Anda di halaman 1dari 41

Oleh : Teguh Gunanto, SSi.

, Apt
 Rusaknya lapisan mucosa di
bagian mana saja di saluran GI
 Biasanya di lambung atau
duodenum
 Penurunan produksi mucus
 Kelebihan asam
 Peningkatan penyaluran
asam
 Infeksi GI oleh Helicobacter pylori
 Menurunnya aliran darah ke GI dapat
menyebabkan :
 Hipoksia lapisan mucosa
 Mucosa mudah rusak (Ulkus Iskemik)
 Respon makanan tertentu, obat,
hormon, histamin yang
merangsang sel parietal
penghasil asam
 Meningkatnya Gastrin (hormon
lambung) karena :
 Adanya protein dan alkohol
 Tumor kelenjar penghasil
 Rangsangan vagus (Cedera otak &
Stres)
 Perpindahan makanan yang terlalu
cepat ke duodenum dapat
mengalahkan mucus protektif di
duodenum.
 Terjadi pada iritasi lambung oleh
makanan ttt, mikro organisma serta
sekresi gastrin yang berlebihan
 Nyeri Abdomen seperti terbakar
 Menghindari makanan yang
menyebabkan sekresi HCl
 Hindari Alkohol dan Kafein
 Penatalaksanaan stres, teknik
relaksasi, sedatif untuk mengatasi
pengaruh psikologis
 Antasida  Netral asam
 Antibiotika  H. pylori
 H2 Blocker  ↓ sekresi asam oleh sel
parietal
 Senyawa Magnesium, Aluminium,
Kalsium carbonat, Na bicarbonat
 Mekanisme kerja : Zat pengikat
asam adalah basa lemah mengikat
scr kimiawi dan menetralkan asam
lambung
 Efeknya ↑pH  ↓Proteolitis dan
pepsin
 ↓ Rasa nyeri lambung dgn cepat
 Efek bertahan 20 – 60 menit
 Kehamilan dan laktasi boleh
 Pada saat makan asam lambung ↓
 1 -3 jam asam lambung ↑
 Jadi antasida diminum 1 jam sesudah
makan/sebelum tidur
 Magnesium dan Aluminium
dikombinasi karena ES magnesium
pencahar dan ES aluminium
Obstipasi
 Kombinasi 1 : 5
 Exp : Acitral®, Dexanta® dll
 Mekanisme kerja :
- Menetralkan asam lambung
Mg(OH)2 + 2HCl MgCl2 + 2H2O
- Iritasi mucosa ↓
- Hilangnya nyeri mendahului
penyembuhan
 Indikasi : Menghilangkan gejala Iritasi
asam lambung
 Efek Samping :
- Diare, Hipermagnesia
- Mual, muntah
- Hiporefleksia, ↓ tonus otot
 KI :
- Diare, ↓ fungsi ginjal,
Malabsorpsi
 FK :
- PO, Absorpsi baik, cepat dan
diekskresi mll ginjal
 Interaksi Obat :
- ↓ aktifitas tetrasiklin, warfarin,
digoksin dll
- ↑ resiko toksisitas kuinidin

Sediaan : Tablet Kunyah, Suspensi


 Mekanisme kerja :
- Menetralkan asam lambung
Al(OH)3 + 3 HCl  AlCl3 + 3 H2O
- Iritasi mucosa ↓
- Hilangnya nyeri mendahului
penyembuhan
 Indikasi : Menghilangkan gejala Iritasi
asam lambung
 Efek Samping :
- Konstipasi
- Hiperkalsemia
- Hipofosfotemia
 KI :
- Tulang lunak, obstruksi usus, Konstipasi
 FK :
- PO, Absorpsi baik, cepat dan
diekskresi mll ginjal
 Interaksi Obat :
- ↓ aktifitas tetrasiklin, warfarin,
digoksin dll
- ↑ resiko toksisitas kuinidin

Sediaan : Tablet Kunyah, Suspensi


 Mekanisme kerja :
- Menetralkan asam lambung
CaCO3 + 2 HCl  CaCl2 + H2O + CO2
- ↑ pH lambung 5 - 6
- Hilangnya nyeri mendahului
penyembuhan
 Indikasi : Menghilangkan gejala Iritasi
asam lambung
 Efek Samping :
- Konstipasi
- Hiperkalsemia
- Alkalosis  mual, muntah, anoreksia
- Haemoroid, batu ginjal, neurotoksisitas
- Gangguan saluran cerna
 KI :
- Tulang lunak, obstruksi usus, Konstipasi
 Interaksi Obat :
- ↓ absorbsi obat yg lebih banyak
diserap pada pH rendah
- ↑ Absorpsi obat dlm lambung yg
scr normal diserap di usus

