesalahan/error
dan/atau kejadian sentinel (sentinel event)
• Obat yang berisiko tinggi menyebabkan
dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome)
• Obat-obat yang (Nama Obat, Rupa dan
Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-
Alike / LASA)
Kuntjoro,PERSI
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs)
HIGH
1 ADRENERGIC AGONIS IV (Contoh: adrenalin) ALERT
2 ADRENERGIC ANTAGONIS IV (Contoh: Propanolol)
3 ANESTETIC AGENT GENERAL, INHALED dan IV (Misal: Propofol)
4 CARDIOPLEGIC SOLUTION
5 CHEMOTERAPIC AGENTS PARENTERAL DAN ORAL
6 DEXTROSE HIPERTONIC 20% ATAU LEBIH
7 DIALISIS SOLUTION (PERITONEAL, HEMODIALISIS)
8 OBAT EPIDURAL DAN INTRATHECAL
9 GLICOPROTEIN INHIBITOR II B/III A (Misal: Ephbatide)
10 HIPOGLIKEMIK ORAL
11 OBAT OBAT INOTROPIK IV (Misal: Digoxin, milrinone)
12 LIPOSOMAL FORM OF DRUGS (Liposomal Ampheterisine B)
13 MODERATE SEDATION AGENTS IV (Contoh : Midazolame)
14 MODERATE SEDATION AGENTS ORAL FOR CHILDREN (Contoh Chloralhydrate)
15 ANESTETIC/OPIATE IV DAN ORAL ( Termasuk cairan konsentrat, immediate and
sustained released Formulation)
16 NEUROMUSCULAR BLOCKING AGENT (Contoh: Succynil Choline)
17 RADIO CONTRAS AGENT IV
18 THROMBOLITIC/ FIBRINOLITIC IV (Contoh: Tenecteplace)
Kuntjoro,PERSI
19 TOTAL PARENTERAL SOLUTION
DAFTAR OBAT HIGH ALERT HIGH
OBAT SPESIFIK ALERT
1 Amiodarone IV
2 Colcichine Injection
3 Heparin, Low moluculer weigt injection
4 Heparin Unfractionated IV
5 Insulin SC dan IV
6 Lidocaine IV
7 Magnesium SUlfat Injecion
8 Methotrxate oral non oncologic use
9 Netiride
10 Nitroprusside sodium for injection
11 Potasium Cloride for injection concentrate
12 Potasium Phospate injection
13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%
14 Warfarin Kuntjoro,PERSI
Look-Alike High Alert Drugs
HIGH ALERT
Kuntjoro,PERSI
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
3. natrium/sodium klorida > 0.9% !
4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat HIGH
ALERT
Kuntjoro,PERSI
Look alike
LASA
Kuntjoro,PERSI
LASA
LASA
Kuntjoro,PERSI
CONTOH
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
• DEFINISI:
– Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang
bermakna bila digunakan secara salah
• KETENTUAN :
1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high
alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan
penata laksanaan obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan
obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas,
diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam
keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja
perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5
tepat, lanjutkan dengan double check. HIGH
ALERT
Kuntjoro,PERSI
KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI
FARMASI
1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat
2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan
diserahkan kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak
tersendiri/khusus
4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya
5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double,
doubel pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung
jawabnya dan dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku
serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani
6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain
untuk memastikan tak ada salah (double check)
7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan
pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di
HIGH
isi dengan catatan sesuai ketentuan
Kuntjoro,PERSI
ALERT
CONTOH STIKER OBAT HIGH ALERT PADA BOTOL
INFUS
Kuntjoro,PERSI
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,
TEPAT-PASIEN OPERASI
• Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memastikan
tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan
tepat- pasien.
Kuntjoro,PERSI
REGINA
TURNER (52)
“LEFT SIDED
CRANIOTOMY
BYPASS”
DIOPERASI SISI
KANAN,
KARENA TIM
OPERASI TAK
MELAKUKAN
TIME OUT
Kuntjoro,PERSI
OPERASI SALAH KAKI
Kuntjoro,PERSI
OPERASI SALAH SISI
Kuntjoro,PERSI
KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI
OPERASI
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau
multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien
3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine
4. Mudah dikenali
5. Digunakan secara konsisten di RS
6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,
7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan,
dan harus terlihat sampai saat akan disayat
Kuntjoro,PERSI
CONTOH PENANDAAN
Kuntjoro,PERSI
BEBERAPA PROSEDUR YANG TIDAK
MEMERLUKAN PENANDAAN:
Kuntjoro,PERSI
TIME OUT
Kuntjoro,PERSI
PANDUAN
Sebelum Induksi Anestesi:
Kuntjoro,PERSI
Elemen Penilaian SKP.V.
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman hand hygiene terbaru yang
diterbitkan dan sudah diterima secara
umum al dari WHO Patient Safety
2. Rumah sakit menerapkan program hand
hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan
untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, UNTUK MEMUDAHKAN MENGINGAT
URUTAN ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB
• TELAPAK TANGAN
• PUNGGUNG TANGAN TEPUNG SELACI PUPUT
• SELA- SELA JARI
• PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI) LAMA CUCI TANGAN:
• SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR) HAND RUB : 20-30 DETIK
HAND WASH 40-60 DETIK
• KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
Kuntjoro,PERSI
PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN STERIL
• Prosedur bedah
• Pemeriksaan vagina
• prosedur radiologi invasif
• melakukan akses vaskular dan prosedur
(central line)
• Menyiapkan/mencampur total parenteral
nutrition
• Menyiapkan/mecampur kemoterapi.
• Tidak ada potensi terpapar darah atau cairan tubuh, atau lingkungan
yang terkontaminasi, mengukur tekanan darah, suhu dan denyut nadi;
melakukan suntikan IM maupun SC ; memandikan dan memakaikan
pakaian pasien; mengangkut pasien; merawat mata dan telinga (tanpa
sekresi); manipulasi vasculas line tanpa ada kebocoran darah.
• TIDAK KONTAK LANGSUNG DENGAN PASIEN; Menggunakan telepon;
menulis rekam medis; memberikan obat oral; mendistribusikan atau
mengumpulkan nampan makanan pasien ; menghapus dan mengganti
linen untuk tempat tidur pasien; menempatkan peralatan ventilasi non-
invasif dan kanula oksigen; memindahkan perabotan pasien
Kuntjoro,PERSI
Sarung
tangan
steril
Sarung
Tangan
pemeriksaan
Kuntjoro,PERSI
Maksud dan Tujuan SKP VI.
• Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab
cedera pasien rawat inap.
• Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh
dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko
cedera bila sampai jatuh.
• Evaluasi :
– riwayat jatuh,
– obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
– gaya jalan dan keseimbangan
– serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
Kuntjoro,PERSI
Elemen Penilaian SKP.VI.
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko
pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila
diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan
dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko
jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap
berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan
pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari
kejadian tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien
cedera akibat jatuh di rumah sakit
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
Pediatric Patient Falls Scale
Scale Characteristics
General Risk Humpty-Dumpty CHAMPS Pediatric Fall Risk
Assessment of Scale- Inpatient Pediatric Fall Assessment Scale
Pediatric Inpatient Risk Assessment (PFRA)
Falls (GRAF-PIF) Tool Used at NCH
Physical & All types of falls All types of falls All types of falls
physiological falls except when child
(not developmental) is “dropped”
Kuntjoro,PERSI
Patient falls
There are three types of patient falls
1. an accidental fall: is prevented by ensuring a safe
environment.
2. a physiological anticipated fall: Anticipated
physiological falls are prevented by first identifying
who is likely to fall using the MFS.
3. an unanticipated physiological fall: The first
unanticipated physiological fall cannot be predicted
and, therefore, cannot be prevented, because the
staff and the patient may not realize that the patient
has the condition that precipitates the unexpected
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New
York. 2009.
Kuntjoro,PERSI
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2nd Ed. Springer Publishing Company, New
Kuntjoro,PERSI
York. 2009.
No/low risk: < 45
– Pencegahan jatuh akibat kecelakaan
– Pastikan lingkungan aman
– Edukasi pasien dan keluarga
High risk: > 45
– Strategi proteksi dari jatuh:
• Monitoring
• Proteksi jatuh dari tempat tidur/kursi
• Proteksi dari lingkungan berbahaya
• Proteksi dari cedera
– Strategi pencegahan jatuh
• Tranfer pasien dengan aman
• Cegah kencing yang urgen
• Evaluasi kemampuan komunikasi
• Latihan /exercise keseimbangan
• Optimalisasi kondisi fisik
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New
Kuntjoro,PERSI
York. 2009.
FAKTOR RISIKO SKALA SKOR SKOR PASIEN
Kuntjoro,PERSI
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY
PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR
Kuntjoro,PERSI
• Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
Kuntjoro,PERSI
Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
Kuntjoro,PERSI
ASSESMENT RESIKO JATUH GERIATRI
USIA Skor RIWAYAT JATUH Skor AKTIFITAS Skor
Kurang dari 60 tahun 0 Tidak pernah 0 Mandiri 0
Antara 60-69 tahun 1 Pernah jatuh < 1 tahun 1 ADL dibantu sebagian 2
Lebih dari 70 tahun 2 Pernah jatuh < 1 bulan 2 ADL dibantu penuh 3
Jatuh pada saat dirawat sekarang 3
2. Roda tempat tidur pada 2. Pasangkan gelang khusus 2. Kunjungi dan monitor
posisi terkunci (warna kuning) sebagai tanda pasien setiap 1 jam
resiko pasien jatuh
3. Posisikan tempat tidur 3. Tempatkan tanda resiko 3. Tempatkan pasien di
pada posisi terendah pasien jatuh pada daftar kamar yang paling dekat
nama pasien (warna kuning) dengan nurse station (jika
memungkinkan)
4. Pagar pengaman tempat 4. Beri tanda resiko pasien jatuh
tidur dinaikkan pada pintu kamar pasien
Kuntjoro,PERSI
Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko
Jatuh
Tgl/ja
LANGKAH m
Kuntjoro,PERSI
CONTOH LANGKAH PENCEGAHAN PASIEN RISIKO JATUH
Kuntjoro,PERSI
ELEMEN PENDUKUNG UPAYA MENURUNKAN
RISIKO CEDERA KARENA JATUH
Kuntjoro,PERSI
INDIKATOR KLINIK DAN PARAMETER PENGUKURAN
Numerator Denominator
Monitoring laporan Total laporan Total hari rawat Tidak ada insiden pasien jatuh
insiden pasien insiden jatuh pada periode pada periode monitoring ( 0% )
jatuh pada periode monitoring
monitoring
Kuntjoro,PERSI
ASESMEN RISIKO JATUH RAWAT JALAN
GET UP AND GO
Kuntjoro,PERSI
“ Strongest
of the species that survives,
nor the most intelligent that
survives
It is the one that is most
adaptable
to change “
Charles Darwin