Anda di halaman 1dari 19

1.

Febby Pasaribu (1107617152)


2. Penina Damayanti (1107617132)
3. Pratiwi Octavia (1107617164)
4. Saffana Dwi Cahyani (1107617134)
5. Sarah Fauziyyah Rizki (1107617138)
KATA

 Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang


mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem.
 Menurut KBBI (1997) kata adalah unsur bahasan yang
diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi
atau perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang
dapat digunakan dalam berbahasa.
Pembagian Jenis
Kata
Berdasarkan Bentuknya

1. Kata Dasar.
Kata yang merupakan dasar pembentukkan kata
turunan atau kata berimbuhan.

2. Kata Turunan (Kata Berimbuhan).


Kata kata yang telah berubah bentuk dan makna.
Perubahan ini terjadi dikarenakan kata tersebut
telah diberi imbuhan.
3. Kata Berulang
bentuk kata yang merupakan pengulangan kata
dasar. Pengulangan ini dapat menciptakan arti baru.

Kata berulang dibagi menjadi:


 Kata ulang dasar
 Kata ulang imbuhan
 Kata ulang seluruh
4. Kata Majemuk
bentuk kata yang terdiri dari dua kata yang
berhubungan secara padu dan membentuk arti dan
kata baru. Kata majemuk tidak dapat dipisahkan
karena akan kehilangn maknanya.
Berdasarkan ciri dan
karakteristiknya
I. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja adalah semua kata yang menyatakan
perbuatan.

Berdasarkan objeknya kata kerja dibagi menjadi 2 :


 Kata kerja transitif
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan
pelengkap atau objek.
 Kata kerja intrasitif
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak
memerlukan pelengkap atau objek
II. Kata Sifat (Adjektiva)
Kelas kata yang merubah kata benda atau kata ganti,
biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya
menjadi lebih spesifik atau khusus.

Kata sifat dapat dikelompokkan menurut:


1. Perilaku semantis
 Adjektiva bertaraf: mengungkapkan suatu kualitas.
 Adjektifa tak bertaraf : mengungkapkan acuan kata benda
yang dibatasinya di dalam kelompok atau golongan
tertentu.
Adjektiva Bertaraf
 Adjektiva ukuran adalah yang mengacu ke kualitas yang
dapat diukur dengan ukuran kuantitatif.
 Adjektiva pemeri sifat adalah yang memberikan kualitas dan
intensistas yang bercorak fisik atau mental.
 Adjektiva warna adalah yang mengacu ke berbagai warna.
 Adjektiva waktu adalah yang mengacu ke masa proses,
perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung sebagai
pewatas.
 Adjektiva jarak adalah yang mengacu ke ruang antara 2
benda.
 Adjektiva sikap batin adalah yang bertalian dengan
pengacuan suasana hati atau perasaan.
 Adjektiva cerapan adalah yang bertalian dengan pancaindera.
2. Perilaku sintaksis
 Adjektiva atributif adalah pewatas dalam frasa nominal
yang nominanya menjadi subjek, objek, atau pelengkap.
Tempatnya adalah disebelah kanan atau setelah nomina.
 Adjektiva predikatif adalah adjektiva yang menjalankan
fungsi predikat atau pelengkap dalam klausa.
 Adjektiva adverbial adalah pewatas verba (atau adjektiva
lain ) yang menjadi predikat.
3. Bentuk
 Adjektiva dasar (monomorfemis)
Sebagian besar adjektiva dasar merupakan bentuk
yang monomorfemis, meskipun ada yang berbentuk
perulangan semu.
 Adjektiva turunan (polimorfemis)
Melalui proses afiksasi, pengulangan, penggabungan,
dan pemajemukan.
III. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan (adverbial) adalah kata yang
menjelaskan kata kerja(verba), kata sifat (adjektiva),
dan adverbia lain.

Kata adverbia berfungsi untuk menjelaskan tentang


tempat, waktu, alat, syarat dan sebab.
IV. Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kelas kata yang
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan.

Nomina dapat dibagi menjadi 2 yaitu:


 Nomina dasar yang hanya mempunyai satu morfem.
 Nomina turunan diturunkan melalui proses afiksasi,
perulangan, dan pemajemukan.
V. Pronomia
Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu
kepada nomina lain.

Ada tiga macam pronomina dalam bahasa indonesia, yakni:


1. Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk
mengacu pada orang.
2. Pronomina penunjuk.
3. Pronomina penanya adalah kata yng dipakai untuk
pertanyaan.
VI. Numeralia
Numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung
banyaknya orang, binatang, atau barang.

Numeralia dibagi menjadi dua macam:


1. Numeralia pokok yang menjawab pertanyaan berapa.
Numeralia pokok adalah bilangan dasar yang menjadi sumber
dari bilangan bilangan yang lain.
2. Numeralia tingkat yang menjawab atas pertanyaan yang
keberapa. Numeralia tingkat ditempatkan dibelakang nomina
dengan bentuk numeralia pokok ditambah ke-. Contohnya:
kelima, kesepuluh, pemain ketiga dan lain sebagainya.
VII. Kata Tugas
Arti suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu
secara lepas, melainkan oleh kaitannya dengan kata
lain. Kata tugas dapat memiliki arti apabila
dirangkai dengan kata lain.
Kata tugas dibagi menjadi lima yaitu:

1. Preposisi atau kata depan, contohnya: ke pasar, preposisi


ke- menyatakan arah.
2. Konjungsi atau kata sambung, contohnya: dan, dari,
pada.
3. Artikula atau kata sandang, contohnya: sang, si, yang
terhormat dan lain-lain.
4. Interjeksi atau kata seru, contohnya: aduh, astaga, ayo,
mari, hai dan lain-lain.
5. Partikel, kata tugas terakhir yang berupa klitika, karena
selalu diletakkan pada kata yang mendahuluinya.
Contohnya –kah, -lah, pun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai