Anda di halaman 1dari 35

09

PEMBORAN
Penyelidikan singkapan (out crop)
~ vein, badan bijih, atau batuan-batuan pembawa bijih
• lembah-lembah sungai (hasil erosi air)
• bentuk-bentuk menonjol di permukaan

Tracing (penjejakan) float


• Float adalah fragmen-fragmen/potongan-potongan bijih
• jarak float terhadap source (asalnya) dapat diduga dari ukuran dan bentuk
butirannya, serta sifat-sifat sungainya (banjir, dll.), juga keadaan
penyebarannya

Tracing dengan panning (mendulang)


• dilakukan untuk ukuran butiran yang (lebih) halus
• biasanya untuk mencari mineral berat

 tracing ini diteruskan dengan cara trenching atau test pitting


 mulai di tempat dimana float hilang ke arah atas tebing
Trenching (pembuatan parit)
• terbatas pada overburden yang tipis
• kedalaman efektif/ekonomis 2-2,5m
• dibuat tegak lurus terhadap jurus ore body
• dibuat mulai dari bagian yang rendah ~ self draining
EKSPLORASI LANGSUNG
Penyelidikan singkapan (out crop)
• singkapan vein
• badan bijih
• batuan pembawa bijih
lembah-lembah sungai (hasil erosi air)
bentuk-bentuk menonjol di permukaan
Tracing (penjejakan) float
• potongan bijih yang beasal dari penghancuran outcrop
• trace tempat asal float tersebut
• jarak float terhadap source → ukuran dan bentuk butirannya
Float
Tracing dengan panning
• untuk ukuran butiran yang (lebih) halus
• untuk mencari mineral berat

Min. berat (Au)

Panning
Trenching
• pada overburden yang tipis
• Kedalaman 2-2,5m
• tegak lurus terhadap jurus ore body
• mulai dari bagian yang rendah (self draining )
Test pitting
• untuk endapan yang terlalu dalam bila dibuat parit
• overburden harus bebas dari bongkah-bongkah dan air
• tidak mudah longsor
• barisan sumur uji dibuat tegak lurus jurus
• Kedalaman dapat mencapai 30 m, tergantung kestabilan dinding dan
kemampuan peralatan
Pemboran
• pengambilan conto
• produksi/konstruksi
• peledakan jakrow

Power rig

Ths/ tone
Perlu diperhatikan :
• Peralatan pemboran: meliputi jenis bor , pompa atau kompresor,
stang bor, casing, mata bor, dan perlengkapan lainya.
• Lumpur pemboran
• Teknis pemboran ,meliputi metode/klasifikasi pemboran dan
tahapan-tahapan pemboran.

Pemilihan cara pemboran :


• tujuan
• topografi dan geografi
• litologi dan struktur
• biaya yang tersedia (dan waktu)
• peralatan dan keterampilan.
METODE PEMBORAN :
• sulit untuk melakukan penggolongan metoda pengeboran.
• bor tangan dikembangkan dengan dilengkapi motor kecil, alat bor
mesin dirancang untuk pemboran dangkal
• dari yang portable sampai alat bor raksasa

BOR TANGAN :
• untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit dan residual deposit
(bauxite, lateritic nickel)
• pada tahapan eksplorasi rinci, kadang untuk scout drilling pada
eksplorasi pendahuluan
• Menggunakan tenaga manusia
• Mata bor : auger (spiral), iwan, tabung
Bor Bangka
→ bor tangan yang dikembangkan di Indonesia ~ selubung (casing)
diberi platform, di atas beberapa orang bekerja

Bit :
• Spiral
• Senduk
• Pahat/bentuk pahat

KETELITIAN DATA BOR TANGAN :


Sangat tergantung mata bor yang digunakan

Conto dari bor Spiral berupa tanah/ lapukan batuan yang melilit pada
spiral, mewakili selang kedalaman ~ setiap 50 cm atau setiap meter
BANGKA BOR
Crew bor

