Anda di halaman 1dari 21

PETA

adalah suatu penyajian pada bidang datar unsur permukaan bumi


yang digambar dalam skala tertentu.

2
Garis kontur → garis di peta yang mewakili hubungan garis
imaginer yang mempunyai ketinggian yang sama

 Garis kontur akan berpola seperti huruf V jika melalui suatu


lembah atau sungai yang berada di daerah berelief tinggi,
seperti hulu sungai.
 Garis kontur yang berada dekat bagian atas suatu puncak
bukit akan berbentuk melingkar tertutup.
 Garis kontur pada daerah yang berlereng landai dicirikan oleh
spasi kontur yang renggang
 Garis kontur tidak akan saling berpotongan satu dengan
lainnya, kecuali jika berada di daerah lereng yang
menggantung (overhanging).
 Perubahan arah kemiringan lereng selalu diperlihatkan
dengan perulangan dari ketinggian yang sama seperti dua
buah garis kontur yang berbeda dengan nilai ketinggian yang
sama
3
Bagian-bagian Peta Dasar
• Deklinasi
• Indeks peta
• Arah utara
• Skala
• Koordinat

Peta tematik
• Peta hidrografi
• Peta geologi
• Peta irigasi
• Peta Geografi
5
PEMETAAN PERMUKAAN

Kondisi yang perlu dikenali antara lain :


• Kondisi morfologi (bentuk, proses, pola pengaliran)
• Kondisi litologi (jenis, unsur stratigrafi, proses-proses yang berpengaruh)
• Kondisi struktur (intensitas tektonik)
• Sesumber (air, bahan galian, mineral logam dll)

Perencanaan lintasan :
• Lintasan diusahakan memotong arah umum jurus (strike) perlapisan
batuan
• Lintasan diusahakan melewati semua jenis dan variasi batuan
• Lintasan diusahakan melalui tempat yang diduga banyak singkapan,
misalnya pada tebing perpotongan jalan (road cut), tebing sungai dan
sebagainya
• Lintasan diusahakan melewati daerah yang diperkirakan banyak
dijumpai struktur
• Lintasan diusahakan tidak melalui medan yang sulit ditempuh
6
7
Pengaruh Arah Pengukuran Ketebalan
terhadap Arah Strike
Pengaruh Arah Kemiringan Lereng
terhadap Arah Dip Pada Pengukuran
Ketebalan
Tahap eksplorasi (Standar Nasional Indonesia ,1999) :
• Survei Tinjau : paling awal, tujuan → mengidentifikasi
daerah potensial . Kegiatan : studi geologi regional,
penaksiran penginderaan jauh, inspeksi lapangan
pendahuluan, peta dasar 1 : 100.000

• Prospeksi : membatasi daerah sebaran. Kegiatan :


pemetaan dengan skala minimum 1: 50.000,
pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan ,
pembuatan sumuran, pemboran uji, percontoan
(sampling)
• Ekplorasi Pendahuluan : mengetahui gambaran awal
bentuk tiga dimensi (ketebalan lapisan, bentuk, korelasi,
sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas). Kegiatan :
pemetaan geologi dengan skala minimum 1 : 10.000,
pemetaan topografi, pemboran awal, penampang
geofisika, pembuatan sumuran

• Eksplorasi Rinci: mengetahui kuantitas dan kualitas serta


model tiga dimensi endapan secara rinci
RESOURCES VS RESERVES
Resources : base on geological interpretation
Reserves : all aspek of the impact of mining ex : ore loss, dilution etc

TOTAL RESOURCES
IDENTIFIED UNIDENTIFIED
Demonstrated/ Terunjuk
Infered/ Tereka Hipotetik Speculatif
Measured Indicated

Resources
Digit pertama tentang Sumbu Ekonomis
1 : menyatakan Ekonomis (Economic)
2 : menyatakan Berpotensi Ekonomis (Potentially Economic)
3 : menyatakan Berintrinsik Ekonomis (dari Ekonomis ke
Berpotensi Ekonomis)

Digit kedua tentang Sumbu Kelayakan (Feaibility Axis)


1 : menyatakan Studi Kelayakan (Feasibility Study) dan atau
Laporan Penambangan (mining Report)
2 : menyatakan Studi Pra Kelayakan (Prefeasibility Study)
3 : menyatakan Studi Geologi (Geological Study)

Digit ketiga : Sumbu Geologi (Geological Study)


1 : Menyatakan Eksplorasi Rinci (Detailed Exploration)
2 : Menyatakan Eksplorasi Umum (General Exploration)
3 : Menyatakan Prospeksi (Prospecting)
4 : Menyatakan Survei Tinjau (Reconnaissance)
Jarak titik informasi menurut kondisi geologi (BSN, 1999)

Kondisi SUMBERDAYA
Kriteria
Geologi Terukur Terunjuk Tereka Hipotetik

Tidak
Sederhana x≤500 m 500<x≤1000m 1000<x≤1500m
terbatas
Jarak titik
Tidak
Moderat informasi x≤250 m 250<x≤500m 500<x≤1000m
terbatas
(m)
Tidak
Compleks x≤100 m 100<x≤200m 200<x≤400m
terbatas
Kondisi geologi sederhana
• Endapan batubara umumnya tidak dipengaruhi oleh
aktivitas tektonik seperti sesar, lipatan, dan intrusi.
• Lapisan batubara umumnya landai, menerus secara lateral
sampai ribuan meter, dan hampir tidak memiliki
percabangan.
• Ketebalan lapisan batubara secara lateral dan kualitasnya
tidak menunjukkan variasi yang berarti.
Kondisi geologi moderat
• Endapan batubara sampai tingkat tertentu telah mengalami
pengaruh deformasi tektonik.
• Pada beberapa tempat, intrusi batuan beku mempengaruhi
struktur lapisan dan kualitas batubaranya.
• Dicirikan oleh kemiringan lapisan dan variasi ketebalan
lateral yang sedang.
• Sebaran percabangan batubara masih dapat diikuti sampai
ratusan meter.
Kondisi geologi kompleks
• Umumnya telah mengalami deformasi tektonik yang
intensif.
• Pergeseran dan perlipatan akibat aktivitas tektonik
menjadikan lapisan batubara sulit dikorelasikan.
• Perlipatan yang kuat juga mengakibatkan kemiringan
lapisan yang terjal.
• Sebaran lapisan batubara secara lateral terbatas dan hanya
dapat diikuti sampai puluhan meter.

Anda mungkin juga menyukai