Anda di halaman 1dari 47

ASKEB GADAR

“Pertolongan Pertama
Kecelakaan Pada Masyarakat”

Febriniwati Rifdi, SSiT, M. Biomed


Pengertian Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K)
• Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan
usaha pertolongan segera kepada penderita sakit /
cedera di tempat kerja / lingkungan dengan
penanganan medis dasar.
Pendahuluan
Pertolongan Pertama
• Fase Pra Rumah Sakit
Tindakan perawatan yang dilakukan di tempat
kejadian dengan atau tanpa melakukan transportasi
ke fasilitas kesehatan.

Bentuk pertolongan adalah Bantuan Hidup Dasar


dan mempertahankan nyawa dengan melakukan
Pertolongan Pertama secepatnya setelah kejadian
Fase Rumah Sakit
Pada umumnya Fase perawatan ini dilakukan
pada rumah sakit atau puskesmas

• Dalam Perawatan Fase ini seharusnya tidak


berbeda dengan fase Pra RS
• Justru seharusnya harus lebih baik atau saling
menunjang satu sama lainnya
• Sistem rujukan sebaiknya diaktifkan agar
tidak ada pengulangan pemeriksaan
Sistem Penanganan Gawat
Darurat Terpadu
• Jejaring sumber daya yang saling
berhubungan untuk memberikan pelayanan
gawat darurat dan transportasi kepada
penderita yang mengalami kecelakaan atau
penyakit mendadak
• Dimulai di tempat kejadian, perawatan,
transportasi dan disempurnakan di fasilitas
kesehatan
Hal-hal yang diperlukan dalam Gawat
Darurat Terpadu

• Akses komunikasi yang mudah dijangkau dan


diakses oleh masyarakat. PMI harus lebih
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
• Pelayanan Pra RS
siapa saja dapat memberikan pertolongan,
namun pertolongan yang salah akan menjadi
bencana.
Kualifikasi Para penolong :
1. Orang awam
kelompok yang tidak terlatih atau memiliki sedikit
pengetahuan PP atau hanya meniru apa yang pernah
dilihat atau didengar
2. Penolong pertama
kualifikasi yang ingin dicapai oleh PMI
3. Tenaga khusus terlatih
kelompok yang dilatih secara khusus untuk
mengatasi kedaruratan.
Hal-hal yang dilakukan oleh tenaga
terlatih :
• Menilai penderita
• Menstabilkan keadaan penderita
• Imobilisasi bila diperlukan
• Transportasi bila perlu
• Merujuk penderita
Transportasi
• Setelah diberikan PP, selanjutnya mungkin harus
dilakukan transportasi ke fasilitas kesehatan.

Panduan Umum:
Apapun upaya yang anda lakukan untuk memberi
pertolongan, jangan sampai keadaan korban
menjadi lebih buruk
Pengertian Pertolongan pertama

Pertolongan Pertama adalah:


• Pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera atau
kecelakaan yang memerlukan
penanganan medis dasar.
Medis dasar adalah tindakan perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran yang dimiliki
oleh awam atau awam terlatih secara
khusus.

Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat


yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan
Pertama
• Pelaku Pertolongan Pertama adalah
penolong yang pertama kali tiba di
tempat kejadian, yang memiliki
kemampuan medis dasar.
Tujuan pertolongan pertama
Dasar Hukum
• Pasal 531 KUHAP tentang kelalaian dan
tidak mengadakan dalam memberikan
pertolongan

• Pasal 322 KUHAP tentang kerahasiaan


medis
Minta Ijin
(persetujuan Tindakan Pertolongan)

• Ijin yang dianggap diberikan, tersirat


(Implied Consent) misal,korban tidak
sadar/sekarat, di bawah umur

• Ijin yang dinyatakan (expressed consent)