Kerja berat
BOR MESIN

Komponen utama
• Mesin bor : mengkonversikan energi (fluida, elektrik,
pnuematik, atau penggerak mesin combustion) ke energi
mekanik
• Batang bor (rod) : mengtransmisikan energi dari
penggerak utama ke mata bor
• Mata bor (bit) : friksi batuan secara makanik untuk
melakukan penetrasi.
• fluida bor : membersihkan lubang bor, mengontrol debu,
mendinginkan bit dll
Prinsip kegiatan pemboran :
• Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak
dengan berbagai macam alat transmisi
• Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya)
• Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara)
• Pompa sebagai penggerak/penekan cairan pelumas
• Pipa di atas tanah diatur dengan menggantungkannya pada suatu
menara/ derrick (tripot)
• Rangkaian pipa bor ditekan secara hidrolik atau mekanik maupun
karena bebannya sendiri.
• Conto batuan berupa : cutting, core
• Pengangkatan core barrel : manual & wire line
Ada berbagai macam jenis mesin bor, dari yang portable sampai
pemboran raksasa (ribuan m)

Kemampuan alat bor (drilling-rig) :


• kemampuan Kedalaman
• kemampuan pengambilan conto batuan
• kemampuan menentukan arah

Berdasarkan kemampuannya
• Bor mesin ringan (portable drilling rig)
• Bor mesin inti (diamond drilling rig)
• Bor mesin rotari (rotary drilling rigs)
• Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)
PERALATAN MESIN BOR
Mata Bor
Bahan : intan, baja (tungsten)
Bentuk : Hollow (unt coring), tricone/ mata jagung (unt non
coring), Chisel/ pahat
Ukuran : macam-macam
Conventional drilling
AX : Ø core 30.1 mm
BX : Ø core 42.0 mm
NX : Ø core 54.7 mm
Wire line drilling
AQ : Ø core 27 mm
BQ : Ø core 36.5 mm
NX : Ø core 47.6 mm
HQ : Ø core 63.5 mm
Bumbung Inti (Corebarrel)
• Jenis :
Single-tube core barrel
Double-tube core-barrel
Triple-tube core-barrel (recovery faktor lebih dari 90%)
• Ukuran : sesuai dengan bit
• Sistem pengambilan : conventional, wire line

Pipa bor dan Selubung


Berbagai ukuran dan jenis logam

Menara Bor
• Sistem kaki tiga (tripod)
• Derek (mounted truck)
Cara Penekanan
• Mekanis (dongkrak)
• Hidraulis
• Bobot rangkaian pipa
Sistem pembilas/ flushing
udara (air drilling) :
Daerah sulit air
Banyak fracture/ pores
Bawah tanah
air atau lumpur  perlu diperhatikan
mesin pompa
Persediaan lumpur/ bentonit
jarak dari sumber air/ persiapan pipa air
Mesin Pemboran Inti (Diamond Drilling Rigs)
Jakrow
Altas-Capco
Longvear
Tone

Pemboran Aliran Bilas Balik (Counterflush Drill) :


Air pembilas masuk dari casing, keluar melalui pipa bor
Pengambilan Conto
Serbuk bor (Cuttings)
• Setap kemajuan selang kedalaman tertentu suatu conto
yang diambil mewakili selang kedalaman tertentu dan
dicatat. Hasil deskripsi conto ini kurang akurat
• Conto tersebut harus menempuh jarak dari kedalaman
sampai ke permukaan, sedang dalam waktu yang sama
matabor sudah maju lebih dalam lagi
• Conto tersebut sering tercampur dengan serbuk dari
selang kedalaman yang ada di atasnya
• Conto ini merupakan serbuk, keratan atau hancuran →
gejala-gejala seperti struktur, kekompakan dan lain-lain
tidak teramati
Inti bor (drill core)
• Pengintian Penuh (Full Coring) → biasa dilakukan dalam eksplorasi
untuk cebakan mineral
• Pengintian Setempat (Spot Coring). pada selang kedalaman tertentu
yang diinginkan → diperlukan lapisan petunjuk stratigrafi berdasarkan
log geofisika dari sumur terdekat
• Pengintian Sentuh (Touch Coring). dimulai segera setelah matabor
mencapai beberapa meter di atas target pengintian