 FK :
- PO, diserap di usus
- Sediaan Tablet
 Jarang digunakan  asidosis metabolik
 NaHCO3 + HCl  NaCl + H2O + CO2
 Nacl  Retensi Garam
 CO2  Distensi Lambung
 Sediaan 500 s/d 1000 mg
 1 g Bic Na netralkan 12 mcg HCl
 Sediaan CaCO3 :
- Aludona, Neosanmag Fast, Flamints
 Hindari pemakaian jangka panjang
 Mula kerja suspensi lebih cepat dari
pada tablet
 Perhatikan urutan daya netralisasi (Ca,
Mg, Al)
 Bersamaan dengan terapi lainnya
Bismuth subnitrat
o Mekanisme Kerja :
- menutupi tukak dengan lapisan
pelindung
o Berkhasiat Bakteriostatik terhadap
H. pylori
 Efek Samping :
- Penggunan lama dan dosis tinggi
diabsorpsi menimbulkan kerusakan
otak,
kejang, muntah dll
- Reaksi kulit adakala terjadi
 FK :
- Absorbsi buruk, ½ jam ac / seblm tdr
 Dosis 4 X 120 mcg, sediaan koloid
 Sediaan :
- Table 500 mg s/d 1000 mg
- Ulsidex®, Inpepsa®, Ulcumaag®
 Mekanisme kerja :
Sukrose dan polialuminium hidroksida
berpolimersai pada pH rendah
membentuk lapisan pelindung
 Indikasi :
- Profilaksis dan pengobatan ulcus
duodenum
 Efek Samping : Mual, muntah, mulut
kering, konstipasi
 FK :
- absorpsi kecil 3 – 5%
- Distribusi langsung ke mucosa
 IO : Mempengaruhi absopsi obat lain,
khususnya antibiotik fluoroquinolon
 Dosis : 4 x 1 g sehari 1 jam ac atau 2
jam pc
 Obat ini menempati reseptor histamin
H2 secara selektif di permukaan sel
parietal shg sekesi asam lambung dan
pepsin ↓
 Terapi kombinasi penyembuhan sampai
80%
 Obat ini melintasi sawar Uri dan Asi shg
ibu hamil dan menyusui tidak boleh
memakai obat ini (Cimetidin, ranitidin,
nizatidin), Famotidin belum terdapat
cukup data
 Mekanisme Kerja :
Antagonis histamin reseptor H2
 Indikasi :
Ulkus lambung/ duodenum,
hipersekresi asam
 Efek Samping :
- Diare, pusing, ruam kulit
- Libido ↓, impotensi, anti androgenik
 KI : Pasien geriatri, Pasien dgn gagal
ginjal dan hati
 FK :
- PO/IV/IM
- Ikatan protein plasma kecil
- Metabolisme sedikit, Ekskresi urin &
Tinja
- Dihambat makanan
 IO :
- ↑ Kadar dalam darah obat antikoagulan,
teofilin, lidokain, fenitoin,
benzodiazepin,
nifedipin, propanolol krn menghambat
enzin sitokrom P 450 dan enzim
prokainamid dlm tubulus ginjal
- Dengan antasida, metoclopramide,
diazepam dan ketoconazole selang
waktu 1-2 jam
 MK dan Indikasi sama dengan cimetidin
 ES :
- Gangguan SSP dan Seksual lebih sedikit
- Tidak antiandrogenik
 FK:
- PO/IV
- Metabolisme lintas pertama tinggi
- Masa kerja panjang
- Obat dan metabolit di ekskresi mll
ginjal
- 4 – 10 x lebih poten dibanding
cimetidin
- Interaksi Obat lebih sedikit
- sediaan Tab 150 mg, 300 mg, Inj 25
mg/ml
 3 x lebih poten dr ranitidin
 Tab 20 – 40 mg
 PO
 ↓ Sekresi asam dgn jalan menghambat
enzim H+/K+ATPase scr selektif dalam
sel sel parietal
 Kerjanya panjang akibat kumulasi di sel
sel tsb
 Kadar penghambatan sasm tergantung
dosis  Lebih kuat dari H2 Bloker
 Indikasi :
- Refluk esofagistis, hipersekresi
 ES : Konstipasi
 FK : PO Kapsul labil asam berisi granul
berlapis enterik, t½ < 1 jam
 IO : menghambat sitokrom P450
 Dosis 20 mg sehari
 PO 15 mg/hari
 ES : Pusing, diare, nyeri abdomen,
mual, hepatotoksik
 IO : ↓ Efek ketoconazole, sukralfat
menunda absorpsi lansoprazole shg
jarak pemberian 30 menit
 Oral, IV dgn dosis 40 mg/hari
 ES : Angina, Aritmia, migren, diare,
batuk dll
 MK :
- Menghambat scr lansung sel parietal
- Melindungi mucosa dgn ↑ produksi
mucus
 Indikasi : Pencegahan ulkus yg
disebabkan NSAID
 ES : Aborsi, diare, nyeri abdomen,
mual, flatulen
 KI : Kehamilan
 FK : PO, prodrug mengalami
deesterifikasi menjadi asam aktif
 Dosis 4 x 200 mg

Anda mungkin juga menyukai