misal, korban sadar
Kewajiban pelaku
pertolongan pertama (I)
• Menjaga keselamatan diri, tim, orang
sekitar dan penderita
• Dapat menjangkau penderita
• Dapat mengenali dan mengatasi masalah
yang mengancam jiwa
• Meminta bantuan/rujukan
• Memberikan pertolongan dengan cepat
dan tepat berdasarkan keadaan korban
Kewajiban pelaku
pertolongan pertama (II)
• Membantu pelaku pertolongan yang lain
• Ikut menjaga kerahaisaan medis
• Melakukan komunikasi dengan petugas lain
yang terlibat
• Mempersiapkan penderita untuk
ditransportasi
Kualifikasi Pelaku Pertolongan
Pertama
• Jujur dan bertanggungjawab
• Berlaku profesional
• Kematangan emosi
• Kemampuan bersosialisasi
• Kemampuannya nyata terukur (bersertifikat)
• Kondisi fisik yang baik
• Mempunyai rasa bangga
Alat perlindungan diri
(APD)
• Sarung tangan lateks
• Kacamata pelindung
• Baju pelindung (celemek/apron)
• Masker penolong
• Masker RJP
• Helm
Prinsip utama dalam menghadapi darah dan
cairan tubuh lainnya dari penderita adalah kita
anggap bahwa darah dan cairan tubuh lainnya
penderita adalah media penularan penyakit
Tindakan umum untuk
menjaga diri
Pemakian APD tidak sepenuhnya melindungi
penolong.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pertolongan dengan sabun sampai
ke siku (perhatikan Kuku & Jari-jari)
Membersihkan alat : mencuci dengan air,
desinfeksi (dengan cairan pemutih) & sterilisasi
(dengan proses pemanasan)
Tujuan P3K :
1. Menyelamatkan jiwa
penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberi rasa nyaman
dan menunjang proses
penyembuhan
Prinsip P3K :
Sikap tenang (tidak panik)

Perhatikan pernapasan si korban

Hentikan pendarahan

Mengamankan si korban
Lakukan penyelamatan di
tempat
Lakukan tindakan penyelamatan
dengan cepat, tepat.
P = Penolong mengamankan sendiri lebih
dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan di tempat
kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang
lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = Usahakan menghubungi ambulans, dokter,
rumah sakit, polisi / keamanan setempat
T = Tindakan pertolongan terhadap korban
dalam urutan paling tepat.
Isi kotak P3K :

Pinset
Perban / Kassa / Plester
Cairan Pembersih Luka
Alkohol
Spray Penghilang Rasa Nyeri
Sarung Tangan
Hand Sanitizer
Obat Penurun Demam
Obat Anti Alergi
Obat Batuk
Pertolongan & Perawatan
Korban

- Kelainan jalan napas & pernapasan :


1. Tersedak
Gejala :
• Kesulitan bicara & bernapas (biasa
henti napas)
• Kulit biru (sianosis) & biasanya
memegang leher.
Tindakan :
Pada orang dewasa :
• Korban ditenangkan & suruh batuk bila
sadar
• Bungkukkan badan & pukul punggung
• Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut
• Bila tidak berhasil kombinasikan antara
keduanya
Pada korban anak-anak & bayi dilakukan
pukulan punggung saja jika tidak berhasil
lakukan RJP.
Tenggelam

Tindakan yg dilakukan :
• Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari
badan, ini bertujuan untuk mengurangi resiko menghirup air.
• Baringkan korban pada tempat yg hangat (atasi Hipotermia) &
siap-siap untuk RJP.
Menghirup
Gas

Tindakan :
• Singkirkan korban dari bahaya & bawa
ketempat yg berudara segar
• Berikan oksigen bila ada
• Tetapkan bersama korban, periksa napas,
nadi, & tingkat reaksinya setiap 10 menit.
Asma
Gejala :
• Sesak napas
• Suara mencicit ketika menghirup napas.
• Tegang, korban susah diajak bicara, banyak
berbisik
• Kulit membiru (sianosis)
• Kesadaran menurun (gelisah/meracau)
• Pada serangan berat usaha untuk bernapas
dapat menyebabkan kelelahan hebat.
Tindakan :
• Tenangkan korban
• Dudukkan pasien bersandar ke depan dengan posisi
½ duduk & istirahat sambil berpegangan. Pastikan
pasien cukup mendapat udara segar
• Suruh pasien untuk mengatur napasnya
• Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
• Bila pasien mempunyai obat, suruh ia
menggunakannya / meminumnya.
b. Gangguan Sirkulasi
1. Syok Tujuan :
Mengenali tanda-
• Gejala : tanda shock
• Lemah & pening Menangani
penyebabnya bila
• Mual & mungkin muntah & jelas
haus Memperbaiki suplai
darah ke otak,
• Napas cepat & dangkal jantung & paru-paru
• Nadi cepat & tidak teratur
Tindakan :
• Atasi setiap penyebab shock yg mungkin dapat anda
tangani
• Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus lebih
rendah
• Kaki ditinggikan & ditopang. Hati-hati kalau anda
menduga ada patah tulang
• Longgarkan pakaian yg mengikat agar tekanan pada
keher, dada, & punggang berkurang
• Pasien diselimuti agar tidak kedinginan
• Periksa & catat pernapasan, nadi & tingkat reaksi tiap
10 menit.
2. Pingsan