Perolehan Inti (Core Recovery).


tidak selalu seluruh selang kedalaman dapat diwakili
sludge oleh panjang inti yang diperoleh → disebabkan
kemungkinan gugurnya bagian bawah dari inti sewaktu
diangkat dalam bumbung inti (core barrel) dinyatakan
dalam persen (% core recovery)
inti (core)
Hal-hal yang mempengaruhi ketelitian sample :
• Pencucian (washing) dari dasar lubang bor yang tidak
sempurna.
• Kehilangan fluida bor.
• Terjadinya salting ataupun dilution pada waktu pemboran.
• Terjadinya peluapan (overflow) dari butiran-butiran yang
halus dari mineral berharga pada sludge tank.
• Menempelnya partikel-partikel pada batang bor
Keunggulan dari conto inti pemboran
• Pengamatan litologi lebih lengkap dan terperinci
• Pengamatan dapat dilakukan terhadap struktur maupun
tekstur batuan (rekahan, urat-urat kecil, penjaluran mineral/
mineral zoning, dll)
• Penentuan kedalaman batas perubahan litologi lebih baik
daripada serbuk pemboran
• dimungkinkan untuk dilakukan uji kualitas yang luas
(kekuatan lantai dan atap dari cebakan, batuan penutup )
ALAT FUNGSI
Mesin bor memutar rod
mengangkut rod
transportasi
Mesin pompa mengatur sirkulasi fluida bor (pembilas)
Derek/menara menyangga beban
Hoist - mengangkat rod, casing, core barrel
- transpor alat
Rod - mengantar rod dan bit
- meneruskan tenaga ke bit
- menyalurkan fluida
Bit memotong/menghancurkan batuan
Core barrel menampung core (single,double,triple core barrel)
Core box penyimpanan core
Fluida bor - mengangkut cuttings ke permukaan - mendinginkan bit
- membantu memecah batuan - menyangga dinding agar tidak ambruk
- meredam getaran

Casing - menyangga dinding


- mencegah kebocoran fluida
- mencegah pengotoran
Reiming shell memperbesar lubang
Chuck memegang rod
Pompa hidraulik mengatur WOB
Drill collar menambah WOB
Core lifter menahan core dalam core barrel
Lokasi - jalan transportasi
- alat transportasi
- mesin yang sesuai
PERMASALAHAN Biaya dan waktu - efisiensi kerja
- logistik
- pemanfaatan tenaga dan waktu
Batuan keras - bit yang cocok
- RPM
- WOB
Runtuhan dinding • casing
• fluida bor : - kecepatan <<
- viskositas
- BJ >>
- bentuk mud cake
Water loss - casing
- penambahan mud (lumpur bor)
Bit leleh - RPM <<
- WOB <<
- fluida >
Kedalaman - tenaga cukup
- rod cukup
- casing cukup
- debit dan tekanan pompa cukup
- fluida bor tersedia
Benda jatuh/rod putus fishing tools
Terjepit - viskositas fluida bor diperbesar
- tekanan fluida >>
- tarik pakai hoist
- putaran rendah dan kuat
- dibantu dengan dongkrak
pull length

a) sample 1 sample 2 sample 3

b) sample 1 sample 2

conto yang terganggu

Core volume ratio (Long Year) C x vol c + S x vol s


At =
volume total

Proportional weights C x wt c + S x wt s
At =
berat total
INTERPRETASI HASIL BOR

Anda mungkin juga menyukai