Kelompok 2
Nama Anggota:
Nanda Sinta S. A 161 038
Iken Lian S. A 161 048
Anggun Dwifa A 161 0
Fakhri Humaidi T. A 161 061
Jeschica Manobi A 161 0
Nur Fitri P A 162 0
PENDAHULUAN
1. Iklim
a. Tinggi Tempat: 50 m – 1.000 mdpl
b. Intensitas Cahaya: Sedikit terlindung dari
sinar matahari lansung
c. Curah Hujan: 2.500 – 4.000 mm/tahun
2. Tanah
a. Jenis Tanah: Lempung berpasir, lempung
berliat
b. Struktur: Remah dan kaya humus
SYARAT PEMANENAN
Umur
a. Mulai dapat dipanen umur 6-8 bulan, dan dapat ditunda
sampai musim berikutnya karena tidak akan ada efek
buruk terhadap rimpang namun jika ditunda sampai
musim berikutnya lagi kemungkinan rimpang akan
membusuk dan kadar patinya menurun.
b. Panen sebaiknya dilakukan dalam waktu yang singkat.
c. Biasanya bila setelah cukup panen ditandai dengan daun
menguning dan akhirnya gugur.
Cara Panen
a. Membongkar seluruh rimpang dengan cangkul, garpu atau
alat lainnya.
b. Mematahkan atau memotong rimpang bagian pinggir, sisa
yang tertinggal dibiarkan tumbuh untuk musim tanam
berikutnya.
TAHAPAN PASCA PANEN
CARA PENGAMBILAN
MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri dari tanaman kencur ini bisa
diperoleh dengan cara menyuling rimpangnya.
Komposisi umbi terdiri dari pati 4,14%, mineral
sebanyak 13,73% serta minyak atsiri 2,4-3,9% yang
terdiri dari cineol, asam methyl, aldehide, ethyl, ester
dan lain-lain. Rimpang mengandung minyak atsiri yang
tersusun dari monoterpenoid, sesquiterpenoid
(komponen utama adalah ethylesthercinnamic acid dan
ethylesther p-methoxycinnamic acid), borneol, Camphene,
p-methoxystirene, l-D3-carene, n-pentadekane, p-
methoxystyrene. Di samping itu terdapat pula golongan
senyawa flavonoid.
PEMBUATAN SIMPLISIA RIMPANG KENCUR
IDENTITAS
ORGANOLAPTIS
SENYAWA TERLARUT
DALAM PELARUT
1) Susut pengeringan
2) Bobot jenis (pada Ekstrak)
3) Kadar air
4) Kadar abu
5) Sisa pelarut (pada ekstrak)
6) Residu pestisida
7) Cemaran logam berat
8) Cemaran mikroba
9) Cemaran kapang, khamir dan aflatoksin