Gejala :
• Perasaan limbung
• Menguap berlebihan
• Pandangan berkunang-kunang
• Telinga berdenging
• Nafas tidak teratur
• Muka pucat
• Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak,
menenangkan & menyamakan korban setelah sadar
Tindakan :
• Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di tinggikan &
ditopang
• Baringkan korban dalam posisi terlentang
• Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
• Beri udara segar
• Periksa kemungkinan cedera lain
• Selimuti korban
3. Luka
Jenis – jenis Luka : Tindakan :
Bersihkan luka
• Luka sayat dengan antiseptic
(alcohol/boorwater
• Laserasi (Luka robek) Tutup luka dengan
• Abrasi (luka lecet) kasa steril/plester
Balut tekan (jika
• Kontusi (Memar) pendarahannya besar)
• Luka tembus Jika hanya lecet,
biarkan terbuka untuk
• Luka tembak proses pengeringan
luka
4. Pendarahan
Jenis-jenis Pendarahan :
• Pendarahan arteri
• Pendarahan vena
• Pendarahan Kaliper

5. Pendarahan Luar yg Hebat


Tujuan :
• Mengatasi pendarahan
• Mengatasi shock
• Mengurangi resiko infeksi
Tindakan :
• Pakaian dilepas / digulung supaya
luka terlihat
• Tekan luka secara langsung
dengan jari / telapak tangan anda,
sebaiknya dengan perban steril /
bantalan kain bersih
• Anggota tubuh yg luka ditinggikan
sampai diatas jantung, ditopang &
dipegangi secara hati-hati kalau
ada patah tulang.
• Baringkan korban agar aliran
darah ke daerah luka lebih lambat
untuk mencegah infeksi.
6. Pendarahan Dalam
Tujuan : Mengatasi pendarahan & mengatasi
shock
Tindakan :
• Korban dibaringkan telentang, kaki
ditinggikan & ditopang
• Korban diselimuti agar tidak kedinginan.
Periksa & catat pernapasan, nadi &
reaksinya setiap 10 menit
• Catat jenis, jumlah & sumber darah yg
keluar dari tubuh. Bila mungkin, kirim
sampelnya ke rumah sakit bersama korban.
7. GGN Jantung
Gejala :
• Nyeri di dada
• Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah & sedikit
membungkuk
• Kadang sampai tidak merespon terhadap suara.
• Denyut nadi tak teraba / lemah
• Gangguan nafas
• Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung
• Kepala terasa ringan.
Tindakan :
• Tenangkan korban
• Istirahatkan
• Posisi ½ duduk
• Buka jalan pernafasan & atur nafas
• Longgarkan pakaian & barang barang yg
mengikat pada badan
• Jangan beri makan/minum terlebih
dahulu
8. Luka Bakar

Tujuan :
• Menghentikan proses terbakar &
meredakan nyeri
• Melakukan resusitasi bila perlu
• Menengani cedera yg ikut terjadi
• Mengurangi resiko infeksi
Tindakan :
• Matikan api dengan memutuskan
suplai oksigen.
• Perhatikan keadaan umum
penderita.
• Pasien dibaringkan. Kalau bisa bagian
yg luka jangan menyetuh tanah
• Luka disiram dengan air dingin
sebanyak-banyaknya.
• Sementara mendinginkan luka,
periksa jalan napas, pernapasan &
nadi. Siap-siap melakukan resusitasi
jika perlu.
C. Keracunan makanan /
minuman
Gejala :
• Mual, muntah
• Keringat dingin
• Wajah pucat/kebiruan
• Pusing
• Kejang-kejang seluruh badan
• Kadang-kadang mencret
• Kalau terlalu berat bisa pingsan
Tindakan :
• Bawa korban ke tempat yg teduh & segar
• Jika korban tidak sehat, pastikan jalan napas selalu
terbuka & amati pernapasan & sirkulasinya
• Cegah cedera lebih lanjut
• Untuk racun yg tertelan, jangan berusaha agar
korban muntah.
• Ada baiknya korban di beri susu.
D. Benda Asing
• Tentukan apakah mungkin bila berusaha mengeluarkan
benda tersebut. Ada benda yg tidak boleh & tidak
dapat dikeluarkan oleh penolong. Apabila tidak dapat
dikeluarkan minta bantuan medis.
• Jika benda tersebut dapat di keluarkan maka yg
terpenting tenangkan korban & kurangi serta
perhatikan resiko pendarahan & terinfeksi.
E. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
• Yaitu sakit kepala yg disebabkan oleh kelelahan,
kelaparan, gangguan kesehatan dll.
Gejala :
• Kepala terasa nyeri/berdenyut
• Kehilangan keseimbangan tubuh
• Lemas Tindakan :
• Istirahatkan korban
• Beri minuman hangat
• Beri obat bila perlu
• Tangani sesuai penyebab

Anda mungkin juga menyukai